Senin, 05 Agustus 2019

Kesiapan Lulusan UHAMKA dalam Menghadapi Era Distrupsi Revolusi Industri 4.0

Dengan Nama Allah yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang.
إِنَّ اللَّهَ لَا يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتَّىٰ يُغَيِّرُوا مَا بِأَنْفُسِهِمْ
Artinya, ... Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sebelum mereka mengubah keadaan mereka sendiri, ... (Q.S. Ar-Ra’d: 11)

Ayat tersebut menyiratkan perlunya manusia berubah. Siapapun yang menolak perubahan pasti akan tertinggal karena perubahan adalah suatu keniscayaan. Perubahan dapat bersifat gradual, dapat pula bersifat sistematis. Salah satu bentuk perubahan yang paling nyata adalah globalisasi revolusi industri 4.0. Digitalisasi interaksi antar individu, antar komunitas, hingga antara bangsa terjadi dengan cepat.

Sejarah revolusi industri dimulai dari industri 1.0, 2.0, 3.0, hingga industri 4.0. Fase industri merupakan perubahan nyata dari perubahan yang ada. 

Industri 1.0 ditandai dengan mekanisme produksi untuk menunjang efektifitas dan efisiensi aktivitas manusia; industri 2.0 dicirikan oleh produksi masal dan standarisasi mutu, industri 3.0  ditandai dengan penyesuaian massal dan fleksibilitas manufaktur berbasis otomasi dan robot. Industri 4.0 selanjutnya hadir menggantikan industri 3.0 ditandai dengan cyber fisik dan kolaborasi manufaktur (Hermann et al, 2015; Irianto, 2017). 

Era Revolusi Industri 4.0 merupakan era dimana hadirnya digitalisasi dan otomatisasi perpaduan internet dengan manufaktur. Buah dari revolusi industri 4.0 adalah munculnya fenomena distruptive technology. Dampak dari fenom ena ini telah menjalar di segala bidang kehidupan. Mulai dari industri, ekonomi, pendidikan, politik, dan sebagainya. Fenomena ini juga telah berhasil menggeser gaya hidup (life style) dan pola pikir (mindset) masyarakat dunia. Distruptive innovation secara sederhana dapat dimaknai sebagai fenomena terganggunya para pelaku industri lama (incumbent) oleh para pelaku industri baru akibat kemudahan teknologi informasi.

Di era distruptive technology ini anak-anak muda generasi milineal dan generasi pasca milenial (generasi z) memiliki perubahan perilaku yang sangat cepat karena lebih dekat dengan teknologi. Ketika generasi baby boomers fokus kepada cara tradisional maka generasi milenial dan generasi z ini fokus dengan cara mereka sendiri, hidup dengan kreatifitas dan spontanitas.  

Baca juga: 7 Langkah Melakukan Percepatan Diri

Dulu mencari uang dengan kerja keras, sekarang mencari uang dengan kerja cerdas.  Mereka memilih  menjadi youtubers, upload, membuat video blog (vlog), kemudian tunggu viewers maka mereka akan mendapatkan uang dari hasil videonya. 

Baca juga: Kerja Keras, Kerja Cerdas, Kerja Ikhlas (3 As)

Dulu butuh waktu yang panjang untuk mencari buku, harus keperpustakaan, pinjam sana-sini, sekarang cukup satu klik searching di google maka apa yang mereka inginkan akan muncul seketika. Bahkan lebih canggih lagi, cukup dengan permintaan suara melalui gawai maka apa yang diinginkan akan dilaksanakan dengan cepat, tekonologi ini disebut artificial intelegence yang sudah diterapkan google dengan nama google assistant.

Di era distruptive technology lulusan perguruan tinggi harus memiliki struktur keterampilan: (1) pemecahan masalah yang kompleks; (2) berpikir kritis; (3) kreativitas; (4) manejerial; (5) kerja sama; (6) kecerdasan emosional; (7) penilaian dan pengambilan keputusan; (8) orientasi layanan; (9) negosiasi; dan (10) fleksibilitas kognitif (Irianto, 2017; Forum Ekonomi Dunia, 2018).
Jika tidak memiliki keterampilan tersebut maka lulusan perguruan tinggi tidak akan bisa mengembangkan diri dengan cepat. Disamping itu merujuk hasil penelitian dari McKinsey bahwa dampak dari digital technology  menuju revolusi industri 4.0 dalam lima (5)  tahun kedepan akan ada 52,6 juta jenis pekerjaan akan mengalami pergeseran atau hilang dari muka bumi. Ini memberikan pesan bahwa setiap diri yang masih ingin mempunyai eksistensi diri dalam kompetisi global baik itu perguruan tinggi ataupun kita secara pribadi harus mempersiapkan mental dan skill yang mempunyai keunggulan persaingan (competitive advantage) dari lainnya. 

Jalan utama mempersiapkan skill yang paling mudah ditempuh adalah mempunyai perilaku yang baik (behavioral attitude), menaikkan kompetensi diri dan memiliki semangat literasi. Bekal persiapan diri tersebut dapat dilalui dengan jalur pendidikan (long life education) dan konsep diri melalui pengalaman bekerja sama lintas generasi/ lintas disiplin ilmu (experience is the best teacher).

Baca juga: Berita Hoax, Literasi Informasi, dan Media dalam Perspektif Islam

Saya sangat bersyukur bisa belajar di UHAMKA (khususnya Sekolah Pascasarjana UHAMKA) yang memiliki  visi yakni Universitas utama yang menghasilkan lulusan unggul dalam kecerdasarn spritual, intelektual, emosional, sosial. 

UHAMKA telah terbukti berkarya dengan baik tiada henti untuk menyiapkan SDM yang berkualitas dari generasi ke generasi. Mulai dari generasi yang disebut dengan baby boomer, generasi x, generasi y atau millenial hingga generasi pasca-millenial sekarang dan generasi yang akan datang.

Tulisan terkait: Bagaimana Mengubah Kualitas Hidup Anda di Masa Depan?

Hari itu UHAMKA mewisuda 2.880 orang generasi millenial. Generasi ini merupakan putra-putri bangsa yang dilahirkan antara tahun 1980-an hingga 2000-an. Sekarang di Indonesia dari jumlah penduduk kurang lebih 255 juta, terdapat 81 juta merupakan generasi milenial. Maka ini berarti terdapat sekitar 31,76% generasi ini berumur 17-37 tahun yang juga meruapkan usia produktif Indonesia.

Dengan acara wisuda ini, UHAMKA terbukti telah sanggup membimbing mereka melalui proses pembelajaran dan kegiatan-kegiatan baik akademik dan non-akademik agar mereka menjadi generasi milenial yang berilmu, terampil, berkualitas, dan berkemajuan serta bermanfaat bagi dirinya, keluarga, masyarakat, dan negara.

Melalui program akademik dan non-akademik, UHAMKA berusaha mendidik mereka agar berpikir inovatif, bisa membangun gagasan, berjiwa entrepreneursif, dan memiliki moral yang mulia. Mendidik mahasiswa berpikir inovatif agar mereka dapat memecahkan masalah-masalah lingkungan, sosial, termasuk politik, ekonomi dan budaya. Mendidik mahasiswa untuk memiliki visi agar mereka dengan cerdas dapat merumuskan visinya dengan jelas serta melaksanakannya dengan nyata. 

Mendidik mahasiswa agar selalu semangat mengembangkan potensi diri dan masyarakat. Mendidik mahasiswa agar memiliki jiwa wirausaha yang siap bekerja keras, cerdas, ulet, dan bertanggung jawab sehingga akan muncul usaha-usaha baru melalui start-up di dunia bisnis-industri saat ini. Yang tidak kalah pentingnya, mahasiswa dididik untuk memiliki moral yang mulia serta taat beribadah.

UHAMKA sudah menginjak umur 61 tahun sudah mencapai keunggulan tertinggi sebagai salah satu dari 65 kampus di Indonesia yang terakreditasi AIPT A Unggul dari jumlah universitas lebiih kurang 4.500 PTN/PTS. Kita patut berbangga dengan capaian ini. Namun tidak menjadikan kita berbesar diri. 

Para Rektor UHAMKA sebelumnya, para dosen dan tenaga kependidikan sudah meletakkan fondasi yang kuat untuk membuat UHAMKA lebih baik dan membangun kampus ini tiada kenal lelah dan mengeluh. Semangat mereka menjadi motivasi kita untuk membuat UHAMKA lebih utama dan lebih unggul.

Untuk mencapai visi UHAMKA lebih utama dan lebih unggul di era revolusi industri ini, UHAMKA akan fokus:

Pertama, mengembangkan center of excellence atau pusat-pusat studi unggulan. Saat ini sudah terdapat pusat-pusat unggulan, seperti neurosains, ISRN, Pusat Studi Halal, dan akan diupayakan untuk membentuk center of exellence kajian pendidikan.

Kedua, meningkatkan kualifikasi dan kualitas Dosen dan keterampilan SDM dengan teknologi digital sehingga terwujud sistem manajemen berbasis IT. Saat ini telah memiliki 129 dosen kualifikasi Doktor, 184 Asisten Ahli, 153 Lektor, 32 Lektor Kepala, serta 16 Profesor.

Ketiga, menyesuaikan program/ kurikulum  sesuai dengan revolusi industri 4.0 dengan memberikan mahasiswa (a) keterampilan/ kompetensi tambahan baru seperti digitalcontent/media, coding, dan big data, (b) menggunakan format baru proses pembelajaran secara bertahap dari sistem blended learning hingga full online learning, (c) mendirikan Center for Social Entrepreneurship and Islamic Philantropy (UCSIP), yang akan memanfaatkan jaringan-jaringan UHAMKA, Alumni, dan mitra-mitra lainnya dan akan menjadi pelopor menuju gerakan kuliah gratis dan langsung mendapatkan pekerjaan sehingga anak-anak bangsa tidak ada alasan lagi untuk tidak kuliah.

Keempat, meningkatkan produktifitas riset dan publikasi bagi dosen sebagai tugas utama, yakni melaksanakan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat sebagai bagian tidak terpisahkan dari Caturdharma Perguruan Tinggi Muhammadiyah.

Bersama generasi milenial dan generasi pasca-milenial, UHAMKA menatap masa depan Indonesia dan masa depan dunia internasional yang berkemajuan dan berkeadaban dengan optimis dan dengan keyakinan. 

UHAMKA tetap optimis dan punya keyakinan kuat sebagai sebuah perguruan Tinggi Muhammadiyah, seperti yang telah ditetapkan pada Muktamar Muhammadiyah ke-47, di Makasar. “Berkembangnya fungsi pendidikan tinggi Muhammadiyah yang berbasis Al Islam-Kemuhammadiyahan, holistik integratif, bertata kelola baik, serta berdaya saing dan berkeunggulan”. Oleh karena itu, UHAMKA harus “Mengembangkan sistem manajemen dan kepemimpinan yang berkeadilan, dinamis, produktif, dan berdaya saing dalam meningkatkan kualitas Caturdharma (Pendidikan dan pengajaran, Penelitian, Pengabdian Masyarakat, dan Al-Islam Kemuhammadiyaan).” (Tanfizd Muktamar Muhammadiyah, 2015)

Darma Al-Islam dan Kemuhammadiyaan dapat membekali segenap civitas akademika tentang cara pandang yang visioner, kosmik, dan holistic-integratif dengan lantasan metafisis yang kuat, yaitu Tauhid. Kampus ini dibekali denga energi spritual yang sangat kuat, bahwa segala sesuatu di mua bumi pasti akan berubah. Sejauh manusia memainkan fungsi kekhalifaan dengan penuh amanah, manusia diberi kekuatan dan daya kreatif untuk memahami, mengetahui, dan pada gilirannya memanfaatkan segala sesuatu yang ada dan terus berubah ini untuk kemaslahatan ummat manusia. 

Bagi UHAMKA, munculnya generasi milenial saat ini, dan generasi-generasi pasca milenial setelah itu, tidak dilihat dan dibaca sebagai ancaman dan penuh rasa takut. 

UHAMKA, dengan bekal kecerdasan spritualnya, memandang generasi milenial dan genrasi pasca-milenial setelah itu, tidak dilihar dan dibaca sebagai ancaman dan penuh rasa takut. 

UHAMKA, dengan bekal kecerdasan spritualnya, memandang generasi milenial dan generasi pasca-milenial ini sebagai peluang untuk membuktikan kebenaran ajaran Islam yang universal. 

Tulisan terkait: Muslim dan Profesionalitas

Perubahan bagi Islam adalah sebuah keniscayaan, dan daya kreatifitas adalah cara untuk menyiasati, mengelola dan mengarahkan perubahan yang eksponensial itu ke arah yang lebih beradab, berbudaya, dan berkemajuan.

Pesan khusus Rektor UHAMKA Prof. Dr. Gunawan Suryoputro, M.Hum. kepada peserta wisuda, hari itu tepatnya Sabtu 22 Desember 2018 resmi sudah kami semua menjadi Alumni UHAMKA, selamat bergabung sebagai HAMKA-HAMKA muda yang hebat dan berkualitas. Jika ketika kuliah banyak yang berpangku tangan, kini saatnya untuk turun tangan membantu negara, umat, dan persyaraikatan. Janganlah menjadi pembuat masalah, tapi jadilah orang yang mampu mengatasi masalah.

إِنْ أَحْسَنْتُمْ أَحْسَنْتُمْ لِأَنْفُسِكُمْ 

“...Jika kalian berbuat baik, sesungguhnya kalian berbuat baik bagi diri kalian sendiri..” (Q.S. Al-Isra: 7)


Sebagai HAMKA MUDA (Alumni UHAMKA) jadilah pemberi solusi, “Menjadi penyejuk ketika panas dan menjadi penerang ketiga gelap”. Ingat apa yang disampaikan Rasulullah “Jika seseorang meninggal maka terputuslah amalnya kecuali tiga hal: shadaqah jariyah, ilmu yang bermanfaat dan anak sholeh yang selalu mendoakannya.

Pesan berkesan juga yang masih saya ingat, untuk kembali ke rumah kalian (UHAMKA), pintu gerbang UHAMKA selalu terbka untuk semua HAMKA MUDA, jika sukses nanti, ingatlah adik-adik kalian semua, mereka butuh bimbingan dan saran, jangan pernah berjuang sendiri, jangan pernah saling tinggal-meninggalkan, karena kitabesar karena bersama.
Jakarta Convention Center (JCC), 13 Rabiul AKhir 1440 H 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima Kasih telah singgah! Semoga kita segera berjumpa lagi. Saya memberi hormat atas dedikasi dan komitmen Anda untuk terus tumbuh menjadi pribadi yang lebih baik. Saya menantikan suatu waktu untuk dapat berjumpa dengan Anda suatu hari.