Kamis, 05 Oktober 2017

Pemakaian Huruf Miring yang benar

Semua sepakat bahwa dalam proses awal menulis hendaknya kita menggunakan topi kreatif dalam menuangkan gagasan dalam tulisan. Akan tetapi, kita tidak bisa memungkiri dalam beberapa tempat kita dituntut untuk memperhatikan pemakaian huruf yang baik dan benar.

Huruf miring biasanya digunakan dalam beberapa hal:

1. Huruf miring dalam cetakan dipakai untuk menuliskan nama buku, majalah, dan surat kabar yang dikutip dalam tulisan.

Misalnya:
Majalah Bahasa dan Kesusastraan, surat kabar Republika

2. Huruf miring dalam cetakan dipakai untuk menegaskan atau mengkhususkan huruf, bagian kata, kata, atau kelompok kata.

Misalnya:
Dia bukanlah menipu, tetapi ditipu.
Bab ini tidak membicarakan penulisan huruf kapital.

3. Huruf miring dalam cetakan dipakai untuk menuliskan kata nama ilmiah atau ungkapan asing kecuali yang telah disesuaikan ejaannya.

Misalnya:
Politik devide et impera pernah merajalela di negeri ini.

Semoga bermanfaat untuk menambah wawasan.

Sumber gambar: calligraphy

Jakarta, 14 Muharram 1439 H

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima Kasih telah singgah! Semoga kita segera berjumpa lagi. Saya memberi hormat atas dedikasi dan komitmen Anda untuk terus tumbuh menjadi pribadi yang lebih baik. Saya menantikan suatu waktu untuk dapat berjumpa dengan Anda suatu hari.