Saudaraku,
salah satu kebiasaan baik agar kita menjadi pribadi yang lebih baik dari hari
ke hari adalah berani mengevaluasi diri. Terkhusus tentang sesuatu yang telah
kita perbuat untuk masa depan kita (Akhirat).
Bangunan
islam hanya akan berdiri kokoh di atas pundah orang-orang yang melaksanakan apa
yang telah mereka janjikan kepada Alloh. Di pundak orang-orang yang bagi mereka
akhirat adalah sesuatu yang besar sehingga selalu bersegera melakukan amal
ketaatan, sedangkan dunia begitu kecil sehingga terbebas dari fitnah
syahwat-syahwatnya.
Ketika keyakinan
telah menghujam di dalam hati, sehingga tidak terpengaruh dengan yang syubhat. Jiwa
seseorang akan bersih, hatinya jernih, dadanya selamat, akalnya menjadi unggul
dan amal-amalnya sah.
Lalu mereka
mengatakan “ Ya Tuhan Kami, kami telah beriman kepada apa yang telah Engkau
turunkan dan telah kami ikuti rosul, karena itu masukanlah kami ke dalam
golongan orang-orang yang menjadi saksi (tentang keesaan Alloh)” (Q.S. Ali-Imran:
53)
Akhi
(Saudaraku)...
jika kita
bicara tentang kemalasan dan kefuturan di jalan dakwah ini. Penyebabnya adalah
mungkin dosa-dosa yang kita lakukan.
Sebenarnya
tidak ada jalan lain bagi kita kecuali bertaubat (Baca : Bersegeralah Memohon Ampunan Atas segala Dosa) kepada Allah dengan sesungguhnya dan mengulangi
taubat itu setiap hari, setiap shalat, setiap saat .
Pahamilah,
Taubat tidak memerlukan sajadah. Tidak perlu di masjid. Tidak perlu di surau
atau pun di mekah. Bertaubatlah dimana saja hatta di dalam kendaraan sekalipun,
agar jiwa kita mendapat sentuhan taubat itu.
Tutuplah
buku masa lalu kita akhi. Buka lembaran baru. Buka kisah baru. Kalau dulu ada
kisah cinta kita, lupakan..
Kalau dulu
ada kisah asmara kita, lupakan.
Kalau dulu
ada kisah maksiat kita, lupakan.
Sebabnya.
ialah jika kita masih terus ingat pasti memori itu akan terus memenjarakan kita
di dalam gundah gulana.
Akan membuat
kita terpuruk dalam mimpi buruk yang tiada kesudahan. Akan menjadikan kita tenggelam
dan terjerumus dalam sedih yang tiada penghujung. Dan akan membuatkan kita
putus asa dari rahmat Allah.
Kubur lah
masa lalu dan dosa lalu itu sedalam dalamnya dan jangan di korek lagi supaya ia
tidak terbau lagi.
Siapa yang
tidak ada masa lalu akhi?
Para ulama'
dan ahli sufi pun, punya kisah silam yang buruk. Hasan Al bashri, fudhail bin
Iyad. Umar alkhattab dan banyak lagi, Setelah itu siapa mereka?
Mereka
adalah kekasih Allah. Namun siapa mereka saat ini? Sudah pasti di haribaan rahmat Allah di
barzah sana. Di karenakan mereka bertaubat dan melupakan masa lalu mereka.
Bergerak lah
akhi. Bergabunglah kembali dengan saudara-saudaramumu di Jalan dawah..jalan yang
Alloh ridhio..jalan para pendahulu para kekasih Allah..
Jadilah
seorang Muharrik yang selalu bergerak. Kalau kita tidak bergerak di medan
dakwah dan medan amal ini, apalah arti hidup kita..
Sejarah para
sosok besar bersama Rosul dan kaum mereka merupakan sumber kekuatan iman yang
paling kuat. Sejarah tersebut juga menadi sumber emosi keagamaan yang darinya
umat islam senantiasa mengambil cahaya keimanan dan menyalakan bara semangat
hati.
Tetapi,
cahaya itu akan cepat padam tatkala terpaan angin dan badai materi, padahal
ketika cahaya tersebut padam maka umat akan kehilangan kekuatan dan
keistimewaannya, dan akan menjadi jasad yang rusak yang terseret arus
kehidupan.
Terakhir, Ingatlah
apa bunyi bait bait imam ghazali ... Dosa seorang dai bukan karena dia berbuat
maksiat tapi cukuplah dia menyendiri dan menganggur di rumahnya tanpa berbuat
apa apa atau sibuk dengan urusan dunianya sendiri tanpa peduli lagi dengan
urusan dakwah dan amal-amal kita.
Semoga
Alloh berikan kekuatan kepada kita dan membuka hidayah kembali kepada saudara
kita yang memisahkan diri dari medan amal ..Aaamiin
Untukmu yang bergerak di medan dakwah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima Kasih telah singgah! Semoga kita segera berjumpa lagi. Saya memberi hormat atas dedikasi dan komitmen Anda untuk terus tumbuh menjadi pribadi yang lebih baik. Saya menantikan suatu waktu untuk dapat berjumpa dengan Anda suatu hari.