Renungan
untuk para ayah dan calon ayah.
Tidak lama
saya berada di ruangan ini hanya sekitar 20 menit, namun luar biasa tamparan
besar buat saya, karena kekurangsyukurnya saya, karena kesombongan saya, karena
keterlenaan saya.
Ruangan
klinik tumbang masih sepi hanya ada 3 pasien.
Sudut
pandangan yang pertama, duduklah saya disamping seorang ibu yang sangat muda
menggendong babynya yang sepertinya microchepaly (ukuran kepala kecil) yang
artinya membuat perkembangan motorik anak menjadi terganggu, di usianya yang
sudah 9 bulan, dia belum sanggup mengangkat kepalanya. Yang membuat saya kagum
si ibu ini hanya datang sendiri tanpa suami dan keluarganya. Padahal dalam
keadaan demikian saya yakin perempuan butuh laki-laki.
Di sudut
pandangan sebelah timur, tampak seorang ibu yang sudah kelihatan agak sepuh
sedang menitah anaknya. Ya, anak itu sudah berusia 5 tahun tapi belum bisa
berjalan, menurut sang ibu (sebelumnya saya kira neneknya) anaknya terdiagnosa down syndrome. Dan lagi-lagi ibu itu
hanya ditemani oleh anak perempuannya yang masih SMA.
Di sudut
pandangan depan saya, seorang anak sedang di terapi speech delayed. Dia masih
kesulitan dan malas bicara padahal usianya sudah 4 tahun. Hanya ada 2 kata yang
selalu diucap yaitu mamah dan maem. Dan sekali lagi tidak tampak sosok
laki-laki di dekatnya, hanya ada mamah dan neneknya.
Tidak
berapa lama, beliau datang dan meminta saya ke ruangan dan tidak sampai 3 menit
urusan acc ujian beres, selebihnya kami banyak berbincang. Penasaran saya
tanyakan makna dan maksud beliau memajang gambar "fathers touch". Penjelasan beliau panjang lebar yang
intinya saat ayah memeluk, menyentuh sesungguhnya ia sedang mentransfer
kemampuan dan kemandirian pada diri anak. Selain itu aspek yang sifatnya berani
berinteraksi dengan figur otoritas yang dimiliki ayah. Hmmmm....dalam sekali
maknanya.
Beliau
mengatakan, " coba, jenengan lihat di ruangan ini mana anak yang diantar
ayah, kakek atau om atau pakdhenya?.." hehee iya juga ya.
Tak heran
jika banyak anak perempuan yang dekat dengan ayahnya akan tumbuh sebagai
pribadi yang tangguh. Tentu tak heran pula jika banyak para gadis kemudian
berusaha mencari dan menikahi laki-laki pujaannya kelak yang memiliki sifat dan
sikap seperti ayah yang dikaguminya.
Sedangkan
pelukan dari ibu akan mentransfer sifat penuh kasih atau empati pada anak. Ibu
itu figur afeksi, yang ketika anak sakit, ia akan memeluk anak maupun
mengambilkan obat untuk anak. Anak yang sering mendapat pelukan ibu akan menjadi
pribadi yang mudah memberikan kasih sayang atau rasa simpati kepada orang lain.
Ditilik
dalam kehidupan nyata, ayah memang tak selalu intens dalam memberikan pelukan
kepada anak. Bisa jadi, ayah yang sulit memeluk dulunya juga mungkin jarang
dipeluk.
Karena si
ayah tumbuh dan berkembang jarang dipeluk, ia akan melakukan hal yang sama
kepada anaknya. Tetapi kalau ia biasa dipeluk, ia akan memeluk anaknya. Dalam
penelitian yang dirilis dalam buku The
Miracle of Hug-nya tersebut, mengungkap bahwa pelukan orangtua kepada
anaknya dapat membangun konsep diri yang positif, mengurangi emosi negatif
seperti kesepian, cemas atau frustasi, serta meningkatkan kecerdasan otak,
merangsang keluarnya hormon oksitosin yang memberikan perasaan tenang pada
anak.
Dengan pelukan
pula, anak akan merasa dicintai dan dihargai. Anak yang sering mendapat pelukan
dari orang tuanya akan lebih efektif sembuh dari depresi, dan akan timbul rasa
percaya dirinya untuk menyelesaikan berbagai permasalahan. Bahkan, pelukan saat
inisiasi dini, sesaat setelah bayi terlahir ke dunia, akan mentransfer sejenis
mikroorganisme yang membuat daya tahan tubuh bayi semakin kuat.
Tak perlu
khawatir dengan mitos yang mengatakan bahwa anak yang sering mendapat pelukan
akan menjadi cengeng. Lupakan paradigma kalau anak saya laki-laki harus
bermental kuat, kalau dipeluk-peluk nanti melempem. Enyahkan pikiran kalau anak
saya cuman perempuan satu-satunya ini, dengan didikan "kenceng"
supaya dia mandiri tidak manja. Heheee halo bapak ibu..tegas, mandiri, kuat
tidak dibentuk dengan kekerasan (verbal atau fisik sekalipun). Banyak pakar
yang sudah ber-quotion bahwa sentuhan dan pelukan orangtua kepada anaknya
sungguh memiliki kehebatan luar biasa yang tidak dimiliki obat-obat ciptaan
dokter di dunia.
Jadi, siapkan
sentuhan dan pelukan terbaik untuk anak-anak tersayang. Minta maaflah dan
istighfarlah sudah sering bertindak "kasar" kepada anak-anak.
Allahu
Akbar..air mata ini langsung mengalir mendengar penjelasan sosok kharismatik di
depan saya ini.
Sahabat,
kita memang sangat menghawatirkan kondiri perkembangan anak di zaman modern
seperti saat ini. kita menghawatirkan kenakalan remaja, tawuran, seks bebas,pornografi,
eksploitasi anak, miras, dan aneka kejahatan lainnya.
Bisa jadi
semua masalah itu berasal dari lingkungan terdekat, yaitu keluarga. Mari kita
memperbaiki negara ini dengan memperbaiki institusi keluarga.
Demikianlah
sekelumit tulisan yang saya dapatkan dari salah seorang teman. Bagaimana Islam
memandangnya? Apa solusinya?
Baca
selengkapnya di : Cinta Kepada Anak Adalah Sebuah Anugrah Allah kepada HambaNya
Sudahkah Anda memeluk anak Anda hari ini?
gambar: kiriman teman
Sudahkah Anda memeluk anak Anda hari ini?
gambar: kiriman teman
Jakarta, 10
Jumadil Akhir 1438 H
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima Kasih telah singgah! Semoga kita segera berjumpa lagi. Saya memberi hormat atas dedikasi dan komitmen Anda untuk terus tumbuh menjadi pribadi yang lebih baik. Saya menantikan suatu waktu untuk dapat berjumpa dengan Anda suatu hari.