Jumat, 16 Agustus 2019

Kebebesaran Allah Dalam Sel-Sel Tubuh Manusia untuk Tumbuh Terkendali: “Tinjauan Epigenetika Pada Sel Kanker”


Dr. Meity Elvina, M.Ked, SpOG, PGCert.
Medical Doctor, Obstetrician Gynecologist, Nanobiology Nutriepigenomic Researcher
Concentration : Integrative Medicine

Penyakit yang mungkin paling ditakuti banyak orang adalah kanker. Pasalnya, penyakit ini bisa menyerang siapa pun tanpa pandang bulu. Mulai dari balita hingga lanjut usia, wanita maupun laki-laki, bahkan mereka yang gaya hidupnya cukup sehat.

Seperti yang disampaikan oleh Kementerian Kesehatan RI dalam situs resminya, Riset Kesehatan  Dasar (Riskedas)  yang  dilakukan  tahun 2017  mencatat prevalensi  tumor  dan kanker di Indonesia mencapai 1,4 di setiap 1.000 penduduk. Ini berarti ada kira-kira 330.000 orang yang didiagnosis dengan tumor atau kanker setiap tahunnya. Ada banyak sekali jenis kanker  yang  ditemui  pada  manusia.  Misalnya, leukimia,  kanker  tulang, kanker  payudara, kanker kulit, kanker rahim, kanker paru-paru, dan kanker prostat.

Maka, pemahaman tentang kanker dan proses tumbuhnya kanker harus dikenalkan kepada seluruh masyarakat.

Kanker bisa muncul di bagian tubuh mana saja, karena asalnya memang dari tubuh sendiri yaitu dari satu sel di dalam tubuh manusia itu sendiri.

Setiap orang harus kenal dirinya bahwa ia sebagai makhluk ciptaan Allah SWT adalah manusia yang tubuhnya disusun sedemikian teraturnya.Setiap manusia yang tersusun oleh triliyunan sel memang telah memiliki DNA (kode gen) sebagai “blue print” yang berisi perintah dalam mengatur seluruh sel Tubuh.

Alhasil faktanya, sel tubuh manusia memiliki sistem otomatis dengan waktu tertentu  seluruh sel tubuh menjalani siklus hidupnya. Ada sel yang sudah waktunya mati ia akan mati secara terprogram dan kemudia sel-sel baru tumbuh kembali beregenerasi mengganti sel yang telah mati terprogram tersebut. Demikianlah terus siklus ini berjalan sampai suatu saat seorang manusia menemui ajalnya. Dalam suatu konsep tumbuh dan berkembang, sesuatu yang akan tumbuh dan berkembang harus memiliki faktor pendukung yang kompleks.

Analogi  yang mudah  untuk  dipahami  adalah ketika  kita  mengamati proses tumbuh dan berkembangnya janin di dalam kandungan seorang ibu.

Bayi yang lahir, proses awalnya diawali oleh bertemunya materi genetik (DNA) dari sebuah sel telur ibu dan sebuah sel sperma ayah.Bersatunya kedua sel ini menunjukkan bersatunya kedua gen (DNA) dari kedua orangtuanya. Materi genetik (DNA) yang bergabung inilah yang menjadi blue print bagi sel-sel embryo untuk diperintah membelah dan terus bertumbuh serta berkembang sesuai perintah dari susunan materi genetik (DNA) di dalam sel tadi.

DNA sendiri  adalah  susunan asam-asam amino (20 macam asam amino diantaranya  10 macam asam amino esensial yang Mutlak harus dipenuhi dari luar tubuh melalui makanan dan minuman serta 10 asam amino non esensial yang tubuh dapat mensintesisnya sendiri). Asam-asam amino inilah yang akan membentuk protein-protein sebagai bahan baku bagi sel untuk dapat terus tumbuh dan berkembang.

Konsep pemenuhan dasar nutrisi inilah yang bergantung kepada sang ibu dalam banyak hal. Selain faktor nutrisi tadi, ada multi faktorial lain yang juga mendukung janin bisa tumbuh dan berkembang di dalam kandungan, sel-sel embrio pasti butuh :

  • ibunya makan dan minum yang baik yang mengandung asam amino esensial yang dibutuhkan untuk menyusun DNA,
  • ibunya berada dalam lingkungan yang tenang,
  • ibunya harus bisa mengatur pola aktivitas dan istirahat yang teratur,
  • ibunya perlu mendapat paparan sinar matahari pagi yang cukup,
  • ibunya harus memiliki psikologis yang baik,
  • ibunya harus mampu menunjukkan rasa kasih sayang sejak janin di dalam kandungan,
  • Ibunya harus memiliki jiwa dan qolbu yang tenang (qolbun salim)

Sedemikian kompleksnya faktor-faktor yang dibutuhkan untuk sel tumbuh dan berkembang, agar embryo bisa menjadi janin sampai akhirnya sempurna menjadi bayi yang siap dilahirkan.

Merujuk kepada analogi peristiwa janin tadi, Jika saja selama proses mengandung tadi, ada salah satu faktor yang tidak terpenuhi dengan baik, maka akan terjadi ketidak-seimbangan, pada proses penyusunan materi genetik (DNA) sel-sel embrio yang terus tumbuh dan berkembang di dalam kandungan. Alih-alih bayi yang lahir kelak, terlahir menjadi bayi yang tidak sehat bahkan bisa menjadi bayi yang cacat.

Demikian juga dengan sel tubuh manusia setelah lahir. Manusia kadang tidak menyadari, bahwa setelah kita terlahir kedunia, sejak berwujud bayi sampai menjadi manusia dewasa, seiring waktu berjalan, tubuh ini juga berproses sebagai biomesin yang terus  tumbuh dan berkembang secara teratur dan terprogram.

Seluruh sel tubuh yang terdiri dari ratusan triliyun terus tumbuh dan berkembang. Ada sel yang harus berganti, keteraturan dan keseimbangan siklus sel ini juga tetap yang memerintahnya adalah materi genetik (DNA) di didalam setiap sel.

Tubuh manusia menampung triliunan sel yang tersebar ke setiap organ dan bagian. Sel-sel ini akan terus berkembang dan berlipat ganda menjadi sel-sel yang baru, mengikuti pertumbuhan dan kebutuhan manusianya. Sementara sel-sel yang sudah terlalu tua, tidak sehat, dan tidak berfungsi lagi akan mati secara alamiah.

Tubuh manusia memiliki sistem pusat tersendiri yang mampu mengatur berapa jumlah sel yang diperlukan tubuh dan sel-sel mana yang sudah tidak sehat. Sistem inilah yang akan memberi perintah bagi sel untuk membelah diri dan bertambah banyak atau untuk mematikan diri.

Pahamilah bahwa dewasa ini, sel-sel tubuh bisa berubah   menjadi sel ganas (sel kanker) karena sel bertumbuh dan berkembang menjadi tidak teratur sesuai program normal yang diatur oleh materi genetik (DNA) yang normal. Proses berubahnya materi gen (DNA) ini menjadi tidak normal disebut dengan "MUTASI GEN" pada sel.

Riset ilmiah dengan evidence based paling tinggi menyatakan bahwa penyakit kanker karena terjadinya mutasi gen (DNA) di dalam sel. Bisa terjadi proses insersi delesi ataupun silent mutasi pada susunan rantai DNA, Sehingga perintah bagi sel untuk tumbuh dan berkembangnya tidak berlangsung secara normal lagi.

Sel tersebut justru terus membelah diri hingga jumlahnya sudah tak bisa dikendalikan lagi. Perubahan sistem inilah yang bisa memicu munculnya sel kanker.Biasanya, mutasi gen yang berbeda-beda dan yang telah terjadi lebih dari lima kali baru akan berpotensi tumbuh menjadi sel kanker.

Prosesnya bisa berlangsung hingga bertahun-tahun sampai sel-sel tersebut membelah diri dan membentuk sel kanker yang cukup besar. Barulah gejala-gejalanya mulai muncul manusia mengeluh dengan berbagai gejala seperti tumbuhnya benjolan di bagian tubuh tertentu, dan timbulnya rasa nyeri hebat serta keluhan-keluhan lainnya.

Jadi jika ada seseorang yang menderita penyakit kanker, ini adalah proses yang sudah sangat di hilir (end state), dimana hulunya adalah sel-sel tubuhnya sudah lama sekali berlarut-larut menjalani perintah error (error command) dari materi genetik didalam sel tubuhnya. *Jikapun
sel kankernya dibuang/diangkat/dioperasi/kemoterapi/ semua pendekatan terapi konvensional ini jika kita sebagai dokter bisa merenun sejenak, semua penanganan ini masih terbatas pada terapi simptomatik (menghilangkan gejala) saja, bukan menghilangkan sumber utama yang mengubah sel normal menjadi sel kanker.*

“TIDAK MUNGKIN SEL-SEL TUBUH YANG ALLAH SWT TELAH CIPTAKAN TUMBUHNYA TIDAK TERKENDALI.”

ALLAH SWT Maha sempurna menciptakan manusia dengan segala keteraturannya. Sama seperti galaksi dan tata surya yang ALLAH ciptakan tersusun dengan sangat teraturnya.

Jadi apabila sesuatu itu menjadi tidak teratur, manusia sendiri yang barangkali tidak patuh kepada manual guide/petunjuk dalam menjalani kehidupannya, termasuk tidak faham kepada _"Manual Guide"_ fitrah yaitu Al Quran dan Sunnah untuk memimpin 100 triliyun sel tubuhnya dengan benar. Apakah umat islam telah memahami bahwa di dalam Al Quran dan sunnah    juga  terdapat  tuntunan  yang  sangat  lengkap,  termasuk  pola  hidup sehat yang Rasulullah SAW lakukan, baik cara makan dan minum, pola aktivitas dan istirahat, pedoman menata hati dan mengendalikan hawa nafsu?

Untuk itu, Marilah mencoba mengenal diri sendiri, bahwa faktor kompleks lah yang membuat suatu sel dapat tumbuh dan berkembang baik berawal dari *"Satu sel yang harus diperlakukan/dipenuhi kebutuhannya".

Berawal dari kecukupan nutrisi bagi gen (DNA) dari triliyunan sel yang berupa asam-asam amino esensial tadi untuk menjadi coding perintah bagi DNA untuk menyusun milyaran jenis protein termasuk (hormon, enzim, antibodi sistem imun, dan seluruh fungsi sel tubuh) yang sangat kompleks dan saling berinteraksi.

1.   Jagalah kebutuhan sel sesuai fitrahnya
TINJAUAN KEBUTUHAN NUTRISI FISIK(JASADIYAH)

Jangan sampai   nutrisi yang masuk melalui makanan dan minuman, perawatan kulit luar tubuh yang digunakan untuk permukaan kulit serta sesuatu yang terhirup / terinhalasi melalui pernafasan adalah zat-zat yang tidak dibutuhkan oleh materi gen (DNA) sel tubuh kita.

Ingat teori ilmiah tentang DNA tadi, bahwa DNA adalah bagian dari kromosom yang terdapat didalam inti sel yang jangan dipapar dengan zat-zat yang tidak mereka butuhkan.

Teori  yang  sudah  diterima  saat  ini  secara riset ilmiah yang  tidak  terbantahkan bahwa kerusakan materi gen (DNA) dari sel adalah

"ZAT RADIKAL BEBAS"

Penyakit Kanker erat kaitannya dengan keterpaparan *RADIKAL BEBAS* (Free Radical/Oxidant) kedalam materi gen (DNA) di dalam sel-sel tubuh.

Radikal  bebas  berbahaya  bagi  sel  tubuh  karena   radikal  bebas  adalah molekul  yang mengandung elektron yang tidak berpasangan. Sehingga, molekul ini sangat reaktif untuk menyumbang atau menarik elektron dari molekul lain. Radikal bebas yang berlebihan di dalam tubuh yang hanya mempunyai satu elektron  ini akan sangat agresif menarik elektron dari  molekul  lain  di  dalam tubuh,  sehingga molekul  didalam tubuh tersebut  kehilangan elektron berubah menjadi   radikal bebas juga. Demikianlah seterusnya.Hal ini membuat radikal bebas bersifat tidak stabil dan sangat reaktif di dalam tubuh. Radikal bebas mampu menyerang berbagai molekul di dalam tubuh, dimana (DNA) adalah sebagai target utama*.

Rusaknya DNA, maka sel gagal bersiklus   normal sehingga sel menjadi tumbuh dan berkembang tidak normal.

Radikal bebas dari luar tubuh berasal dari lingkungan, seperti :
  • paparan obat-obatan,
  • radiasi,
  • asap rokok,
  • asap kendaraan,
  • polusi udara,
  • bahan kimia,
  • zat karsinogen; BPA, Phtalate, herbisida,
  • sayur dan buah GMO
*makanan dan minuman yang tidak alami karena diolah berlebihan terlalu banyak pengawet sintetik dan pengolahan makanan berlebihan dari makanan industri dalam kemasan, makanan cepat saji yang tinggi lemak trans.*

Terlalu banyak radikal bebas dalam tubuh dapat membuat tubuh mengalami Stres Oksidatif. Yakni: kondisi di mana jumlah radikal bebas yang memapar tubuh lebih banyak dibandingkan zat pertahanan antioksidan didalam tubuh.

ANTIOKSIDAN adalah anti RADIKAL BEBAS yaitu senyawa kompleks yang berasal dari sumber bahan alami/natural/herbal/sayur/buah/biji-bijian/algae/jamur/dan lain-laim yang tidak diolah berlebihan yang masih utuh kandungan asam amino dan zat-zat yang dibutuhkan oleh materi gen (DNA) setiap sel-sel tubuh manusia.

Senyawa kompleks alami inilah yang terus dipelajari baik itu berupa superfood/superdrink herbal yang dikenal sebagai ANTIOKSIDAN.

Dengan harapan senyawa alami ini karena mempunyai elektron berpasangan sehingga dapat mencegah kerusakan sel akibat paparan radikal bebas yang bisa merubah sel menjadi tidak normal ataupun berubah menjasi sel kanker (sel ganas).

Namun, memberikan nutrisi fisik (jasadiyah) saja apakah melalui konsumsi herbal/makanan alami saja tidaklah cukup. Bahkan jika ada yang mengatakan bahwa produk alami, herbal, sayur, buah, biji-bijian, rimpang-rimpangan, akar-akaran, algae, dan jamur  adalah sebagai obat penyembuh sel kanker itupun bukan jawaban yang menjanjikan, hal ini barangkali baru sebatas pemahaman reduksionis. Sama seperti melakukan tindakan membuang sel kanker melalui terapi menghancurkan /membuang/operasi/kemoterapi pada sel kanker yang dari sudur pandang reduksionis masih dalam ranah terapi menghilangkan gejala (simptomatik) bukan menghilangkan sumber penyebab sel menjadi mutasi.

Karena materi genetik (DNA) manusia hanya sekitar 1% yang merupakan protein koding DNA yang mengkode perintah membentuk berbagai jenis protein yang membangun sel selanjutnya menyusun sistem organ tubuh (jasad/fisik), seperti hormon, enzim, semua jenis protein penyusun sel  tubuh yang bersifat fisik (Jasadiyah).

Lantas 99% materi genetik (DNA) sisanya bagaimana?

Mari kita mencoba berfikir holistik/komprehensif/integratif   menjadi orang yang mampu berfikir lebih luas (out of the box) yakni memahami faktor yang kedua berikut ini:

2. Jagalah kebutuhan nutrisi jiwa sesuai fitrahnya
TINJAUAN KEBUTUHAN NUTRISI QOLBU (RUHIYYAH)

Para ilmuwan sampai saat ini menemukan bahwa hampir 99% non-koding gen (DNA) tersebut sebagai “Junk” alias “No known purpose”

Mereka memandang tidak hanya faktor fisik saja yg tampak bisa dianalisis. Sehingga No known purpose/Tidak ada yg tahu tujuan dari 99% non coding DNA sel tersebut masih perlu dikaji lebih luas lagi. MasyaAllah, membayangkan sekitar 100 triliyun sel tubuh manusia yang 99% blue print DNA bersifat non-coding? Apa ini maksudnya?

Saya mencoba membahasakannya dengan lebih mudah penafsirannya,   yakni dengan dua terminologi. Tubuh manusia jika dipelajari dalam ukuran sangat kecil (nanobiologi) akan dapat dipelajari ilmu yang berkaitan dengan:

1. Genetik dan
2. Epigenetik.

Melalui 2 cabang ilmu ini, maka fungsi gen dapat dipelajari dan diatur dengan baik secara terprogram. Salah satunya melalui interaksi dan atau interferensi dari atau terhadap lingkungan (Mind, body & Spirit) yang disebut proses “EPIGENETIKA.”

Mengapa intervensi Epigenetika bisa lebih mudah dilakukan dibandingkan intervensi terhadap genetika yang lebih sulit?

Jawabannya: karena Intervensi GENETIKA memerlukan teknologi canggih berbasis terapi gen, terapi stemcell dgn riset-riset knock out gen yang hampir mustahil dilakukan dgn cara konvensional berbasis kedokteran tradisional atau komplementer.

Tinjauan berbeda jika kita mempelajari ilmu Epigenetika. Berdasar riset-riset epigentika yg dipublikasi akhir-akhir ini, saya mulai tafakur memikirkan adanya  peluang bagi praktisi kedokteran Islam utk melakukan upaya-upaya MODIFIKASI Epigenetika untuk mencegah gen menjadi rusak ataupun terjadinya “silent mutation” yang merupakan sebab terjadinya banyak penyakit yang berhubungan dengan sangat banyaknya penyakit degeneratif/penyakit kanker dewasa ini.

Modifikasi epigenetika ini ternyata bekerjanya mempengaruhi Proses Transcriptome yang merupakan representasi langsung dari aktivitas gen (DNA) setiap sel tubuh manusia. Saya mencoba memudahkan implementasi ILMU EPIGENETIKA dengan tuntunan hidup sebagai umat islam.

Umat islam yg beriman tidak mungkin mengatakan 99% gen yang non-coding tadi sebagai *no known purpose* (tidak ada satupun yang tahu tujuannya).

Kita umat islam harus haqqul yakin mengetahui tujuannya, yaitu: sebesar 99% non-koding protein (DNA) tersebut adalah bersifat non jasadiyah. Yakni lebih ke Ruhiyah/nafs dan Qolbu* sebagai pesan ilahiyah yakni blue print (fitrah ketauhidan) di setiap gen manusia yang ditujukan untuk untuk *Tunduk Taat Patuh beribadah kepada Allah*, yakni: Kecenderungan setiap ruh manusia utk Patuh kepada fitrah agama Allah. Dengan tuntunan uswatun hasanah kita Rasulullah SAW.

Tafakur sesaat , melalui tulisan tentang: *Mengenal Fitrah Sel Tubuh Manusia*

Allah SWT menciptakan manusia dimulai dari menyempurnakan jasad manusia sejak dari saripati tanah, lalu menjadi sperma bertemu dengan telur, menjadi nutfah, alaqoh, mudghoh dstnya lalu sampai 40 hari yang ketiga di dalam rahim dan menjadi sempurna. (Ruh) ditiupkan ke janin (jasad) pada usia sekitar 16 minggu oleh Allah SWT.

*Pertemuan jasad dan ruh inilah yang disebut dengan jiwa (nafs).*

Ketika manusia telah memiliki jiwa, maka Allah meminta persaksian *wa asyhadhum anfusihim, "alastu bi robbikum?" Qoluu balaa syahidna* bukankah Aku Robb kalian?, benar ya Allah, kami bersaksi  *(QS Al Araf 7:172)*

Inilah peristiwa persaksian atau syahadah Rubbubiyatullah di alam rahim atau alam ruh. Sesunguhnya manusia sejak sebelum lahir telah diinstalasi fitrah, dalam hal ini fitrah keimanan.

Fitrah inilah sesungguhnya yang merupakan *innate guidance* yang Allah persiapkan untuk mengenal Allah, melakukan hal hal kebaikan dan menerima outer guidance yaitu Kitabullah Al Quran.

Maka manusia lahir bukan seperti kertas kosong atau kertas putih atau kosongan atau tabula rasa seperti pendapat John Locke, namun manusia telah diinstal berbagai kebaikan bawaan (*innate goodness* ) sejak sebelum dilahirkan. Manusia dilahirkan suci maksudnya bukan tanpa potensi, justru manusia lahir membawa berbagai potensi kebaikan.

Maka kita diminta utuk tetap pada fitrah Allah, tidak merubahnya atau tidak menyimpangkannya. Tetaplah pada fitrah Allah, yang telah menciptakan manusia atas fitrah itu. Tiada perubahan atas fitrah Allah, itulah agama yang kokoh tegak, namun kebanyakan manusia tidak mengetahuinya*(QS 30:30).

Konsep dengan keyakinan bahwa manusia lahir dengan membawa Fitrah ini sesungguhnya kelak mempengaruhi bagaimana kita berfikir, cara pandang, cara merasa dan cara bersikap/berperilaku secara keseluruhan.

Maka Rasulullah SAW menguatkan diri kita sebagai orangtua agar rileks dan optimis bahwa anak sudah lahir dengan membawa kebaikan berupa fitrah, jangan banyak intervensi, jangan banyak menjejalkan (too much taaching), dgn aturan yang kita buat sendiri.

*setiap anak yang lahir, dilahirkan dalam keadaan fitrah, orangtuanyalah yang merubahnya menjadi Yahudi, Nasrani atau Majusi* (alHadits)

Perhatikan bahwa Nabi SAW tidak mengatakan orangtuanyalah yang merubahnya menjadi
Islam, karena sejak lahir anak anak kita sudah Islam, sudah membawa kebaikan.

Ibarat membeli Gadget, sudah diinstal OS dan aplikasi-aplikasi yang lazim yang paling cocok(compatibel), sehingga tinggal diaktifasi saja untuk menjalankan fungsinya, sehingga tidak perlu banyak mengisi atau menginstal aplikasi-aplikasi yang tidak lazim (tidal sesuai), nanti fungsi akan menjadi error.

Seorang Ulama mengatakan dalam bukunya

*Allah lah sesungguhnya Murobbi (pendidik) sejati bagi kita, karena Allahlah alKholiq, Sang
Pencipta, yang telah menciptakan manusia dengan membawa fitrahnya*.

Fitrah itu ibarat benih yang sudah ada hanya Allah yang mampu menciptakan benih, kita manusia hanyalah ibarat sebagai petaninya saja  yang tidak boleh memodifikasi bibit sesuai semaunya kita, dan tidak boleh rusuh, tetapi mengikuti agenda aturan dan kurikulum Allah.
*Menjadi manusia yang bertaqwa tunduk dan patuh menjalankan Perintah-Nya dan meninggalkan Larangan-Nya adalah 99% non-coding gen (DNA) yang oleh scientist dunia dikatakan *No known Purpose*

*MEMENUHI NUTRISI JIWA/QOLBU melalui ikhtiar menata hati menjadi *QOLBUN SALIM* agar materi genetik (DNA) setiap sel tubuh patuh kepada fitrahnya dan tidak mungkin tumbuh tidak terkendali sebagaimana sel kanker yang tumbuh tidak sesuai aturan lagi.

Wallahu alam bishawab

Sumber Tulisan: Grup WA International Islamic Medicine Foundation (IIMF)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima Kasih telah singgah! Semoga kita segera berjumpa lagi. Saya memberi hormat atas dedikasi dan komitmen Anda untuk terus tumbuh menjadi pribadi yang lebih baik. Saya menantikan suatu waktu untuk dapat berjumpa dengan Anda suatu hari.