Kamis, 16 Mei 2019

Rektor Lantik Wakil Rektor UMB Masa Jabatan 2019 -2022

Bengkulu-Universitas Muhammadiyah Bengkulu secara resmi menyelenggarakan Pelantikan dan Serah terima jabatan wakil rektor masa jabatan 2019-2022 (15/5). Acara ini diselnggarakan Lantai 6 Kampus 4 Universitas Muhammadiyah Bengkulu, di hadiri langsung Ketua Majelis Tinggi Dikti Muhammadiyah Prof. H. Lincolin Arsyad, M.Sc., Ph.D dan Petinggi universitas Kepala Biro, Kepala Bagian, Dosen dan Karyawan di lingkungan UMB.

Acara pelantikan disertai dengan penandatanganan serah terima jabatan. Pelantikan dipimpin langsung oleh Rektor Universitas Muhammadiyah Bengkulu, Dr. Sakroni, M.Pd. Nama-nama yang dilantik oleh rektor untuk menjabat sebagai wakil rektor Dr. Rifa’i, M.Si., sebagai Wakil Rektor 1  bidang akademik, Dr. Ir. Ririn Harini, M.P.,  Wakil Rektor 2 Bidang Keuangan, Dr. Susiyanto, M.Si., Wakil Rektor 3 bidang kemahasiswaan dan Al-Islam Kemuhammadiyaan, Terakhir, Dra. Reni Kusmiarti, M.Pd., Wakil Rektor 4 bidang Kerja sama dan perencanaan.

Acara pelantikan ini dihadiri juga oleh beberapa tamu penting dan mitra UMB seperti Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Bengkulu, Pimpinan Wilayah Aisyiyah, Ketua BPH UMB, Ortom tingkat wilayah, Walikota Bengkulu, Dandrem, Pimpinan Perguruan Tinggi yang ada di Bengkulu, Kepala Dinas/Badan/Kantor serta Pimpinan Bank, Pimpinan Media Cetak dan Elektronik, serta segenap Mitra Universitas Muhammadiyah Bengkulu.

Dalam sambutannya Rektor UMB, Dr. Sakroni, M.Pd. menyatakan “Universitas Muhammadiyah Bengkulu adalah hasil estafet dari kepemimpinan para pemimpin UMB yang dulu. Oleh karena itu, kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Dr. Hj. Amnah Qurniati, M.Pd.I. dan Bapak Drs.  Syubli, M.Ag. yang telah memberikan kontribusinya demi kemajuan UMB”. Tutur Sakroni.

Dalam rangka meningkatkan mutu UMB, Sakroni juga menyampaikan UMB selalu mengadakan controling kepemimpinan setiap satu bulan sekali dalam rapat pimpinan. Dalam waktu dekat, akan terjadi reposisi seluruh Kepala bagian, TU, dan lainnya yang berada di lingkungan UMB akan dipilih langsung oleh wakil rektor lalu wakil rektor langsung bertanggung jawab ke Rektor.

Drs. Taufik Bustami, M.M. Mewakili Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Bengkulu berpesan hendaknya dalam menjalankan amanah kepemimpinan meniru teladan Rasulullah shalaullahhu ‘alaihi wassalam. Hendaknya seorang pemimpin pandai membaca permasalahan yang ada secara keseluruhan dan seksama, perlu ada team work dan melakukan segalanya dengan sepenuh hati.

“Empat hal yang perlu ditingkatkan adalah Pertama, Akidah. Hadirkan Allah dalam setiap kebijakan, sehingga kebijakan yang diambil mencerminkan sifat Allah yang pengasih, Adil, dan bijaksana. Kedua, Ibadah, jangan tinggalkan aspek ibadah. Apapun karya dan keputusan yang kita ambil untuk Allah. Ketiga, Akhlak, keluhuran akhlak adalah salah satu misi penting nabi diutus sebagai rasul di muka bumi. Keempat, muamalah, hubungan dengan dunia dan alam semesta hendaknya menghadrikan Al-Qur’an dan Sunnah.” Pesan terakhir Taufik mengakhiri tausiyahnya.

Prof. Lincolin menyampaikan amanat dan pesan dalam sebuah organisasi ada yang datang dan pergi adalah hal yang biasa. Hal terpenting dari semua itu adalah kesinambungan. Kemajuan yang dicapai hari ini karena peran-peran penting pemimpin yang dahulu.

“Kita tidak boleh mundur lagi, harus terus Maju. 10 Tahun lagi saya berharap UMB mengalahkan Perguruan Tinggi yang ada di Bengkulu dan UMB selalu digadang-gadang oleh Majelis Dikti untuk menjadi kampus yang leading di Sumatera. ” Ujar Lincolin.

Dalam Pelantikan Wakil Rektor saat ini tentu ada hal yang baru diketahui oleh hadirin yang hadir. Pertama terkait masa jabatannya yang berubah dari 4 tahun menjadi 3 tahun. Menurut Lincolin semua itu dilakukan untuk menyesuaikan dengan masa jabatan rektor dan agar rektor bisa memilih wakil rektor yang sesuai dengan ritme kerjanya. Kedua, perubahan tugas wakil rektor 3 selain bidang kemahasiswaan, yaitu  Al-Islam Kemuhammadiyaan dan tugas wakil rektor 4 di bidang perencanaan, selain kerja sama yang menjadi tugas pokoknya.

Lincolin juga mengatakan untuk saat ini setiap rektor yang baru akan diberikan cek kosong berupa fakta integritas dan kontrak kinerja. Oleh karena itu, jabatan sebagai rektor adalah kursi panas yang jika tidak diemban dengan baik akan diberikan sanksi sosial di tingkat Majelis Tinggi Dikti Muhammadiyah.

Dalam hal akreditas institusi, Lincolin juga berpesan kepada wakil rektor yang baru untuk segera berbenah dan mempersiapkan diri dengan sebaik-baiknya. Akreditas sekarang sudah berubah menjadi 9 standa, dari dulunya hanya 7 standar. Khususnya wakil rektor 4, dibidang kerja sama sebuah institusi jika ingin unggul maka harus melakukan kerja sama dengan universitas di luar negeri. Kerja samanyanya bukan hanya dalam bentuk pengumpulan MoU saja, tetapi pertukaran dosen, mahasiswa, melakukan penelitian bersama.

“Wakil rektor 3 hendaknya bertanggung jawab untuk melakukan kaderisasi. IMM bukan hanya jago secara ideologi, tetapi juga hebat dalam keterampilan, prestasi-prestasi lainnya yang bisa dicapai”. Tandasnya.


(Media Center-UMB)




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima Kasih telah singgah! Semoga kita segera berjumpa lagi. Saya memberi hormat atas dedikasi dan komitmen Anda untuk terus tumbuh menjadi pribadi yang lebih baik. Saya menantikan suatu waktu untuk dapat berjumpa dengan Anda suatu hari.