Sumber : google |
Berbicara
tentang rezeki memang tidak pernah ada habisnya. Merupakan fitroh manusia
mencintai harta, keinginan untuk menjadi kaya. Maka jika ada seminar tentang "Aku Ingin Kaya", pasti banyak yang datang. Beda jika judul seminarnya
"Aku Ingin Miskin." Pasti sepi peminatnya.
Alloh Sang
Kholik memahami betul kecenderungan manusia, bahkan dalam Q. S. Ali Imran ayat
14 Alloh berfirman : “Dijadikan terasa indah dalam pandangan manusia cinta
terhadap apa yang diinginkan, berupa perempuan-perempuan, anak-anak, harta
benda yang bertumpuk dalam bentuk emas dan perak, kuda pilihan, hewan ternak
dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Alloh-lah
tempat kembali yang baik.”
Dulu saya
sering bertanya dan merenung, “Mengapa ada orang yang begitu sukses dan ada
juga yang gagal? Mengapa ada orang yang sudah banting tulang kerja atau bisnis
siang malam tidak peduli waktu, sudah ikut berbagai seminar, pelatihan tetapi
mengapa kehidupan ekonominya morat-marit? Sementara itu, di sisi lain, ada
orang yang tidak terlihat ngoyo namun rezeki halalnya mengalir deras ke dalam
dirinya.”
Tidak ada
jalan pintas untuk memahami semua fenomena ini kecuali dengan ilmu dan berguru
dengan orang yang tepat tentunya. Jika kita hanya mengandalkan logika dan
pikiran seringkali kita salah memahami. Karena pendapat kita sering keliru dan
praduga kita tidak bisa sedikit pun mengalahkan kebenaran.
Jawaban atas
kegelisahan dan perenungan tersebut di atas saya dapatkan dari salah satu guru
spiritual saya. Ketika tamat SMA Alhamdulillah Alloh Subhanahu Wata’ala
pertemuakan kami dalam sebuah taman surga (Masjid Nurul Iman) depan rumah saya.
Ia berkata, “Rio, bila ingin paham tentang ilmu rezeki kamu harus pahami dari
sudut pandang yang punya dan yang mengatur rezeki. Kaya dan Miskin, bukanlah
standar ukuran Alloh cinta atau tidak kepada seseorang. Ilmu dari para ahli
hanya alat bantu dan informasi tambahan bukan rujukan utama.”
Ternyata,
Alloh Subhanahu Wata'ala Sang Pemberi Rezeki telah menetapkan empat tingkatan datangnya
rezeki.
Tingkatan Pertama, Allah SWT telah menjamin rezeki setiap makhluk hidup di dunia ini. Cicak yang tidak bisa terbang bisa mendapatkan rezeki (makanan) dari makhluk hidup yang justeru bisa terbang. Baca di sini : Tawakal Seekor Cicak. Manusia pun pasti dijamin rezekinya oleh Sang Pemilik Rezeki.
Hal ini didasari
firman Allah SWT, “Tidak ada satu binatangpun (termasuk manusia) yang bergerak
di atas bumi ini yang tidak dijamin oleh Allah rezekinya.” (Q.S. Hud : 6). Syarat
utama untuk dapat rezeki adalah BERGERAK.
Tingkatan
Kedua, rezeki sesuai dengan jerih payahnya. Firman Alloh Subhanahu Wata’ala,
“Bahwa bahwa manusia hanya memperoleh apa yang telah diusahakannya.” (QS An-Najm:
39).
Siapapun
yang bekerja lebih keras, lebih cerdas dan lebih ikhlas maka rezeki yang
diperolehnya akan lebih dibandingkan yang lain. Ingatlah selalu 3-As: KERJA
KERAS, CERDAS, IKHLAS (Kubik Leadership). Jika boleh ditambah lagi dengan KERJA
TUNTAS dan KERJA SELARAS.
Siapapun
manusianya, apapun label dan tipenya, selama dia berupaya maka Alloh dengan
Kemaha pemurah dan keadilannya akan memberikan rezeki sesuai usahanya. Tanpa
pandang muslim atau kafir. Beriman atau tidak.
Tingkatan
Ketiga, rezeki yang dilipatgandakan. Syarat untuk mendapat rezeki yang terus
bertambah adalah pandai bersyukur. Firman Allah SWT, “…Sesungguhnya jika kamu
bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu….” (Q.S. Ibrahim : 7).
Mau rezekinya dilipatgandakan? Syaratnya BERSYUKUR.
Mau rezekinya dilipatgandakan? Syaratnya BERSYUKUR.
Barangsiapa
yang tidak mensyukuri yang sedikit, dirinya pasti sulit mensyukuri yang banyak.
Mulailah dari mensyukuri hidup Anda, bisa bernafas, menginjakkan kaki di tanah,
melihat, mendengar, dan aneka nikmat yang Alloh berikan tidak terhingga
jumlahnya.
Guru saya
sering mengingatkan cara bersyukur yang terbaik adalah dengan menggunakan
setiap nikmat yang Alloh berikan sesuai dengan tujuan penciptaannya. Khususnya
beribadah kepada-Nya. Bukan malah digunakan untuk bermaksiat kepada-Nya.
Terkadang di
masyarakat kita, jika mendapat nikmat kita pandai sekali syukuran, menjamu
orang makan, tetapi sedikit sekali bersyukur untuk beribadah kepada-Nya secara
rutin.
Berlatihlah
bersyukur dimulai dari yang sederhana yaitu mudah mengucapkan terima kasih
dalam berbagai aspek kehidupan. Termasuk tidak mudah mengeluh atas nikmat yang
sedikit. Bukti syukur juga adalah Anda mengoptimalkan berbagai kelebihan dan
keahlian yang Anda miliki untuk menebar kebaikan dan manfaat.
Beberapa tulisan saya tentang Syukur bisa di baca disini : Belajar Bersyukur,, Apapun Yang Terjadi Beryukurlah, Beryukur dan Impian, Kepandaian Beryukur.
Beberapa tulisan saya tentang Syukur bisa di baca disini : Belajar Bersyukur,, Apapun Yang Terjadi Beryukurlah, Beryukur dan Impian, Kepandaian Beryukur.
Tingkatan Keempat, rezeki datang dari arah yang tidak diduga. Misalnya, Tiba-tiba
diberikan tiket untuk bertamasya, tiba-tiba Anda mendapat beasiswa, ada juga
yang tiba-tiba ditawarin rumah, tiba tiba diberangkatkan ke Tanah Suci, di tawarin pekerjaan ke luar kota, ditawarin kerja sama dengan institusi, dianterin makanan dan
sejenisnya. Untuk mendapat rezeki seperti ini syaratnya satu BERTAQWA.
Alloh
Subhanahu Wata’ala berfirman “... Barang siapa bertakwa kepada Alloh niscaya
Dia akan membukakan jalan keluar baginya dan Dia memberinya rezeki dari arah
yang tidak disangka-sangka..” (Q.S. At-Talaq : 2-3)
Maka dari
itu, setiap hari, saya selalu berusaha untuk bergerak, bekerja lebih keras,
cerdas, ikhlas, tuntas, dan selaras. Tidak lupa juga selalu berlatih untuk selalu bersyukur dan
berupaya sekuat tenaga untuk semakin menjadi manusia yang bertaqwa.
Setiap pagi biasanya saya berlatih bersyukur dengan mengucapkan “Alhamdulillah,
Alhamdulillah, Alhamdulillah, terima kasih ya Alloh Atas segala Anugrah yang
Engkau berikan dalam kehidupan kami, Kesehatan yang prima, Keimanan untuk
beribadah kepada-Mu, Kasih Sayang dari keluarga dan sesama yang saya terima,
Kekayaan dan uang yang pernah saya terima,
Ilmu dan Kebijaksanaan yang Engkau berikan, Keceriaan, Keluarga yang
harmonis, dan Semua Anugrah yang tidak terhingga jumlahnya, semoga dengan itu semua
saya bisa selalu menjadi hamba-Mu dan menolong agama-Mu serta apa yang saya
miliki berguna dan memberikan dampak untuk manusia, Alam semesta, dan Engkau
Ridhoi. Alhamdulillah, Alhamdulillah, Alhamdulillah, terima kasih ya Alloh”
Sekali lagi,
Ingatlah Sahabat Kaya atau Miskin bukanlah standar dan ukuran seseorang itu
dicintai Alloh. Karena Kaya atau Miskin sama-sama ujian. Ada yang berhasil
diuji dengan kemiskinan, lalu diuji dengan Kekayaan, begitu juga sebaliknya.
Yang terpenting, apapun yang terjadi Tetaplah BERSYUKUR dan BERSABAR
Saya akan
menutup Tulisan ini dengan lanjutan Q.S. ALi-Imran : 15 " Katakanlah,
"Maukah aku kabarkan kepadamu apa yang lebih baik dari yang demikian itu
(Harta, dsb)? "Bagi orang-orang yang bertakwa (tersedia) di sisi Tuhan
mereka surga-surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di
dalamnya, dan pasangan-pasangan yang suci, serta ridha Alloh. Dan, Alloh Maha
Melihat hamba-hamba-Nya."
Semoga
Keselamatan, rahmat dan barokah Alloh selalu menyertai kita semua hari ini.
Bengkulu, 16 Jumadil Awwal 1437 H
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima Kasih telah singgah! Semoga kita segera berjumpa lagi. Saya memberi hormat atas dedikasi dan komitmen Anda untuk terus tumbuh menjadi pribadi yang lebih baik. Saya menantikan suatu waktu untuk dapat berjumpa dengan Anda suatu hari.