Rabu, 30 September 2015

Kekuatan Afirmasi Vs Pertanyaan

Pernahkah Anda mendengar kata afirmasi? Bagi Anda yang sering ikut training alias pelatihan kata afirmasi pasti tidak asing lagi di telinga Anda. Sebagai seorang yang konsen di bidang pengembagan sumber daya manusia saya melihat terdapat perbedaan besar antara sebuah afirmasi dan sebuah pertanyaan. Apa kekuatan pertanyaan? Mungkin ini yang jarang dibahas, karena biasanya kualitas pertanyaan Anda adalah kualitas hidup Anda.

Mari kita mengambil contoh apa perbedaan Kuatatan afirmasi dibandingkan dengan kekuatan pertanyaan. Anda dapat saja mengulangi afirmasi seperti “ saya sukses, saya pasti bisa, saya bahagia, dll” terus menerus mengucapkan kata-kata itu sepanjang hari. Akan tetapi, dalam pengamatan saya di lapangan hal itu cenderung belum menghasilkan kondisi kepastian yang sama sebagaimana pertanyaan menguatkan seperti “Apa yang saya syukuri hari ini? apa yang membuat saya bahagia? jika saya ingin merasakan kebahagiaan saat ini juga apa kira-kira yang membuat saya bahagia? bagaimana hal itu akan mempengaruhi perasaan saya?”

sekarang coba pertanyaan-pertanyaan di atas Anda tanyakan kepada diri Anda sendiri? Apa yang Anda rasakan? Coba bandingkan kekuatannya dibandingkan dengan hanya mengucapkan afirmasi tanpa mengajukan pertanyaan kepada diri Anda. 

Jika Anda merasakan hal yang luar biasa dan hal itu membangkitkan semangat Anda, itu karena pertanyaan mengarahkan Anda dan membuat Anda bangkit dengan alasan yang sesungguhnya dan mengikat untuk merasakan emosi tersebut. oleh karenanya, daripada kita hanya mengucapkan afirmasi, bukannya tidak boleh, tetapi akan lebih baik Anda memperbaiki kualitas pertanyaan-pertanyaan yang Anda ajukan kepada diri Anda sendiri, Anda akan merasakan dan mengalami perubahan kondisi emosional yang sesungguhnya sesuatu yang nyata dan tentunya yang akan bertahan lebih lama.

Saya biasakan melakukan hal ini, ketika ada situasi-situasi yang sulit dan terjepit. Alhamdulillah setelah saya sholat dan berdoa, lalu dilanjutkan merenung sejenak mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang positif dan berkualitas saya semakin yakin sekenario Alloh swt jauh lebih baik dari perencanaan kita.

Semoga Hari ini kualitas hidup kita semakin membaik. Semoga Keselamatan, Rahmat, dan Barokah dari Alloh SWT selalu menyertai kita semua.

Bengkulu, 16 Dzulhijjah 1436 H

Selasa, 29 September 2015

Badai Pasti Berlalu



Adakah orang yang meraih kesukesan dengan bersantai? Setiap orang merindukan kesuksesan hadir dalam hidupnya. Tapi, hanya orang yang bertindaklah yang akan memetik hasilnya. Alloh sudah mengatur hukumnya dengan adil, bagi orang yang giat berusaha akan melihat hasilnya, dan tentu kebahagiaan orang-orang yang beriman terletak pada usahanya bukan hasilnya. Karena setiap usaha yang diniatkan lillah akan bernilai ibadah.

Dua bulan terakhir ini di tengah kesibukan membantu penelitian disertasi, mendesain pendirian lembaga pelatihan, dan aktifitas sosial yang lain, hampir seluruh memori di kepala saya ingin sekali bernyanyi dengan sendirinya. Semua kenangan pahit dan manis saat masa-masa awal merintis usaha seolah ada ‘siaran ulang’, mengalir dengan cepat dan naik tayang tanpa permisi. Sudah empat tahun, namun rasanya seperti baru seminggu yang lalu.

Senin, 28 September 2015

Kembalilah

Dengan Nama Alloh Yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang

Alhamdulillah, di tengah kemarau melanda beberapa daerah di Indonesia. Bumi Raflesia kembali di guyur hujan malam dan dini hari. Ketika saya dan para mutiara cendikia sedang belajar dan menonton tentang fakta Pencipataan dan Kebesaraan Alloh swt. Ketika kami sampai pada ayat “…Allohlah yang menurunkan hujan..” Maka mereka segera berucap Alhamdulillah.

Semoga Hujan ini juga Alloh kirimkan di tempat saudara-saudara kita yang kekurangan air dan terkena bencana asap. Yang menyita banyak perhatian seantero negeri ini bahkan negara tetangga. Manusia terus berusaha mengatasi masalah ini, tapi ada pesan yang sering kali terabaikan yaitu, ketika musibah datang melanda hendaknya kita segera kembali kepada Alloh swt.

Terkadang jiwa seorang mukmin terkena sifat lalai, sehingga kakinya tergelincir, atau terjatuh dalam kealpaan. Sikap-sikap seperti ini tidak pantas bagi seorang mukmin yang cerdas, taat, dan khusyuk. Akan tetapi, tidak lama setelah itu ia kembali ingat dan sadar dari kealpaannya, meninggalkan kesalahannya, mohon ampun atas kelalaiannya, kembali kepada Tuhannya, merendahkan diri kepada Tuhannya dan menyesal serta istighfar:

“Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa bila mereka ditimpa was-was dari setan, mereka ingat kepada Alloh, maka ketika itu juga mereka melihat kesalahan-kesalahannya” (Q.S. Al-A’raf: 201)

Kelalaian tidak hinggap pada hati yang dipenuhi kecintaan dan ketakwaan kepada Alloh swt, akan tetapi ia hinggap di hati yang berpaling dari perintah dan petunjuk-Nya. Hati seorang muslim yang sejati selalu terbuka untuk istighfar, tobat dan kembali kepada Alloh swt.

Sahabat, manusia yang baik bukanlah manusia yang terbebas dari dosa, karena tidak ada orang yang tidak pernah berbuat dosa, akan tetapi seorang mukmin yang baik adalah mereka yang segera menyesali dirinya dan segera kembali meminta ampun dan perlindungan kepada Alloh swt.

Bengkulu, 14 Dzulhijjah 1436 H

Minggu, 27 September 2015

Keutamaan dan Kedudukan Berinfak di Jalan Allah

Dengan Nama Alloh Yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang

Segala Puji hanyalah bagi Alloh Robb Semesta alam, Alhamdulillah pagi ini Hujan kembali turun di waktu-waktu yang terbaik dan berharga. Nikmatnya melihat hujan turun dan membasahi bumi, tapi saya juga bahagia melihat hujan yang lebih dahsyat mengguyur hati manusia berupa hidayah iman dan islam, sehingga dalam keadaan apapun tetap setia kepada Tuhan yang Esa, Alloh yang Ahad.

Orang-orang yang telah mengenal Sang Penciptanya pasti akan jatuh cinta. Saya ingin memberikan sebuah ilustrasi, bagaimana pendapat Anda jika orang tua yang melahirkan Anda melakukan suatu pekerjaan? Tentu ada yang menanggapinya dengan baik dan ada juga yang enggan. Tapi yakinlah, semua itu untuk kebaikan Anda suatu hari nanti.

Pertanyaannya sekarang? adakah perintah Alloh swt sang Pencipta kita yang akan merugikan kita? perintah yang jika dilakukan membuat kita hina? Jawablah dengan hatimu. Jika orang tua saja tidak tega, apalagi Alloh Yang Maha Bijaksana.

Salah satu perintah Alloh yang akan kita bahas kali ini adalah Berinfak di jalan Alloh swt. Apa saja keutamaan yang akan kita dapatkan, baik di dunia maupun di akhirat, baik jangka pendek maupun jangka panjang?

Selasa, 15 September 2015

Cinta yang membawa berkah


Dengan Nama Alloh Yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang

Kali ini kita akan membahas tema yang sangat krusial dan diketahui betul oleh para pemuda dan pemudi di seluruh belahan dunia, yaitu cinta. Ada yang mengatakan cinta itu buta, sehingga orang yang jatuh cinta sulit sekali mendapatkan nasehat dari orang lain. Oleh karena itu, saya berusaha sangat hati-hati dalam membahas tema ini.

Bagaimanakah agar cinta yang kita miliki membawa keberkahan dalam kehidupan di dunia dan terlebih di akhirat? mungkin kita sering mendengar pendapat dari berjuta-juta manusia tentang cinta, khususnya ketika memilih pasangan hidup.

Senin, 14 September 2015

Mengelola Sumber Daya Manusia (SDM)


Manusia memiliki misi dalam bentuk pribadi dan sosial. Manusia menjadi kunci yang paling menentukan dalam rangka merealisasikan gagasan dan program suatu institusi. Sehingga mengelola sumber daya manusia (SDM)  merupakan hal penting untuk perubahan menuju kondisi yang lebih baik.

Manusia memiliki karakter yang khas dan unik. Dalam bekerja manusia sangat dipengaruhi oleh prinsip, nilai-nilai dan keyakinan (Spiritual Power) dan  kekuatan motivasi (Emotional Power). Kekuatan spiritual dan emosional bersifat fluktuatif, sementara dua kekuatan ini sangat berpengaruh terhadap kinerja seseorang. 

Untuk bekerja manusia juga membutuhkan kecerdasan (Intellectual Power). Dalam  penelitian kekuatan intelektual hanya menyumbang 20%, sementara  kekuatan emosional memberi kontribusi 80% untuk mewujudkan kesuksesan (Daniel Goleman, 1996). Selain spiritual, emosional dan intelektual, sukses juga membutuhkan kesiapan fisik yang sehat dan kuat (Physical Power). Dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang kuat.

Sabtu, 12 September 2015

Belajar Sholat Khusyuk

Alhamdulillah hujan yang dinanti-nantikan mengguyur bumi pagi itu. Betapa gembiranya bumi bercengkrama dengan hujan yang sudah lama tidak tampak. Jika pohon dan bunga mempunya mulut pasti mereka akan tersenyum gembira. 

Waktu menunjukkan pukul 02.45 Wib Pagi, sebagian tenggelam dengan tidurnya, sebagian kecil di belahan bumi ini waktu terbaik dan selalu ditunggu-tunggu oleh Hamba Alloh untuk berhubungan dengan Robbnya. Yang telah mendidik, menghidupkan, memberikan rezeki, dan aneka nikmat yang tidak terhitung jumlahnya. Manusia yang mengenal Penciptanya dengan baik, tentu malu jika sedikit sekali bersyukur. Saya pun malu atas nikmat-nikmat yang mengalir deras seperti hujan yang turun pagi ini. tapi, terkadang belum memaksimalkan rasa syukur kepada-Nya.

Akhir-akhir ini kita semua mendengar dan melihat di berbagai media kesulitan yang dialami oleh masyarakat akibat Rupiah yang terus melemah, daya beli masyarakat menurun, harga komoditas pertanian rendah, salah seorang jamaah masjid kami yang memiliki sawit pun mengeluhkan harga sawit hanya Rp. 500. 

Pertanyaannya, apa solusi yang harus kita lakukan dalam kondisi seperti ini?
Sebagai makhluk yang memiliki banyak kebutuhan dan hajat, tentu butuh sandaran, tempat meminta pertolongan. Fakta membuktikan jika kita bergantung kepada manusia, mereka juga memiliki masalah yang sama dengan kita, sama-sama butuh bantuan dan pertolongan. Masalahnya yang terjadi masyarakat, kondisi sulit belum juga membuka hati kita untuk segera berlari menuju Alloh.

Sudah beberapa hari di Masjid Abdullloh Ibnu Umar tempat saya tinggal, ada seorang jamaah yang baru saya kenal karena sudah hampir satu bulan saya berada di luar kota. Rambutnya sudah beruban, wajahnya tidak lagi muda dengan garis-garis yang tidak simetris tapi sangat cerah dan teduh.  Wajahnya putih dan bercahaya. Berdirinya sudah tidak lagi kokoh karena usianya sudah uzur. 

Selesai sholat sunnah menunggu iqomah, saya memberhatikan beliau sangat khusyuk dalam sholat dan doa-doanya. Seolah-olah itu adalah sholat terakhir yang ia lakukan.

Seusai sholat, saya berkenalan, berbincang dengan beliau sambil menuntunnya keluar masjid. Ternyata matanya sudah rabun, jalannya tertatih-tatih, tampak beliau sangat kesulitan untuk sholat berjamaah di Masjid. Timbul decak kagum dalam hati saya melihat kakek ini. memang umurnya sudah kepala 8. Tepatnya 83 tetapi masih semangat ke masjid. Saya mencoba mengorek motivasi beliau untuk tetap istiqomah ke masjid.

Apa yang membuat kakek tetap bersemangat ke masjid dengan kondisi seperti ini?” tanya saya dengan lembut sambil memegang tangannya sambil berjalan.