Jumat, 01 April 2011

ORANG-ORANG YANG BANGKRUT

Apa yang terbayangkan oleh kita ketika mendengar kata bangkrut? tentu Kita semua jika ditanya ingin menjadi orang-orang yang sukses. oleh karena itu, ada satu keterangan yang menarik tentang siapakah sesungguhnya orang yang bangkrut. Sebelum kita benar-benar bangkrut, maka saya ingin memberi tahu anda sebuah rahasia agar tidak menjadi orang-orang yang bangkrut.

Suatu ketika Rasulullah saw bertanya kepada sahabat-sahabatnya, “wahai sahabat-sahabatku tahukah kalian siapakah orang yang bangkrut itu?

” Salah seorang sahabat Nabi menjawab, “Ya Rasulullah, orang yang bangkrut itu adalah orang yang mengalami kerugian akan harta bendanya sehingga ia tidak memiliki apa-apa lagi.” 

“Tidaklah demikian wahai sahabatku.” Jawab Nabi saw. “Orang yang bankrut adalah orang yang datang pada hari kiamat membawa pahala sholatnya, puasanya, zakatnya, sedekahnya, wakafnya, hajinya dan umrohnya; tetapi ketika seluruh pahala kebaikannya itu ditimbang dihadapan Allah SWT, datanglah istrinya yang mengadukan kezaliman yang diterimanya ketika hidup di dunia dahulu. 

“Ya Allah dahulu aku selalu mendapat perlakukan kasar darinya dan ia selalu menyakitiku.” Maka Allah menyuruh agar orang itu membayar kepada istrinya dengan sebahagian pahalanya. Kemudian datang lagi anaknya mengadukan kezaliman yang diterimanya kepada Allah SWT. 

“Ya Allah dahulu ketika aku hidup di dunia, ayahku ini memperlakukanku dengan tidak adil. Ia melebihkan saudaraku yang satu dari diriku. Disaat aku dalam kesulitan, ia tidak memperdulikanku walaupun aku selalu berbakti kepadanya.” Maka Allah menyuruh orang itu membayar kepada anaknya dengan sebahagian pahalanya. 

Kemudian datang lagi orang lain yang mengadukan kepada Allah. “Ya Allah dahulu ia menyebarkan berita bohong (fitnah) tentang diriku.” Maka Allah menyuruhnya lagi untuk membayar dengan pahalanya kepada orang yang mengadu itu. Kemudian datang lagi orang yang lain yang mengadukan kezalimannya, sampai akhirnya seluruh pahala shalat, haji, umroh, puasa, zakat, sedeqah, dan wakafnya itu habis dipakai untuk membayar orang-orang yang pernah ia zalimi dan ia rampas hak-hak mereka sewaktu ia hidup di dunia. 

Sementara itu orang-orang yang mengadu masih saja datang. Maka Allah ‘Azza wa Jalla dengan adil memutuskan agar dosa orang yang mengadu itu dipindahkan kepadanya sebagai tebusan atas kezaliman yang pernah ia lakukan ketika di dunia dahulu.”

Rasulullah melanjutkan, “Itulah orang yang bankrut. Ia rajin beribadah tetapi ia tidak memiliki akhlak yang baik. Ia banyak melakukan ketidakadilan, merampas hak orang lain, dan banyak menyakiti hati orang lain.” (HR At Tirmidzi)

Kata Kunci Tulisan ini adalah Ibadah dan akhlak adalah satu kesatuan. Karena hakikatnya Semakin bagus ibadah seseorang maka semakin baguslah Akhlaknya. Oleh karena itu, Semoga kita diberikan kemudahan untuk mempelajari agama ini sebagai jalan keselamatan di dunia dan akhirat.

Saudaraku, Menjalankan Printah Allah adalah sebuah Kewajiban, hal itu akan menjadi lebih indah jika diiringi dengan Akhlak yang baik kepada sesama. 

Selamat Menunaikan Ibadah Jum'at.
Semoga Kita terhindar menjadi orang-orang yang bangkrut. Amin

3 komentar:

  1. Karena Bukti Rasa sayangku kepada kalian, semoga Bermanfaat dan kita bersama-sama menjadi orang-orang yang sukses di akhirat nanti.

    BalasHapus
  2. Amin ya Rabb.
    ibadah dan akhlak, sesuatu yang berkesinambungan.

    BalasHapus
  3. Ibadan dan AKhlak yang dilandasi dengan keimanan adalah pondasi yang sangat kokoh agar kita istiqomah dalam mengarungi samudra kehidupan. Semoga Saudaraku (Ajeng) Diberikan Keberkahan Umur dan AKhlak diri yang baik..

    Terimkasih jeng..
    Salam Hangant Dari sahabatmu

    BalasHapus

Terima Kasih telah singgah! Semoga kita segera berjumpa lagi. Saya memberi hormat atas dedikasi dan komitmen Anda untuk terus tumbuh menjadi pribadi yang lebih baik. Saya menantikan suatu waktu untuk dapat berjumpa dengan Anda suatu hari.