Kamis, 09 Maret 2017

Cinta Kepada Anak Adalah Sebuah Anugrah Allah kepada HambaNya

Sahabat, Salah satu perasaan yang mulia yang Allah tanamkan di dalam hati kedua orang tua adalah rasa kasih sayang kepada anak-anak. Ini adalah perasaan yang mulia di dalam mendidik anak dan mempersiapkan mereka memperoleh hasil yang terbaik dan pengaruh yang besar.

Hati yang tidak memiliki kasih sayang akan membuahkan sifat keras dan kasar tidak mustahil dari sifat-sifat buruk inilah akan menimbulkan prilaku-prilaku menyimpang pada anak-anak, membawa dekadensi moral, kebodohan, dan kesusahan.

Karena itu, di dalam syariat Islam sangat menanamkan rasa sayang dan meotivasi orang-orang dewasa dari kalangan bapak-bapak, pendidik, penanggung jawab untuk menghiasi diri dengannya. Demikian ini adalah bentuk kasih sayang Rasululloh dan motivasi dari beliau kepada orang-orang dewasa untuk menghiasi diri dengannya.

Diriwayatkan oleh Abu Dawud dan At-Tirmidzi, hadist riwayat dari Sahabat ‘Amr bin Syu’aib dari bapaknya bahwa kakeknya berkata, Rosulullah Sholaullohhu ‘alihi wassalam bersabda:
“Bukanlah dari golongan kami orang yang tidak menyayangi yang masih kecil dan yang menghormati yang sudah tua”

Diriwayatkan pula oleh Imam Al-Bukhari di dalam Al-Adab Al-Mufrad, Abu Hurairah radhiallahhu ‘anhu berkata, “Datanglah seorang lelaki kepada beliau dengan membawa anak kecil, kemudian beliau menyayanginya? Allah lebih sayang kepadamu daripada sayangmu kepada anakmu. Dan Dia lebih mengasihi dari orang-orang yang mengasihi”.

Ketika beliau mengetahui ada sahabatnya yang tidak menyayangi anaknya maka beliau menghardik dan memarahinya. Tidak lupa, beliau memberinya pengarahan akan sesuatu yang bisa membawa kepada kebaikan keluarga dan anak-anak. Al-Bukhari meriwayatkan di dalam Al-Adab Al-Mufrad, ‘Aisyah Radhiyallohhu ‘anha berkata, “ada seseorang Arab badui datang kepada beliau kemudian berkata, ‘Apakah kalian sering mencium anak-anak kalian? Kami tidak pernah sekalipun menciumi mereka’. Maka Nabi bersabda, ‘Apakah engkau menghendaki jika Allah mencabut rasa kasih sayang dari hati kalian?”

Di lain kesempatan Al-Bukhari meriwayatkan bahwa Abu Hurairah radhiaullohhu ‘anhu berkata, “Rosulullah sholaullhhu ‘alaihi wassalam mencium cucunya, Hasan bin Ali, sedangkan di sisi beliau ada Al-Aqra bin Habis At-Tamimiy yang sedang duduk. Aqra berkata, Aku  mempunyai sepuluh orang anak, tapi aku tak pernah sekalipun mencium mereka.’ Kemudian nabi Sholaullohhu ‘alaihi wassalam menoleh kepadanya dan bersabda, ‘Barangsiapa yang tidak menyayang, dia tidak akan disayangi.”

Sahabat, tahukah Anda jika Nabi melihat ada anak kecil yang sedang sekarat dan nyawanya hendak dicabut, maka beliau berlinangan  air mata karena sedih dan merasa iba kepada sang anak kecil. Inilah pelajaran penting bagi umatnya prihal pentingnya kasih sayang.

Al-Bukhari dan Muslim meriwayatkan Usamah bin Zaid radhiallhhu ‘anha berkisah, “Sungguh anak perempuan Nabi telah mengutus seseorang menemui ayahnya untuk memberitahukan bahwa anaknya dalam keadaan sekarat. Kemudian Nabi mengutus kami mendatanginya dan mengucapkan salam kepadanya, kemudian beliau bersabda, ‘sesungguhnya milik Allahlah apa yang Dia ambil dan apa yang Dia berikan. Sesungguhnya segala sesuatu itu memiliki ketetapan waktunya, hendaklah bersabar dan tabah.’

Kemudian putrinya tadi kembali mengutus utusan kepada Nabi Sholaullohu ‘alaihi wassalam dan bersumpah mengharap kedatangan beliau. Maka datanglah beliau bersama Sa’ad bin ‘Ubadah, Mu’adz bin Jabal, Ubay bin Ka’ab, Zaid bin Tsabit, dan beberapa sahabat lainnya. Bayi itu kemudian digendong di hadapan beliau dan didudukkan di atas pangkuannya. Napasnya tersenggal-senggal. Melihat hal itu, kemudian berlinanglah air mata beliau. Sa’ad pun berkata, ‘Apa ini wahai Rasulullah? Beliau menjawab:

‘ini adalah kasih sayang yang Allah tanamkan ke dalam hati hamba-hamba-Nya.’

Dalam riwayat yang lain:

‘(Kasih Sayang) yang Allah tanamkan ke dalam hati hamba-hamba-Nya yang dikehendaki-Nya. Dan Allah akan mengasihi hamba-Nya yang penyayang.”

Maka dari itu, tidak mengherankan jika rasa kasih sayang tertanam ke dalam hati orang tua maka akan mendorong mereka melaksanakan kewajiban dan melaksanakan apa yang telah dipikulkan oleh Allah di atas pundak-pundak mereka berupa penjagaan dan tanggung jawab kepada anak-anak mereka. 

Sudahkah Anda Mencium Anak Anda hari ini? 

Gambar: rumaysho

Jakarta, 10 Jumadil Akhir 1438 H

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima Kasih telah singgah! Semoga kita segera berjumpa lagi. Saya memberi hormat atas dedikasi dan komitmen Anda untuk terus tumbuh menjadi pribadi yang lebih baik. Saya menantikan suatu waktu untuk dapat berjumpa dengan Anda suatu hari.