Kamis, 28 Juli 2016

4 Kebiasaan Orang Kaya Dalam Mengelola Keuangan



Apa yang anda pikirkan ketika memiliki uang? Kenapa terkadang orang miskin semakin miskin dan orang kaya semakin kaya? Apa perbedaan kebiasaan orang bermental kaya dan miskin dalam mengelola keuangannya? 

Apalagi jika masih single. Kebanyakan banyak yang belum bijak dalam mengelola keuangannya. Beli ini, beli itu. Tentunya Anda yang sudah berkeluarga harus lebih bijak dalam mengelola keuangan. Ilmu mencari uang itu penting, tetapi yang tidak kalah penting, bagaimana mengelola keuangan.

Dalam sebuah penelitian jika semua kekayaan segelintir orang di dunia dibagikan ke seluruh manusia. Ternyata uang yang beredar akan kembali lagi segelintir orang yang memiliki uang tadi. Kenapa? Orang boleh saja memiliki uang yang banyak di satu waktu, tetapi jika mindset dan ilmunya salah, maka uang itu akan hilang tak menentu.

Mari kita belajar dari Bapak Heppy Trenggono.  Anda pernah mendengar Bapak Heppy Trenggono? Ya benar, ia CEO Balimuda United. Corp Lelaki asal Batang Jawa Tengah ini terus mengembangkan bisninya.

Dulu ia memiliki hutang mencapai 62 miliyar rupiah, tetapi nilai bisnisnya mungkin sekrang sudah mencapai lebih dari lima triliyun rupiah. Mau tahu bagaimana ia mengelola keuangannya?

Rabu, 27 Juli 2016

Cara Meraih Ketenangan Hidup Dalam Islam



Banyak ayat yang sudah kita baca dan akrapi dalam hidup. Walaupun kita harus mengakui masih banyak dikalangan generasi muslim yang belum mampu membaca kitab suci dengan baik. Tetapi pertanyaan pentingnya adalah seberapa jauh ayat yang kita baca itu mampu mengubah kehidupan kita? 

Adakah perubahan pola pikir, perasaan, dan sikap seorang hamba ketika berinteraksi dengan surat cinta dari Penciptaya Sang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.

Mari kita perhatikan dengan seksama surat cinta dari-Nya kepada manusia yang penuh khilaf dan dosa ini. Semoga Anda menemukan kembali spirit untuk hidup. Allah Subhanahu Wata’ala berfirman :

“...Sesungguhnya Allah menyesatkan siapa yang Dia kehendaki dan memberi petunjuk orang-orang yang taubat kepada-Nya. Yaitu orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenang dengan mengingat Allah. Sadarilah hanya dengan mengingat Allah hati akan tenang.” (Ar-Ra’d: 27-28). 

Saudaraku, Apakah Anda pernah mendengar atau membaca ayat di atas? Apa yang Anda pahami setelah membacanya?

Selasa, 26 Juli 2016

Hindari Tiga Perkataan Yang Buat Hidup Tidak Bertumbuh




Salah satu suara hati terdalam setiap manusia adalah menginginkan kehidupannya menjadi lebih baik. Setiap yang kita lakukan, keputusan yang kita ambil, kita harapkan dapat memberikan secercah harapan akan masa depan yang cerah.

Dalam perjalanan menuju kehidupan yang lebih baik dan terus bertumbuh. Ada tiga hal yang membuat seseorang tidak bertumbuh. Bahkan penyakit yang seringkali menghinggapi orang-orang hebat dan perusahaan-perusahaan besar adalah menganggap dirinya sudah hebat dan tidak perlu melakukan perubahan dan inovasi.

Sambil Anda bersantai pagi ini, mari kita lihat apa saja tiga perkataan maut yang membuat orang stagnan alias tidak tumbuh.

Senin, 25 Juli 2016

Mengapa Harus Menikahi Potensi


Seperti yang sudah pernah kita bahas di (Dimanakah Jodohku?) Sekali lagi, matematika jodoh itu memang misteri dan sulit ditebak, ia tidak berjalan di atas garis ketampanan atau kecantikan, kekayaan, kedekatan geografis. 

Rumus jodoh bukan ditentukan oleh hukum kepantasan manusia. Karena manusia hanya tahu permukaannya, berpikir dalam kesempitan ilmunya, memutuskan dalam pengaruh hawa nafsunya. Semuanya telah memberikan satu titik cerah untuk melihat seseorang yang akan kita tuju sebagai pasangan hidup. 

Berinteraksi dengan orang yang berpengalaman mengarungi bahtera rumah tangga. Saya mendapatkan pelajaran berharga yang tidak pernah saya dapati di bangku kuliah sekalipun. Dari sini, saya mendapat satu perspektif baru dalam memandang manusia. Manusia yang kita lihat hari ini sejatinya tidak sebenar-benarnya, dalam artian bahwa setiap manusia memakai topeng. Sejatinya dalam diri manusia terkandung masa lalu dan masa depan.

Mengapa harus menikahi potensi?

Minggu, 24 Juli 2016

Kekuatan Keputusan dan Komitmen



Sumber : Google

Ada banyak orang yang menyerah dengan keadaan. Berputar arah karena tidak kuat menghadapi tantangan. Menghadapi hari-hari yang kian menantang. 

Lalu apa yang harus kita lakukan? Cara paling ampuh untuk membentuk kehidupan kita adalah dengan memastikan diri mengambil tindakan.

Perbedaan hasil di antara orang-orang itu pada akhirnya adalah karena perbedaan apa yang mereka LAKUKAN dalam situasi yang sama.

Tindakan berbeda memberikan hasil berbeda. Mengapa? Sebab tindakan mana pun adalah penyebab yang menggerakkan, dan pengaruhnya akan berakumulasi menggerakkan kita ke arah yang pasti. Setiap arah menuntun pada tujuan akhir: Takdir kita.

Kamis, 21 Juli 2016

Cara Nabi Mengajar Kita Untuk Menghilangkan Kegundahan dan Bebas Berhutang

Bagaimana kabar Anda hari ini sahabat ? Semoga selalu dalam lindungan, rahmat dan petunjuk Allah Subhanahu wata'ala. 

Seorang penyair pernah berkata "Sehari menjadi milik kita dan hari lain belum tentu milik kita. Sehari kita mendapat kemalangan dan hari lain kita bergembira"

 Apakah Anda pernah mengalami kegundahan? Bersedih terhadap sesuatu yang telah berlalu? atau khawatir dan takut terhadap sesuatu yang belum terjadi? Apakah Anda pernah dihingapi rasa malas melakukan sesuatu? atau merasa lemah dalam beraktivitas? Takut menghadapi hidup? Mungkin juga karena sekarang Anda sedang dililit hutang? atau Anda sedang berada di bawah tekanan orang lain?

Itulah hidup, setiap kita mendapatkan ujian dan cobaan sesuai dengan kadar keberagamaan kita. Jangan pernah menduga dengan semua amal sholeh yang kita lakukan, maka kehidupan ini akan berjalan lurus saja, tanpa halangan. 

Rabu, 20 Juli 2016

Bahaya Laten Smartphone dan Main Game Pokemon Go



Akhir-akhir ini santer kita dengar orang berbondong-bondong berburu pokemon melalui game Pokemon Go. mulai dari orang yang berpendidikan sampai dengan orang yang tidak berpendidikan ikut-ikutan berburu pokemon. 

Saya jadi teringat beberapa tahun yang lalu, banyak orang yang berburu batu. Berbagai jenis batu dari harga puluhan ribu sampai puluhan juta keluar dari kocek seseorang untuk memenuhi seleranya. Tapi bagaimana nasipnya sekarang? Apa pelajaran yang bisa kita ambil?

Terkadang Emosi dan eforia masal membuat kita semua mudah terjebak dalam “irrational exuberance”. Ramai-ramai menjadi goblok. Kegoblokan kolektif. Demikian kata sebagian pakar.

Saat kita dihadapkan pada fenomena orang yang ramai berbondong-bondong memburu sesuatu, kita mesti sadar mungkin ada benih irasionalitas disana. Apalagi yang diburu ini sesuatu yang tidak ada. Hanya di dalam smartphone. 

Sebab perilaku yang dilakukan orang kebanyakan bukan berarti yang paling benar. Jangan-jangan mereka sedang beramai-ramai menuju kegoblokan massal.

Terkait Pokemon Go ini, semua ikut bermain, semua ikut berkomentar mulai dari menteri sampai wakil presiden. Tapi, semua menganggap hal ini biasa-biasa saja, tidak perlu ditutup. Benarkah ini hal biasa? Apa sebenarnya dampak yang ditimbulkan dalam kehidupan masyarakat?

Dalam beberapa diskusi ada yang mengaitkan game ini dengan ancaman keamanan data. Padahal jika kita berbicara ancaman keamanan data penggunannya. Hampir semua aplikasi yang kita instal di smartphone kita, memiliki akses untuk membuka data pribadi kita. Kecuali Anda menggunakan hp jadul, mungkin sedikit lebih aman.

Ada pandangan yang lebih menarik dari semua itu terkait bahaya laten smartphone dan game online, khususnya Pokemon Go dari seorang sahabat yang ia dapatkan dari Yodhia.

Kegilaan dan kelatahan konsumen akan “sesuatu yang hot” selalu berulang. Ini bukan penyakit khas Indonesia. Ini fenomena perilaku yang terjadi di seluruh dunia. Fenonema ini juga lazim disebut sebagai “bandwagon effect” (social proof) – efek kelatahan.

Selasa, 19 Juli 2016

Bagaimana Mendidik Anak Yang Menggugah Jiwa dan Paling Efektif


Pernahkah Anda bertanya, sudah benarkah cara kita selama ini mendidik Anak? Bagaimana hasil pendidikan anak kita saat ini? apakah cukup pendidikan itu kita titipkan kepada sekolah?

Kemarin baru saja kita saksikan, menteri pendidikan Anis Baswedan menghimbau para orang tua untuk mengantarkan anaknya ke sekolah. Apakah cukup hanya mengantarkan? Apakah anda pernah masakan kelelahan dalam mendidik Anak? Mungkin sering Anda memberikan nasehat, tetapi masuk telinga kiri dan keluar telinga kanan. Apa penyebab semua ini? mengapa Anak seringkali susah berubah ketika dinasehati?

Apakah cukup kita menggunakan kata-kata? Atau ada kekuatan luar biasa untuk mendidik anak kita.

Mari kita cermati kisah inspirasif yang saya dapatkan dalam salah satu diskusi grup beberapa hari yang lalu.

Ini Cerita Inspiratif dari Dr. Arun Gandhi, cucu Mahatma Gandhi. Saat itu Dr.Arun Gandhi memberi ceramah di Universitas Puerto Rico, ia menceritakan suatu kisah dalam hidupnya:

Waktu itu saya masih berusia 16 th dan tinggal bersama orang tua di sebuah lembaga yang didirikan oleh kakek saya, ditengah kebun tebu, 18 mil di luar Kota Durban, Afrika Selatan. Kami tinggal jauh di pedalaman dan tidak mempunyai tetangga. Jadi tak heran bila saya dan dua saudara perempuan saya sangat senang bila ada kesempatan pergi ke kota untuk mengunjungi teman atau menonton bioskop

Pada suatu hari ayah meminta saya untuk mengantar beliau ke kota untuk menghadiri konferensi sehari penuh. Dan saya sangat gembira dengan kesempatan itu. Tahu bahwa saya aka ke kota, ibu memberikan daftar belanjaan yang ia perlukan. Selain itu, ayah juga meminta saya untuk mengerjakan beberapa pekerjaan tertunda seperti memperbaiki mobi di bengkel.

Pagi itu setiba di tempat konferensi ayah berkata : “Ayah tunggu kamu disini jam 5 sore, lalu kita akan pulang ke rumah bersama-sama”

Senin, 18 Juli 2016

Bagaimana Cara Belajar Dari Kesalahan ?



Kira-kira menurut Anda, adakah orang yang selama hidupnya tidak pernah berbuat salah? Apakah Anda pernah melakukan kesalahan dalam hidup? Seberapa seringkah? Bila Anda tidak pernah melakukan kesalahan jangan bangga dulu, sebaiknya Anda melihat kembali jalan yang telah Anda lalui. Mengapa? Karena jangan-jangan Anda selama ini tidak melangkah satu langkah pun.

Kesalahan memang tidak mengenakkan, terkadang memalukan, dan terkesan kurang cerdas bagi  pelakunya. Namun orang-orang yang optimis dan berjiwa besar lebih banyak belajar dari kesalahan daripada keberhasilan. Bagaimana bisa? Karena kesalahan sebenarnya sedang menuntun Anda untuk mempelajari kembali sesuatu yang terjadi. Bukan hanya itu, bahkan kesalahan bagi sebagian banyak orang mampu memimpin mereka untuk mengambil tindakan yang lebih baik. 

Jumat, 15 Juli 2016

Ketika Ayat Al-Qur’an Menyentuh Hatiku



Perkenalkan namaku Abdurrahman. Aku kuliah di fakultas hukum semester tujuh. Aku tinggal di kawasan perkampungan dan sangat menyukai olah raga. Keluargaku selalu memotivasi hobiku itu. Melihat postur tubuhku yang tinggi, aku mempunyai impian untuk menjadi atlit pemain bola basket. Aku ingin menjadi seorang bintang dalam olah raga tersebut.

Namun, sesuatu terjadi saat aku pergi ke salah satu Sporting Club terbesar. Diantara persyaratan umum untuk diterima menjadi anggota klub itu adalah berasal dari daerah perkampungan. Tentu saja hal itu sangat mempengaruhiku. Keinginanku saat itu adalah menjadi seperti mereka dengan level yang sama. Aku mulai memasuki dunia mereka, bertemu para pemuda dan pemudi, lalu mulai keluar bersama, saling adu balap mobil, berprilaku bebas (sesuka hati), merokok, dan banyak lagi.

Suatu saat, salah seorang temanku menawariku sebatang rokok. Tentu saja itu bukan jenis rokok biasa. Aku pun mulai bertransaksi denganya untuk sebatang rokok itu dan hal-hal lainnya.

Di kampus, aku mendapati komunitas lain yang berbeda. Para pemudanya seolah tidak terlalu peduli dengan kuliahnya. Mereka lebih memperhatikan fashion (penampilan) dan jalan-jalan keluar rumah hingga larut malam. Malam jadi siang, siang jadi malam. Begitulah pola kehidupan mereka.

Aku menangis karena tidak mempunyai cukup uang untuk membeli seperti apa yang mereka beli, atau keluar bersama mereka. Terlebih lagi ketika aku berkenalan dengan dua orang pemuda yang bekerja di sebuah majalah fashion. Di sinilah awal kehancuranku, karena aku memilih dan suka mengikuti mereka. Aku mulai berpikir bagaimana caraya mendapatkan uang? Hal itu menjadi keinginan terbesarku. Aku mulai berkenalan dengan para pemuda itu. Para pemuda yang sesat jalan dan hanya memikirkan penampilan lahiriah, serta bagaimana cara meraih uang dengan cepat.

Aku berteman dengan salah seorang dari mereka. Aku mengemukakan pandanganku tentang uang. Dia mengatakan bahwa dahulu ia memilik pandangan yang sama sepertiku. Akan tetapi, ia kemudian mengetahui bagaimana cara mendapatkan uang yang banyak dan cepat.

Kamis, 14 Juli 2016

Bahan Bakar bagi Pekerti



Apa yang membuat seseorang sering memiliki prilaku yang negatif dalam hidupnya? Jika kita menelisik salah satu faktor utamanya adalah kebodohan. Mengapa? Karena kebodohan sering kali menjadi sumber kekeruhan pikiran dan hati. Energinya terpencar keseluruh penjuruh, pikirannya buntu, hatinya membeku.

Ada pepatah yang sering kita dengar “Tong Kosong..............” ayo lanjutkan. Benar,” tong kosong nyaring bunyinya”. Orang yang bodoh cenderung banyak bicara hal-hal yang tidak bermakna. Dia menganggap dirinya selalu lebih pintar, sehingga sukar dan mudah ingkar pada kebenaran.

Saya selalu bertanya kepada diri sendiri, Anda pun bisa melakukannya, dan bisa melakukan survey kecil-kecilan di sekitar Anda. Orang berilmu jika dinasehati, biasanya lebih cepat menerima kebenaran, lebih cepat instrospeksi, lebih cepat berbenah, dan tentunya mereka sangat senang menerima nasehat.

Itulah alasan kenapa orang berilmu lebih cepat menerima kebenaran dan perkembangan ilmu serta pekertinya berkembang lebih cepat dibandingkan orang yang kurang ilmunya. Semakin berilmu ia akan semakin rendah hati dan akan menjadi semakin taat pada kebenaran.

Jangan lupa mengisi bahan bakar ya.

Jakarta, 8 Syawal 1437 H

Memainkan waktu terbaik



Percayakah Anda bahwa tidak ada energi yang sia-sia. Setiap energi yang kita keluarkan tidak akan pernah hilang, mereka akan berubah bentuk suatu hari. Jadi daripada, mengekspresikan pikiran, perasaan, dan tindakan yang salah ketika galau. Alangkah baiknya seseorang membiasakan diri untuk berdamai dengan dirinya. sambil terus berupaya memperbaiki diri dan berusaha memperbaiki lingkungan sekitarnya.

Apakah Anda percaya, bisa jadi keresahan yang Anda rasakan dialami oleh jutaan orang diluar sana? Mereka mengalami keresahan yang sama, sama-sama resah tentang hal-hal yang kamu resahkan setiap hari. 

Misalnya: Kehilangan benda berharga, ditinggalkan orang yang dikasihi, Dosen yang tiba-tiba hilang, skripsi yang sulit melihat jalan keluarnya, pertanyaan kapan nikah dari orang tua, keluarga dekat, sahabat dan tetangga, pertanyaan dari teman sebaya mau kerja dimana atau S2. Ada begitu banyak keresahan yang sama. Hanya saja mereka memilih tempat ekspresi yang tepat atas keresahannya.

Rabu, 13 Juli 2016

SMA vs Universitas


Mari kita awali dengan pemanasan terlebih dahulu. Apapun latar belakang kita sebelum menjalani status sebagai mahasiswa. tentu kita terlebih dahulu mengalami fase-fase pendidikan, seperti Sekolah Dasar, kita akan kagum dengan kakak-kakak yang menggunakan selana berwarna biru (SMP), dan kita bertanya bagaimana nanti ya jika saya masuk ke SMP, apakah bisa? Ternyata ketika anda tamat SD, terjawablah sudah bahwa anda bisa melewati masa-masa SMP. Ketika masa SMP hampir berakhir tepatnya ketika anda berada di kelas 9, mungkin  anda akan bertanya lagi? 

Bagaimana ya nanti kalau sudah SMA, pasti pelajarannya sulit, bisa gak ya? Hingga akhirnya anda duduk di SMA dengan menorehkan perstasi yang seabrek-abrek (maksudnya mampu menunjukkan bahwa diri anda bisa dengan prestasi yang anda miliki alias bintang kelas) 

Memang masa SMA, banyak para ahli mengatakan bahwa masa SMA adalah masa “titik tolak perubahan”. Dengan adanya pertumbuhan fisik, psikologi, dan mental yang normal dan sehat, maka masa di masa ini para remaja mulai mencari indentitasnya. Betul enggak? Jadi, enggak heran jika di masa ini, pada remaja melakukan percobaan alias penelitian dengan mengeksplor semua keinginan-keinginannya terhadap segala sesuatu yang ada disekitar kita. Termasuk menyusun peta masa depannya. apapun kegiatan yang ada di sekolah diikuti, mulai dari PMR, ROHIS, PASKIBRAKA, PRAMUKA, BASKET, BOLA, apa lagi? de el el. 

Pengaruh Sholat dan Ibadah



Apakah Anda pernah merasakan lemah, letih, lesu, tidak memiliki gairah dalam beraktifitas, atau mungkin merasakan kehampaan diterjang ujian kehidupan? Setiap orang memiliki cerita berbeda. Kita diuji sesuai dengan kelemahan kita masing-masing.

Ada yang ujiannya terletak pada wanita, ada pula yang diuji dengan kedudukan. Kita lihat tidak sedikit orang yang diuji dengan harta. Semakin banyak hartanya, semakin gelisahlah jiwa dan pikirannya. Bisa jadi karena terlalu banyak harta atau kekurangan harta.

Dalam menempuh hidup kita selalu berjumpa dengan jalan sulit yang tidak dapat dipecahkan bagaimanapun kepercayaan dan kekuatan kita kepada diri sendiri. Semakin lama semakin terasa bahwa kekuatan manusia terbatas. 

Senin, 11 Juli 2016

Reputasimu adalah Pribadimu



Ketika mudik, semua orang berbondong-bodong berusaha menampilkan kemakmuran yang telah dicapai diperantauan. Berbagai atribut dikenakan untuk menunjukkan status yang ia miliki. Berbagai jenis merek mobil parkir di pinggiran rumah. Masuk ke pelosok gang-gang desa-desa di seluruh penjuru.

apa yang sebenarnya paling bernilai dari seseorang? Apakah pakaiannya? Kendaraannya? Dan berbagai atribut yang dia kenakan? Sebagaian orang mungkin akan memandang hal itu dengan terkesima, tetapi bagi pribadi yang memiliki nilai-nilai ilahiah. Yang telah melewati pendidikan di bulan ramadhan. Selain, pakaian indah yang dikenakan seseorang, yang bernilai dari seseorang adalah pribadinya.

Mengapa? Selama bulan ramadhan kita sadari atau tidak sebenarnya kita sedang menenun pakaian takwa yang melekat di dalam jiwa, pikiran, dan tingkah laku kita. Ketika ramadhan berlalu kita diharapkan mengenakan pakaian takwa yang menjadi standar kemuliaan bagi manusia. 

Orang yang berilmu saja walaupun sangat ahli dalam suatu bidang belum tentu berharga dan belum tentu memperoleh kekayaan dalam hidup apabila sekiranya bahan pribadinya yang lain tidak lengkap atau tidak kuat terutama budi dan akhlak.