Selasa, 28 Februari 2017

6 Fungsi Menyimak Dalam Kehidupan

Kita mungkin sering mendengar, melihat, atau mengikuti pelatihan berbicara/ public speaking. Dimana-mana kita melihat poster, training, dan seminar berkaitan dengan bagaimana caranya meningkatkan kemampuan berbicara dan cara mempengaruhi audiens. Apa dampaknya ketika kita lebih banyak berbicara daripada menyimak dalam bisnis? Baca juga: Apa yang sebenarnya dibutuhkan pelanggan?

Dalam dunia komunikasi, menyimak diakui sebagai suatu keahlian komunikasi verbal yang sulit dan unik dibandingkan dengan komunikasi verbal lainnya seperti berbicara, menulis, dan membaca, sebab itu sedikit sekali orang yang dapat melakukannya dengan baik. Karena ketika menyimak seseorang dituntut untuk mendengarkan dan memperhatikan pesan-pesan verbal serta non verbal pembicara. Seseorang juga dituntut untuk memahami isi, maksud, dan berbagai aspek lain yang sifatnya kompleks seperti suasana hati, kebiasaan, nilai, kepercayaan, motif, sikap, dorongan, kebutuhan dan pendapat pembicara. Selengkapnya baca : Pentingnya Kemampuan Menyimak Dalam Kehidupan.

Apa Yang Sebenarnya Dibutuhkan Pelanggan?

Beberapa waktu yang lalu saya pernah menulis tentang kisah seseorang sahabat yang sedang bergelut dengan profesi barunya di bidang properti. Tentu ini butuh tantangan tersendiri dan proses yang cukup mengenal medan di  jakarta. Banyak pelajaran yang saya ambil dari beliau. Kata orang bijak, kita lebih banyak dari kegagalan daripada kesuksesan.

Apakah diantara Anda pernah mengalami / pernah menjadi sales atau agen? Mungkin Anda juga pernah menjadi Tim Marketing? Apa pekerjaan yang paling menantang dalam pekerjaan sales/ agen?

Orang-orang yang baru berkecimpung di dunia sales atau agen tentu fokus  bagaimana memahami produk dan tekhnik presentasi yang menyakinkan. Diadakanlah pelatihan guna meningkatkan skill mereka agar oke dan siap bersaing dengan sales atau agen lain.

Sahabat, Produk yang sempurna dan presentasi yang menyakinkan tidak cukup untuk membuat orang membeli properti kita. Anda mungkin pernah mengalaminya, berbicara berjam-jam, mulut sampai berbusa, sudah mengalokasikan waktu untuk bertemu berkali-kali namun penjualan nihil. Apa yang terjadi? Mengapa jurus itu sering kali tidak ampuh?

Senin, 27 Februari 2017

Ulama Dunia Islam: Umat Islam Berdosa Jika Tidak Menjadi Pembaca


Ada kabar yang cukup mengejutkan dari Istanbul yang saya baca pagi tadi. Sekretaris jendral Persatuan Ulama Muslim Sedunia (IUMS), Syaikh Dr. Ali Qara Daghi, mengatakan, “Umat Islam yang tidak menjalankan kewajibannya dalam membaca alam semesta, akan berdosa kepada kelompoknya. Karena mereka tidak mewujudkan apa yang disebut sebagai fardhu kifayah.”

Pernyataan ini disampaikan Syaikh Daghi dalam sebuah seminar dengan tema “Membaca dan Peradaban”, pada Ahad (26/02/2017). Seminar tersebut merupakan rangkaian dari acara Istanbul Book Fair, yang digelar di Istanbul, Turki.

Syaikh Daghi mengatakan, “Fardhu Kifayah terwujud dengan adanya kecukupan dalam hal kekuatan militer, ekonomi, kekayaan, membaca, dan pengetahuan. Jika tidak terwujud secara keseluruhan, akan menjadikan dosa atau kesalahan bagi umat.”

Sekjend IUMS tersebut juga menegaskan, “Kemajuan Bangsa hanya akan terwujud jika rakyatnya adalah para pembaca.”

Syaikh Daghi melanjutkan, “Perintah pertama yang diturunkan Allah kepada Nabi Muhammad saw., bukan semata-mata hanya membaca buku saja. Melainkan juga membaca buku, realitas, manusia, dan kehidupan. Serta menjadikan Al-Quran sebagai bacaan yang komprehensif dalam kehidupan.”

Kisah Peneguh Iman: Sahabiah- Ummu 'Umarah Rodhiallohhu ‘anha

Setujukah Anda salah satu cara menyampaikan pesan yang efektif adalah melalui kisah? Siapa diantara kita yang tidak menyukai mendengar sebuah kisah? Dari kecil hingga dewasa sebagian besar orang masih senang dan gembira mendengar kisah yang mengambarkan keberanian, kepahlawanan, pengorbanan, perjuangan, keteguhan, mempertahankan iman dan membela islam.

Semua sifat yang kita bicarakan diatas biasanya dimiliki oleh kaum adam (laki-laki).  Tetapi, bagaimana jika sifat-sifat keberaniaan dan kepahlawanan itu dimiliki oleh seorang wanita? Mari kita simak ceritanya. Semoga mampu mencerahkan dan membakar semangat kita untuk lebih banyak berbuat untuk dakwah islam.

Ummu ‘Umarah Rodhiallohhu ‘anha  atau dikenal juga sebagai Ummu Sulaim Rodhiallohhu ‘anha  telah dirahmati dengan berbagai kehormatan, diantaranya adalah kehadiran beliau di Uhud, al-Hudaibiyyah, Khaibar, Hunain dan Peperangan Yamamah. Namun peranan beliau yang paling mulia adalah ketika Peperangan Uhud.

Ummu ‘Umarah Rodhiallohhu ‘anha  telah menyertai peperangan tersebut bersama suaminya, Ghaziya, berserta dua orang anak lelaki beliau. Tugas yang dipertanggungjawabkan ke atas beliau adalah untuk memberi air kepada para Mujahid yang cedera. Akan tetapi Allah SWT telah menetapkan satu peranan yang lebih besar dan mulia untuk beliau. Maka beliau pun mengatur langkah bersama-sama dengan keluarga beliau dengan sebuah Qirbah (tempat air terbuat dari kulit kambing) untuk mengisi air.

Minggu, 26 Februari 2017

7 Langkah Melakukan Percepatan Diri

Pada dasarnya, kita harus berubah setiap saat. Banyak momen-momen yang mengharuskan kita untuk berubah. Tadinya pelajar di SMA kemudian menjadi mahasiswa di perguruan tinggi. Tadinya anak kecil, kemudian menjadi dewasa, lalu jadi orang tua, akhirnya punya anak. Mungkin sebagian kita beralih profesi dari satu pekerjaan ke pekerjaan lainnya. Bisa juga sedang diberikan amanah jabatan baru.

Perubahan sebenarnya harus terus-menerus kita lakukan. Hari ini harus lebih baik dari pada hari kemarin, dan besok harus lebih baik dari pada hari ini. Keyakinan itu yang memaksa kita untuk disiplin. Kedisplinan sendiri memerlukan pengorbanan dan keberanian untuk memberikan yang terbaik. Baca juga: Hijrah Untuk Kualitas Hidup yang Lebih Baik. 

Sebagian sudah mengetahui jalan melakukan percepatan. Tapi tidak sedikit yang terlena berada di zona nyaman dan berhenti melakukan perubahan. tidak perlu khawatir, tidak ada kata terlambat bagi kita untuk berubah. Bagaimana caranya agar kita mampu melakukan percepatan diri? Ada tujuh hal yang layak kita perhatikan.

Pertama, adanya kesadaran untuk melakukan percepatan diri. 
Kesadaran ini akan hadir tatkala kita memiliki pengetahuan yang cukup tentang arti penting perubahan. (Baca juga: Perubahan adalah Keniscayaan) Tanpa adanya kesadaran mustahil seseorang akan bergerak. Kesadaran dan ketidaksadaran ini bagaikan orang bangundan orang tidur. Pertanyannya Bagaimana memulai Perubahan?

Sabtu, 25 Februari 2017

Percepatan Diri

Sudah jenuh dengan hidup yang biasa-biasa saja? Bingung mau kemana mengarahkan kehidupan? Tiba-tiba kehilangan energi di tengah jalan? Apa solusinya?

Sahabat, seperti yang kita ketahui bersama bahwa Indonesia merupakan negara yang memiliki populasi umat muslim terbesar di dunia. Bahkan Islam yang hadir sebagai agama penutup dan penyempurna dari agama-agama yang sebelumnya memiliki dampak dan pengaruh yang besar bagi setiap jiwa yang hidup, bagi setiap manusia, hewan, tanah dan semua yang dinaunginya dalam rahmat, kasih, dan keadilan ajarannya.

Pertanyaannya, seberapa besar pengaruh nilai-nilai keimanan dan keislaman dalam diri seseorang terhadap hidupnya? Sudahkah nilai-nilai itu mampu merevolusi akhlak, cara berpikir, dan berucap kita?

Jika Seorang Muslim diibaratkan seperti pelari maraton yang harus berlari dalam jarak jauh. Menurut Anda, Apa yang seharunya ia lakukan? Tentu bagi yang sudah terlatih sebagai pelari Ia akan berlaku efisien dalam mengelola setiap sumber daya yang dimilikinya dan menjauhkan diri dari kemubaziran. Mengelola setiap nafas, energi, waktunya untuk hal-hal yang terbaik.

Lelaki Hebat

Dari Sahl ia berkata; Seorang laki-laki lewat di hadapan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, maka beliau pun bertanya kepada sahabatnya: "Bagaimana pendapat kalian mengenai orang ini?"

mereka menjawab, "Ia begitu berwibawa. Bila ia meminang pasti diterima, dan bila memberi perlindungan pasti akan dipenuhi, dan bila ia berbicara, niscaya akan didengarkan."

Beliau kemudian terdiam, lalu lewatlah seorang laki-laki dari fuqara` kaum muslimin, dan beliau pun bertanya lagi: "Lalu bagaimanakah pendapat kalian terhadap orang ini?" mereka menjawab, "Ia pantas bila meminang untuk ditolak, jika memberi perlindungan tak akan digubris, dan bila berbicara niscaya ia tidak didengarkan."

Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sesungguhnya orang ini lebih baik daripada seluruh kekayaan dunia yang seperti ini." (Shahih Bukhari  No. 4701)

“Demikianlah Rasulullah menanamkan nilai-nilai keimanan pada para sahabatnya. Jangan hanya menilai seseorang dari sisi dunianya saja sehingga kita berteman dengannya.Tapi nilailah dari kepatuhannya terhadap nilai-nilai keimanan yang ada pada dirinya.”

Tulisan Terkait: Sahabatmu Masa Depanmu

Gambar: google

Jakarta, 28 Jumadil Awal 1438

Jumat, 24 Februari 2017

Berdoalah Kepada Allah Agar Dikaruniai Pasangan dan Keturunan yang Baik

Dengan Nama Allah Yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang

Mengawali sharing kita kali ini, saya ingin bertanya. Seberapa yakin Anda terhadap kekuatan doa? Berapa banyak pengalaman hidup Anda yang membuktikan bahwa doa membawa banyak keajaiban dalam hidup? mungkin cita-cita, pekerjaan, petunjuk, kemudahan, hidayah, atau keluarga?

Jika setiap kita pernah merasakan keajaiban dalam hidup sebab doa yang pernah kita mohonkan dahulu. Mari kita berbincang sejenak tentang berdoa agar di karuniai Pasangan dan keturunan yang baik. Mengapa ini penting?

Jika kita meyakini bahwa doa bisa merubah takdir, maka kita harus yakin Semoga Allah mengkaruniakan kita pendamping terbaik pilihan-Nya, sehingga perjuangan kita dalam meniti kehidupan berumah tangga senantiasa terasa indah dan menyejukan berkat pertolongan dan karunia Allah tersebut.

Kamis, 23 Februari 2017

Kisah Inspiratif Si Burung Pincang dan Al-Balkhi

Alkisah, hiduplah pada zaman dahulu seorang yang terkenal dengan kesalehannya, bernama al-Balkhi. Ia mempunyai sahabat karib yang bernama Ibrahim bin Adham yang terkenal sangat zuhud. Orang sering memanggil Ibrahim bin Adham dengan panggilan Abu Ishak.

Pada suatu hari, al-Balkhi berangkat ke negeri orang untuk berdagang. Sebelum berangkat, tidak ketinggalan ia berpamitan kepada sahabatnya itu. Namun belum lama al-Balkhi meninggalkan tempat itu, tiba-tiba ia datang lagi. Sahabatnya menjadi heran, mengapa ia pulang begitu cepat dari yang direncanakannya. Padahal negeri yang ditujunya sangat jauh lokasinya. Ibrahim bin Adham yang saat itu berada di masjid langsung bertanya kepada al-Balkhi, sahabatnya. "Wahai al-Balkhi sahabatku, mengapa engkau pulang begitu cepat?"

"Dalam perjalanan", jawab al-Balkhi, "aku melihat suatu keanehan, sehingga aku memutuskan untuk segera membatalkan perjalanan".

"Keanehan apa yang kamu maksud?" tanya Ibrahim bin Adham penasaran.

Lima Pertanyaan Dalam Novel Rindu Karya Tere Liye Yang Sangat Menyentuh



Novel ini dibuka dengan mukadimah yang unik. Tere Liye menukil fakta sejarah nusantara di tahun 1938. Salah satunya, Indonesia (yang masih bernama Hindia Belanda) mengikuti Piala Dunia di Prancis untuk pertama kalinya. Seterusnya, sosok kapal uap yang akan menjadi saksi seluruh cerita di novel setebal 544 ini mulai digambarkan penulis. Untuk kemudian, Tere Liye menghadirkan satu persatu tokoh-tokoh dalam novel ini.


Bukan hanya berisi tokoh-tokoh yang menarik. Novel Rindu, meski hanyalah potret perjalanan ke Tanah Suci di atas kapal uap milik Belanda, novel ini juga menyajikan beragam konflik yang tidak pernah terduga. Diantaranya tragedi penyerangan kapal oleh bajak laut dari Somalia, kapal yang terancam terkatung-katung di laut lepas, seseorang yang mencoba membunuh Daeng Andipati, serta kasus yang membuat Gurutta di penjara di sel kapal Blitar Holland.

Tere Liye, dalam novel ini, sekaligus menyinggung beberapa isu, diantaranya seputar toleransi beragama. Dikisahkan dalam perjalanan dari Kolombo menuju Jeddah, para kelasi mengadakan perayaan Natal. Sebagaimana yang terjadi di masyarakat tentang polemik Natal bersama dan mengucapkan selamat Natal. Dalam sebuah dialog antara Daeng Andipati dengan Anna, Tere Liye menegaskan makna toleransi dari sudut pandang yang lain.

“…tanpa menghadiri acara itu, kita tetap menghormati mereka dengan baik, sama seperti Kapten Philips yang sangat menghormati agama kita. Pun tanpa harus mengucapkan selamat, kita tetap bisa saling menghargai. Tanpa perlu mencampur adukkan hal-hal yang sangat prinsipil di dalamnya.” (hal. 499)

Di bagian yang lain, Tere Liye juga mengkritisi tentang kisah-kisah takhayul serta beragam pemberitaan hoax yang berceceran di media-media. Di mana diantara kaum Muslimin menelan mentah-mentah berita seputar bayi lahir dengan Al-Quran kecil, bayi lahir bisa bicara, ada asma Allah di awan, dan lain-lain sehingga mereka lupa bahwa mukjizat paling besar ada di rumah mereka. Diletakkan di lemari, di meja, dibiarkan berdebu tanpa pernah dibaca. (hal. 394)

Tiap lantunan misteri kehidupan, pasti akan menjemput tanya. Pertanyaan-pertanyaan inilah yang menjadi jantung dari novel ini. Lima pertanyaan kehidupan yang meraup banyak hikmah diungkap secara apik oleh penulis. Pertanyaan-pertanyaan tentang hakikat penyesalan, kebencian, perpisahan, kecintaan, dan pembuktian. Inilah satu kekuatan dan kelebihan yang dimiliki novel ini.

Pertanyaan pertama berbicara tentang penyesalan. 

Penyesalan Bounda Upe dan suami tercinta. Masa lalu yang ia jalani secara terpaksa, yang semakin lama semakin mengikis rasa bahagianya. Masa lalunya sebagai mantan seorang Cabo (pelacur) yang membayangi dan terus menggerus rona bahagianya. Masa lalu yang membawanya pada penyesalan mendalam, hingga rasa itu memuncak dan menghadirkan tanda tanya besar seiring perjalanan penting dalam hidupnya, “Apa yang akan orang-orang pikirkan jika mereka tahu perihal masa lalunya? Akankah ibadah hajinya kelak diterima?” 

Pertanyaan-pertanyaan tersebut dijawab dengan lugas oleh Gurutta Ahmad Karaeng lewat tiga nasehat sederhana: 

Yang pertama, kita keliru sekali jika lari dari sebuah kenyataan hidup. Yang kedua, kecemasan kita terhadap orang lain itu tidaklah berguna. Hanya kitalah yang tahu persis apakah tawa kita itu bahagia atau tidak. Hal ini tidak relevan dengan penilaian orang lain. Yang ketiga, sebuah haji diterima atau tidak itu hak Allah sepenuhnya. Kita hanya bisa berharap dan takut. Selalu berlaku baik adalah kuncinya. Maka semoga esok lusa, ada satu perbuatan baik yang menjadi sebab dosa kita diampuni.

Rabu, 22 Februari 2017

Jalan Menuju Kebahagiaan

Bahagia, sesuatu yang dicari semua orang. Banyak cara dan usaha dilakukan, namun hanya sedikit yang mampu meraihnya. Meski tak semua meraihnya, tapi kebahagiaan bukan sesuatu yang eksklusif dan dimonopoli kelompok tertentu. Ia menjadi hak siapa saja.

Sungguh, usahamu memang beraneka macam. Maka, barangsiapa memberikan (hartanya di jalan Allah) dan bertakwa, dan membenarkan (adanya pahala) yang terbaik (Surga) maka akan Kami mudahkan baginya jalan menuju kemudahan (kebahagiaan) (Q.S. Al-Lail: 4-7).

Sambil menikmati pagi, mari kita nikmati udara pagi dan hari yang cerah ini dengan belajar memahami firman Allah. Ayat ini menunjukan dua di antara banyak jalan untuk meraih kebahagiaan, yaitu bersedekah dan bertakwa. Bersedekah dan bertakwa itu sebuah proses. Dan, kebahagiaan itu hasil.
Dalam realita kehidupan, orang yang fokus kepada hasil dan mengabaikan proses sering berakhir pada kegagalan. Penalarannya dapat diungkapkan seperti berikut.

Selasa, 21 Februari 2017

Membulatkan Tekad

Apa yang membuat hidup manusia sulit maju dan berkembang? Salah satunya adalah keragu-raguan adalah virus yang cukup mematikan ketika kita akan memulai langkah. Virus ini dapat menjangkit siapa saja yang kebingungan dalam memutuskan tujuan hidupnya. Bingung mau menekuni profesi apa? Bingung mau mengerjakan apa? Bingung mau kemana mengarahkan hidupnya.

Senin, 20 Februari 2017

Smartphone dan Manusia

Bagaimana perasaan Anda jika sedang bertemu/ berbicara dengan seseorang tetapi ia hanya sibuk dengan gadgetnya? Apa Anda sering mengalami hal ini? atau termasuk pelaku?he

Ada sebuah kisah yang masih hangat dalam ingatan saya. Saat sedang makan seorang Ibu tampak berhadapan dengan seorang anak muda yang berperawakan tampan, berkulit putih, tinggi, dan berbadan besar.

Ketika sedang asyik makan, seorang Ibu itu memandangi pemuda yang sedang makan sambil asyik dengan gadgetnya. Tiba-tiba terjadilah dialog yang tidak diduga.

Jumat, 10 Februari 2017

Petuah Kenyamanan

Siapa saja yang tidak mendapatkan ‘kenyamanan bersama Allah’ di tengah pergaulan antar sesama manusia, dan baru mendapatinya dalam kesendirian, maka ia adalah orang yang tulus namun berhati lemah.

Siapa saja yang mendapatkan ‘kenyamanan bersama Allah’ di tengah pergaulan antar sesama manusia, tetapi tidak mendapatinya dalam kesendirian, maka ia adalah orang yang hatinya sedang sakit.

Siapa saja yang merasa tidak mendapatkan ‘kenyamanan bersama Allah’ baik di tengah pergaulan antar sesama manusia maupun dalam kesendirian, maka ia adalah orang yang mati dan dijauhkan (dari Rahmat-Nya).

Siapa saja yang mendapatkan ‘kenyamanan bersama Allah’ baik dalam kesendiriannya maupun di tengah pergaulan antar sesama manusia, maka ia adalah seorang pecinta yang tulus dan berkepribadian kuat.

Gambar: Lembah Cilangkreng, Kuningan, Jawa Barat.

Jakarta, 13 Jumadil Awal 1438 H

Kamis, 09 Februari 2017

Mana yang lebih dahulu: Akidah atau Kekuasaan?

Di tengah aktivis islam mungkin  diskusi seputar apakah Akidah dahulu atau kekuasaan terdengar sudah tidak asing. Tetapi bagi sebagian masyarakat awam tentu hal ini sedikit langkah pembahasannya. Untuk itu, mari kita berbincang sedikit seputar mana yang lebih dahulu, akidah atau kekuasaan?

Dalam kitab karya Syaikh Muhammad Bin Jamil Zainu yang berjudul “Jalan Golongan yang selamat” ada satu bagian khsusu membahas hal ini.

Lewat manakah Islam akan tampil kembali memimpin dunia? Da’i besar Muhammad Quthb menjawab persoalan ini dalam sebuah kuliah yang disampaikannya di Dar al-Hadits, Makkah al-Mukarramah. Teks pertanyaannya sebagai berikut:

“Sebagian orang berpendapat bahwa Islam akan kembali tampil lewat kekuasaan, sebagian yang lain berpendapat bahwa Islam akan kembali dengan jalan meluruskan akidah dan tarbiyah (pendidikan masyarakat). Manakah di antara dua pendapat ini yang benar?”

Tanda Kebaikan Islam Seseorang

Bagaimana cara mengetahui Kebaikan Islam seseorang? Apakah tanda kebaikannya diukur dari pakaian yang ia gunakan? Bisa saja. Apakah di ukur dari panjangnya jenggot? Tetapi yang jelas, ada satu kriteria yang berikan Nabi Muhammad Sholaullohhu ‘Alaihi Wassalam untuk mengetahui tanda kebaikan Islam seseorang.

Selasa, 07 Februari 2017

Kecantikan Seorang Perempuan

Tahukah Anda salah satu pekerjaan yang cukup berat dalam hidup? Salah satunya adalah mendidik anak-anak. Tahukah Anda bahwa di luar negeri orang-orang yang memiliki pendidikan yang tinggi Doktor (Lulusan S3) mengajar di Jenjang Sekolah Dasar (SD) ?

Mengapa harus repot-repot mengurusi anak-anak? Bagaimana mungkin para Doktor yang menempuh jenjang pendidikan tinggi mau mengajar anak-anak SD? Selain karena mereka dibayar mahal, menurut hemat saya karena anak-anak adalah pondasi sebuah bangsa.

Jika di jenjang SD dan SMP anak-anak mendapatkan pendidikan yang hebat dan bertemu dengan orang tepat, niscaya mereka akan menjadi generasi yang gemilang di masa depan.

Bagi yang terbiasa berinteraksi dengan anak-anak tentu merasakan hal itu sangat menguras energi bukan? Tapi balasannya sangat menakjubkan jika kita bersabar melalui prosesnya. Bukankah, balasan pahala yang didapat sesuai tingkat kesulitannya?

Berbicara tentang mendidik, merajut hati dengan anak-anak. Keahlian ini cenderung dimiliki oleh perempuan. Mengapa? Karena kemampuan komunikasi, kekuatan, ketabahan dalam mendidik anak tidak perlu diragukan lagi.

Mau bukti?

Coba kita amati di lingkungan keluarga, rata-rata para Ibulah yang berperan untuk menenangkan anaknya jika da situasi sulit yang terjadi. Berangkat dari sana tidak perlu diragukan lagi bahwa perempuan cenderung lebih ahli dalam membersamai anak-anak hingga ia dewasa.

Contoh lain, jika dalam keluarga seorang ayah tiba-tiba tiada (Bisa pergi atau meninggal), maka seorang perempuan (Ibu) bisa merangkap peran dalam keluarga. Ia yang mencari nafkah sekaligus merawat dan mengasuh tumbuh kembang anak-anaknya. Tetapi hal itu belum tentu bisa dilakukan oleh para Bapak.

Di zaman moderen saat ini, kita semakin langkah menemukan perempuan yang mampu merajut hatinya dengan anak-anak. Mungkin di tengah obsesi karir, kesibukan kerja, atau alasan yang lainnya.

Rabu, 01 Februari 2017

Kisah Inspiratif Seekor Keledai

Suatu hari keledai milik seorang petani jatuh ke dalam sumur. Hewan itu menangis dengan memilukan selama berjam-jam,sementara si petani memikirkan apa yang harus dilakukannya. Akhirnya, Ia memutuskan bahwa hewan itu sudah tua dan sumur juga perlu ditimbun (ditutup -karena berbahaya); jadi tidak berguna untuk menolong si keledai. ia mengajak tetangga-tetangganya untuk datang membantunya.

Mereka membawa sekop dan mulai menyekop tanah ke dalam sumur. Pada mulanya,ketika si keledai menyadari apa yang sedang terjadi, ia menangis penuh kengerian. Tetapi kemudian, semua orang takjub, karena si keledai menjadi diam.

Setelah beberapa sekop tanah lagi dituangkan ke dalam sumur, si petani melihat ke dalam sumur dan tercengang karena apa yang dilihatnya. Walaupun punggungnya terus ditimpa oleh bersekop-sekop tanah dan kotoran,si keledai melakukan sesuatu yang menakjubkan.