Jumat, 15 April 2011

ADA APA DENGAN ISLAM?

Pujian hanya milik Allah yang harus selalu teringat dalam diri seorang mukmin.

Al-Qur’an adalah di antara bukti terbesar yang menerangkan hal tersebut. Surah As-Syams yang ringkas dan unik ini yang secara  khusus dapat mengarahkan hal tersebut kepada kita semua untuk merealisasikannya dalam kehidupan sehari-hari.

Ia dikatakan ringkas, Karena hanya lima belas ayat didalamnya dan tidak panjang per setiap kalimat ayatnya sehingga mudah di hafal oleh siapa saja.

Ia dikatakan unik, karena per setiap akhir ayatnya yang berbunyi sama sehingga menjadikan indah terasa dijiwa setiap yang membacanya dengan penuh perasaan. Dan keunikan pada surah ini, karena kalimat-kalimatnya yang ringkas, tetapi mempunyai kandungan makna yang begitu dalam dan tiada bertepi.

Dan tentu yang teristimewa adalah ia  merupakan firman-firman Tuhan pengendali seluruh alam semesta yang dengan sendirinya menjadikan per setiap hurufnya lebih mahal dari harga dunia beserta seluruh isinya.

Gambaran islam dan ajarannya secara garis besar dan rinci dapat disimak dalam surah ini. Hal-hal yang mungkin selama ini tak pernah terpikir dalam benak, tiba-tiba muncul dan menjadikan pandangan mata terbelalak dan berusaha mengulangi per setiap kata dan kalimat, sehingga hal tersebut  menjadikan seseorang lebih yakin dan mantap terhadap kebenaran islam dan ajarannya.

Persiapkan jiwa dan raga, pandangan hati dan mata, pendengaran telinga dan keimanan. Dan mulailah menikmatinya.

AS-SYAMS
MATAHARI
 

1.    Demi matahari dan sinarnya di pagi hari

Matahari dalam ayat ini adalah sama seperti :
•    Ajaran islam
•    Diperlukan semua makhluk
•    Isi ajarannya tidak membeda-bedakan siapapun asal mau menelaahnya dan   tidak menutupi diri seperti cahaya sinar matahari yang menyinari semua daerah dan siapapun kecuali yang sengaja menghindarinya.

Disaat kelestarian lingkungan banyak tercemar  saat ini. Banjir bandang, erosi, punahnya banyak ekosistem biota laut, pemanasan global, terancamnya kepunahan hewan-hewan langka. Demikian sedikit di antara permasalahan-permasalahan masyarakat dunia saat ini yang tentu diperlukan pencegahan segera sebelum terjadinya hal-hal tersebut. Menyangkut hal tersebut di dalam Al-Qur’an yang merupakan pokok ajaran islam telah diterangkan dengan jelas menyangkut permasalahan tersebut dan arahan pencegahannya : 

“ Telah tampak (yakni benar-benar terjadi) kerusakan di darat dan di laut karena disebabkan perbuatan tangan manusia (yang durhaka) sehingga akibatnya Allah menghendaki mereka merasakan sebagian dari akibat perbuatan (dosa dan pelanggaran) mereka ( seperti terjadinya banjir dan lain-lain), agar mereka kembali (ke jalan yang benar  yakni mau mengadakan pencegahan seperti adanya program menanam satu juta pohon, budidaya terumbu karang dan menanam pohon bakau pada sepanjang bibir pantai)”. (AR-RUUM 41)

Dipilihnya waktu dhuha untuk kata yang menunjukkan sinar matahari di pagi hari dikarenakan sinarnya tidak menyengat, menyegarkan  dan menyehatkan badan bagi siapa saja yang terkena sinarnya.

Sinarnya di pagi hari (waktu dhuha)
ð       Ciri khas ajaran islam pun demikian :
Mudah, toleran, dan cocok untuk semua kalangan dan keadaan.

Contohnya :
Sholat fardhu lima waktu yang sebagai ibadah paling pokok yang tidak boleh ditinggalkan, sungguh menggambarkan kemudahan yang dimaksud.

Dalam sholat fardhu seseorang wajib berdiri. Jika tidak mampu karena sakit atau yang lain maka boleh duduk. Jika tidak mampu duduk boleh berbaring.

Setiap sholat fardhu yang punya waktunya dan rokaat tertentu sekalipun, namun jika seorang muslim tersebut sedang bepergian jauh maka ia boleh menggabung dua waktu sholat yang berbeda  jadi satu (JAMA’) dan meringkas jumlah rokaat sholat tertentu (QHASAR). Tentu dengan syarat-syarat yang telah diatur.

Demikian sedikit gambaran dari sekian banyak contoh ajaran islam yang berasaskan kemudahan, penuh toleransi, dan cocok untuk semua kalangan dan keadaan.
 
2.   Dan demi bulan ketika telah mengiringinya (cahaya matahari)

ð    Bulan tidak bersinar tanpa adanya sinar  matahari. Tidaklah berarti apapun yang dimiliki seseorang tanpa mengikuti ajaran islam.

Pertama : sangat wajar, siapapun yang ber-Tuhan pada selain Allah dan menganut agama selain islam. Jika keberadaan mereka di dunia dan di akhirat dibedakan. Seperti yang Allah firmankan:

“ Dan barang siapa (menurut aturan islam dan bukan hukum  menyangkut hak kebebasan beragama) mencari agama selain islam, dia tidak akan diterima dan di akhirat dia termasuk orang-orang yang rugi”. (AL-IMRAN 85)
 

Kedua   : walaupun dalam ajaran agama lain ditekankan juga perlunya  memiliki kasih sayang, tapi tentu berbeda dengan konsep  kasih sayang dalam islam yang menunjukkan kesempurnaan ajarannya.

Contoh  : berpelukan atau cium pipi.
                 Dalam ajaran agama lain mungkin hal tersebut sah-sah saja “asal tidak berlebihan”. Dalam ajaran islam, mendekati segala perbuatan yang dapat masuk pada dosa perzinahan (penyaluran seksual bukan pada tempatnya yang dapat menyebabkan penyakit kelamin) adalah sesuatu yang resmi dilarang. Walaupun atas dasar suka sama suka atau pun tidak ada maksud berzina sedikitpun.

Allah berfirman :
“ Dan janganlah kamu medekati zina. Sesungguhya perbuatan tersebut suatu kekejian dan dapat menyebabkan perjalanan (kehidupan) menjadi buruk (seperti  tersebarnya virus HIV dan sebagainya )”.
 (AL-ISRA : 32)
 
 3.   Dan demi siang ketika telah menampakkannya  (pantulan sinarnya)

ð    Jelas, terang tanpa ada yang perlu diragukan. Itulah islam dan ajarannya.
Walaupun hanya baru melihat sedikit ayat-ayat Al-Qur’an yang tadi telah disebutkan saja (AL-ISRA 32, AL-IMRAN 85 dan AR-RUUM 41). Sungguh telah tampak  jelas, terang dan tanpa ada yang perlu diragukan menyangkut ajaran islam. Adakah yang jelas dan terang seperti itu ada dalam konsep ajaran agama selain islam???
 
 4.  Dan demi malam ketika menutupinya (ketampakan matahari)

ð    Suasana malam yang normal setelah beraktivitas di siang hari adalah kenyamanan, kesejukan dan kehangatan. Begitu juga suasana kubur yang normal, setelah banyak ibadah yang dilakukan semasa hidup di dunia.

Islam mejelaskan adanya alam kehidupan setelah dunia. Kematian yang merupakan ketiadaan hidup seseorang di dunia bukanlah akhir segalanya. Tapi hanya perpindahan tempat demi untuk mempertanggung jawabkan segala apa yang sudah dilakukan dan menerima balasanya.
 

5. Dan demi langit serta pembinaannya (penciptaan dan peningginya yang begitu hebat).

-   Ayat ini menggugah setiap muslim agar berjalan sesuai aturan islam.
ð    Sifat yang dapat menunjang tercapainya nasehat pada ayat tersebut adalah dengan bercontoh pada kepribadian langit.
-    Kokoh =  yakin dengan kebenaran ajaran islam yang paling tepat untuk diterapkan.
-   Tinggi lagi terhormat = tujuan utama mengamalkan ajaran islam hanya demi meraih ridho Allah.
-    Tidak terpengaruh dengan perkembangan apapun. Terbukti dari warna langit  yang tidak pernah berubah.

Seorang muslim pun harusnya demikian. Tidak terpengaruh dengan ajaran lain. Dan tidak dengan sengaja menambah-nambahi atau mengurang-ngurangi ajaran yang talah di atur dengan rinci.

 6.     Dan demi bumi serta penghamparannya
ð    Tercapainya kesuksesan yang telah diraih dalam mengamalkan ajaran islam, tidak menjadikannya sombong, angkuh dan lupa diri pada siapa pun.

Contohlah bumi :
•    Bulat tetapi dapat menjadi terhampar bagi setiap yang berjalan (TOLERANSI)
•    Kaya isi kandungannya dan selalu diberikannya pada siapapun asal mau berusaha (DERMAWAN).

7.  Dan demi jiwa serta keseimbangannya
 
ð    Tergantung pada individunya mau dibawa baik nurut mau dibawa buruk juga nurut.
Allah tidak menginginkan seorang pun terpaksa untuk beriman pada-Nya dan melaksanakan perintahnya. Dalam hal ini Allah hanya memberikan kabar, dan arahan sebab akibat. Selanjutnya terserah pada masing-masing.
 

 8.  (Keseimbangan tersebut ditandai dengan cara)
 
Lalu Allah mengilhaminya (jiwa tersebut bentuk) kedurhakaan dan ketakwaan (jiwa) nya.
ð       Ilham adalah pengetahuan dasar yang ada pada setiap manusia (tabiat) yang dianugerahi Allah.

Hal tersebut tercermin seperti pada sebuah hadits Nabi Muhammad sebagai seorang yang paling tau isi kandungan Al-Qur’an dan yang paling sempurna mengamalkan Al-Qur’an :
“KEBAIKAN adalah segala yang enak dipandang dan nyaman melakukannya.
Dan KEBURUKAN adalah segala yang berdampak pada kegelisahan jiwa dan menjadikan pelakunya tidak suka jika perbuatannya tersebut terlihat orang lain”.


9.    Sungguh telah beruntunglah siapa yang mensucikannya (mengarahkannya pada kebaikan)

10.  Dan sungguh merugilah siapa yang mengotorinya (membiarkannya larut pada kelalaian dan kemaksiatan)


11.     ( Adapun di antara contoh kaum yang mengotori jiwanya adalah)
“ Kaum tsamud telah mendustakan (nasehat rasul mereka) karena (itu disebut) mereka melampuai batas”


12.  Ketika (mereka menugaskan salah seorang di antara mereka lalu) bangkit (dia yang ditugaskan itu dan yang merupakan) orang yang paling celaka di antara mereka.
(untuk tampil membunuh unta betina yang dijadikan Allah mukjizat nabi Shalih a.s.

Dimasa itu kaum tsamud terkenal dengan kemampuannya menjadikan gunung-gunung batu berubah menjadi berbagai ukiran dan istana-istana untuk tempat tinggal.

Tetapi dari ukiran replika unta betina yang dibuat Nabi Sholeh dapat benar-benar hidup seperti unta layaknya. Yang bertujuan menunjukkan mukjizat atas Kerasulan yang diterima Nabi Sholeh.
 

13.     Maka  (melihat hal tersebut) berkatalah “ kepada mereka” Rasul Allah (Nabi Shaleh a.s memperingatkan : Biarkanlah) unta (betina tanda kekuasaan) Allah! (jangan mengganggunya) dan (jangan juga menghalangi atau mengambil) minumnya (pada hari yang ditetapkan khusus untuknya)


14.   (Peringatan nabi Sholeh tidak digubris oleh kaumnya) lalu mereka mendustakannya dan “menyembelihnya”, maka dibinasakanlah mereka sehingga Dia (Allah) “menyamaratakan mereka”.

Ayat 12 sampai 14 menunjukkan adanya kerjasama bahu membahu di antara mereka dalam berbuat kemungkaran.

Dalam islam tidak mengenal istilah penanggungan dosa yang diperoleh pihak lain yang tidak melakukan.

Tapi islam memperkenalkan adanya dosa yang  diperoleh pihak lain yang tidak melakukan perbuatan dosa secara langsung. Tetapi karena ia merestui perbuatan dosa tersebut dilakukannya, maka setiap yang merestuinya walaupun tidak berada di tempat kejadian, maka keduanya dinilai sama-sama melakukan dosa. Baik pelaku langsung dan pelaku perestuan terhadap dosa walaupun tidak pernah saling bertemu.


15.  Dan Dia (Allah) tidak takut (gentar terhadap) akibat kejadian tersebut (seperti dijelekkan atau di cela oleh siapa pun).

Karena sebelumnya mereka berkali-kali telah diarahkan, diberikan nasehat dan diberi peringatan oleh Nabi Sholeh tentang kebenaran , tetapi mereka enggan dan merusak.

Sungguh sangat wajar, siapapun yang melanggar aka mendapat teguran dan hukuman.
Maka dengan kejadian tersebut adalah disebabkan mereka sendiri yang akhirnya menanggung  penderitaan azab. Allah  tidak sedikitpun berbuat kezaliman. Waulaahu a’lam

              Semoga matahari islam tetap selalu terpancar dan bersinar dalam setiap diri dan aktifitas kita sehari-hari. Untuk kedua orang tua kami, guru-guru kami, sanak family kerabat kami dan seluruh kaum muslim. Semoga tetap Engkau jaga Ya Allah mutu dan kualitas islam dan keimanan mereka hingga ajal menjemput. Amin

Arga Makmur, 8 Jumadil Akhir 1432 H
Selasa, 12 April 2011 M
Hamba Allah
Abdurrahman Muchtar


Sumber Gambar : Aneka Ilmu

2 komentar:

  1. subhanallah, semoga tidak hanya membaca tapi juga bisa mengamalkan

    BalasHapus
  2. Amien, Ilmu tanpa amal ibarat tanah dan air yang belum menghasilkan Buah dan pepohonan.
    Apa Kbar mas Gaphe?

    BalasHapus

Terima Kasih telah singgah! Semoga kita segera berjumpa lagi. Saya memberi hormat atas dedikasi dan komitmen Anda untuk terus tumbuh menjadi pribadi yang lebih baik. Saya menantikan suatu waktu untuk dapat berjumpa dengan Anda suatu hari.