Selasa, 29 September 2015

Badai Pasti Berlalu



Adakah orang yang meraih kesukesan dengan bersantai? Setiap orang merindukan kesuksesan hadir dalam hidupnya. Tapi, hanya orang yang bertindaklah yang akan memetik hasilnya. Alloh sudah mengatur hukumnya dengan adil, bagi orang yang giat berusaha akan melihat hasilnya, dan tentu kebahagiaan orang-orang yang beriman terletak pada usahanya bukan hasilnya. Karena setiap usaha yang diniatkan lillah akan bernilai ibadah.

Dua bulan terakhir ini di tengah kesibukan membantu penelitian disertasi, mendesain pendirian lembaga pelatihan, dan aktifitas sosial yang lain, hampir seluruh memori di kepala saya ingin sekali bernyanyi dengan sendirinya. Semua kenangan pahit dan manis saat masa-masa awal merintis usaha seolah ada ‘siaran ulang’, mengalir dengan cepat dan naik tayang tanpa permisi. Sudah empat tahun, namun rasanya seperti baru seminggu yang lalu.


Tidak ada yang mudah saat masa-masa mengawali hidup sebagai motivator, trainer, dan penulis. Pesan ini  berusaha bagikan ketika mendapat kesempatan berbagi pengalaman di kampus maupun diforum-forum lainnya. Bahkan dalam buku pertama saya, tantangan adalah pra syarat kemenangan. Ketika saya berkunjung ke Pulau Ambon, Maluku, ada salah satu filosofi kampus Universitas Pattimura (Unpati) yaitu Hotumese (Berkembang dalam tantangan)

Begitu ada peluang memberikan pelatihan atau pesanan sebuah produk, kita kejar sampai dapat, dan ketika sudah kita dapatkan harus dikerjakan dengan serius dan sungguh-sungguh. Kerja keras itu non-negotiable, tidak bisa dikompromikan. Ini melatih jiwa dan raga saya untuk tidak memberikan alasan apalagi menyalahkan orang lain ketika ada pekerjaan yang tidak beres.

Saya masih ingat salah satu pesan Motivator No 1 di Indonesia Andri Wongso “ Keraslah terhadap dirimu sendiri, maka dunia akan terasa lunak. Tapi jika kita lunak terhadap diri sendiri maka dunia akan terasa keras”

Sahabat, saya yakin hidup kita tidak selalu berjalan dengan mulus, begitu juga negeri kita yang sedang dilanda kesulitan ekonomi, rakyat masih banyak mengeluh dengan harga komonidas dan tanaman yang mereka rawat, islam yang tiada henti-hentinya menjadi bulan-bulanan orang-orang yang hasad selalu ingin dicap agama teroris. tapi berusahalah bersahabat dengan tantangan, takdiri dan ketentuan-ketentuan dari Alloh sang pencipta. Karena badai pasti berlalu.

Bengkulu,  15 Dzulhijjah 1436 H

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima Kasih telah singgah! Semoga kita segera berjumpa lagi. Saya memberi hormat atas dedikasi dan komitmen Anda untuk terus tumbuh menjadi pribadi yang lebih baik. Saya menantikan suatu waktu untuk dapat berjumpa dengan Anda suatu hari.