Bengkulu-Universitas Muhammadiyah Bengkulu secara resmi
menyelenggarakan Pelantikan dan Serah terima jabatan wakil rektor masa jabatan
2019-2022 (15/5). Acara ini diselnggarakan Lantai 6 Kampus 4 Universitas
Muhammadiyah Bengkulu, di hadiri langsung Ketua Majelis Tinggi Dikti
Muhammadiyah Prof. H. Lincolin Arsyad, M.Sc., Ph.D dan Petinggi universitas
Kepala Biro, Kepala Bagian, Dosen dan Karyawan di lingkungan UMB.
Acara pelantikan disertai dengan penandatanganan serah terima
jabatan. Pelantikan dipimpin langsung oleh Rektor Universitas Muhammadiyah
Bengkulu, Dr. Sakroni, M.Pd. Nama-nama yang dilantik oleh rektor untuk menjabat
sebagai wakil rektor Dr. Rifa’i, M.Si., sebagai Wakil Rektor 1 bidang akademik, Dr. Ir. Ririn Harini, M.P., Wakil Rektor 2 Bidang Keuangan, Dr.
Susiyanto, M.Si., Wakil Rektor 3 bidang kemahasiswaan dan Al-Islam
Kemuhammadiyaan, Terakhir, Dra. Reni Kusmiarti, M.Pd., Wakil Rektor 4 bidang
Kerja sama dan perencanaan.
Acara pelantikan ini dihadiri juga oleh beberapa tamu penting
dan mitra UMB seperti Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Bengkulu, Pimpinan
Wilayah Aisyiyah, Ketua BPH UMB, Ortom tingkat wilayah, Walikota Bengkulu,
Dandrem, Pimpinan Perguruan Tinggi yang ada di Bengkulu, Kepala
Dinas/Badan/Kantor serta Pimpinan Bank, Pimpinan Media Cetak dan Elektronik,
serta segenap Mitra Universitas Muhammadiyah Bengkulu.
Dalam sambutannya Rektor UMB, Dr. Sakroni, M.Pd. menyatakan “Universitas
Muhammadiyah Bengkulu adalah hasil estafet dari kepemimpinan para pemimpin UMB
yang dulu. Oleh karena itu, kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Dr. Hj. Amnah
Qurniati, M.Pd.I. dan Bapak Drs. Syubli,
M.Ag. yang telah memberikan kontribusinya demi kemajuan UMB”. Tutur Sakroni.
Dalam rangka meningkatkan mutu UMB, Sakroni juga menyampaikan
UMB selalu mengadakan controling kepemimpinan setiap satu bulan sekali dalam
rapat pimpinan. Dalam waktu dekat, akan terjadi reposisi seluruh Kepala bagian,
TU, dan lainnya yang berada di lingkungan UMB akan dipilih langsung oleh wakil
rektor lalu wakil rektor langsung bertanggung jawab ke Rektor.
Drs. Taufik Bustami, M.M. Mewakili Pimpinan Wilayah
Muhammadiyah Bengkulu berpesan hendaknya dalam menjalankan amanah kepemimpinan
meniru teladan Rasulullah shalaullahhu
‘alaihi wassalam. Hendaknya seorang pemimpin pandai membaca permasalahan
yang ada secara keseluruhan dan seksama, perlu ada team work dan melakukan segalanya dengan sepenuh hati.
“Empat hal yang perlu ditingkatkan adalah Pertama, Akidah.
Hadirkan Allah dalam setiap kebijakan, sehingga kebijakan yang diambil
mencerminkan sifat Allah yang pengasih, Adil, dan bijaksana. Kedua, Ibadah,
jangan tinggalkan aspek ibadah. Apapun karya dan keputusan yang kita ambil
untuk Allah. Ketiga, Akhlak, keluhuran akhlak adalah salah satu misi penting
nabi diutus sebagai rasul di muka bumi. Keempat, muamalah, hubungan dengan
dunia dan alam semesta hendaknya menghadrikan Al-Qur’an dan Sunnah.” Pesan terakhir
Taufik mengakhiri tausiyahnya.
Prof. Lincolin menyampaikan amanat dan pesan dalam sebuah
organisasi ada yang datang dan pergi adalah hal yang biasa. Hal terpenting dari
semua itu adalah kesinambungan. Kemajuan yang dicapai hari ini karena
peran-peran penting pemimpin yang dahulu.
“Kita tidak boleh mundur lagi, harus terus Maju. 10 Tahun
lagi saya berharap UMB mengalahkan Perguruan Tinggi yang ada di Bengkulu dan
UMB selalu digadang-gadang oleh Majelis Dikti untuk menjadi kampus yang leading
di Sumatera. ” Ujar Lincolin.
Dalam Pelantikan Wakil Rektor saat ini tentu ada hal yang
baru diketahui oleh hadirin yang hadir. Pertama terkait masa jabatannya yang
berubah dari 4 tahun menjadi 3 tahun. Menurut Lincolin semua itu dilakukan
untuk menyesuaikan dengan masa jabatan rektor dan agar rektor bisa memilih wakil
rektor yang sesuai dengan ritme kerjanya. Kedua, perubahan tugas wakil rektor 3
selain bidang kemahasiswaan, yaitu
Al-Islam Kemuhammadiyaan dan tugas wakil rektor 4 di bidang perencanaan,
selain kerja sama yang menjadi tugas pokoknya.
Lincolin juga mengatakan untuk saat ini setiap rektor yang
baru akan diberikan cek kosong berupa fakta integritas dan kontrak kinerja.
Oleh karena itu, jabatan sebagai rektor adalah kursi panas yang jika tidak
diemban dengan baik akan diberikan sanksi sosial di tingkat Majelis Tinggi Dikti
Muhammadiyah.
Dalam hal akreditas institusi, Lincolin juga berpesan kepada
wakil rektor yang baru untuk segera berbenah dan mempersiapkan diri dengan
sebaik-baiknya. Akreditas sekarang sudah berubah menjadi 9 standa, dari dulunya
hanya 7 standar. Khususnya wakil rektor 4, dibidang kerja sama sebuah institusi
jika ingin unggul maka harus melakukan kerja sama dengan universitas di luar
negeri. Kerja samanyanya bukan hanya dalam bentuk pengumpulan MoU saja, tetapi
pertukaran dosen, mahasiswa, melakukan penelitian bersama.
“Wakil rektor 3 hendaknya bertanggung jawab untuk melakukan
kaderisasi. IMM bukan hanya jago secara ideologi, tetapi juga hebat dalam
keterampilan, prestasi-prestasi lainnya yang bisa dicapai”. Tandasnya.
(Media Center-UMB)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima Kasih telah singgah! Semoga kita segera berjumpa lagi. Saya memberi hormat atas dedikasi dan komitmen Anda untuk terus tumbuh menjadi pribadi yang lebih baik. Saya menantikan suatu waktu untuk dapat berjumpa dengan Anda suatu hari.