Kamis, 05 Maret 2015

Belajar dari Layang-Layang

Bagaimana kabar sahabat hari ini? semoga selalu dalam keadaan yang prima untuk beraktivitas. Apapun kondisi kita, yakinlah bahwa segala sesuatu terjadi atas izin Tuhan. Oleh karena itu, mari kita optimalkan potensi yang Alloh karuniakan, karena tiada talenta yang diciptakan secara sia-sia.

Belakangan ini ada yang menarik perhatian saya, di lingkungan tempat saya tinggal. Hampir disetiap sudut gang anak-anak asyik bermain layang-layang, tidak sedikit orang tuanya pun ikut bermain. 

Ada yang menarik dari permainan ini, saya berpikir alangkah nikmatnya dulu ketika saya bisa menerbangkan layang-layang ke langit yang biru. Saya bisa merasakan dari raut wajah mereka bahwa ada kepuasan tersendiri ketika kita bisa menerbangkan layang-layang.

Tapi pertanyaannya? Kenapa layang-layang bisa terbang? 

Layang-layang bisa terbang tinggi karena melawan angin bukan terbawa angin. Oleh karena itu, jika Anda ingin terbang tinggi, kita jangan sampai larut dalam masalah, tapi bagaimana kita sekuat tenaga mampu berkembang dalam tantangan dengan melawan arus. Karena akar keberhasilan adalah kemauan untuk berubah, berjuang, dan sukses di jalur kita masing-masing.

Pelajaran lain yang saya tangkap adalah ketika seorang anak mencoba menerbangkan layang-layangnya kesana kemari, tetapi tidak bisa terbang-terbang, kenapa? Karena ketika itu anginnya tidak ada, kalaupun ada sangat kecil. Lalu saya, belajar lagi bahwa terkadang tantangan itu dibutuhkan agar kita bisa naik. Naik apa? Naik dalam segala hal, naik ilmunya, naik imannya, naik kesabarannya, naik kesungguhannya, dan naik derajatnya di sisi Alloh Swt.

Sahabat, apapun tantangan yang telah kita hadapi kemarin, hari ini dan yang akan datang. Pastikan jangan larut dan terbawa angin. 

Jangan terbawa masalah lawan dia!

14 Jumadil Awal 1436 H/ 5 Maret 2015
Pkl. 07.15. Rumah Pencerahan Mutiara Cendikia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima Kasih telah singgah! Semoga kita segera berjumpa lagi. Saya memberi hormat atas dedikasi dan komitmen Anda untuk terus tumbuh menjadi pribadi yang lebih baik. Saya menantikan suatu waktu untuk dapat berjumpa dengan Anda suatu hari.