Dengan Nama Allah yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang.
إِنَّ اللَّهَ لَا يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتَّىٰ يُغَيِّرُوا مَا بِأَنْفُسِهِمْ
Artinya, ... Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan
suatu kaum sebelum mereka mengubah keadaan mereka sendiri, ... (Q.S. Ar-Ra’d:
11)
Ayat tersebut menyiratkan perlunya manusia berubah. Siapapun
yang menolak perubahan pasti akan tertinggal karena perubahan adalah suatu keniscayaan. Perubahan dapat bersifat gradual, dapat pula bersifat sistematis.
Salah satu bentuk perubahan yang paling nyata adalah globalisasi revolusi
industri 4.0. Digitalisasi interaksi antar individu, antar komunitas, hingga
antara bangsa terjadi dengan cepat.
Sejarah revolusi industri dimulai dari industri 1.0, 2.0,
3.0, hingga industri 4.0. Fase industri merupakan perubahan nyata dari
perubahan yang ada.
Industri 1.0 ditandai dengan mekanisme produksi untuk
menunjang efektifitas dan efisiensi aktivitas manusia; industri 2.0 dicirikan
oleh produksi masal dan standarisasi mutu, industri 3.0 ditandai dengan penyesuaian massal dan
fleksibilitas manufaktur berbasis otomasi dan robot. Industri 4.0 selanjutnya
hadir menggantikan industri 3.0 ditandai dengan cyber fisik dan kolaborasi
manufaktur (Hermann et al, 2015; Irianto, 2017).
Era Revolusi Industri 4.0 merupakan era dimana hadirnya digitalisasi dan otomatisasi perpaduan internet
dengan manufaktur. Buah dari revolusi industri 4.0 adalah munculnya fenomena distruptive
technology. Dampak dari fenom ena ini telah menjalar di segala bidang
kehidupan. Mulai dari industri, ekonomi, pendidikan, politik, dan sebagainya.
Fenomena ini juga telah berhasil menggeser gaya hidup (life style) dan
pola pikir (mindset) masyarakat dunia. Distruptive innovation
secara sederhana dapat dimaknai sebagai fenomena terganggunya para pelaku
industri lama (incumbent) oleh para pelaku industri baru akibat
kemudahan teknologi informasi.
Di era distruptive technology ini anak-anak muda
generasi milineal dan generasi pasca milenial (generasi z) memiliki perubahan
perilaku yang sangat cepat karena lebih dekat dengan teknologi. Ketika generasi
baby boomers fokus kepada cara tradisional maka generasi milenial dan
generasi z ini fokus dengan cara mereka sendiri, hidup dengan kreatifitas dan spontanitas.
Baca juga: 7 Langkah Melakukan Percepatan Diri
Baca juga: 7 Langkah Melakukan Percepatan Diri
Dulu mencari uang dengan
kerja keras, sekarang mencari uang dengan kerja cerdas. Mereka memilih menjadi youtubers, upload, membuat video
blog (vlog), kemudian tunggu viewers maka mereka akan mendapatkan
uang dari hasil videonya.
Baca juga: Kerja Keras, Kerja Cerdas, Kerja Ikhlas (3 As)
Baca juga: Kerja Keras, Kerja Cerdas, Kerja Ikhlas (3 As)
Dulu butuh waktu yang panjang untuk mencari buku,
harus keperpustakaan, pinjam sana-sini, sekarang cukup satu klik searching
di google maka apa yang mereka inginkan akan muncul seketika. Bahkan
lebih canggih lagi, cukup dengan permintaan suara melalui gawai maka apa yang
diinginkan akan dilaksanakan dengan cepat, tekonologi ini disebut artificial
intelegence yang sudah diterapkan google dengan nama google
assistant.
Di era distruptive technology lulusan perguruan tinggi
harus memiliki struktur keterampilan: (1) pemecahan masalah yang kompleks; (2)
berpikir kritis; (3) kreativitas; (4) manejerial; (5) kerja sama; (6) kecerdasan
emosional; (7) penilaian dan pengambilan keputusan; (8) orientasi layanan; (9)
negosiasi; dan (10) fleksibilitas kognitif (Irianto, 2017; Forum Ekonomi Dunia,
2018).
Jika tidak memiliki keterampilan tersebut maka lulusan
perguruan tinggi tidak akan bisa mengembangkan diri dengan cepat. Disamping itu
merujuk hasil penelitian dari McKinsey bahwa dampak dari digital
technology menuju revolusi industri 4.0
dalam lima (5) tahun kedepan akan ada 52,6
juta jenis pekerjaan akan mengalami pergeseran atau hilang dari muka bumi. Ini
memberikan pesan bahwa setiap diri yang masih ingin mempunyai eksistensi diri dalam
kompetisi global baik itu perguruan tinggi ataupun kita secara pribadi harus
mempersiapkan mental dan skill yang mempunyai keunggulan persaingan (competitive
advantage) dari lainnya.
Jalan utama mempersiapkan skill yang paling mudah
ditempuh adalah mempunyai perilaku yang baik (behavioral attitude),
menaikkan kompetensi diri dan memiliki semangat literasi. Bekal persiapan diri
tersebut dapat dilalui dengan jalur pendidikan (long life education) dan konsep
diri melalui pengalaman bekerja sama lintas generasi/ lintas disiplin ilmu (experience
is the best teacher).
Baca juga: Berita Hoax, Literasi Informasi, dan Media dalam Perspektif Islam
Baca juga: Berita Hoax, Literasi Informasi, dan Media dalam Perspektif Islam
Saya sangat bersyukur bisa belajar di UHAMKA (khususnya Sekolah Pascasarjana UHAMKA) yang memiliki visi yakni Universitas utama yang
menghasilkan lulusan unggul dalam kecerdasarn spritual, intelektual, emosional,
sosial.
UHAMKA telah terbukti berkarya dengan baik tiada henti untuk menyiapkan
SDM yang berkualitas dari generasi ke generasi. Mulai dari generasi yang
disebut dengan baby boomer, generasi x, generasi y atau millenial hingga
generasi pasca-millenial sekarang dan generasi yang akan datang.
Tulisan terkait: Bagaimana Mengubah Kualitas Hidup Anda di Masa Depan?
Tulisan terkait: Bagaimana Mengubah Kualitas Hidup Anda di Masa Depan?
Hari itu UHAMKA mewisuda 2.880 orang generasi millenial. Generasi
ini merupakan putra-putri bangsa yang dilahirkan antara tahun 1980-an hingga
2000-an. Sekarang di Indonesia dari jumlah penduduk kurang lebih 255 juta,
terdapat 81 juta merupakan generasi milenial. Maka ini berarti terdapat sekitar
31,76% generasi ini berumur 17-37 tahun yang juga meruapkan usia produktif
Indonesia.
Dengan acara wisuda ini, UHAMKA terbukti telah sanggup
membimbing mereka melalui proses pembelajaran dan kegiatan-kegiatan baik
akademik dan non-akademik agar mereka menjadi generasi milenial yang berilmu,
terampil, berkualitas, dan berkemajuan serta bermanfaat bagi dirinya, keluarga,
masyarakat, dan negara.
Melalui program akademik dan non-akademik, UHAMKA berusaha
mendidik mereka agar berpikir inovatif, bisa membangun gagasan, berjiwa entrepreneursif,
dan memiliki moral yang mulia. Mendidik mahasiswa berpikir inovatif agar mereka
dapat memecahkan masalah-masalah lingkungan, sosial, termasuk politik, ekonomi
dan budaya. Mendidik mahasiswa untuk memiliki visi agar mereka dengan cerdas
dapat merumuskan visinya dengan jelas serta melaksanakannya dengan nyata.
Mendidik
mahasiswa agar selalu semangat mengembangkan potensi diri dan masyarakat. Mendidik
mahasiswa agar memiliki jiwa wirausaha yang siap bekerja keras, cerdas, ulet,
dan bertanggung jawab sehingga akan muncul usaha-usaha baru melalui start-up di
dunia bisnis-industri saat ini. Yang tidak kalah pentingnya, mahasiswa dididik
untuk memiliki moral yang mulia serta taat beribadah.
UHAMKA sudah menginjak umur 61 tahun sudah mencapai
keunggulan tertinggi sebagai salah satu dari 65 kampus di Indonesia yang terakreditasi
AIPT A Unggul dari jumlah universitas lebiih kurang 4.500 PTN/PTS. Kita patut
berbangga dengan capaian ini. Namun tidak menjadikan kita berbesar diri.
Para Rektor UHAMKA sebelumnya, para dosen dan tenaga kependidikan sudah meletakkan fondasi yang kuat untuk membuat UHAMKA lebih baik dan membangun kampus ini tiada kenal lelah dan mengeluh. Semangat mereka menjadi motivasi kita untuk membuat UHAMKA lebih utama dan lebih unggul.
Para Rektor UHAMKA sebelumnya, para dosen dan tenaga kependidikan sudah meletakkan fondasi yang kuat untuk membuat UHAMKA lebih baik dan membangun kampus ini tiada kenal lelah dan mengeluh. Semangat mereka menjadi motivasi kita untuk membuat UHAMKA lebih utama dan lebih unggul.
Untuk mencapai visi UHAMKA lebih utama dan lebih unggul di
era revolusi industri ini, UHAMKA akan fokus:
Pertama, mengembangkan center of excellence atau pusat-pusat
studi unggulan. Saat ini sudah terdapat pusat-pusat unggulan, seperti
neurosains, ISRN, Pusat Studi Halal, dan akan diupayakan untuk membentuk center
of exellence kajian pendidikan.
Kedua, meningkatkan kualifikasi dan kualitas Dosen dan
keterampilan SDM dengan teknologi digital sehingga terwujud sistem manajemen
berbasis IT. Saat ini telah memiliki 129 dosen kualifikasi Doktor, 184 Asisten
Ahli, 153 Lektor, 32 Lektor Kepala, serta 16 Profesor.
Ketiga, menyesuaikan program/ kurikulum sesuai dengan revolusi industri 4.0 dengan
memberikan mahasiswa (a) keterampilan/ kompetensi tambahan baru seperti digitalcontent/media, coding, dan big data, (b) menggunakan format baru proses
pembelajaran secara bertahap dari sistem blended learning hingga full online
learning, (c) mendirikan Center for Social Entrepreneurship and Islamic
Philantropy (UCSIP), yang akan memanfaatkan jaringan-jaringan UHAMKA, Alumni,
dan mitra-mitra lainnya dan akan menjadi pelopor menuju gerakan kuliah gratis
dan langsung mendapatkan pekerjaan sehingga anak-anak bangsa tidak ada alasan
lagi untuk tidak kuliah.
Keempat, meningkatkan produktifitas riset dan publikasi bagi
dosen sebagai tugas utama, yakni melaksanakan penelitian dan pengabdian kepada
masyarakat sebagai bagian tidak terpisahkan dari Caturdharma Perguruan Tinggi
Muhammadiyah.
Bersama generasi milenial dan generasi pasca-milenial, UHAMKA
menatap masa depan Indonesia dan masa depan dunia internasional yang
berkemajuan dan berkeadaban dengan optimis dan dengan keyakinan.
UHAMKA tetap optimis dan punya keyakinan kuat sebagai sebuah perguruan Tinggi Muhammadiyah, seperti yang telah ditetapkan pada Muktamar Muhammadiyah ke-47, di Makasar. “Berkembangnya fungsi pendidikan tinggi Muhammadiyah yang berbasis Al Islam-Kemuhammadiyahan, holistik integratif, bertata kelola baik, serta berdaya saing dan berkeunggulan”. Oleh karena itu, UHAMKA harus “Mengembangkan sistem manajemen dan kepemimpinan yang berkeadilan, dinamis, produktif, dan berdaya saing dalam meningkatkan kualitas Caturdharma (Pendidikan dan pengajaran, Penelitian, Pengabdian Masyarakat, dan Al-Islam Kemuhammadiyaan).” (Tanfizd Muktamar Muhammadiyah, 2015)
UHAMKA tetap optimis dan punya keyakinan kuat sebagai sebuah perguruan Tinggi Muhammadiyah, seperti yang telah ditetapkan pada Muktamar Muhammadiyah ke-47, di Makasar. “Berkembangnya fungsi pendidikan tinggi Muhammadiyah yang berbasis Al Islam-Kemuhammadiyahan, holistik integratif, bertata kelola baik, serta berdaya saing dan berkeunggulan”. Oleh karena itu, UHAMKA harus “Mengembangkan sistem manajemen dan kepemimpinan yang berkeadilan, dinamis, produktif, dan berdaya saing dalam meningkatkan kualitas Caturdharma (Pendidikan dan pengajaran, Penelitian, Pengabdian Masyarakat, dan Al-Islam Kemuhammadiyaan).” (Tanfizd Muktamar Muhammadiyah, 2015)
Darma Al-Islam dan Kemuhammadiyaan dapat membekali segenap
civitas akademika tentang cara pandang yang visioner, kosmik, dan
holistic-integratif dengan lantasan metafisis yang kuat, yaitu Tauhid. Kampus ini
dibekali denga energi spritual yang sangat kuat, bahwa segala sesuatu di mua
bumi pasti akan berubah. Sejauh manusia memainkan fungsi kekhalifaan dengan
penuh amanah, manusia diberi kekuatan dan daya kreatif untuk memahami,
mengetahui, dan pada gilirannya memanfaatkan segala sesuatu yang ada dan terus
berubah ini untuk kemaslahatan ummat manusia.
Bagi UHAMKA, munculnya generasi milenial saat ini, dan generasi-generasi pasca milenial setelah itu, tidak dilihat dan dibaca sebagai ancaman dan penuh rasa takut.
UHAMKA, dengan bekal kecerdasan spritualnya, memandang generasi milenial dan genrasi pasca-milenial setelah itu, tidak dilihar dan dibaca sebagai ancaman dan penuh rasa takut.
UHAMKA, dengan bekal kecerdasan spritualnya, memandang generasi milenial dan generasi pasca-milenial ini sebagai peluang untuk membuktikan kebenaran ajaran Islam yang universal.
Tulisan terkait: Muslim dan Profesionalitas
Perubahan bagi Islam adalah sebuah keniscayaan, dan daya kreatifitas adalah cara untuk menyiasati, mengelola dan mengarahkan perubahan yang eksponensial itu ke arah yang lebih beradab, berbudaya, dan berkemajuan.
Bagi UHAMKA, munculnya generasi milenial saat ini, dan generasi-generasi pasca milenial setelah itu, tidak dilihat dan dibaca sebagai ancaman dan penuh rasa takut.
UHAMKA, dengan bekal kecerdasan spritualnya, memandang generasi milenial dan genrasi pasca-milenial setelah itu, tidak dilihar dan dibaca sebagai ancaman dan penuh rasa takut.
UHAMKA, dengan bekal kecerdasan spritualnya, memandang generasi milenial dan generasi pasca-milenial ini sebagai peluang untuk membuktikan kebenaran ajaran Islam yang universal.
Tulisan terkait: Muslim dan Profesionalitas
Perubahan bagi Islam adalah sebuah keniscayaan, dan daya kreatifitas adalah cara untuk menyiasati, mengelola dan mengarahkan perubahan yang eksponensial itu ke arah yang lebih beradab, berbudaya, dan berkemajuan.
Pesan khusus Rektor UHAMKA Prof. Dr. Gunawan Suryoputro, M.Hum. kepada peserta wisuda, hari itu tepatnya
Sabtu 22 Desember 2018 resmi sudah kami semua menjadi Alumni UHAMKA, selamat
bergabung sebagai HAMKA-HAMKA muda yang hebat dan berkualitas. Jika ketika
kuliah banyak yang berpangku tangan, kini saatnya untuk turun tangan membantu
negara, umat, dan persyaraikatan. Janganlah menjadi pembuat masalah, tapi
jadilah orang yang mampu mengatasi masalah.
“...Jika kalian berbuat baik, sesungguhnya kalian berbuat
baik bagi diri kalian sendiri..” (Q.S. Al-Isra: 7)
Sebagai HAMKA MUDA (Alumni UHAMKA) jadilah pemberi solusi, “Menjadi penyejuk ketika panas dan menjadi penerang ketiga gelap”. Ingat apa yang disampaikan Rasulullah “Jika seseorang meninggal maka terputuslah amalnya kecuali tiga hal: shadaqah jariyah, ilmu yang bermanfaat dan anak sholeh yang selalu mendoakannya.
Pesan berkesan juga yang masih saya ingat, untuk kembali ke
rumah kalian (UHAMKA), pintu gerbang UHAMKA selalu terbka untuk semua HAMKA MUDA,
jika sukses nanti, ingatlah adik-adik kalian semua, mereka butuh bimbingan dan
saran, jangan pernah berjuang sendiri, jangan pernah saling tinggal-meninggalkan,
karena kitabesar karena bersama.
Jakarta Convention Center (JCC), 13 Rabiul AKhir 1440 H
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima Kasih telah singgah! Semoga kita segera berjumpa lagi. Saya memberi hormat atas dedikasi dan komitmen Anda untuk terus tumbuh menjadi pribadi yang lebih baik. Saya menantikan suatu waktu untuk dapat berjumpa dengan Anda suatu hari.