Percayakah
Anda bahwa tidak ada energi yang sia-sia. Setiap energi yang kita keluarkan
tidak akan pernah hilang, mereka akan berubah bentuk suatu hari. Jadi daripada,
mengekspresikan pikiran, perasaan, dan tindakan yang salah ketika galau.
Alangkah baiknya seseorang membiasakan diri untuk berdamai dengan dirinya.
sambil terus berupaya memperbaiki diri dan berusaha memperbaiki lingkungan
sekitarnya.
Apakah Anda
percaya, bisa jadi keresahan yang Anda rasakan dialami oleh jutaan orang diluar
sana? Mereka mengalami keresahan yang sama, sama-sama resah tentang hal-hal
yang kamu resahkan setiap hari.
Misalnya: Kehilangan benda berharga, ditinggalkan orang yang dikasihi, Dosen yang tiba-tiba hilang, skripsi yang sulit melihat jalan keluarnya, pertanyaan kapan nikah dari orang tua, keluarga dekat, sahabat dan tetangga, pertanyaan dari teman sebaya mau kerja dimana atau S2. Ada begitu banyak keresahan yang sama. Hanya saja mereka memilih tempat ekspresi yang tepat atas keresahannya.
Misalnya: Kehilangan benda berharga, ditinggalkan orang yang dikasihi, Dosen yang tiba-tiba hilang, skripsi yang sulit melihat jalan keluarnya, pertanyaan kapan nikah dari orang tua, keluarga dekat, sahabat dan tetangga, pertanyaan dari teman sebaya mau kerja dimana atau S2. Ada begitu banyak keresahan yang sama. Hanya saja mereka memilih tempat ekspresi yang tepat atas keresahannya.
Mereka adalah
orang-orang yang memainkan waktunya yang terbaik, memberikan pikiran dan
tenaganya untuk bergerak di tempat-tempat baik. Di tengah keterbatasan sumber
dayanya, ia memberikan waktu, pikiran, tenaga, bahkan uangnya untuk mendidik
anak-anak di sekitar tempat ia tinggal. Dengan ikhlas membagi waktunya untuk
masyarakat pedalaman. Mengurus berbagai kegiatan sosial yang sama sekali tidak
memberikan keuntungan materi itu. Mereka ringan membantu begitu banyak urusan
orang lain.
Bagi mereka
itu taman-taman surga yang selalu mereka rindukan. Taman yang mampu menghapus
kegelisahan ditemani tawa dan canda anak-anak yang bergembira ria. Bermain
bersama, belajar bersama, dan beribadah kepada Allah yang Esa..
Jangan
dikira bahwa hidupnya seolah terlihat lancar mulus saja tanpa tantangan. Jangan
dikira di usianya yang terus bertambah, mereka tidak resah hatinya karena
melihat undangan muncul tiap pekan sepanjang tahun. Juga berita kelahiran bayi
yang berlalu lalang. Jangan dikira mereka tidak ingin berjalan keluar negeri untuk
sekolah lagi.
Mereka juga
memiliki waktu untuk belajar, berekreasi, mengasah kepekaan diri untuk
mengetahui jati diri dan hidup di atas fitrah insani. Kembali kepada jati diri,
kefitrohan manusia dapat membuka tabir dan potensi diri yang telah lama terkunci.
Keresahan
itu sama, hanya saja mereka lebih memilih berjuang di tempat yang terus
memberikan manfaat. Tempat yang selama ini mungkin kamu malas ke sana, karena
sepi dari tepuk tangan, keuntungan materi, lalu lebih memilih enak tidur di
kamar dengan internet lancar.
Saran saya,
sesekali waktu tinggalkan dunia maya dan mulailah hidup di dunia nyata.
Nikmatnya lebih terasa daripada ribuan like yang kamu dapatkan dari status
Facebook, twitter, path, line, dan medsos lainnya. Ada waktunya kita berada di
dunia maya, ada kalanya kita harus berada di dunia nyata. Agar impian kita
menjadi nyata. Kebahagiaan hidup lebih terasa.
Itulah
sekelumit cerita seorang sahabat di bumi Allah yang sangat luas ini.
Ingatlah
untuk meletakkan sesuatu pada tempatnya, teruslah berbuat kebaikan dimana pun
kita berada.
Jakarta, 8
Syawal 1437 H
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima Kasih telah singgah! Semoga kita segera berjumpa lagi. Saya memberi hormat atas dedikasi dan komitmen Anda untuk terus tumbuh menjadi pribadi yang lebih baik. Saya menantikan suatu waktu untuk dapat berjumpa dengan Anda suatu hari.