Pernahkah Anda merasa urusan yang saya jalani
tidak pernah kelar? Rumit? Belum kelihatan ujungnya? Pagi bertemu pagi mungkin
bukan hal yang aneh di jakarta. Pagi ingat kerjaan, pulang masih membawa
kerjaan. Kapan enjoynya?
Apakah Anda pernah merasakan kondisi yang
demikian? Kegalauan dan kegetiran hidup datang silih berganti. Apakah Anda
pernah melihat seseorang mengalami hal ini? atau mungkin pernah mengalami?
Orang yang cita-citanya pada pagi dan petang hari
tidak lain hanya hanyalah Allah, maka
Allah akan menjamin semua hajatnya, menanggung segala kegetirannya, mengisi
hatinya dengan perasaan cinta kepada-Nya, mengerakkan lidahnya untuk berdzikir
kepada-Nya, dan menggerakkan anggota tubuhnya untuk melakukan ketaatan kepada-Nya.
Pertanyaanya, mungkinkah kita memfokuskan hari
ini untuk mengharapkan ridho Allah jika kita tidak memulainya dengan memuji,
sujud dan menyembah-Nya? Membaca kalam-Nya (Al-Qur’an)?
Keadaan sebaliknya yang terjadi, orang-orang yang
cita-citanya pada pagi dan petang hari tidak lain hanya untuk dunia, maka Allah
akan membebankan kecemasan, keresahan, dan kesulitan dunia kepadanya. Allah
juga menyerahkan urusan orang itu kepada dirinya sendiri.
Akibatnya apa? Hatinya dipenuhi dengan kecintaan
kepada makhluk daripada kecintaannya kepada sang Khaliq. Lisannya disibukkan
dengan menyebut-nyebut nama makhluk daripada menyebut-nyebut nama sang Khaliq.
Anggota badannya sibuk melayani manusia daripada melayani Allah. Ia bekerja
membanting tulang seperti binatang yang melayani makhluk lainnya.
Tidak perlu heran, bahkan ketika waktu menjelang
sholat pun ia tampak sangat sibuk, sholat dengan terburu-buru. Padahal seandainya
ia mengetahui bahwa ia sedang berhadapan dengan Sang Pemberi Rezeki tentu ia
tidak akan berbuat demikian.
Orang yang tujuan dan cita-citanya Allah tentu
fokus dan harapannya hanya tertuju kepada Allah, karena bekerja adalah ibadah,
maka hatinya tidak larut dan melekat kepada pekerjaanya. Ia mampu
mengerjakannya dengan sungguh-sungguh dan memberikan yang terbaik dalam setiap
desah nafasnya.
Sahabat, ingatlah pesan Ibnu Qoyyim Al-Jauziyyah “Setiap
orang yang berpaling dari pengabdian, ketaatan, dan kecintaan kepada Allah,
pasti akan mendapat cobaan atau musibah dari-Nya: yaitu, berupa pengabdian,
kecintaan, dan pelayanan kepada sesama makhluk-Nya.
Semoga keselamatan, rahmat, dan barokah Allah
selalu menyertai kita semua.
Photo Credit: google
Photo Credit: google
Jakarta, 2 Safar 1439 H
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima Kasih telah singgah! Semoga kita segera berjumpa lagi. Saya memberi hormat atas dedikasi dan komitmen Anda untuk terus tumbuh menjadi pribadi yang lebih baik. Saya menantikan suatu waktu untuk dapat berjumpa dengan Anda suatu hari.