Sabtu, 07 Maret 2015

Penghuni Surga

Setiap manusia (yang beriman) pasti mendambakan surga. Ada kisah menarik yang masih saya ingat dan pernah saya baca tentang penghuni surga. Semoga kita bisa meneladaninya, Begini ceritanya:

Suatu ketika Nabi Muhammad saw. Duduk di masjid dan berbincang-bincang dengan sehabatnya. Tiba-tiba beliau bersabda: “sebentar lagi seseorang penghuni surga akan masuk kemari.” Semua mata tertuju ke pintu masjid dan pikiran para hadirin membayangkan seseorang yang luar biasa. “Penghuni surga, penghuni surga,” demikian gumam mereka.

Beberapa saat kemudian masuklah seorang dengan air wudhu yang membasahi wajahnya dan dengan tangan menjinjing sepasang alas kaki. Apa gerangan keistimewaan orang itu sehingga mendapat jaminan surga? Tidak seorang pun yang berani bertanya walau seluruh hadirin merindukan jawabannya.

Keesokan harinya peristiwa di atas terulang kembali. Ucapan Nabi dan “si penghuni” surga dengan keadaan yang sama semuanya terulang, bahkan pada hari ketiga pun terjadi hal yang demikian.

Abdullah Ibnu ‘Amr tidak tahan lagi, meskipun ia tidak berani bertanya dan khawatir jangan sampai ia mendapat jawaban yang tidak memuaskannya. Maka timbullah sesuatu dalam benaknya. Dia mendatangi si penghuni surga sambil berkata: “Saudara, telah terjadi kesalahpahaman antara aku dan orangtuaku, dapatkan aku menumpang di rumah Anda selama tiga hari?”

Tentu, tentu…,” jawab si penghuni surga

Rupanya, Abdullah bermaksud melihat secara langsung “amalan” si penghuni surga.

Tiga hari tiga malam ia memperhatikan, mengamati bahkan mengintip si penghuni surga, tetapi tidak ada sesuatu pun yang istimewa. Tidak ada ibadah khusus yang dilakukan si penghuni surga. Tidak ada sholat malam, tidak pula puasa sunnah. Ia bahkan tidur dengan nyenyaknya hingga beberapa saat sebelum  fajar. Memang sesekali ia terbangun dan ketika itu terdengar ia menyebut nama Alloh di pembaringannya, tetapi sejenak saja dan tidurnya pun berlanjut.

Pada siang hari si penghuni surga bekerja dengan tekun. Ia ke pasar, sebagaimana halnya semua orang yang ke pasar. 

“Pasti ada sesuatu yang disembunyikan atau yang tidak sempat kulihat. Aku harus berterus terang kepadanya” demikian pikir Abdullah.

“apakah yang Anda perbuat sehingga Anda mendapatkan jaminan surga?” tanya Abdullah

“Apa  yang Anda lihat itulah!” jawab si penghuni surga.

Dengan kecewa Abdullah bermaksud kembali saja ke rumah, tetapi tiba-tiba tangannya dipegang oleh si penghuni surga seraya berkata: “Apa yang Anda lihat itulah yang saya lakukan, ditambah sedikit lagi, yaitu sebelum saya tidur saya memaafkan semua orang yang pernah menyakiti, saya tidak pernah iri hati terhadap seseorang yang dianugrahi niknat oleh Alloh. Tidak pernah pula saya melakukan penipuan dalam segala aktivitas saya.

Dengan menundukkan kepala, Abdullah meninggalkan penghuni surga sambil berkata: “Rupanya, yang demikian itulah yang menjadikan Anda mendapatkan jaminan surga.”

Demikianlah sepenggal kisah yang diambil dari buku Faid Al-Nubuwah. Sangat jelas dan sederhana, sangat menentramkan jiwa dan menerangi akal dan melembutkan hati kita yang memperhatikan kehidupannya. Astaghfirulloh, mampukan kita mengikuti jejaknya?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima Kasih telah singgah! Semoga kita segera berjumpa lagi. Saya memberi hormat atas dedikasi dan komitmen Anda untuk terus tumbuh menjadi pribadi yang lebih baik. Saya menantikan suatu waktu untuk dapat berjumpa dengan Anda suatu hari.