Baca juga: Hukum Kekekalan Energi.
Jika badan kita kurang gerak maka badan kita akan merusak dengan sendirinya. Bergerak dan berkeringat memang diperlukan oleh tubuh. Berdasarkan beberapa jurnal yang saya baca, ternyata peningkatan latihan fisik akan menyebabkan penurunan terhadap risiko penyakit jantung. Di samping itu, latihan fisik secara teratur dan terprogram juga dapat meningkatkan konsumsi oksigen maksimum (VO2Maks). Tentu durasinya harus diperhatikan, agar tidak terlalu overdosis sehingga membawa dampak negatif bagi tubuh.
Setiap pagi, ketika
berangkat ke masjid, sekitar pukul 04.00. ada pemandangan menarik,
tetangga-tetanga kami (mayoritas orang cina) selalu lari pagi. Tentu kita sebagai
muslim, melakukan olahraga setelah sholat, membaca al-Qur’an dan membaca dzikir pagi.
Banting tulang
bekerja mencari nafkah adalah kewajiban. Setiap rupiah datang dari tetesan
keringat kita. Makin banyak tetesan keringat makin banyak penghasilan kita. No
pain no gain. Itulah kerja keras.
Kesehatan bagi
sebagian orang ditempatkan pada prioritas nomor 1, tapi bagi sebagian yang lain
mungkin sering diabaikan hingga rumah sakit tidak pernah sepi. Bahkan salah
satu teman saya pernah bercerita, ada salah satu rumah sakit di Singapura yang
isinya kebanyakan orang indonesia. Mereka memiliki uang banyak, tapi
sakit-sakitan.
Sahabat, pernakah
anda `merenung tentang kerja keras? Mulai dari tukang parkir, pegawai kantoran,
warung makan di tempat kita dulu
bersekolah (SD, SMP, SMA), semuanya kerja keras. Bahkan ada yang dari pukul
02.00 pagi sudah bangun untuk mempersiapkan barang dagangannya, tetapi setelah
berpuluh-puluh tahun kehidupan mereka tidak berubah. Kenapa?
Mencari rezeki
tentunya ada seni tersendiri. Ada kelompok yang orang yang lebih mudah mencari
rezekinya. Karena mereka mengubah minset/ sudut pandangnya. Beda kecerdasan
akan beda sudut pandang. Kecerdasan istimewa setiap orang menjadi panduan dalam
bekerja. Hasilnya menjadi jauh lebih baik karena keringat plus kecerdasan
disinergikan. Inilah kerja cerdas.
Untuk itu kemauan
untuk senatiasa memperbaharui sudut pandang, ilmu adalah harga mati bagi orang
yang ingin selalu berkembang. Bukankah, membaca adalah perintah Allah yang
pertama kali turun? Ketika kita disibukkan oleh rutinitas, maka kemampuan kita
semakin meredup. Saat itulah, cepat atau lambat dunia akan terasa keras dan
kejam bagi sebagian orang. Sebenarnya ini adalah ayat-ayat Allah. Sunatulloh yang
berlaku sepanjang zaman.
Apakah cukup sampai
disini? Kita memiliki pendidikan tinggi, S1, S2, S3, bahkan bergelar Guru
Besar? Ternyata tidak. Karena pendidikan akademik yang kita jalani memiliki
kecenderungan hanya mengasak kecerasan intelektual, logika berpikir. Tapi lemah,
dalam membangun kesadaran dan kecerdasan emosi dan spritual.
Hasil penelitian di
Forum Harvard Business School yang berjudul Does Sprituality Drive Success?
Intinya adalah riset ini menggambarkan para pemimpin dunia membawa nilai-nilai
sprituality ke dalam dunia kerja mereka. Ada yang membaca kitab suci, ada
berdoa di sela-sela kerja, mereka juga memperlakukan orang lain sebagaimana
mereka ingin diperlakukan. Hasil
penelitian di Hardvard University Amerika Serikat juga menunjukkan bahwa faktor
pengetahuan dan kemampuan teknis (hard skill) hanya berperan 20%, sedangkan 80%
ditentukan oleh kemampuan mengelola diri dan orang lain (soft skill).
Baca juga: Iman adalah Obat Jiwa dan Fisik
Faktanya, dalam
dunia kerja kita akan selalu dihadapkan dengan sikap pimpinan yang kurang
menyenangkan hati, rekan kerja yang saling menelikung dan cari muka. Dan aneka gesekan
harizontal dengan orang-orang yang berada disekitar kita.
Disinilah tahapan
terpenting justru dalam bekerja, kita melibatkan hati yang bersih. Maka hasilnya
jauh lebih fantastis. Inilah kerja ikhlas. Karena Allah memberikan lebih
banyak rezeki yang tidak disangka-sangka. Ini bukan saya yang jamin loh, tapi
Allah langsung yang menjamin melalui firmanNya dalam Al-Qur’an surah At-Talaq
ayat 2-3,
“...Barang siapa
yang bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan ke luar. Dan
memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan barang siapa
yang bertawakal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan) nya...”
Maka kesehatan
lahir batin itu rumusnya adalah berkeringat-berpikir-berhati bersih. Resep jitu
agar hidup kita selalu diliputi kemenangan dan keberkahan, baik di dunia maupun diakhirat. Akhirnya, kita merasa puas dan bahagia.
Selamat menikmati,
semoga hari ini indah dan kita semua selalu dalam naungan rahmat dan cinta-Nya.
Foto: Persiapan Seminar Nasional ICT yang diselenggarakan Prodi Bahasa Indonesia SPs UHAMKA.
Foto: Persiapan Seminar Nasional ICT yang diselenggarakan Prodi Bahasa Indonesia SPs UHAMKA.
Jakarta, 1 Jumadil Awal
1439 H
@riosaputranew
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima Kasih telah singgah! Semoga kita segera berjumpa lagi. Saya memberi hormat atas dedikasi dan komitmen Anda untuk terus tumbuh menjadi pribadi yang lebih baik. Saya menantikan suatu waktu untuk dapat berjumpa dengan Anda suatu hari.