Senin, 23 Oktober 2017

Akibat Berpaling dari-Nya

Pernahkah Anda merasa urusan yang saya jalani tidak pernah kelar? Rumit? Belum kelihatan ujungnya? Pagi bertemu pagi mungkin bukan hal yang aneh di jakarta. Pagi ingat kerjaan, pulang masih membawa kerjaan. Kapan enjoynya?

Apakah Anda pernah merasakan kondisi yang demikian? Kegalauan dan kegetiran hidup datang silih berganti. Apakah Anda pernah melihat seseorang mengalami hal ini? atau mungkin pernah mengalami?

Orang yang cita-citanya pada pagi dan petang hari tidak lain hanya  hanyalah Allah, maka Allah akan menjamin semua hajatnya, menanggung segala kegetirannya, mengisi hatinya dengan perasaan cinta kepada-Nya, mengerakkan lidahnya untuk berdzikir kepada-Nya, dan menggerakkan anggota tubuhnya untuk melakukan ketaatan kepada-Nya.

Pertanyaanya, mungkinkah kita memfokuskan hari ini untuk mengharapkan ridho Allah jika kita tidak memulainya dengan memuji, sujud dan menyembah-Nya? Membaca kalam-Nya (Al-Qur’an)?

Keadaan sebaliknya yang terjadi, orang-orang yang cita-citanya pada pagi dan petang hari tidak lain hanya untuk dunia, maka Allah akan membebankan kecemasan, keresahan, dan kesulitan dunia kepadanya. Allah juga menyerahkan urusan orang itu kepada dirinya sendiri.

Akibatnya apa? Hatinya dipenuhi dengan kecintaan kepada makhluk daripada kecintaannya kepada sang Khaliq. Lisannya disibukkan dengan menyebut-nyebut nama makhluk daripada menyebut-nyebut nama sang Khaliq. Anggota badannya sibuk melayani manusia daripada melayani Allah. Ia bekerja membanting tulang seperti binatang yang melayani makhluk lainnya.

Tidak perlu heran, bahkan ketika waktu menjelang sholat pun ia tampak sangat sibuk, sholat dengan terburu-buru. Padahal seandainya ia mengetahui bahwa ia sedang berhadapan dengan Sang Pemberi Rezeki tentu ia tidak akan berbuat demikian.

Orang yang tujuan dan cita-citanya Allah tentu fokus dan harapannya hanya tertuju kepada Allah, karena bekerja adalah ibadah, maka hatinya tidak larut dan melekat kepada pekerjaanya. Ia mampu mengerjakannya dengan sungguh-sungguh dan memberikan yang terbaik dalam setiap desah nafasnya.

Sahabat, ingatlah pesan Ibnu Qoyyim Al-Jauziyyah “Setiap orang yang berpaling dari pengabdian, ketaatan, dan kecintaan kepada Allah, pasti akan mendapat cobaan atau musibah dari-Nya: yaitu, berupa pengabdian, kecintaan, dan pelayanan kepada sesama makhluk-Nya.

Semoga keselamatan, rahmat, dan barokah Allah selalu menyertai kita semua.

Photo Credit: google

Jakarta, 2 Safar 1439 H

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima Kasih telah singgah! Semoga kita segera berjumpa lagi. Saya memberi hormat atas dedikasi dan komitmen Anda untuk terus tumbuh menjadi pribadi yang lebih baik. Saya menantikan suatu waktu untuk dapat berjumpa dengan Anda suatu hari.