Rabu, 18 Maret 2015

Umur dan Waktu

Alangkah cepatnya perputaran waktu, pergantian detik demi detik, menjadi menit, jam, hari dan minggu, bulan dan tahun menandai bertambahnya (bagi sebagian orang), tetapi pada hakikatnya lebih tepat berkurang usia seseorang. 

Setiap kali bangun dari tidur saya selalu merenungi “Tidak terbit fajar suatu hari kecuali dia berseru, ‘Aku waktu, aku ciptaan baru untuk menjadi sakasi usahamu. Gunakan aku karena aku tidak akan kembali lagi sampai hari kiamat” 

Setiap hari hendaknya kita bertanya, “kemana kita akan digiring oleh pergantian siang dan malam itu? Alangkah meruginya manusia yang tidak menyadari tujuan kehadirannya hingga nanti di batas waktu, dia lupa membawa bekal kepulangannya karena asyik bermain. 

Al-Qur’an pun berpesan tentang hal ini “Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Alloh dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah disiapkan untuk hari esok (Q.S. Al-Hasyr: 18). Ayat ini menuntun, sekaligus menuntut orang beriman untuk memiliki visi jauh ke depan, bukan hanya terbatas pada kehidupan kita saat ini, tapi hari esok dan di akhirat nanti.

Alangkah banyak gambaran bagaimana penggunaan waktu bagi orang yang tidak beriman, perjalanan hidupnya di dunia ini, tidak lain melakukan aktivitas yang melalaikan, permainan tanpa tujuan, berhias dan bersolek , menumpuk-numpuk harta dan memperbanyak anak dengan tujuan untuk menjadi kebangga-banggaan.

Dalam perjalanan kehidupan saya, ada pelajaran penting yang selalu saya sampaikan kepada peserta seminar dan pelatihan, bahwa cara paling baik untuk melipat waktu adalah dengan belajar melalui pengalaman orang lain. 

Sahabat kita tidak akan pernah menguasai waktu dengan efektif jika strategi utama kita untuk mempelajari dan menguasai dunia kita didasarkan pada coba-coba. Itulah nasehat guru saya yang sangat berkesan. Kita membutuhka waktu yang lama dan panjang jika harus terus mencoba-coba. 


Solusinya adalah mencontoh mereka yang telah berhasil dapat menyelamatkan hidup Anda dari kepedihan selama bertahun-tahun. itulah sebabnya hingga hari ini saya sangat gemar membaca, belajar, mendengarkan kaset motivasi atau ceramah, dan mengikuti seminar-seminar yang menginspirasi, mendatangi majelis ilmu di masjid-masjid. Itu semua bagi saya adalah kebutuhan, bukan sampingan apalagi aksesoris.

Jika Anda pernah merasakan stres dan saya yakin siapa juga yang tidak pernah? Kemungkinan besar karena kita merasa tidak memiliki cukup watu untuk melakukan apa yang kita inginkan dengan tingkat kualitas yang ingin kita capai. 

Contoh sederhana, kemarin ketika makan lotek, seorang ibu menceritakan keluhannya tentang sepinya pengunjung, dan tagihan hutang yang belum sempat dibayar, sehingga dia harus fokus mencari cara untuk melunasinya. Atau seorang sales yang dituntut untuk meningkatkan penjualan, permintaan masa kini, tantangan masa kini, dan kejadian dimasa kini. Dalam  keadaan stres dan kelebihan beban seperti ini, saya yakin keefektifan seseorang dengan cepat menghilang. Lihat saja, dulu kita mengenal seseorang yang sangat genius, pintar, berani, tapi karena sudah lama bekerja dengan rutinitas, performanya menurun. Tidak lagi gesit, lincah, cerdas, dan berani. Kenapa? Karena tuntutan waktu yang tidak bisa kita kendalikan.

Saran praktis saya untuk saya pribadi dan sahabat semua. Mulailah prioritaskan daftar agenda kita berdasarkan tingkat kepentingan. Begitu banyak orang yang mengerjakan sesuatu yang mendesak tapi tidak penting. Tidak sedikit orang tua yang mementingkan pekerjaan, tetapi mengabaikan istri dan anaknya dengan alasan mencari nafkah. Berapa banyak orang tua yang diacuhkan oleh anaknya dengan alasan sibuk, lagi banyak pekerjaan, lagi kejar target, dan setumpuk alasan lainnya. Bagaimana pula hubungan kita dengan Tuhan? 

Saya yakin orang yang beriman tidak akan menelantarkan keluarganya karena dia mencintai Robbnya. Sesibuk apapun, dia pasti akan menyempatkan untuk bercengkrama, belajar dan mengajarkan anaknya karena ia adalah amanah dari Sang Pencipta. Begitu juga kedua orang tuanya yang melahirkan, merawat dan mendidiknya sejak kecil akan diperhatikan, di jaga dan dirawat dengan baik. Perusahaan, kantor, ruko dan pekerjaannya akan dimaksimalkan dengan pola kerja yang efektif dan efisien. Untuk lebih jelasnya baca tentang pentingnya waktu dalam islam.

Terakhir sebagai renungan, Rosul saw mengajarkan kita “Siapa yang suka dipanjangkan usianya dan diperluas rezekinya, hendaklah dia bersilaturahmi”. Demikian salah satu upaya yang dapat dilakukan manusia dan yang (in Shaa Alloh) dapat mengantarkanya memperoleh anugrah perpanjangan umur.

Saya berpikir dan merenung, kenapa sebab bersilaturahmi dapat memperpanjang umur? Ternyata jika kita tinjau, silaturahmi bukan hanya sekedar berkunjung, atau membalas kunjungan orang yang sering berkunjung atau telah berbuat baik kepada kita. tapi bersilaturahmi dengan kata lain “Menyambung hubungan yang terputus, menjernihkan yang keruh atau menghangatkan yang dingin”. Sehingga akhirnya memiliki dampak mengurangi stres. Sedangkan stres adalah salah satu penyebab kematian yang paling banyak.

Kehidupan modern dan serba cepat sekarang ini memungkinkan orang untuk memutus hubungan dengan alasan sibuk, kerja yang padat, ngejar target dan sebagainya. Sehingga tidak peduli dengan lingkungan, lupa keluarga, lupa Alloh, dan akhirnya lupa terhadap dirinya sendiri. Bahwa dia adalah Hamba Alloh yang memiliki visi dan misi dalam kehadirannya di dunia ini.

“Sebaik-baik manusia adalah orang yang panjang umurnya dan baik amalnya” demkian sabda Rosul Saw. Karena itu beliau berdoa, “Ya Alloh, jadikanlah amalku yang terbaik adalah (yang kulakukan) pada akhir usiaku, dan jadikanlah hariku yang terindah adalah hari saat aku menemui-Mu kelak”

Sahabat, Mulai hari ini mari kita pusatkan perhatian pada apa yang paling penting untuk kita selesaikan. Jika kita konsisten melakukan hal ini, saya yakin dan pastikan Anda akan merasakan kepuasan dan kebahagiaan yang tiada tara di dunia, sebelum di akhirat.

Selamat hari lahir untuk sahabatku dimanapun kalian berada. Maaf jika tidak bisa menyampaikan secara langsung. Mudah-mudahan tulisan ini bisa mewakili perasaan saya kepada kalian semua. Semoga umur sejarah kita lebih tua daripada umur biologis kita. Buatlah sejarah dan kesan yang berkesan di sisa-sisa akhir kehidupan kita.


De Green




Bengkulu, 27 Jumadil Awal 1436 H

Sahabatmu yang mencintaimu karena Alloh

Rio Saputra

2 komentar:

  1. happy milad om rio
    moga sisa umurnya berkah dan bisa diisi dengan banyak hal positif dan bermanfaat

    BalasHapus
  2. Terima Kasih, Ante Rei.
    Semoga Keselamatan, rahmat, dan Barokah Alloh selalu tercurah kepada Rei dan Keluarga.
    Titip salam untuk Ustadz Eka dan Ubay.

    BalasHapus

Terima Kasih telah singgah! Semoga kita segera berjumpa lagi. Saya memberi hormat atas dedikasi dan komitmen Anda untuk terus tumbuh menjadi pribadi yang lebih baik. Saya menantikan suatu waktu untuk dapat berjumpa dengan Anda suatu hari.