Saya ingin mengawali tulisan ini dengan sebuah pertanyaan.
Siapa yang ingin diperlakukan baik oleh orang lain?????
Kok Diam.. eh, Ternyata Banyak yang Ngankat Tangan.
Baiklah, tentunya hampir semua orang ingin diperlakukan baik oleh orang lain. Pertanyaan kedua muncul, kenapa orang berbuat baik dengan kita? Ok benar, jawabannya karena kita berbuat baik kepada mereka. Lalu pertanyaan ketiga, bagaimana seandainya orang yang telah kita perlakukan dengan baik itu tidak membalas kebaikan kita bahkan membalasnya dengan sebuah penghinaan atau caci maki? Sekarang jawabannya tentu relatif, ada yang menjawab tidak akan berbuat baik lagi, bosan berbuat baik karena orang lain belum tentu berbuat baik dengan kita, terkhusus ia jera kepada orang yang pernah ia perlakukan baik. Disisi lain, ada yang menjawab saya akan tetap melakukan kebaikan, karena saya yakin bahwa Kebaikan akan melahirkan kebaikan.
Saya punya cerita terkait masalah ini, ketika sedang melakukan traveling, tiba-tiba pembicaraan kami dimulai dengan pernyataan. Apakah orang yang kita perlakukan baik, akan membalas kebaikan kita? Belum tentu mereka berbuat baik kepadaku. Lalu saya segera berkomentar, bahwa tidak penting mempermasalahkan apakah orang yang kita perlakukan baik itu membalas kebaikan kita atau tidak. Tetapi satu hal yang harus kita yakini, jika kita memperlakukan orang secara baik, maka Tuhan akan mengirimkan orang lain untuk memperlakukan kita secara baik pula. Baik, kebaikan itu berasal dari orang yang telah kita perlakukan secara baik, maupun orang yang belum sama sekali kita kenal.
Itulah kebaikan. Tidak ada yang sia-sia dalam hidup ketika kita melakukan kebaikan. Apa yang kita tebar itulah yang akan kita tuai. Cepat atau lambat, besok atau saat ini juga, 1 bulan atau 1 tahun lagi. Bagi pribadi yang menginginkan kebaikan, selalu berusahalah untuk melakkan satu kata sederhana “KEBAIKAN” kepada siapapun dan dimanpun kita berada. Tidak ada konsep pilih-pilih dalam melakukan kebaikan. Oh, yang ini satu daerah dan yang ini tidak, yang ini satu organisasi dan yang ini beda organisasi, yang ini sesama muslim dan yang itu bukan muslim.
Terakhir, kebaikan itu terkadang tersembunyi dibalik, sebuah kegagalan, penghinaan, cacian, dan musibah sekalipun. Untuk itu, pandai-pandailah dalam menemukan kebaikan dalam kehidupan.
Bengkulu, 1 maret 2010
13.00
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima Kasih telah singgah! Semoga kita segera berjumpa lagi. Saya memberi hormat atas dedikasi dan komitmen Anda untuk terus tumbuh menjadi pribadi yang lebih baik. Saya menantikan suatu waktu untuk dapat berjumpa dengan Anda suatu hari.