Mari kita awali
tulisan ini dengan sebuah pertanyaan, siapakah yang hidupnya ingin berubah dan
bertumbuh setiap harinya? Adakah yang aktivitas hariannya sama hampir setiap
harinya? Jika pertanyaan pertama, kita menjawab ya dan pada pertanyaan kedua
kita menjawab sama. Ternyata inilah sebuah kontradiksi antara keinginan dan
realita. Karena tidak akan ada perubahan dalam hidup, jika kita selalu
melakukan hal yang sama. Begitu juga dengan menjadi konsumen cerdas di era digital.
Tahukah Anda, Pertumbuhan
social media di sisi jumlah pengguna juga menarik disimak. Statista.com
memprediksi tahun 2021, jumlah pengguna media sosial di seluruh dunia akan mencapai
3,02 miliar pengguna, atau setara dengan sepertiga jumlah populasi dunia.
Dalam konteks
indonesia ada sekitar 132 juta pengguna internet di Indonesia. Ini angka yang
sangat funtastik. Sementara hampir setengahnya adalah penggila media sosial atau
berkisar di angka 40%. Dan angka ini meningkat lumayan dibanding tahun 2016. Di
tahun 2017, Tetra Pak Index mencatat ada lebih dari 106 juta orang Indonesia
menggunakan media sosial setiap bulannya. Bayangkan 106 juta orang. Dimana 85% diantaranya
mengakses sosial media melalui perangkat seluler.
Apa arti semua ini? Sosial
media memiliki pengaruh besar bagi pertumbuhan bisnis, khususnya bisnis
berbasis daring di Indonesia.
Banyak pakar
berpandangan, saat ini kita sedang memasuki era VUCA (Volatility, Uncertainty, complexity, ambiguity) dan distruptive dimana segala sesuatu
berubah secara cepat, bergejolak, tidak bisa ditebak, kompleks, tidak jelas dan radikal, sehingga cenderung melibas bisnis-bisnis
konvensional yang gagal beradaptasi. Faktanya, banyak toko-toko yang tutup dan gulung tikar, sebagian lagi segera menyesuaikan diri beralih ke daring. Jika kita melihat dari sisi yang lain,
sebenarnya kita saat ini juga memasuki era keberlimpahan. Segala sesuatu
tersaji secara mudah, murah, dan cepat. Jika kita pandai memanfaatkannya dengan
bijak dan cermat. termasuk dalam transaksi di dunia digital.
Bayangkan, Anda tidak perlu keluar tenaga, waktu, dan biaya lebih untuk memesan barang yang kita butuhkan. tentu ini sebuah perubahan gaya hidup yang sangat menyenangkan, sekaligus menantang dan waspada dengan dampak-dampak negatif yang bisa ditimbulkannya.
Bayangkan, Anda tidak perlu keluar tenaga, waktu, dan biaya lebih untuk memesan barang yang kita butuhkan. tentu ini sebuah perubahan gaya hidup yang sangat menyenangkan, sekaligus menantang dan waspada dengan dampak-dampak negatif yang bisa ditimbulkannya.
Bagi konsumen cerdas di era digital,
digitalisasi berarti mempunyai pilihan yang banyak dan kesempatan memperoleh
barang atau jasa sesuai anggaran.
Di sisi lain, hal yang harus Anda waspadai ketika
menggunakan media sosial, sesungguhnya kita sedang menyetorkan data kita secara
gratis ke pihak-pihak tertentu. Kedahsyatan kekuatan data yang dimiliki media
sosial. data yang dimiliki media sosial bukan lagi demografi umum, namun sampai
ke karakter psikologis penggunanya. Faktor ini krusial mengingat karakter
psikologis berkolerasi erat dengan tindakan seseorang; apakah itu memilih
presiden atau membeli barang.
Pernakah Anda
merasakan dan melihat ketika sedang membuka media sosial, tapi barang yang sedang
Anda butuhkan dan cari tiba-tiba muncul di layar smartphone Anda? Apakah ini
kebetulan? Tidak. Sistem sudah membaca minta dan catatan kesukaan Anda secara
detail.
Peluang inilah yang
kemudian dimanfaatkan perusahaan tekonologi untuk mendapatkan profiling alias
menangkap karakter pengguna. Perusahaan seperti google, facebook, atau twitter
membuat produk yang bisa digunakan secara gratis, dengan “imbalan” dapat
mencatat perilaku pengguna.
Tantangannya saat ini, memikirkan solusi agar masyarakat sebagai konsumen bisa selamat dan bertumbuh menjadi konsumen di era digital.
Tantangannya saat ini, memikirkan solusi agar masyarakat sebagai konsumen bisa selamat dan bertumbuh menjadi konsumen di era digital.
Lalu, bagaimana caranya?
Pertama, tetapkan
barang apa yang Anda butuhkan. Jangan tergiur dengan iklan-iklan yang tampil
secara mendadak. Jika tampil mendadak, segera tutup. Karena semakin lama
dilihat akan mempengaruhi Anda.
Kedua,
bandingkan dengan toko-toko daring yang lain. Baik secara harga maupun kualitas
barangnya.
Saran kepada para pelaku usaha, sebaiknya berani bersaing harga, karena dunia digital kita bisa menghemat biaya sewa toko, listrik, dll. walaupun secara prinsip jika barang yang di jual berkualitas, maka konsumen akan puas. Tetap saja, Era Keberlimpahan kita harus pandai berbagi agar transaksi lancar. misal, discount, hadiah menarik, dsb. Sehingga win-win solution, konsumen bahagia, pengusaha untung.
Saran kepada para pelaku usaha, sebaiknya berani bersaing harga, karena dunia digital kita bisa menghemat biaya sewa toko, listrik, dll. walaupun secara prinsip jika barang yang di jual berkualitas, maka konsumen akan puas. Tetap saja, Era Keberlimpahan kita harus pandai berbagi agar transaksi lancar. misal, discount, hadiah menarik, dsb. Sehingga win-win solution, konsumen bahagia, pengusaha untung.
Ketiga, Pastikan
baca lagi informasi produk secara lengkap dan detail, termasuk ulasan dari pembeli-pembeli sebelumnya.
Masukkan juga kepada para produsen/ pelaku usaha daring untuk memberikan gambaran lengkap dan rinci tentang produknya. Khususnya foto barang dari berbagai sisi. Karena ini bagian dari etika dari penjualan dan hak konsumen untuk mendapatkan informasi barang secara lengkap, sebelum Anda memutuskan membeli atau tidak jadi membeli produknya.
Masukkan juga kepada para produsen/ pelaku usaha daring untuk memberikan gambaran lengkap dan rinci tentang produknya. Khususnya foto barang dari berbagai sisi. Karena ini bagian dari etika dari penjualan dan hak konsumen untuk mendapatkan informasi barang secara lengkap, sebelum Anda memutuskan membeli atau tidak jadi membeli produknya.
Pada tahap ketiga ini, Anda juga perlu mempertimbangkan lokasi toko onlinenya, karena terkait dengan biaya pengiriman. Pengalaman ketika saya mencari sebuah buku di toko online, ternyata lokasi tokonya ada di semarang, padahal di toko lain ada di jakarta. tentu saya memilih toko online yang ada di jakarta.
Hal lain yang perlu diperhatikan, setelah informasi mengenai produk secara lengkap dan detail Anda dapatkan. Silahkan memutuskan untuk berbelanja online tinggal kirim via online (tentu ini lebih praktis) atau Anda cukup jadikan sebagai bahan untuk langsung pergi ke tokonya langsung di sekitar Anda. Artinya, dunia digital memudahkan Anda untuk mencari lokasi, harga, spesifikasi produk yang Anda butuhkan.
Keempat,
Konsumen harus berani membiasakan untuk memberikan ulasan tentang produk yang
sudah dibeli. Agar konsumen lain mendapatkan gambaran pengalaman tentang
berinteraksi dengan pelaku usaha yang sama.
Kelima, jika
terjadi pelanggaran dan tindakan yang tidak menyenangkan tentu kita harus
berani menghubungi pihak-pihak yang berwajib dan kompeten untuk menyelesaikan permasalahan
yang kita hadapi, agar memberikan efek jera.Semoga Pemerintah dalam hal ini bisa menjadi wasit yang adil untuk menerbitkan regulasi yang menguntungkan kedua belah pihak untuk menciptakan iklim usaha yang sehat.
Keenam, jika
transaksi berjalan lancar dan baik. Tidak ada salahnya menjalin komunikasi yang
baik dengan pelaku usaha, bisa juga berkunjung untuk melihat prospek kerja sama
dikemudian hari.
Demikianlah, keenam langkah yang bisa Anda coba untuk selamat dan bertumbuh menjadi konsumen di era digital.
Kesimpulannya, Sosial
media memang dahsyat. Sekarang sudah saatnya kita menjadi pemain. Jangan sekedar
jadi penonton. Salah satunya, memanfaatkan social media menghasilkan uang. Siapa
bilang konsumen hanya bisa menghabiskan uang, kenapa kita sekarang tidak
berpikir terbalik. Bagaimana menghasilkan uang dari dunia digital? alias menjadi prantara di dunia digital (makelar). Semua Pengalaman menjadi konsumen, beserta kendala dan keluhan yang terjadi selama transaksi sebenarnya adalah pelajaran berharga bagi Anda, untuk naik kelas menjadi pelaku usaha di kemudian hari.
Yuk, jadi konsumen yang cerdas di era digital.
Yuk, jadi konsumen yang cerdas di era digital.
Hari Konsumen Nasional |
Sudah siapkah kita
selamat dan bertumbuh menjadi konsumen cerdas di era digital? Selamat
mencoba. Semoga Keberkahan melimpah bagi Anda.
Menyambut Hari Konsumen Nasional (HARKONAS) 2018 tanggal 20 April 2018.
Saya mengucapkan Selamat Hari Konsumen Nasional
Mari menjadi Konsumen Cerdas di Era Digital
Photo Credit: mediakonsumen
Jakarta, 28 Rajab 1439 H/ 14 April 2018
Jakarta, 28 Rajab 1439 H/ 14 April 2018
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima Kasih telah singgah! Semoga kita segera berjumpa lagi. Saya memberi hormat atas dedikasi dan komitmen Anda untuk terus tumbuh menjadi pribadi yang lebih baik. Saya menantikan suatu waktu untuk dapat berjumpa dengan Anda suatu hari.