Jumat, 26 Januari 2018

Gerhana

Dengan Nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang

Hadirin jamaah shalat jumat yang dirahmati Allah.

Dalam surah Fusshilat ayat 37 Allah berfirman:

وَمِنْ آيَاتِهِ اللَّيْلُ وَالنَّهَارُ وَالشَّمْسُ وَالْقَمَرُ لا تَسْجُدُوا لِلشَّمْسِ وَلا لِلْقَمَرِ وَاسْجُدُوا لِلَّهِ الَّذِي خَلَقَهُنَّ إِنْ كُنْتُمْ إِيَّاهُ تَعْبُدُونَ

"Dan sebagian dari tanda-tanda kebesaran-Nya ialah malam, siang, matahari, dan bulan. Janganlah bersujud kepada matahari dan jangan (pula) kepada bulan, tetapi bersujudlah kepada Allah yang menciptakannya jika kamu hanya menyembah kepada-Nya."

Dalam surah lainnya, Allah juga menggunakan sumpah-Nya dengan menggunakan kata, demi matahari atau demi bulan atau demi malam atau juga demi siang.

Dan para ahli tafsir mengatakan, tidaklah Allah jika bersumpah menggunakan suatu nama dari makhluk-Nya, melainkan makhluk yang digunakan untuk sumpah-Nya tersebut mempunyai nilai keistimewaan tersendiri.

Contohnya matahari ataupun bulan.

Dalam kehidupan manusia dan seluruh makhluk di bumi ini khususnya, keberadaan matahari & bulan begitu sangat dibutuhkan.

Sinarnya saat ia terbit, begitu besar manfaatnya untuk pertumbuhan dan kesehatan. Saat terbenamnya diwaktu sore, menjadikan orang-orang banyak bergembira. Baik yang berkeinginan untuk ibadah diwaktu malam ataupun hanya sekedar untuk istirahat malam, agar terkumpul lagi tenaga dan bersemangat dipagi harinya untuk semua aktifitas  meraih ridho Allah. Demikian juga manfaat besar lainya dengan adanya bulan dan pergantian siang dan malam.

Dan itu semua merupakan kenikmatan, serta tanda dari sekian banyak tanda kebesaran dan kehebatan Allah yang perlu disyukuri, sehingga membuat seseorang takut pada Allah dan mau tunduk dan taat pada-Nya. Karena saat terjadi gerhana di zaman Rasulullah, beliau terlihat sangat takut kalau-kalau terjadi hari kiamat.

Hadirin jamaah shalat jumat yang dirahmati Allah

Sesuai informasi resmi dari salah satu badan milik pemerintah dan sesuai informasi para peneliti, bahwa tanggal 31 januari 2018 yaitu hari rabu besok di malam hari, kira-kira setelah masuk waktu shalat isya yaitu jam 19.52, sampai beberapa jam kedepan yaitu jam 21.08 insya Allah akan terjadi gerhana bulan total.
Sebagai umat islam yang berusaha untuk selalu berada di dalam ajarannya dalam semua perkara, hendaknya setiap muslim memperhatikan beberapa aturan yang telah diatur berkaitan dengan gerhana. Dan akan disebutkan dalam kesempatan ini beberapa aturan dari Rasulullah.

Hal mendasar yang perlu diketahui saat terjadi gerhana adalah apa yang diriwayatkan dalam sohih Al-bukhori dari sahabat Abdullah bin Abbas, bersabda Rasulullah:
َ

َ إِنَّ الشَّمْسَ وَالْقَمَرَ آيَتَانِ مِنْ آيَاتِ اللَّهِ لَا يَخْسِفَانِ لِمَوْتِ أَحَدٍ وَلَا لِحَيَاتِهِ  

"Sesungguhnya matahari dan bulan adalah dua tanda dari tanda-tanda kebesaran Allah, dan keduanya tidak akan mengalami gerhana disebabkan karena mati atau hidupnya seseorang".

Dizaman jahiliyah orang-orang beranggapan pertanda begini dan begitu saat terjadi gerhana. Maka islam datang meluruskan yang demikian. Karena keyakinan yang demikian adalah kesyirikan dan syirik adalah dosa paling besar.

Bila seseorang akan melakukan perjalanan dihari itu, maka jangan ditunda karena alasan merasa takut sial ini dan itu karena adanya gerhana. Dalam musnad ahmad diriwayatkan dari Abdullah bin 'Amr, Rasulullah bersabda:



مَنْ رَدَّتْهُ الطِّيَرَةُ مِنْ حَاجَةٍ فَقَدْ أَشْرَكَ 

"Barangsiapa tidak melanjutkan aktifitas kebutuhannyanya karena thaiyarah (tahayul, beranggapan sial karena melihat burung atau yang lainnya) maka sungguh ia telah berbuat syirik."

Hadirin jamaah sholat jumat yang dirahmati Allah

Sholat saat terjadi gerhana secara berjamaah baik laki-laki dan perempuan, bertakbir, beristighfar, banyak berdoa, banyak berzikir dan bersedekah adalah amal sholeh yang diajarkan Rasulullah saat terjadi gerhana, sebagaimana diriwayatkan dalam hadits sohih Al-bukhori dari sahabat Abdullah bin Abbas.

Adapun sholat, minimal seperti sholat sunnah biasa yaitu dua rokaat. Dan yang sempurna, setiap rokaat dilakukan dengan dua berdiri, dua fatihah dan dua ruku.

Maksudnya, dirokaat pertama setelah membaca fatihah dan surat yang bebas dipilih, lalu ruku. Setelah ruku, i'tidal dan membaca doanya. Setelah itu tidak langsung sujud, tetapi tetap berdiri dan membaca fatihah lagi dan surat yang bebas dipilih, lalu ruku, i'tidal dan sujud dua kali seperti biasa. Dan hal yang demikian juga sama dilakukan dirokaat kedua. Adapun sholatnya Rasulullah saat gerhana, memanjangkan berdirinya, rukunya dan sujudnya.

Semoga dengan keterangan yang telah disebutkan tadi dapat diamalkan setiap saat terjadi gerhana. Sehingga bisa menjadi sebab terjaganya iman dan islam kita hingga wafat. Semoga Allah kabulkan. Amiin.
Jakarta, 9 Jumadil Awal 1439 H
Hamba Allah yang selalu mengaharapkan Rahmat, Ridho dan Ampunan-Nya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima Kasih telah singgah! Semoga kita segera berjumpa lagi. Saya memberi hormat atas dedikasi dan komitmen Anda untuk terus tumbuh menjadi pribadi yang lebih baik. Saya menantikan suatu waktu untuk dapat berjumpa dengan Anda suatu hari.