Surat-surat
itu masih saya simpan dengan rapi, 1 bulan setelah kepulangan kami menjadi
relawan gempa di Sumatera Barat. Salah satu surat yang menghembuskan semangat
dikala terik matahari sedang bersinar terang. Baca juga: Catatan Relawan 1 dan Catatan Relawan 2
Sahabat,
setiap kita pasti memiliki masa saat-saat kebimbangan dan keraguan dalam
melangkah datang menghampiri. Ia tidak mau pergi dan selalu menghantui kemana kemana
pun kita pergi.
Apakah Anda
pernah menjumpai moment yang mengharuskan Anda mengambil keputusan? Bisa seputar
karir, study, pindahan, atau mungkin pernikahan. Saya pernah mengalami
masa-masa berat dalam mengambil keputusan dalam hidup.
Baca Juga: Rahasia Agara Karir Anda Semakin Berkembang dan Tiga Hal Yang Menghambat Karir
Baca Juga: Rahasia Agara Karir Anda Semakin Berkembang dan Tiga Hal Yang Menghambat Karir
Saat itulah
datang surat-surat yang menyemangati untuk memutus rantai yang membelenggu.
Rio,
"Seutas
benang itu sesungguhnya hanya ada dalam pikiran Anda!"
Ada kisah
nyata tentang seekor gajah. Sejak kecil ia sudah dirantai kakinya dengan seutas
rantai sepanjang 4 meter.
Apa yang
terjadi ketika rantai itu diganti dengan seutas benang?
Gajah itu
tetap saja berkeliling & tidak berani melangkah keluar dari area lingkaran
4 meter tersebut!
Dari kisah
ini, pelajaran apa yang bisa kita
ambil? Maaf, saya tidak bermaksud
menyamakan diri kita dengan seekor
gajah. :-)
Namun bisa
jadi, kita pun memiliki
'keterbelengguan' dengan seutas tali yang mengikat diri kita!
Kita tidak
berani keluar dari zona yang dianggap nyaman. Meski sesungguhnya, kita bisa
melakukan banyak hal hebat dari perkiraan kita!
Mari kita
jujur pada diri sendiri, berapa banyak
kesempatan yang sebenarnya hadir, melintas di depan Rio, namun Rio tidak
mempedulikannya?
Rio mungkin
menganggap peluang itu 'terlalu tinggi' untuk Rio, dan merasa tidak pantas
berada disana.
Atau mungkin
Rio malah merasa tidak mampu untuk
melakukan hal itu padahal sama sekali
belum pernah mencobanya?
Kita semua
tahu, segala hal yang menurut kita 'begitu hebat', seringkali tidak selalu
seperti yang kita bayangkan.
Atau hal
yang kita anggap sulit, kadang
sebenarnya sangat gampang!
Ada dua
kunci dalam hal ini :
1. Rio akan
bisa jika Rio berpikir bisa
2. Rio akan
gagal jika Rio berpikir gagal
So, jangan
menyalahkan siapapun jika kesuksesan belum menghampiri diri kita. Sebab, faktor
utamanya terletak pada diri kita sendiri.
Oleh sebab
itu, perhatikan dengan seksama, dan tanya pada diri sendiri, adakah seutas
benang yang telah membelenggu diri kita selama ini?
Jika ya,
maka segeralah untuk putuskan benang itu!
Cobalah
bergerak maju dari lingkaran yang selama ini kita buat dan telah membelenggu
diri kita sendiri!
Peluang itu
sebenarnya selalu hadir kapan saja. Namun, karena kita selalu saja menutup
mata, telinga, dan pikiran kita, maka peluang itu akan terlewat begitu saja!
Jika Rio
masih saja ragu untuk melangkah, cobalah untuk melatihnya sedikit demi sedikit.
Dan jika Rio sudah yakin, maka segeralah berlari cepat, keluar dari
keterbelengguan
Rio.
Jika sudah
seperti ini, maka siapa lagi yang diuntungkan, jika bukan Rio sendiri? :-)
Demikianlah kurang
lebih isi pesan yang masih tersimpan rapi di folder laptop saya 7 tahun yang
lalu. Alhamdulillah Allah tuntun saya hingga saat ini setelah saya banyak
memutuskan benang-benang yang menghambat itu.
Sahabat, Ketakutan
itu terkadang hanya riak-riak kecil yang menguji kesungguhan. Saya pernah
diberikan nasehat oleh salah seorang guru, “Dimana ada keberanian di sana ada
harapan”. Kita harus membulatkan tekad untuk menanggulangi setiap tantangan
yang datang.
Sahabat,
Segera putuskan benang itu yuk. Lalu perhatikan apa yang terjadi.
Jakarta, 11
Jumadil Akhir 1438 H
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima Kasih telah singgah! Semoga kita segera berjumpa lagi. Saya memberi hormat atas dedikasi dan komitmen Anda untuk terus tumbuh menjadi pribadi yang lebih baik. Saya menantikan suatu waktu untuk dapat berjumpa dengan Anda suatu hari.