Apakah Anda pernah merasakan kegelisahan? Tidak fokus
melakukan pekerjaan? Tidak mendapatkan ketenangan dalam kehidupan? Atau doa-doa
Anda hingga hari ini mungkin belum banyak diijabah oleh Alloh swt?
Saya sering kedatangan beberapa pelajar, mahasiswa, bahkan ibu-ibu
yang meminta sharing tentang perasaan yang mereka rasakan, baik masalah kuliah,
kerja, hubungan baik dengan temannya, hubungan antar keluarga, baik secara langsung maupun melalui media
sosial.
Melalui petunjuk-Nya dan Petunjuk Rosul-Nya, saya
selalu menebak setiap orang yang bermasalah di sebabkan dua hal: Pertama,
Hubungannya yang tidak harmonis dengan Robbnya (Alloh), Kedua, dia pasti punya
masalah dengan kedua orang tuanya.
Mayoritas menjawab “Ya” sumber masalah terletak dari
hubungan yang kurang harmonis kepada Alloh (hablumminaulloh) dan Orang Tua atau kerabat (Hablumminannas).
Saya sering bertemu dengan orang yang tampaknya sholeh tetapi sebenarnya memiliki permasalahan, kegundahan, dan kegelisahan yang akut. Mungkin disebabkan hubungan yang kurang harmonis dengan keluarga.
Setiap manusia yang memiliki dua permasalahan di
atas, walaupun telah meraih kesuksesan yang berlimpah, selalu dihinggapi
kegelisahan dalam hidup.
Tapi kali ini kita akan sedikit membahas tentang
bagaimana sikap seorang muslim dengan keluarga dan kerabatnya.
Islam menghorati sanak kerabat dengan penghormatan
yang belum pernah dikenal dalam sejarah kemanusiaan pada agama-agama lain dan
ajaran lain. Islam mewasiatkan dengan menghormati sanak kerabat, menganjurkan
untuk menyambungnya, dan mengancam yang memutuskan hubungannya.
Barangsiapa yang bertakwa kepada Tuhannya, dan menyambung hubungan
keluarganya, maka ia dipanjangkan umurnya, banyak hartanya, dan dicintai
keluaeganya" (HR. Bukhori)
Silaturahmi menjadi keberkahan bagi pelakunya dalam rezeki dan umurnya,
rahmat Alloh yang memenuhinya di dunia dan akhiratnya, menarik kecintaan
manusia kepadanya, dan pujian kepadanya.
Kita akan mendapati kebalikannya apabila memutuskan hubungan kekluargaan. Hal
ini akan menjadi kesialan dan bala bagi pelakunya, kebenciaan dari Alloh swt
dan manusia padanya, dan menjauhkan dari surga di alam akhirat.
"Sesungguhnya rahmat tidak turun kepada suatu kaum yang diantara mereka
ada yang memutuskan hubungan kekeluargaan" (HR. Bukhori)
Sahabat terkemuka Abu Hurairoh RA tidak mau berdoa
di suatu majelis yang di dalamnya ada orang yang memutuskan hubungan
kekeluargaan, karena ia menghalangi turunnya rahmat dan dikabulkannya doa.
Dalam salah satu majelisnya pada hari kamis malam
jum'at beliau berkata: "Saya berharap kepada setiap orang yang memutuskan
hubungan kekeluargaan hendaknya pergi dari kami, maka tidak ada seorang pun
yang bangun, hingga beliau mengatakannya tiga kali.
lalu seorang pemuda datang kepada bibinya yang telah
ia jauhi selama DUA TAHUN, lalu masuk menemuinya, bibinya berkata: "Wahai
anak saudaraku, apa yang menyebabkan engkau datang?"
ia berkata: "AKu mendengar Abu Hurairoh
berkata: "Begini dan begitu". bibinya berkata: "Kembalilah
kepadanya dan bertanyalah padanya: "Mengapa ia mengatakan demikian?"
Abu Hurairoh berkata: "Aku mendengar Rosululloh
saw bersabda: "Sesungguhnya amal manusia disampaikan kepada Alloh swt di
sore hari kamis malam jum'at, maka amal orang yang memutuskan hubungan dengan
keluarganya tidak diterima" (HR Bukhori dan Ahmad)
Apakah Anda berminat ingin diluaskan rezeki dan dipanjangkan umurnya?
Semoga Alloh lapangkan dada kita untuk
mengamalkannya.
Bengkulu, 23 Jumadil Awal 1436 H
Hamba Alloh yang mengharapkan Ridha dan Ampunan-Nya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima Kasih telah singgah! Semoga kita segera berjumpa lagi. Saya memberi hormat atas dedikasi dan komitmen Anda untuk terus tumbuh menjadi pribadi yang lebih baik. Saya menantikan suatu waktu untuk dapat berjumpa dengan Anda suatu hari.