Adakah
orang yang meraih kesukesan dengan bersantai? Setiap orang merindukan
kesuksesan hadir dalam hidupnya. Tapi, hanya orang yang bertindaklah yang akan
memetik hasilnya. Alloh sudah mengatur hukumnya dengan adil, bagi orang yang
giat berusaha akan melihat hasilnya, dan tentu kebahagiaan orang-orang yang
beriman terletak pada usahanya bukan hasilnya. Karena setiap usaha yang diniatkan
lillah akan bernilai ibadah.
Dua bulan
terakhir ini di tengah kesibukan membantu penelitian disertasi, mendesain
pendirian lembaga pelatihan, dan aktifitas sosial yang lain, hampir seluruh
memori di kepala saya ingin sekali bernyanyi dengan sendirinya. Semua kenangan
pahit dan manis saat masa-masa awal merintis usaha seolah ada ‘siaran ulang’,
mengalir dengan cepat dan naik tayang tanpa permisi. Sudah empat tahun, namun
rasanya seperti baru seminggu yang lalu.
Tidak ada
yang mudah saat masa-masa mengawali hidup sebagai motivator, trainer, dan penulis.
Pesan ini berusaha bagikan ketika
mendapat kesempatan berbagi pengalaman di kampus maupun diforum-forum lainnya.
Bahkan dalam buku pertama saya, tantangan adalah pra syarat kemenangan. Ketika
saya berkunjung ke Pulau Ambon, Maluku, ada salah satu filosofi kampus
Universitas Pattimura (Unpati) yaitu Hotumese (Berkembang dalam tantangan)
Begitu ada
peluang memberikan pelatihan atau pesanan sebuah produk, kita kejar sampai
dapat, dan ketika sudah kita dapatkan harus dikerjakan dengan serius dan
sungguh-sungguh. Kerja keras itu non-negotiable, tidak bisa dikompromikan. Ini
melatih jiwa dan raga saya untuk tidak memberikan alasan apalagi menyalahkan
orang lain ketika ada pekerjaan yang tidak beres.
Saya masih
ingat salah satu pesan Motivator No 1 di Indonesia Andri Wongso “ Keraslah
terhadap dirimu sendiri, maka dunia akan terasa lunak. Tapi jika kita lunak
terhadap diri sendiri maka dunia akan terasa keras”
Sahabat,
saya yakin hidup kita tidak selalu berjalan dengan mulus, begitu juga negeri
kita yang sedang dilanda kesulitan ekonomi, rakyat masih banyak mengeluh dengan
harga komonidas dan tanaman yang mereka rawat, islam yang tiada henti-hentinya
menjadi bulan-bulanan orang-orang yang hasad selalu ingin dicap agama teroris.
tapi berusahalah bersahabat dengan tantangan, takdiri dan ketentuan-ketentuan
dari Alloh sang pencipta. Karena badai pasti berlalu.
Bengkulu, 15 Dzulhijjah 1436 H
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima Kasih telah singgah! Semoga kita segera berjumpa lagi. Saya memberi hormat atas dedikasi dan komitmen Anda untuk terus tumbuh menjadi pribadi yang lebih baik. Saya menantikan suatu waktu untuk dapat berjumpa dengan Anda suatu hari.