Alangkah cepatnya perputaran waktu, pergantian detik demi
detik, menjadi menit, jam, hari dan minggu, bulan dan tahun menandai
bertambahnya (bagi sebagian orang), tetapi pada hakikatnya lebih tepat
berkurang usia seseorang.
Setiap kali bangun dari tidur saya selalu merenungi “Tidak
terbit fajar suatu hari kecuali dia berseru, ‘Aku waktu, aku ciptaan baru untuk
menjadi sakasi usahamu. Gunakan aku karena aku tidak akan kembali lagi sampai
hari kiamat”
Setiap hari hendaknya kita bertanya, “kemana kita akan
digiring oleh pergantian siang dan malam itu? Alangkah meruginya manusia yang
tidak menyadari tujuan kehadirannya hingga nanti di batas waktu, dia lupa
membawa bekal kepulangannya karena asyik bermain.
Al-Qur’an pun berpesan tentang hal ini “Hai orang-orang yang
beriman, bertakwalah kepada Alloh dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa
yang telah disiapkan untuk hari esok (Q.S. Al-Hasyr: 18). Ayat ini menuntun,
sekaligus menuntut orang beriman untuk memiliki visi jauh ke depan, bukan hanya
terbatas pada kehidupan kita saat ini, tapi hari esok dan di akhirat nanti.
Alangkah banyak gambaran bagaimana penggunaan waktu bagi
orang yang tidak beriman, perjalanan hidupnya di dunia ini, tidak lain
melakukan aktivitas yang melalaikan, permainan tanpa tujuan, berhias dan
bersolek , menumpuk-numpuk harta dan memperbanyak anak dengan tujuan untuk
menjadi kebangga-banggaan.
Dalam perjalanan kehidupan saya, ada pelajaran penting yang
selalu saya sampaikan kepada peserta seminar dan pelatihan, bahwa cara paling
baik untuk melipat waktu adalah dengan belajar melalui pengalaman orang lain.
Sahabat kita tidak akan pernah menguasai waktu dengan
efektif jika strategi utama kita untuk mempelajari dan menguasai dunia kita
didasarkan pada coba-coba. Itulah nasehat guru saya yang sangat berkesan. Kita membutuhka
waktu yang lama dan panjang jika harus terus mencoba-coba.
Solusinya adalah mencontoh mereka yang telah berhasil dapat
menyelamatkan hidup Anda dari kepedihan selama bertahun-tahun. itulah sebabnya
hingga hari ini saya sangat gemar membaca, belajar, mendengarkan kaset motivasi
atau ceramah, dan mengikuti seminar-seminar yang menginspirasi, mendatangi
majelis ilmu di masjid-masjid. Itu semua bagi saya adalah kebutuhan, bukan
sampingan apalagi aksesoris.
Jika Anda pernah merasakan stres dan saya yakin siapa juga
yang tidak pernah? Kemungkinan besar karena kita merasa tidak memiliki cukup
watu untuk melakukan apa yang kita inginkan dengan tingkat kualitas yang ingin
kita capai.
Contoh sederhana, kemarin ketika makan lotek, seorang ibu
menceritakan keluhannya tentang sepinya pengunjung, dan tagihan hutang yang
belum sempat dibayar, sehingga dia harus fokus mencari cara untuk melunasinya. Atau
seorang sales yang dituntut untuk meningkatkan penjualan, permintaan masa kini,
tantangan masa kini, dan kejadian dimasa kini. Dalam keadaan stres dan kelebihan beban seperti ini,
saya yakin keefektifan seseorang dengan cepat menghilang. Lihat saja, dulu kita
mengenal seseorang yang sangat genius, pintar, berani, tapi karena sudah lama
bekerja dengan rutinitas, performanya menurun. Tidak lagi gesit, lincah,
cerdas, dan berani. Kenapa? Karena tuntutan waktu yang tidak bisa kita
kendalikan.
Saran praktis saya untuk saya pribadi dan sahabat semua. Mulailah
prioritaskan daftar agenda kita berdasarkan tingkat kepentingan. Begitu banyak
orang yang mengerjakan sesuatu yang mendesak tapi tidak penting. Tidak sedikit
orang tua yang mementingkan pekerjaan, tetapi mengabaikan istri dan anaknya
dengan alasan mencari nafkah. Berapa banyak orang tua yang diacuhkan oleh
anaknya dengan alasan sibuk, lagi banyak pekerjaan, lagi kejar target, dan
setumpuk alasan lainnya. Bagaimana pula hubungan kita dengan Tuhan?
Saya yakin orang yang beriman tidak akan menelantarkan keluarganya
karena dia mencintai Robbnya. Sesibuk apapun, dia pasti akan menyempatkan untuk
bercengkrama, belajar dan mengajarkan anaknya karena ia adalah amanah dari Sang
Pencipta. Begitu juga kedua orang tuanya yang melahirkan, merawat dan
mendidiknya sejak kecil akan diperhatikan, di jaga dan dirawat dengan baik. Perusahaan,
kantor, ruko dan pekerjaannya akan dimaksimalkan dengan pola kerja yang efektif
dan efisien. Untuk lebih jelasnya baca tentang pentingnya waktu dalam islam.
Terakhir sebagai renungan, Rosul saw mengajarkan kita “Siapa
yang suka dipanjangkan usianya dan diperluas rezekinya, hendaklah dia
bersilaturahmi”. Demikian salah satu upaya yang dapat dilakukan manusia dan
yang (in Shaa Alloh) dapat mengantarkanya memperoleh anugrah perpanjangan umur.
Saya berpikir dan merenung, kenapa sebab bersilaturahmi
dapat memperpanjang umur? Ternyata jika kita tinjau, silaturahmi bukan hanya
sekedar berkunjung, atau membalas kunjungan orang yang sering berkunjung atau
telah berbuat baik kepada kita. tapi bersilaturahmi dengan kata lain “Menyambung
hubungan yang terputus, menjernihkan yang keruh atau menghangatkan yang dingin”.
Sehingga akhirnya memiliki dampak mengurangi stres. Sedangkan stres adalah
salah satu penyebab kematian yang paling banyak.
Kehidupan modern dan serba cepat sekarang ini memungkinkan
orang untuk memutus hubungan dengan alasan sibuk, kerja yang padat, ngejar
target dan sebagainya. Sehingga tidak peduli dengan lingkungan, lupa keluarga,
lupa Alloh, dan akhirnya lupa terhadap dirinya sendiri. Bahwa dia adalah Hamba
Alloh yang memiliki visi dan misi dalam kehadirannya di dunia ini.
“Sebaik-baik manusia adalah orang yang panjang umurnya dan
baik amalnya” demkian sabda Rosul Saw. Karena itu beliau berdoa, “Ya Alloh,
jadikanlah amalku yang terbaik adalah (yang kulakukan) pada akhir usiaku, dan
jadikanlah hariku yang terindah adalah hari saat aku menemui-Mu kelak”
Sahabat, Mulai hari ini mari kita pusatkan perhatian pada
apa yang paling penting untuk kita selesaikan. Jika kita konsisten melakukan
hal ini, saya yakin dan pastikan Anda akan merasakan kepuasan dan kebahagiaan
yang tiada tara di dunia, sebelum di akhirat.
Selamat hari lahir untuk sahabatku dimanapun kalian berada.
Maaf jika tidak bisa menyampaikan secara langsung. Mudah-mudahan tulisan ini
bisa mewakili perasaan saya kepada kalian semua. Semoga umur sejarah kita lebih tua daripada umur biologis kita. Buatlah sejarah dan kesan yang berkesan di sisa-sisa akhir kehidupan kita.
De Green |
Bengkulu, 27 Jumadil Awal 1436 H
Sahabatmu yang mencintaimu karena Alloh
Rio Saputra
happy milad om rio
BalasHapusmoga sisa umurnya berkah dan bisa diisi dengan banyak hal positif dan bermanfaat
Terima Kasih, Ante Rei.
BalasHapusSemoga Keselamatan, rahmat, dan Barokah Alloh selalu tercurah kepada Rei dan Keluarga.
Titip salam untuk Ustadz Eka dan Ubay.