Dr. Meity
Elvina, M.Ked, SpOG, PGCert.
Medical Doctor,
Obstetrician Gynecologist, Nanobiology Nutriepigenomic Researcher
Concentration :
Integrative Medicine
Penyakit yang
mungkin paling ditakuti banyak orang adalah kanker. Pasalnya, penyakit ini bisa
menyerang siapa pun tanpa pandang bulu. Mulai dari balita hingga lanjut usia,
wanita maupun laki-laki, bahkan mereka yang gaya hidupnya cukup sehat.
Seperti yang
disampaikan oleh Kementerian Kesehatan RI dalam situs resminya, Riset
Kesehatan Dasar (Riskedas) yang
dilakukan tahun 2017 mencatat prevalensi tumor
dan kanker di Indonesia mencapai 1,4 di setiap 1.000 penduduk. Ini
berarti ada kira-kira 330.000 orang yang didiagnosis dengan tumor atau kanker
setiap tahunnya. Ada banyak sekali jenis kanker
yang ditemui pada
manusia. Misalnya, leukimia, kanker
tulang, kanker payudara, kanker
kulit, kanker rahim, kanker paru-paru, dan kanker prostat.
Maka, pemahaman
tentang kanker dan proses tumbuhnya kanker harus dikenalkan kepada seluruh
masyarakat.
Kanker bisa
muncul di bagian tubuh mana saja, karena asalnya memang dari tubuh sendiri
yaitu dari satu sel di dalam tubuh manusia itu sendiri.
Setiap orang harus
kenal dirinya bahwa ia sebagai makhluk ciptaan Allah SWT adalah manusia yang
tubuhnya disusun sedemikian teraturnya.Setiap manusia yang tersusun oleh
triliyunan sel memang telah memiliki DNA (kode gen) sebagai “blue print” yang
berisi perintah dalam mengatur seluruh sel Tubuh.
Alhasil
faktanya, sel tubuh manusia memiliki sistem otomatis dengan waktu tertentu seluruh sel tubuh menjalani siklus hidupnya.
Ada sel yang sudah waktunya mati ia akan mati secara terprogram dan kemudia
sel-sel baru tumbuh kembali beregenerasi mengganti sel yang telah mati
terprogram tersebut. Demikianlah terus siklus ini berjalan sampai suatu saat
seorang manusia menemui ajalnya. Dalam suatu konsep tumbuh dan berkembang,
sesuatu yang akan tumbuh dan berkembang harus memiliki faktor pendukung yang
kompleks.
Analogi yang mudah
untuk dipahami adalah ketika
kita mengamati proses tumbuh dan
berkembangnya janin di dalam kandungan seorang ibu.
Bayi yang
lahir, proses awalnya diawali oleh bertemunya materi genetik (DNA) dari sebuah
sel telur ibu dan sebuah sel sperma ayah.Bersatunya kedua sel ini menunjukkan
bersatunya kedua gen (DNA) dari kedua orangtuanya. Materi genetik (DNA) yang
bergabung inilah yang menjadi blue print bagi sel-sel embryo untuk diperintah
membelah dan terus bertumbuh serta berkembang sesuai perintah dari susunan
materi genetik (DNA) di dalam sel tadi.
DNA
sendiri adalah susunan asam-asam amino (20 macam asam amino
diantaranya 10 macam asam amino esensial
yang Mutlak harus dipenuhi dari luar tubuh melalui makanan dan minuman serta 10
asam amino non esensial yang tubuh dapat mensintesisnya sendiri). Asam-asam
amino inilah yang akan membentuk protein-protein sebagai bahan baku bagi sel
untuk dapat terus tumbuh dan berkembang.
Konsep
pemenuhan dasar nutrisi inilah yang bergantung kepada sang ibu dalam banyak
hal. Selain faktor nutrisi tadi, ada multi faktorial lain yang juga mendukung
janin bisa tumbuh dan berkembang di dalam kandungan, sel-sel embrio pasti butuh
:
- ibunya makan dan minum yang baik yang mengandung asam amino
esensial yang dibutuhkan untuk menyusun DNA,
- ibunya berada dalam lingkungan yang tenang,
- ibunya harus bisa mengatur pola aktivitas dan istirahat yang
teratur,
- ibunya perlu mendapat paparan sinar matahari pagi yang cukup,
- ibunya harus memiliki psikologis yang baik,
- ibunya harus mampu menunjukkan rasa kasih sayang sejak janin
di dalam kandungan,
- Ibunya harus memiliki jiwa dan qolbu yang tenang (qolbun
salim)
Sedemikian
kompleksnya faktor-faktor yang dibutuhkan untuk sel tumbuh dan berkembang, agar
embryo bisa menjadi janin sampai akhirnya sempurna menjadi bayi yang siap
dilahirkan.
Merujuk kepada
analogi peristiwa janin tadi, Jika saja selama proses mengandung tadi, ada
salah satu faktor yang tidak terpenuhi dengan baik, maka akan terjadi
ketidak-seimbangan, pada proses penyusunan materi genetik (DNA) sel-sel embrio
yang terus tumbuh dan berkembang di dalam kandungan. Alih-alih bayi yang lahir
kelak, terlahir menjadi bayi yang tidak sehat bahkan bisa menjadi bayi yang
cacat.
Demikian juga
dengan sel tubuh manusia setelah lahir. Manusia kadang tidak menyadari, bahwa
setelah kita terlahir kedunia, sejak berwujud bayi sampai menjadi manusia
dewasa, seiring waktu berjalan, tubuh ini juga berproses sebagai biomesin yang
terus tumbuh dan berkembang secara
teratur dan terprogram.
Seluruh sel
tubuh yang terdiri dari ratusan triliyun terus tumbuh dan berkembang. Ada sel
yang harus berganti, keteraturan dan keseimbangan siklus sel ini juga tetap yang
memerintahnya adalah materi genetik (DNA) di didalam setiap sel.
Tubuh manusia
menampung triliunan sel yang tersebar ke setiap organ dan bagian. Sel-sel ini
akan terus berkembang dan berlipat ganda menjadi sel-sel yang baru, mengikuti
pertumbuhan dan kebutuhan manusianya. Sementara sel-sel yang sudah terlalu tua,
tidak sehat, dan tidak berfungsi lagi akan mati secara alamiah.
Tubuh manusia
memiliki sistem pusat tersendiri yang mampu mengatur berapa jumlah sel yang
diperlukan tubuh dan sel-sel mana yang sudah tidak sehat. Sistem inilah yang
akan memberi perintah bagi sel untuk membelah diri dan bertambah banyak atau
untuk mematikan diri.
Pahamilah bahwa
dewasa ini, sel-sel tubuh bisa berubah
menjadi sel ganas (sel kanker) karena sel bertumbuh dan berkembang
menjadi tidak teratur sesuai program normal yang diatur oleh materi genetik
(DNA) yang normal. Proses berubahnya materi gen (DNA) ini menjadi tidak normal
disebut dengan "MUTASI GEN" pada sel.
Riset ilmiah
dengan evidence based paling tinggi menyatakan bahwa penyakit kanker karena
terjadinya mutasi gen (DNA) di dalam sel. Bisa terjadi proses insersi delesi
ataupun silent mutasi pada susunan rantai DNA, Sehingga perintah bagi sel untuk
tumbuh dan berkembangnya tidak berlangsung secara normal lagi.
Sel tersebut
justru terus membelah diri hingga jumlahnya sudah tak bisa dikendalikan lagi.
Perubahan sistem inilah yang bisa memicu munculnya sel kanker.Biasanya, mutasi
gen yang berbeda-beda dan yang telah terjadi lebih dari lima kali baru akan
berpotensi tumbuh menjadi sel kanker.
Prosesnya bisa
berlangsung hingga bertahun-tahun sampai sel-sel tersebut membelah diri dan
membentuk sel kanker yang cukup besar. Barulah gejala-gejalanya mulai muncul
manusia mengeluh dengan berbagai gejala seperti tumbuhnya benjolan di bagian
tubuh tertentu, dan timbulnya rasa nyeri hebat serta keluhan-keluhan lainnya.
Jadi jika ada
seseorang yang menderita penyakit kanker, ini adalah proses yang sudah sangat
di hilir (end state), dimana hulunya adalah sel-sel tubuhnya sudah lama sekali
berlarut-larut menjalani perintah error (error command) dari materi genetik
didalam sel tubuhnya. *Jikapun
sel kankernya
dibuang/diangkat/dioperasi/kemoterapi/ semua pendekatan terapi konvensional ini
jika kita sebagai dokter bisa merenun sejenak, semua penanganan ini masih
terbatas pada terapi simptomatik (menghilangkan gejala) saja, bukan
menghilangkan sumber utama yang mengubah sel normal menjadi sel kanker.*
“TIDAK MUNGKIN SEL-SEL TUBUH YANG ALLAH SWT TELAH CIPTAKAN
TUMBUHNYA TIDAK TERKENDALI.”
ALLAH SWT Maha
sempurna menciptakan manusia dengan segala keteraturannya. Sama seperti galaksi
dan tata surya yang ALLAH ciptakan tersusun dengan sangat teraturnya.
Jadi apabila
sesuatu itu menjadi tidak teratur, manusia sendiri yang barangkali tidak patuh
kepada manual guide/petunjuk dalam menjalani kehidupannya, termasuk tidak faham
kepada _"Manual Guide"_ fitrah yaitu Al Quran dan Sunnah untuk
memimpin 100 triliyun sel tubuhnya dengan benar. Apakah umat islam telah
memahami bahwa di dalam Al Quran dan sunnah
juga terdapat tuntunan
yang sangat lengkap,
termasuk pola hidup sehat yang Rasulullah SAW lakukan, baik
cara makan dan minum, pola aktivitas dan istirahat, pedoman menata hati dan
mengendalikan hawa nafsu?
Untuk itu,
Marilah mencoba mengenal diri sendiri, bahwa faktor kompleks lah yang membuat
suatu sel dapat tumbuh dan berkembang baik berawal dari *"Satu sel yang
harus diperlakukan/dipenuhi kebutuhannya".
Berawal dari
kecukupan nutrisi bagi gen (DNA) dari triliyunan sel yang berupa asam-asam
amino esensial tadi untuk menjadi coding perintah bagi DNA untuk menyusun
milyaran jenis protein termasuk (hormon, enzim, antibodi sistem imun, dan
seluruh fungsi sel tubuh) yang sangat kompleks dan saling berinteraksi.
1. Jagalah kebutuhan sel sesuai fitrahnya
TINJAUAN
KEBUTUHAN NUTRISI FISIK(JASADIYAH)
Jangan
sampai nutrisi yang masuk melalui
makanan dan minuman, perawatan kulit luar tubuh yang digunakan untuk permukaan
kulit serta sesuatu yang terhirup / terinhalasi melalui pernafasan adalah
zat-zat yang tidak dibutuhkan oleh materi gen (DNA) sel tubuh kita.
Ingat teori
ilmiah tentang DNA tadi, bahwa DNA adalah bagian dari kromosom yang terdapat
didalam inti sel yang jangan dipapar dengan zat-zat yang tidak mereka butuhkan.
Teori yang
sudah diterima saat
ini secara riset ilmiah yang tidak
terbantahkan bahwa kerusakan materi gen (DNA) dari sel adalah
"ZAT
RADIKAL BEBAS"
Penyakit Kanker
erat kaitannya dengan keterpaparan *RADIKAL BEBAS* (Free Radical/Oxidant)
kedalam materi gen (DNA) di dalam sel-sel tubuh.
Radikal bebas
berbahaya bagi sel
tubuh karena radikal
bebas adalah molekul yang mengandung elektron yang tidak
berpasangan. Sehingga, molekul ini sangat reaktif untuk menyumbang atau menarik
elektron dari molekul lain. Radikal bebas yang berlebihan di dalam tubuh yang
hanya mempunyai satu elektron ini akan
sangat agresif menarik elektron dari
molekul lain di
dalam tubuh, sehingga
molekul didalam tubuh tersebut kehilangan elektron berubah menjadi radikal bebas juga. Demikianlah
seterusnya.Hal ini membuat radikal bebas bersifat tidak stabil dan sangat
reaktif di dalam tubuh. Radikal bebas mampu menyerang berbagai molekul di dalam
tubuh, dimana (DNA) adalah sebagai target utama*.
Rusaknya DNA,
maka sel gagal bersiklus normal
sehingga sel menjadi tumbuh dan berkembang tidak normal.
Radikal bebas
dari luar tubuh berasal dari lingkungan, seperti :
- paparan obat-obatan,
- radiasi,
- asap rokok,
- asap kendaraan,
- polusi udara,
- bahan kimia,
- zat karsinogen; BPA, Phtalate, herbisida,
- sayur dan buah GMO
*makanan dan
minuman yang tidak alami karena diolah berlebihan terlalu banyak pengawet
sintetik dan pengolahan makanan berlebihan dari makanan industri dalam kemasan,
makanan cepat saji yang tinggi lemak trans.*
Terlalu banyak
radikal bebas dalam tubuh dapat membuat tubuh mengalami Stres Oksidatif. Yakni:
kondisi di mana jumlah radikal bebas yang memapar tubuh lebih banyak
dibandingkan zat pertahanan antioksidan didalam tubuh.
ANTIOKSIDAN
adalah anti RADIKAL BEBAS yaitu senyawa kompleks yang berasal dari sumber bahan
alami/natural/herbal/sayur/buah/biji-bijian/algae/jamur/dan lain-laim yang
tidak diolah berlebihan yang masih utuh kandungan asam amino dan zat-zat yang
dibutuhkan oleh materi gen (DNA) setiap sel-sel tubuh manusia.
Senyawa
kompleks alami inilah yang terus dipelajari baik itu berupa
superfood/superdrink herbal yang dikenal sebagai ANTIOKSIDAN.
Dengan harapan
senyawa alami ini karena mempunyai elektron berpasangan sehingga dapat mencegah
kerusakan sel akibat paparan radikal bebas yang bisa merubah sel menjadi tidak
normal ataupun berubah menjasi sel kanker (sel ganas).
Namun,
memberikan nutrisi fisik (jasadiyah) saja apakah melalui konsumsi
herbal/makanan alami saja tidaklah cukup. Bahkan jika ada yang mengatakan bahwa
produk alami, herbal, sayur, buah, biji-bijian, rimpang-rimpangan, akar-akaran,
algae, dan jamur adalah sebagai obat
penyembuh sel kanker itupun bukan jawaban yang menjanjikan, hal ini barangkali
baru sebatas pemahaman reduksionis. Sama seperti melakukan tindakan membuang
sel kanker melalui terapi menghancurkan /membuang/operasi/kemoterapi pada sel
kanker yang dari sudur pandang reduksionis masih dalam ranah terapi
menghilangkan gejala (simptomatik) bukan menghilangkan sumber penyebab sel
menjadi mutasi.
Karena materi
genetik (DNA) manusia hanya sekitar 1% yang merupakan protein koding DNA yang
mengkode perintah membentuk berbagai jenis protein yang membangun sel
selanjutnya menyusun sistem organ tubuh (jasad/fisik), seperti hormon, enzim,
semua jenis protein penyusun sel tubuh
yang bersifat fisik (Jasadiyah).
Lantas 99%
materi genetik (DNA) sisanya bagaimana?
Mari kita
mencoba berfikir holistik/komprehensif/integratif menjadi orang yang mampu berfikir lebih luas
(out of the box) yakni memahami faktor yang kedua berikut ini:
2. Jagalah
kebutuhan nutrisi jiwa sesuai fitrahnya
TINJAUAN
KEBUTUHAN NUTRISI QOLBU (RUHIYYAH)
Para ilmuwan
sampai saat ini menemukan bahwa hampir 99% non-koding gen (DNA) tersebut
sebagai “Junk” alias “No known purpose”
Mereka
memandang tidak hanya faktor fisik saja yg tampak bisa dianalisis. Sehingga No
known purpose/Tidak ada yg tahu tujuan dari 99% non coding DNA sel tersebut
masih perlu dikaji lebih luas lagi. MasyaAllah, membayangkan sekitar 100
triliyun sel tubuh manusia yang 99% blue print DNA bersifat non-coding? Apa ini
maksudnya?
Saya mencoba
membahasakannya dengan lebih mudah penafsirannya, yakni dengan dua terminologi. Tubuh manusia
jika dipelajari dalam ukuran sangat kecil (nanobiologi) akan dapat dipelajari
ilmu yang berkaitan dengan:
1. Genetik dan
2. Epigenetik.
Melalui 2
cabang ilmu ini, maka fungsi gen dapat dipelajari dan diatur dengan baik secara
terprogram. Salah satunya melalui interaksi dan atau interferensi dari atau
terhadap lingkungan (Mind, body & Spirit) yang disebut proses
“EPIGENETIKA.”
Mengapa
intervensi Epigenetika bisa lebih mudah dilakukan dibandingkan intervensi
terhadap genetika yang lebih sulit?
Jawabannya:
karena Intervensi GENETIKA memerlukan teknologi canggih berbasis terapi gen,
terapi stemcell dgn riset-riset knock out gen yang hampir mustahil dilakukan
dgn cara konvensional berbasis kedokteran tradisional atau komplementer.
Tinjauan
berbeda jika kita mempelajari ilmu Epigenetika. Berdasar riset-riset epigentika
yg dipublikasi akhir-akhir ini, saya mulai tafakur memikirkan adanya peluang bagi praktisi kedokteran Islam utk
melakukan upaya-upaya MODIFIKASI Epigenetika untuk mencegah gen menjadi rusak
ataupun terjadinya “silent mutation” yang merupakan sebab terjadinya banyak penyakit
yang berhubungan dengan sangat banyaknya penyakit degeneratif/penyakit kanker
dewasa ini.
Modifikasi
epigenetika ini ternyata bekerjanya mempengaruhi Proses Transcriptome yang
merupakan representasi langsung dari aktivitas gen (DNA) setiap sel tubuh
manusia. Saya mencoba memudahkan implementasi ILMU EPIGENETIKA dengan tuntunan
hidup sebagai umat islam.
Umat islam yg
beriman tidak mungkin mengatakan 99% gen yang non-coding tadi sebagai *no known
purpose* (tidak ada satupun yang tahu tujuannya).
Kita umat islam
harus haqqul yakin mengetahui tujuannya, yaitu: sebesar 99% non-koding protein
(DNA) tersebut adalah bersifat non jasadiyah. Yakni lebih ke Ruhiyah/nafs dan
Qolbu* sebagai pesan ilahiyah yakni blue print (fitrah ketauhidan) di setiap
gen manusia yang ditujukan untuk untuk *Tunduk Taat Patuh beribadah kepada
Allah*, yakni: Kecenderungan setiap ruh manusia utk Patuh kepada fitrah agama
Allah. Dengan tuntunan uswatun hasanah kita Rasulullah SAW.
Tafakur sesaat
, melalui tulisan tentang: *Mengenal Fitrah Sel Tubuh Manusia*
Allah SWT
menciptakan manusia dimulai dari menyempurnakan jasad manusia sejak dari
saripati tanah, lalu menjadi sperma bertemu dengan telur, menjadi nutfah,
alaqoh, mudghoh dstnya lalu sampai 40 hari yang ketiga di dalam rahim dan
menjadi sempurna. (Ruh) ditiupkan ke janin (jasad) pada usia sekitar 16 minggu
oleh Allah SWT.
*Pertemuan
jasad dan ruh inilah yang disebut dengan jiwa (nafs).*
Ketika manusia
telah memiliki jiwa, maka Allah meminta persaksian *wa asyhadhum anfusihim,
"alastu bi robbikum?" Qoluu balaa syahidna* bukankah Aku Robb
kalian?, benar ya Allah, kami bersaksi
*(QS Al Araf 7:172)*
Inilah
peristiwa persaksian atau syahadah Rubbubiyatullah di alam rahim atau alam ruh.
Sesunguhnya manusia sejak sebelum lahir telah diinstalasi fitrah, dalam hal ini
fitrah keimanan.
Fitrah inilah
sesungguhnya yang merupakan *innate guidance* yang Allah persiapkan untuk
mengenal Allah, melakukan hal hal kebaikan dan menerima outer guidance yaitu
Kitabullah Al Quran.
Maka manusia
lahir bukan seperti kertas kosong atau kertas putih atau kosongan atau tabula
rasa seperti pendapat John Locke, namun manusia telah diinstal berbagai
kebaikan bawaan (*innate goodness* ) sejak sebelum dilahirkan. Manusia
dilahirkan suci maksudnya bukan tanpa potensi, justru manusia lahir membawa
berbagai potensi kebaikan.
Maka kita
diminta utuk tetap pada fitrah Allah, tidak merubahnya atau tidak
menyimpangkannya. Tetaplah pada fitrah Allah, yang telah menciptakan manusia
atas fitrah itu. Tiada perubahan atas fitrah Allah, itulah agama yang kokoh
tegak, namun kebanyakan manusia tidak mengetahuinya*(QS 30:30).
Konsep dengan
keyakinan bahwa manusia lahir dengan membawa Fitrah ini sesungguhnya kelak
mempengaruhi bagaimana kita berfikir, cara pandang, cara merasa dan cara
bersikap/berperilaku secara keseluruhan.
Maka Rasulullah
SAW menguatkan diri kita sebagai orangtua agar rileks dan optimis bahwa anak
sudah lahir dengan membawa kebaikan berupa fitrah, jangan banyak intervensi,
jangan banyak menjejalkan (too much taaching), dgn aturan yang kita buat
sendiri.
*setiap anak
yang lahir, dilahirkan dalam keadaan fitrah, orangtuanyalah yang merubahnya
menjadi Yahudi, Nasrani atau Majusi* (alHadits)
Perhatikan
bahwa Nabi SAW tidak mengatakan orangtuanyalah yang merubahnya menjadi
Islam, karena
sejak lahir anak anak kita sudah Islam, sudah membawa kebaikan.
Ibarat membeli
Gadget, sudah diinstal OS dan aplikasi-aplikasi yang lazim yang paling
cocok(compatibel), sehingga tinggal diaktifasi saja untuk menjalankan
fungsinya, sehingga tidak perlu banyak mengisi atau menginstal
aplikasi-aplikasi yang tidak lazim (tidal sesuai), nanti fungsi akan menjadi
error.
Seorang Ulama
mengatakan dalam bukunya
*Allah lah
sesungguhnya Murobbi (pendidik) sejati bagi kita, karena Allahlah alKholiq,
Sang
Pencipta, yang
telah menciptakan manusia dengan membawa fitrahnya*.
Fitrah itu
ibarat benih yang sudah ada hanya Allah yang mampu menciptakan benih, kita
manusia hanyalah ibarat sebagai petaninya saja
yang tidak boleh memodifikasi bibit sesuai semaunya kita, dan tidak
boleh rusuh, tetapi mengikuti agenda aturan dan kurikulum Allah.
*Menjadi
manusia yang bertaqwa tunduk dan patuh menjalankan Perintah-Nya dan
meninggalkan Larangan-Nya adalah 99% non-coding gen (DNA) yang oleh scientist
dunia dikatakan *No known Purpose*
*MEMENUHI
NUTRISI JIWA/QOLBU melalui ikhtiar menata hati menjadi *QOLBUN SALIM* agar
materi genetik (DNA) setiap sel tubuh patuh kepada fitrahnya dan tidak mungkin
tumbuh tidak terkendali sebagaimana sel kanker yang tumbuh tidak sesuai aturan
lagi.
Wallahu alam
bishawab
Sumber Tulisan: Grup WA International Islamic Medicine Foundation (IIMF)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima Kasih telah singgah! Semoga kita segera berjumpa lagi. Saya memberi hormat atas dedikasi dan komitmen Anda untuk terus tumbuh menjadi pribadi yang lebih baik. Saya menantikan suatu waktu untuk dapat berjumpa dengan Anda suatu hari.