Jumat, 26 Februari 2016

Empat Tingkatan Rezeki


Sumber : google
Berbicara tentang rezeki memang tidak pernah ada habisnya. Merupakan fitroh manusia mencintai harta, keinginan untuk menjadi kaya. Maka jika ada seminar tentang "Aku Ingin Kaya", pasti banyak yang datang. Beda jika judul seminarnya "Aku Ingin Miskin." Pasti sepi peminatnya.

Alloh Sang Kholik memahami betul kecenderungan manusia, bahkan dalam Q. S. Ali Imran ayat 14 Alloh berfirman : “Dijadikan terasa indah dalam pandangan manusia cinta terhadap apa yang diinginkan, berupa perempuan-perempuan, anak-anak, harta benda yang bertumpuk dalam bentuk emas dan perak, kuda pilihan, hewan ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Alloh-lah tempat kembali yang baik.”

Dulu saya sering bertanya dan merenung, “Mengapa ada orang yang begitu sukses dan ada juga yang gagal? Mengapa ada orang yang sudah banting tulang kerja atau bisnis siang malam tidak peduli waktu, sudah ikut berbagai seminar, pelatihan tetapi mengapa kehidupan ekonominya morat-marit? Sementara itu, di sisi lain, ada orang yang tidak terlihat ngoyo namun rezeki halalnya mengalir deras ke dalam dirinya.”

Tidak ada jalan pintas untuk memahami semua fenomena ini kecuali dengan ilmu dan berguru dengan orang yang tepat tentunya. Jika kita hanya mengandalkan logika dan pikiran seringkali kita salah memahami. Karena pendapat kita sering keliru dan praduga kita tidak bisa sedikit pun mengalahkan kebenaran.

Jawaban atas kegelisahan dan perenungan tersebut di atas saya dapatkan dari salah satu guru spiritual saya. Ketika tamat SMA Alhamdulillah Alloh Subhanahu Wata’ala pertemuakan kami dalam sebuah taman surga (Masjid Nurul Iman) depan rumah saya. Ia berkata, “Rio, bila ingin paham tentang ilmu rezeki kamu harus pahami dari sudut pandang yang punya dan yang mengatur rezeki. Kaya dan Miskin, bukanlah standar ukuran Alloh cinta atau tidak kepada seseorang. Ilmu dari para ahli hanya alat bantu dan informasi tambahan bukan rujukan utama.”

Ternyata, Alloh Subhanahu Wata'ala Sang Pemberi Rezeki telah menetapkan empat tingkatan datangnya rezeki.

Tingkatan Pertama, Allah SWT telah menjamin rezeki setiap makhluk hidup di dunia ini. Cicak yang tidak bisa terbang bisa mendapatkan rezeki (makanan) dari makhluk hidup yang justeru bisa terbang. Baca di sini : Tawakal Seekor Cicak.  Manusia pun pasti dijamin rezekinya oleh Sang Pemilik Rezeki.

Hal ini didasari firman Allah SWT, “Tidak ada satu binatangpun (termasuk manusia) yang bergerak di atas bumi ini yang tidak dijamin oleh Allah rezekinya.” (Q.S. Hud : 6). Syarat utama untuk dapat rezeki adalah BERGERAK. 

Tingkatan Kedua, rezeki sesuai dengan jerih payahnya. Firman Alloh Subhanahu Wata’ala, “Bahwa bahwa manusia hanya memperoleh apa yang telah diusahakannya.” (QS An-Najm: 39). 

Siapapun yang bekerja lebih keras, lebih cerdas dan lebih ikhlas maka rezeki yang diperolehnya akan lebih dibandingkan yang lain. Ingatlah selalu 3-As: KERJA KERAS, CERDAS, IKHLAS (Kubik Leadership). Jika boleh ditambah lagi dengan KERJA TUNTAS dan KERJA SELARAS.

Siapapun manusianya, apapun label dan tipenya, selama dia berupaya maka Alloh dengan Kemaha pemurah dan keadilannya akan memberikan rezeki sesuai usahanya. Tanpa pandang muslim atau kafir. Beriman atau tidak.

Tingkatan Ketiga, rezeki yang dilipatgandakan. Syarat untuk mendapat rezeki yang terus bertambah adalah pandai bersyukur. Firman Allah SWT, “…Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu….” (Q.S. Ibrahim : 7). 

Mau rezekinya dilipatgandakan? Syaratnya BERSYUKUR.

Barangsiapa yang tidak mensyukuri yang sedikit, dirinya pasti sulit mensyukuri yang banyak. Mulailah dari mensyukuri hidup Anda, bisa bernafas, menginjakkan kaki di tanah, melihat, mendengar, dan aneka nikmat yang Alloh berikan tidak terhingga jumlahnya.

Guru saya sering mengingatkan cara bersyukur yang terbaik adalah dengan menggunakan setiap nikmat yang Alloh berikan sesuai dengan tujuan penciptaannya. Khususnya beribadah kepada-Nya. Bukan malah digunakan untuk bermaksiat kepada-Nya.

Terkadang di masyarakat kita, jika mendapat nikmat kita pandai sekali syukuran, menjamu orang makan, tetapi sedikit sekali bersyukur untuk beribadah kepada-Nya secara rutin.

Berlatihlah bersyukur dimulai dari yang sederhana yaitu mudah mengucapkan terima kasih dalam berbagai aspek kehidupan. Termasuk tidak mudah mengeluh atas nikmat yang sedikit. Bukti syukur juga adalah Anda mengoptimalkan berbagai kelebihan dan keahlian yang Anda miliki untuk menebar kebaikan dan manfaat.

Beberapa tulisan saya tentang Syukur bisa di baca disini : Belajar Bersyukur,, Apapun Yang Terjadi Beryukurlah, Beryukur dan Impian, Kepandaian Beryukur.

Tingkatan Keempat, rezeki datang dari arah yang tidak diduga. Misalnya, Tiba-tiba diberikan tiket untuk bertamasya, tiba-tiba Anda mendapat beasiswa, ada juga yang tiba-tiba ditawarin rumah, tiba tiba diberangkatkan ke Tanah Suci, di tawarin pekerjaan ke luar kota, ditawarin kerja sama dengan institusi, dianterin makanan  dan sejenisnya. Untuk mendapat rezeki seperti ini syaratnya satu BERTAQWA.

Alloh Subhanahu Wata’ala berfirman “... Barang siapa bertakwa kepada Alloh niscaya Dia akan membukakan jalan keluar baginya dan Dia memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangka..” (Q.S. At-Talaq : 2-3)

Maka dari itu, setiap hari, saya selalu berusaha untuk bergerak, bekerja lebih keras, cerdas, ikhlas, tuntas, dan selaras. Tidak lupa juga selalu berlatih untuk selalu bersyukur dan berupaya sekuat tenaga untuk semakin menjadi manusia yang bertaqwa. 

Setiap pagi biasanya saya berlatih bersyukur dengan mengucapkan “Alhamdulillah, Alhamdulillah, Alhamdulillah, terima kasih ya Alloh Atas segala Anugrah yang Engkau berikan dalam kehidupan kami, Kesehatan yang prima, Keimanan untuk beribadah kepada-Mu, Kasih Sayang dari keluarga dan sesama yang saya terima, Kekayaan dan uang yang pernah saya terima,  Ilmu dan Kebijaksanaan yang Engkau berikan, Keceriaan, Keluarga yang harmonis, dan Semua Anugrah yang tidak terhingga jumlahnya, semoga dengan itu semua saya bisa selalu menjadi hamba-Mu dan menolong agama-Mu serta apa yang saya miliki berguna dan memberikan dampak untuk manusia, Alam semesta, dan Engkau Ridhoi. Alhamdulillah, Alhamdulillah, Alhamdulillah, terima kasih ya Alloh”


Sekali lagi, Ingatlah Sahabat Kaya atau Miskin bukanlah standar dan ukuran seseorang itu dicintai Alloh. Karena Kaya atau Miskin sama-sama ujian. Ada yang berhasil diuji dengan kemiskinan, lalu diuji dengan Kekayaan, begitu juga sebaliknya. Yang terpenting, apapun yang terjadi Tetaplah BERSYUKUR dan BERSABAR

Saya akan menutup Tulisan ini dengan lanjutan Q.S. ALi-Imran : 15 " Katakanlah, "Maukah aku kabarkan kepadamu apa yang lebih baik dari yang demikian itu (Harta, dsb)? "Bagi orang-orang yang bertakwa (tersedia) di sisi Tuhan mereka surga-surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya, dan pasangan-pasangan yang suci, serta ridha Alloh. Dan, Alloh Maha Melihat hamba-hamba-Nya."

Semoga Keselamatan, rahmat dan barokah Alloh selalu menyertai kita semua hari ini.

Bengkulu, 16 Jumadil Awwal 1437 H

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima Kasih telah singgah! Semoga kita segera berjumpa lagi. Saya memberi hormat atas dedikasi dan komitmen Anda untuk terus tumbuh menjadi pribadi yang lebih baik. Saya menantikan suatu waktu untuk dapat berjumpa dengan Anda suatu hari.