Senin, 20 Maret 2017

Personal Security Part #1 Sandarkan Pada Tuhan

Apa yang ada dalam pikiran kita ketika mendengar kata security? Ya benar keamanan. Biasanya orang membutuhkan security untuk mengamamankan sesuatu yang sangat berharga bukan? Bisa jadi  sebuah perusahaan, kantor, rumah membutuhkan security?

Lalu apa maksudnya personal security? Seperti yang kita ketahui hal yang sangat penting dan yag pertama harus dilakukan pada saat Anda memutuskan untuk mulai menempuh perjalanan Rise Above the crowd, adalah membangun ‘keamanan pribadi’ (Personal security). Demikian pesan Pak Indrawan dalam Bukunya Rise above the Crowd (Panduan 5 Langkah Menangkan Persaingan dan Naik Kelas Paling Tinggi).

Sahabat, sadarilah bahwa perjalanan ini merupakan sebuah perjalanan yang menempuh jalur pendakian terjal dan berliku. Anda akan menghadapi banyak tantangan yang tidak mudah dilalui. Anda akan sering tergelincir dan jatuh bangun sebelum bisa mencapai puncaknya. Sebagai seorang insan kita tentu akan sering tergelincir dan jatuh bangun sebelum bisa sampai puncaknya.

Mengapa kita perlu Personal Security?
Personal security kita perlukan untuk menjadi pelindung pertahanan pertama ketika pada waktunya Anda berhadapan dengan berbagai kesulitan tersebut. oleh karenanya pastikan Anda sudah terlebih dahulu memasang pelindung terbaik yang bisa meredam pukulan realita yang datang tidak terduga. Itulah pelindung yang bisa menjadi bantalan saat Anda terjatuh dan menjadi mengungkit yang dapat mendorong diri Anda bangkit kembali dengan kekuatan baru.

Sebenarnya ada tiga pelindung yang dapat diandalkan sebagai pertahanan pertama Anda. Kali ini kita akan membahas pelindung yang pertama adalah Tuhan. Tahukah Anda bahwa para pengusaha lebih sering berdoa di bandingkan orang lain pada umumnya? Semua orang yang bergerak di sektor swasta pasti banyak menemui ketidakpastian baik dalam persaingan dengan dunia kerja, persaingan bisnis, dan market.

Sandarkan Pada Tuhan
Michell J. Neubert bersama ketiga koleganya  dari Baylor University menganalisa data survey terhadap 1.741 orang dewasa di Amerika terkait kebiasaan keagamaan mereka. Nuebert menemukan fakta, bahwa para pengusaha ternyata berdoa lebih banyak dibandingkan kebanyakan orang. Menariknya, mereka juga yakin Tuhan merespon doa-doa mereka.

Apa yang mendorong mereka lebih sering berdoa?
Neubert menduga, karena pada pengusaha lebih terekspos pada ketidakpastian dan menghadapi resiko yang lebih banyak dari kebanyakan orang. Mereka juga selalu menghadapi tekanan  harus bisa menyediakan makanan setiap hari bagi keluarganya. Tekanan tersebut yang mendorong mereka mendekatkan diri pada Tuhan.

Apapun profesi Anda, ketika kemudian memilih untuk Rise Above the crowd maka seperti halnya para pengusaha, Anda akan meninggalkan kenyamanan hidup saat ini. Anda akan segera memasuki dunia yang penuh ketidak-pastian dan beresiko. Oleh karenanya, Anda perlu memiliki sandaran yang kokoh. Itulah Allah. Menurut Neubert, keyakinan pada Tuhan telah membuat para pengusaha memiliki kepercayaan diri lebih tinggi dibandingkan kebanyakan orang.

Banyak penelitian lain yang mendukung pendapat Neubert. Salah satunya adalah hasil penelitian yang dilakukan oleh Froma Walsh, pendiri Chicago Center for Family Health. Walsh menemukan kenyataan, bahwa keyakinan dan spritualitas merupakan sumber daya vital yang bisa membangun ketahanan diri seseorang untuk bangkit di atas berbagai kesulitan hidup.

Bagaimana pendapat Anda sahabat, mengenai hasil riset tersebut? kita semua mungkin punya pengalaman masing-masing yang unik. Tetapi yakinlah dalam sejarah kehidupan manusia sejak zaman purbakala terdahulu semua manusia membutuhkan sandaran yang kuat dan kokoh. Buktinya banyak ditemukan tempat penyembahan dan tempat beribadah.

Kita semua menyaksikan bagaiamana keadaan saat ini bukan. Mulai dari kondisi politik, ekonomi, sosial, dan seluruh bidang  di Indoensia cenderung tidak memiliki ketidakpastian. Oleh karena itu, sandaran terbaik pada saat kita mengalami kesulitan hidup, karir, dan usaha  adalah Allah Subhanahu wata’ala. Ketika kita senantiasa menyandarkan segalanya pada Allah-Dzat  Maha Perkasa yang  selalu melindungi hamba-Nya, maka apalagi yang perlu kita takutkan?

Sadarkah kita selama ini, perintah sholat yang dimulai dari takbir ‘Allahhu Akbar’ yang artinya Allah Maha Besar. Ketika kita menghadap kepada-Nya melalui sholat tiba-tiba kita merasa kecil, permasalahan kita menjadi kecil dibandingkan dengan Kebesaran Allah subhanahu wata’ala.

Tapi kan waktu saya sangat mendesak? Saya memerlukan pertolongan sesegera mungkin? Apa solusinya?
Saran saya, ingatlah sebuah hadist Nabi Sholaullohhu alaihi wassalam “Kenalilah Allah disaat lapang, niscaya Allah akan mengenalimu disaat sempit.” (HR. at Tirmidzi).

Sebuah hubungan sebab akibat yang tidak hanya terjadi pada manusia, tapi juga Allah tetapkan dalam hubungan antara hamba dengan diri-Nya. Bukankah sulit rasanya memberikan bantuan kepada orang yang tiba-tiba datang pada kita meminta pinjaman, padahal kita begitu kenal siapa dirinya?

Sama seperti ketika kita melihat kecelakaan di jalan misalnya. Jika si korban orang yang tidak kita kenal, tidak jarang kita memilih berlalu dan berhusnudzan sudah ada yang membantu. Tapi jika ternyata si korban adalah kawan karib kita, tak hanya menolong, bahkan membawa ke rumah sakit pun akan kita lakukan.

Di dalam sebuah hadits disebutkan bahwa jika ada seorang hamba shalih yang senantiasa menginngat Allah setiap saat memohon kepada Allah, para malaikat akan berkata, “Hadza shautun ma’ruf” (suara ini kita kenal), lalu para malaikat akan membantu memohonkan kepada Allah agar doanya dikabulkan. Tapi jika ada hamba yang jarang berdoa dan hanya berdoa ketika susah saja, para malaikat akan berkata, “hadza shautun ghairu ma’ruf”dan mereka pun enggan memberi syafaat.

Kita juga begitu, tanggapan kita akan berbeda terhadap tetangga atau saudara yang hanya ingat pada kita saat susah saja dengan yang selalu akrab dan ingat kepada kita di saat senang –terutama- dan susah. Karenanya, mengingat Allah di saat lapang, beristighfar di saat bahagia, bertaqarrub di kala sehat dan beribadah di kala muda, akan membuat seorang hamba menjadi istimewa. Sedang berdoa dengan khusyu’ di kala sakit atau memohon-mohon di kala terkena musibah, bukanlah hal istimewa, sangat wajar dan naluriah. Kebanyakan manusia memang hanya ingat kepada Allah di saat susah, dan lupa saat kondisi membaik seperti semula. Karenanya, ingatlah Allah di saat lapang, Allah akan mengingatmu di saat kau sempit.

Inilah perbedaan manusia dengan Tuhan, Tuhan tidak akan pernah menghianati kita. Dia akan sellau Adil dan Pemurah. Dia akan selalu hadir untuk mereka yang membutuhkan-Nya. Ketika kita mendekat satu langkah maka Dia akan datang kepada kita dua langkah. Dengan catatan tentu perlakukannya berbeda dengan orang yang telah memiliki hubungan harmonis dengan Robbnya dengan orang yang datang jika butuh.

Mereka yang beriman kepada Allah tahu, bahwa Dialah yang menentukan takdir manusia. Tidak ada satupun yang terjadi di dunia ini tanpa seizin-Nya. Tugas kita hanya berusaha sehebat-hebatnya dan Dialah penentu hasil akhirnya.
"Orang-orang yang beriman tidak akan pongah ketika berhasil dan tidak akan putus asa ketika gagal"
Sahabat, ketika Anda menyadari bahwa kegagalan atau keberhasilan merupakan cara Tuhan menuntun kita naik ke kelas yang lebih tinggi, maka apalagi yang akan menghambat kita untuk terus bergerak maju?

Sahabat, setiap manusia tentu mendambakan kasih sayang. Seringkali harapan kita mendapatkan kasih sayang berujung dengan kekecewaan. Mengapa? Karena terlalu sibuk dengan makhluk daripada khalik (Sang Pencipta). 

Hanya Allah lah yang Maha Penyayang diantara para penyayang. Yang kasih sayangnya tidak bertepi dan tidak mengenal musim kepada hamba-Nya. Dia akan menguji kita sepanjang jalan sekaligus akan memberikan semua sumber daya  yang kita perlukan untuk bisa melampaui semua ujian itu. Ketika Anda menyadari bahwa kegagalan atau keberhasilan meruakan cara Tuhan menuntun kita naik ke kelas yang lebih tinggi, maka apalagi yang akan menghambat kita untuk terus bergerak maju?

Mulai sekarang , mari kita sandarkan perjuangan kita untuk Rise above the Crowd pada Allah yang Maha Menentukan. Jadikan Allah sebagai pelindung pertama sekaligus pemandu perjalan Anda. Hadirkan Dia pada setiap langkah kaki Anda menuju puncak tertinggi.

Bersambung.

Baca juga: Personal Security #2 Hadirkan Pasangan Anda

Photo credit bythevipmonaco

Jakarta, 21 Jumadil Akhir 1438 H

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima Kasih telah singgah! Semoga kita segera berjumpa lagi. Saya memberi hormat atas dedikasi dan komitmen Anda untuk terus tumbuh menjadi pribadi yang lebih baik. Saya menantikan suatu waktu untuk dapat berjumpa dengan Anda suatu hari.