Betapa
sering kita mengagumi berbagai hal di sekeliling kita. Kita mengagumi ciptaan
Tuhan, seperti alam semesta dengan segala isinya: gunung-gunung, lautan,
sungai, hutan, dan segala keindahan ciptaanNya yang menakjubkan.
Kita juga
bahkan mengagumi keindahan dan kecanggihan ciptaan manusia, seperti
gedung-gedung tinggi, komputer, peralatan komunikasi, pesawat luar angkasa
bahkan berbagai simbol kemewahan seperti: baju Ralph Laurent, sepatu Bally,
pena Mont Blanc, dasi Giorgio Armani, dan berbagai jenis mobil mewah seperti
Mercedez Benz, BMW, Jaguar, dan sebagainya.Kita seringkali dibuat takjub oleh
hal-hal yang berada di luar kita tersebut.
Tetapi di
sisi lain kita justru sering tidak menyadari dan tidak pernah mengucapkan
syukur atas ciptaan Tuhan yang luar biasa dan yang merupakan maha karya (master piece) Tuhan yang paling sempurna
(the ultimate creation) dari seluruh ciptaanNya yang lain, yaitu kita, manusia.
Setiap kita adalah sangat berharga, bernilai tinggi, unik, dan sangat indah
serta jauh lebih berharga dibandingkan apa pun di dunia ini.
Pernahkah
kita menyadari bahwa tubuh kita terdiri atas 200 bentuk tulang yang berbeda
yang terangkai dan tersusun secara sempurna; dibungkus dengan milyaran serat
otot dan dikoordinasikan oleh jaringan syaraf yang panjangnya tidak kurang dari
10 kilometer.
Jantung kita
adalah sebuah pompa mekanik yang mengagumkan, yang berdenyut rata-rata 36 juta
kali setiap tahunnya sepanjang hidup kita, tanpa pernah beristirahat. Sedangkan
otak kita merupakan komputer canggih yang mengendalikan lebih dari seratus
tugas (super multi tasking) secara bersamaan dalam sistem tubuh kita.
Pernahkah
pula kita sadari bahwa setiap kita adalah unik dan setiap kita berbeda
dibandingkan dengan orang lain. Tidak ada satu pun manusia di dunia ini yang
identik atau sama, bahkan saudara kembar identik pun tidak. Artinya sebagai
ciptaan Tuhan yang paling sempurna, setiap kita juga memiliki kelebihan dan
kekuatan yang berbeda satu sama lain. Keyakinan itulah yang harus mendasari
setiap pergumulan dan upaya kita meraih hal-hal terbaik dalam kehidupan ini.
Pernahkah
kita menyadari bahwa seorang tukang parkir yang berdiri di samping sebuah mobil
AVANZA, adalah jauh lebih mengagumkan dan luar biasa dibandingkan dengan mobil
tersebut. Sang tukang parkir adalah ciptaan Tuhan yang Maha Kuasa, sedangkan
mobil mewah adalah ciptaan manusia; tetapi kita justru lebih mengagumi mobil
tersebut dibandingkan seorang manusia yang tercipta dalam kesempurnaan ilahi.
Menurut Stephen Covey, ada empat anugerah Tuhan kepada
manusia yang spesifik tidak dimiliki oleh ciptaanNya yang lain. Ke empat
anugerah ilahi itulah yang membuat manusia unik dan memiliki daya untuk menjadi
co-creator bagi kehidupannya:
1. Kesadaran
diri, yaitu kemampuan untuk berpikir tentang proses berpikir kita sendiri. Ini
yang menjadi alasan mengapa manusia memiliki kekuasaan atas semua benda di
dunia ini dan mengapa manusia dapat membuat kemajuan penting dari generasi ke
generasi.
2.
Imajinasi, yaitu kemampuan untuk mencipta di dalam benak kita di luar realitas
kita saat ini.
3. Suara
hati, yaitu kesadaran batin yang dalam tentang yang benar dan yang salah,
tentang prinsip-prinsip yang mengatur perilaku kita, dan pengertian tentang
tingkat di mana pikiran dan tindakan kita selaras dengan prinsip-prinsip
tersebut.
4. Kemauan,
yaitu kemampuan untuk bertindak berdasarkan kesadaran diri kita, bebas dari
semua pengaruh lain.
Dengan
keempat anugerah Ilahi tersebut berarti sesungguhnya kapasitas manusia tidak
terbatas. Hal ini karena kita memiliki semua hal yang diperlukan untuk mencipta
(imajinasi) berdasarkan tuntunan atau panduan suara hati yang mewujud atas
kesadaran diri dan terdorong oleh kehendak bebas dalam diri kita.
Kalau kita
perhatikan sekeliling kita, semua benda ciptaan manusia, tidak ada satu pun
yang tercipta tanpa terlebih dulu melalui proses imajinasi dan upaya yang tidak
kenal lelah untuk mewujudkannya (kehendak bebas) dan berdasarkan tuntunan
intuisi, ilham atau inspirasi. Artinya setiap kita juga memiliki kemampuan unik
tersebut untuk mencipta dan mewujudkan setiap imajinasi atau gambaran mental
yang ada dalam pikiran kita menjadi realitas fisik atau kenyataan.
Analogi Gunung Es dan Kekuatan
Tersembunyi Kita
Setiap
manusia pada dasarnya tidak menyadari kekuatan yang dimilikinya, sampai
akhirnya pada suatu titik ketika beberapa orang yang sukses dapat menemukan
rahasia tersebut dan menjadi dan atau memperoleh apa pun yang mereka impikan
dan inginkan selama ini. Kekuatan tersebut adalah seperti bagian gunung es yang
tidak kita ketahui sebelumnya.
David J.
Schwartz dalam bukunya The Magic of Thinking Big mengemukakan empat alasan atau
dalih mengapa banyak orang tidak mencapai impian atau kesuksesan. Dalih
tersebut antara lain adalah dalih kesehatan, dalih usia, dalih intelegensi dan
dalih nasib. Ke empat hal itulah yang sering digunakan manusia untuk meyakinkan
dirinya bahwa kesuksesan dan kehidupan yang luar biasa adalah bukan untuknya.
Kita adalah sebatas pikiran kita. Pernyataan ini sangat tepat untuk menunjukkan
bahwa apa pun jadinya kita, apa pun yang kita miliki semuanya tergantung dari
apa yang kita pikirkan dan kita yakini.
Enam Kekuatan Utama Manusia
1. Kekuatan Impian (The Power of
Dreams)
Untuk
memperoleh hal-hal terbaik dalam kehidupan ini, setiap kita harus memiliki
impian dan tujuan hidup yang jelas. Setiap kita harus berani memimpikan hal-hal
terindah dan terbaik yang kita inginkan bagi kehidupan kita dan kehidupan
orang-orang yang kita cintai. Tanpa impian, kehidupan kita akan berjalan tanpa
arah dan akhirnya kita tidak menyadari dan tidak mampu mengendalikan ke mana
sesungguhnya kehidupan kita akan menuju.
2. Kekuatan dari Fokus (The Power of
Focus)
Fokus adalah
daya (power) untuk melihat sesuatu (termasuk masa depan, impian, sasaran atau
hal-hal lain seperti: kekuatan/ strengths dan kelemahan/ weakness dalam diri,
peluang di sekitar kita, dan sebagainya) dengan lebih jelas dan mengambil
langkah untuk mencapainya. Seperti sebuah kacamata yang membantu seorang untuk
melihat lebih jelas, kekuatan fokus membantu kita melihat impian, sasaran, dan
kekuatan kita dengan lebih jelas, sehingga kita tidak ragu-ragu dalam melangkah
untuk mewujudkannya.
3. Kekuatan Disiplin Diri (The Power
of Self Discipline)
Pengulangan
adalah kekuatan yang dahsyat untuk mencapai keunggulan. Kita adalah apa yang
kita lakukan berulang-ulang. Menurut filsuf Aristoteles, keunggulan adalah
sebuah kebiasaan. Kebiasaan terbangun dari kedisiplinan diri yang secara konsisten
dan terus-menerus melakukan sesuatu tindakan yang membawa pada puncak prestasi
seseorang. Kebiasaan kita akan menentukan masa depan kita. Untuk membangun
kebiasaan tersebut, diperlukan disiplin diri yang kokoh. Sedangkan kedisiplinan
adalah bagaimana kita mengalahkan diri kita dan mengendalikannya untuk mencapai
impian dan hal-hal terbaik dalam kehidupan ini.
4. Kekuatan Perjuangan (The Power of
Survival)
Setiap
manusia diberikan kekuatan untuk menghadapi kesulitan dan penderitaan. Justru
melalui berbagai kesulitan itulah kita dibentuk menjadi ciptaan Tuhan yang
tegar dalam menghadapi berbagai kesulitan dan kegagalan. Seringkali kita lupa
untuk belajar bagaimana caranya menghadapi kegagalan dan kesulitan hidup,
karena justru kegagalan itu sendiri merupakan unsur atau bahan (ingredient)
yang utama dalam mencapai keberhasilan atau kehidupan yang berkelimpahan.
5. Kekuatan Pembelajaran (The Power
of Learning)
Salah satu
kekuatan manusia adalah kemampuannya untuk belajar. Dengan belajar kita dapat menghadapi
dan menciptakan perubahan dalam kehidupan kita. Dengan belajar kita dapat
bertumbuh hari demi hari menjadi manusia yang lebih baik. Belajar adalah proses
seumur hidup. Sehingga dengan senantiasa belajar dalam kehidupan ini, kita
dapat terus meningkatkan taraf kehidupan kita pada taraf yang lebih tinggi.
6. Kekuatan Pikiran (The Power of
Mind)
Pikiran
adalah anugerah Tuhan yang paling besar dan paling terindah. Dengan memahami
cara bekerja dan mengetahui bagaimana cara mendayagunakan kekuatan pikiran,
kita dapat menciptakan hal-hal terbaik bagi kehidupan kita. Dengan melatih dan
mengembangkan kekuatan pikiran, selain kecerdasan intelektual dan kecerdasan
kreatif kita meningkat, juga secara bertahap kecerdasan emosional dan bahkan
kecerdasan spiritual kita akan bertumbuh dan berkembang ke tataran yang lebih
tinggi.
Semua dari
kita berhak dan memiliki kekuatan untuk mencapai kehidupan yang berkelimpahan
dan memperoleh hal-hal terbaik dalam kehidupannya. Semuanya ini adalah produk
dari pilihan sadar kita, berdasarkan keyakinan kita, dan bukan dari produk
kondisi keberadaan kita di masa lalu dan saat ini. Sebagaimana dikatakan oleh
Jack Canfield dalam bukunya The Power of Focus, bahwa kehidupan tidak terjadi
begitu saja kepada kita. Kehidupan adalah serangkaian pilihan dan bagaimana
kita merespons setiap situasi yang terjadi pada kita.
Gambar: Success
Dasyat Kesuksesan itu tak terlepas dari Anugerah yang Allah Swt berikan kepada manusia berupa Akal pikiran...,! kajian yang menambah motivasi untuk selalu berjuang.., dan selalu ingat kepada Allah Swt atas karunia nikmat-Nya
BalasHapusSukses selalu untuk Mas Angga.
BalasHapusBarokaullohhu Fiikum.