Sesungguhnya kita semua adalah milik Allah dan akan kembali kepada Allah.
Sesungguhnya segala kejadian adalah ketetapan Allah dan semua mengandung pelajaran dan hikmah yang berharga untuk kita jadikan pelajaran dalam hidup. Bagaimana cara kita mengambil pelajaran dari peristiwa pembantaian umat islam di New Zealand jum'at lalu?
كُتِبَ عَلَيْكُمُ الْقِتَالُ وَهُوَ كُرْهٌ لَكُمْ ۖ وَعَسَىٰ أَنْ تَكْرَهُوا شَيْئًا وَهُوَ خَيْرٌ لَكُمْ ۖ وَعَسَىٰ أَنْ تُحِبُّوا شَيْئًا وَهُوَ شَرٌّ لَكُمْ ۗ وَاللَّهُ يَعْلَمُ وَأَنْتُمْ لَا تَعْلَمُونَ
"Diwajibkan atas kamu berperang, padahal itu tidak
menyenangkan bagimu. Dan boleh jadi kamu tidak menyenangi sesuatu, padahal itu
baik bagimu, dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu, padahal itu tidak baik
bagimu. Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui." (QS Al-Baqarah :
216)
Saudaraku yang dirahmati Allah...
Sejak kemarin Jumat berdarah di New Zealand, umat Islam
sedunia berduka dan berkabung. Tak sedikit manusia, mulai dari rakyat biasa
sampai pemimpin negara yang mengutuk kekejaman yang tak kenal perikemanusiaan
itu. Apalagi peristiwa yang merenggut nyawa 49 umat Islam dan puluhan lain
luka-luka terjadi di dalam dua masjid saat mereka menunaikan ibadah shalat
Jumat.
Semua yang merasa ada iman dan ukhuwah Islamiyah di dalam
hatinya walau sebesar biji sawi pasti mengutuk dan membenci peristiwa tersebut.
Namun demikian, kita umat Islam tidak boleh tenggelam dalam
kesedihan apalagi sampai menyesali kejadiannya. Karena di balik setiap
peristiwa yang menimpa umat Islam pasti ada kebaikan yang Allah titipkan di
dalamnya, termasuk peristiwa pembantaian umat Islam di New Zealand Jumat 15 Maret kemarin.
Seperti yang dijelaskan Allah dalam ayat di atas bahwa bisa
saja kita membenci sesuatu, namun hal tersebut baik bagi kita.
Di antara kebaikan yang Allah berikan dalam peristiwa
tersebut ialah :
Pertama, Bagi yang meninggal
Bagi yang meninggal insyaaAllah mereka meninggal dalam
keadaan husnul khatimah. Meninggalnya pada hari Jumat, di dalam masjid/Rumah
Allah, sedang beribadah dan taqarrub ilallah (mendekatkan diri kepada Allah) serta
mati dalam keadaan dianiaya orang kafir. Secara zahir, insyaaAllah mereka
meninggalkan dunia ini dalam kondisi terbaik dan termulia setelah meninggal di
medan jihad fisabilillah. Setiap
Mukmin/Mukminah pasti mengharapkan mati dalam keadaan husnul khatimah, bahkan
mati syahid. Sebab itu banyak umat Islam yang mendoakan mereka mendapatkan
kedudukan syahid di jalan Allah.
Kedua, Bagi yang terluka
Bagi saudara-saudara kita yang terluka, Allah janjikan akan
menghapus dosa-dosa mereka dan menjadikan setiap langkah dan perbuatan mereka
serta semua kesakitan yg mereka rasakan sebagai amal shaleh yang akan mereka
bawa ke akhirat kelak. Kita doakan semoga mereka sabar menghadapi cobaan ini
dan segera pulih seperti sediakala, serta keluarga mereka sabar dan ridha pada takdir yang Allah tetapkan bagi mereka.
Tulisan Terkait: Takdir Allah
Tulisan Terkait: Takdir Allah
Ketiga, Bagi Umat Islam
Bagi Umat Islam, peristiwa yang menyayat hati tersebut adalah
bagian Tarbiyah Rabbaniyah (Pendidikan dari Allah), khususnya terkait masalah
keimanan dan aqidah. Ia harus diterima sepenuh hati, ridha dan ikhlas. Karena,
ajal kematian sepenuhnya di tangan Allah dan tak ada satupun makhluk di dunia
ini yang bisa ikut campur, baik dalam memutuskan, mempercepat maupun
mengundurkannya walau hanya sepersekian detik.
Sebab itu, kematian tidak ada kaitannya dengan sakit, perang,
damai, di jalan atau di luar ruangan. Bahkan dalam ruang/tempat tinggi yang
sangat kokoh sekalipun tidak akan berguna jika ajal sudah tiba. Karena kematian
itu hanya terkait dengan satu kata saja yaitu, AJAL. Sedangkan AJAL setiap saat
siap mengejar kita pada saatnya tiba dengan sebab yang sudah ditentukan Allah.
Allah jadikan ajal itu rahasia-Nya dan tak seorang pun yang tahu kapan ia mati
dan di atas bumi mana ia mati.
Bagi kita umat Islam yang saat ini masih diberi Allah nikmat
hidup di atas bumi ini, peristiwa mengerikan tersebut bukti nyata bahwa mati husnul khatimah itu pilihan Allah bagi hamba-Nya yang memenuhi syarat dan
menempuh jalannya. Di antaranya, membangun kebiasaan hidup dalam ibadah dan
kebaikan.
Jadi, ada benarnya perkataan bahwa kita akan mati sesuai
kebiasaan hidup yg kita bangun dan jalani. Jika hidup ini kita jalankan siang
dan malam dalam frame ibadah kepada
Allah dan amal shaleh dengan niat ikhlas kepada-Nya, insyaaAllah kita akan
meraihnya kendati kita mati di atas tempat tidur dalam keadaan sehat wal afiat.
Apalagi jika kematian kita di tempat-tempat suci seperti Masjid, medan jihad,
majelis-majelis ilmu dan sebagainya.
Baca juga: Membangun Karakter Melalui Shalat Berjamaah di Masjid
Baca juga: Membangun Karakter Melalui Shalat Berjamaah di Masjid
Namun sebaliknya, jika hidup ini kita jalani penuh kelalaian
dari zikrullah, jauh dari ibadah kepada Allah dan amal shaleh, kalaupun ibadah
dan berbuat amal shaleh tapi tidak ikhlas lillahi
ta'ala, maka harapan untuk mati dalam keadaan husnul khatimah sulit kita
dapatkan. Kecuali orang yang Allah kehendaki dengan hikmah dan tujuan yang
mungkin tidak bisa kita pahami.
Sebab itu, yang perlu kita rancang itu adalah kematian, bukan
membangun sarana kehidupan seperti rumah mewah dan sebagainya. Untuk apa rumah
mewah dan berbagai fasilitas hidup mewah lainnya jika lupa kematian dan belum
mempersiapkan kematian agar husnul
khatimah.
Maka yang perlu kita rancang itu ialah bagaimana kita mati husnul khatimah, bahkan mati syahid di
jalan Allah.
Bagaimana Caranya?
1.
Caranya
tak lain kecuali membersihkan iman dan aqidah kita dari hal-hal yang membatalkannya;
2.
Membangun
kebiasaan hidup dalam ibadah dan amal shaleh dengan ilmu yang shahih;
3.
Zikrullah
yang banyak dan kontinu;
4.
Mempertautkan
hati dan diri dengan Masjid/ Rumah Allah;
5.
Berinteraksi
intensif dengan Kitabullah dan sunnah Rasulullah serta,
6.
Bersahabat
dengan orang-orang shaleh yang selalu mengajak kita hidup di jalan Allah.
Bagi umat Islam, peristiwa ini adalah hadiah yang mahal dari
Allah. Betapa tidak?
Lewat peristiwa ini, tidak sedikit umat Islam di seantero
bumi yang bangun dari ketiduran panjangnya, bangkit dari kelalaiannya, sadar
dari kealfaannya, mulai paham siapa musuh dan saudaranya, mengerti hakikat
percaturan antara al-Haq dengan al-Bathil, siapa sebenarnya yang
merepresentasikan al-Haq itu dan siapa pendukung al-Bathil.
Tak sedikit yang mulai menyadari bahwa sebagian manusia yang
Allah katakan sebagai "KAFIR" baik dari kalangan Ahlul Kitab (Yahudi
dan Nasrani, maupun Musyrikin lainnya) itu adalah musuh mereka yang nyata.
Sepanjang sejarah sudah tidak terhitung berapa puluh juta jumlah umat Islam yang mereka bantai, sejak dari Mekkah di awal dakwah Rasululllah, berlanjut di Madinah, Jazirah Arabia (Saudi Arabia, Uni Emirat Arab, Kuwait, Qatar, Bahrain dan Oman), negeri Syam (Palestina, Suriah, Jordania dan Libanon), Iraq, Yaman, Afrika, Amerika, Eropa khususnya Spanyol, Asia, wilayah Nusantara (Indonesia, Malaysia, Singapura, Brunai Darussalam, Selatan Thailand/Fatani dan selatan Philipina/Bangsa Moro), Asia Selatan, Asia Tengah, India dan Cina.
Sepanjang sejarah sudah tidak terhitung berapa puluh juta jumlah umat Islam yang mereka bantai, sejak dari Mekkah di awal dakwah Rasululllah, berlanjut di Madinah, Jazirah Arabia (Saudi Arabia, Uni Emirat Arab, Kuwait, Qatar, Bahrain dan Oman), negeri Syam (Palestina, Suriah, Jordania dan Libanon), Iraq, Yaman, Afrika, Amerika, Eropa khususnya Spanyol, Asia, wilayah Nusantara (Indonesia, Malaysia, Singapura, Brunai Darussalam, Selatan Thailand/Fatani dan selatan Philipina/Bangsa Moro), Asia Selatan, Asia Tengah, India dan Cina.
Tak sedikit umat Islam mulai menyadari, bahwa benturan,
percaturan dan perang antara kelompok teroris di atas adalah bersifat abadi,
yakni sampai hari kiamat.
Di zaman Rasulullah masih hidup dan di zaman pemerintahan
Islam Dunia masih eksis masih saja ada di antara mereka yang berani usil dan
memerangi umat Islam, membantai dan menjajah negeri-negeri Islam serta
memecahnya berkeping-keping, apalagi seperti saat ini umat Islam bagaikan
anak-anak ayam yang sedang kehilangan induknya; tercerai berai menjadi lebih 54
negara nasionalis yang lemah dan puluhan mazhab pemikiran Islam sedunia,
peristiwa terorisme terhadap jamaah yang sedang shalat Jumat itu telah membangkitkan
spirit ukhuwwah Islamiyah yang menembus batas-batas teritorial ciptaan para teroris
Eropa.
Sejak dari kecaman, doa yg dipanjatkan, ceramah dan khutbah yang
disampaikan, shalat ghaib yang dilakukan, anjuran qunut nazilah yang
disampaikan, berita pembantaian yang disebar luaskan, bahkan Presiden Turkey
Recep Thayeb Erdogan setelah mengetahui peristiwa tersebut langsung
mengeluarkan pernyataan kerasnya, menelepon Pemimpin New Zealand meminta
nama-nama dan jaringan mereka yang terlibat dan hari itu juga mengirim Wakil
Presiden dan Menlunya untuk mengunjungi tempat kejadian dan umat Islam di sana.
Semua itu dapat kita pahami sebagai bukti nyata bahwa ukhuwwah Islamiyah di kalangan umat Islam bertambah subur dan menguat dan
menembus batas2 wilayah tanah yang direkayasa kaum teroris Barat kolonialis
sejak dua abad belakangan..
Keempat, Bagi Islam
Kebaikan bagi Islam yang Allah rancang dari kejahatan tersebut
sangatlah jelas yakni, ini salah satu cara Allah menyebarkan agamanya lebih
luas dan lebih cepat lagi di New Zealand khususya dan negeri-negeri Eropa lainnya
yang sedang tersesat dari jalan yang benar, menderita berbagai penyakit batin
akut seperti paranoid, Islamophobia dan seterusnya.
Ada beberapa indikator kuat Islam akan berkembang lebih cepat
dari sebelumnya di New Zealand khususnya:
1. Banyak masyarakat New Zealand yang bersedih dan shock
mendengar dan melihat peristiwa terorisme atas umat Islam tersebut. Mereka
bersimpati dan ikut prihatin terhadap umat Islam di negeri mereka. Kondisi
psikologis seperti itu akan mendorong mereka untuk mempelajari Islam dengan
serius.
Sama halnya kasus gedung kembar WTC di New York tahun 2001. Saking dahsyatnya fitnah direkayasakan kepada Islam dan umatnya, maka tidak sedikit masyarakat Amerika dan Eropa penasaran terhadap ajaran Islam. Lalu mereka mempelajarinya dan akhirnya sampai hari ini tidak kurang 200 orang Amerika masuk Islam setiap hari. Begitu juga di negara-negara Eropa.
Sama halnya kasus gedung kembar WTC di New York tahun 2001. Saking dahsyatnya fitnah direkayasakan kepada Islam dan umatnya, maka tidak sedikit masyarakat Amerika dan Eropa penasaran terhadap ajaran Islam. Lalu mereka mempelajarinya dan akhirnya sampai hari ini tidak kurang 200 orang Amerika masuk Islam setiap hari. Begitu juga di negara-negara Eropa.
2. Sekarang sudah terbentuk kelompok-kelompok dakwah yang
akan menyampaikan ajaran Islam kepada masyarakat New Zealand, termasuk dakwah
melalui medsos. Artinya, dakwah Islam di New Zealand akan meningkat dan lebih
gencar berpuluh-puluh kali lipat dari sebelumnya dalam berbagai sisi.
Begitulah karakter Islam dan umatnya, semakin digencet dan
ditekan akan semakin menggeliat dan bergerak. Inilah rahasia kekuatan Islam dan
umatnya yang tidak dipahami oleh musuh-musuhnya.
Kemurkaan, kejahatan dan fitnah yang mereka lancarkan terhadap
Islam dan umat Islam sama sekali tidak akan bisa memisahkannya di atas muka
bumi ini. Bahkan merekalah yang mati dalam keadaan murka. Bahkan Islam akan
tetap hidup sampai Allah hancurkan bumi dan alam ini dan Allah ganti dengan
alam lain bernama Akhirat.
Mari kita merenung sambil mentadabburkan ayat-ayat Allah dari
surah Ali Imran di bawah ini :
Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu menjadikan
orang-orang yang di luar kalanganmu (seagama) sebagai teman kepercayaanmu,
(karena) mereka tidak henti-hentinya menyusahkan kamu. Mereka mengharapkan
kehancuranmu. Sungguh, telah nyata kebencian dari mulut mereka, dan apa yang
tersembunyi di hati mereka lebih jahat. Sungguh, telah Kami terangkan kepadamu
ayat-ayat (Kami), jika kamu mengerti. (118)
Beginilah kamu! Kamu menyukai mereka, padahal mereka tidak
menyukaimu, dan kamu beriman kepada semua kitab. Apabila mereka berjumpa kamu,
mereka berkata, “Kami beriman,” dan apabila mereka menyendiri, mereka menggigit
ujung jari karena marah dan benci kepadamu. Katakanlah, “Matilah kamu karena
kemarahanmu itu!” Sungguh, Allah Maha Mengetahui segala isi hati. (119)
Jika kamu memperoleh kebaikan, (niscaya) mereka bersedih
hati, tetapi jika kamu tertimpa bencana, mereka bergembira karenanya. Jika kamu
bersabar dan bertaqwa, tipu daya mereka tidak akan menyusahkan kamu sedikit
pun. Sungguh, Allah Maha Meliputi segala apa yang mereka kerjakan. (120)
Allahu Akbar, kemenangan untuk Islam dan kaum Muslimin
Photo Credit: internasional.republika
Photo Credit: internasional.republika
FJ/16/03/2019
iya betul. Tidak ada sesuatu pun di dunia yang hadir dan menjadi sesuatu yang sia-sia. semuanya pasti ada hikmah kebaikan yang mengiringinya. jika kita lihat bagaimana seluruh dunia sekarnag jadi memperhatikan islam dan berusaha untuk melindungi mereka, sungguh, 50 orang syuhada itu telah membuka jalan bagi orang lain untuk mulai memperhatikan islam.
BalasHapusMereka berkehendak memadamkan cahaya (agama) Allah dengan mulut (ucapan-ucapan) mereka, dan Allah tidak menghendaki selain menyempurnakan cahayanya, walaupun orang-orang yang kafir tidak menyukai. [at-Taubat/9:32].
BalasHapusInsyaaAllah Islam akan selalu menemukan jalannya untuk menerangi kehidupan manusia. Layaknya matahari yang senantiasa terbit dan dibutuhkan oleh bumi. Demikian juga Islam.
Terima kasih Ibu Ade.