Kamis, 05 Oktober 2017

Kisah Inspiratif: Manisnya Permen Masih Terasa di Mulut

Seorang lelaki tua terbaring lemah di sebuah rumah sakit.

Seorang pemuda datang menengoknya setiap hari dan menghabiskan waktu berjam-jam bersama lelaki tua itu.

Pemuda itu menyuapinya, membersihkan badannya, dan membimbingnya berjalan-jalan di taman, lalu membantunya kembali berbaring.

Pemuda itu baru pergi setelah merasa bila lelaki tua itu sudah bisa ditinggal.

Suatu ketika perawat yang datang memberi obat dan memeriksa kondisi orang tua itu berkata, “Bapak punya anak yang berbakti. Setiap hari ia datang untuk mengurus Bapak. Sungguh beruntung ya, Pak.”

Lelaki tua itu memandang perawat itu sejenak, lalu memejamkan kedua matanya.

Dengan nada sedih, lelaki tua itu berkata, “Saya berangan-angan, seandainya ia adalah salah seorang anak saya. Ia adalah anak yatim yang tinggal di lingkungan tempat tinggal kami. Dulu, saya melihatnya menangis setelah kematian ayahnya. Saya pun menghiburnya, dan membelikan permen untuknya."

Sambil mengambil nafas dalam-dalam Lalu lelaki tua itu melanjutkan "Singkat cerita. Kemudian ketika ia tahu kalau saya dan istri hanya tinggal berdua saja, ia pun berkunjung setiap hari untuk memastikan kami baik-baik saja. Ketika kondisi fisik saya mulai menurun, ia mengajak saya dan istri saya tinggal di rumahnya, lalu secara rutin membawa saya ke rumah sakit untuk mengecek kondisi kesehatan saya.

Saya pun pernah bertanya padanya, ‘Nak, mengapa engkau menyusahkan diri untuk mengurus kami?"

Sambil tersenyum anak itu menjawab,
''Manisnya permen masih terasa di mulut saya, Pak.''

Orang yang baik hatinya pasti akan mendapatkan balasan yang baik pula dari Allah yg Maha Mensyukuri.

Allah SWT berfirman:

هَلْ جَزَآءُ الْاِحْسَانِ اِلَّا  الْاِحْسَانُ
"Tidak ada balasan untuk kebaikan selain kebaikan (pula)."
(QS. Ar-Rahman 55: Ayat 60)

Maka, jangan memikirkan untung/rugi ketika mempunyai kesempatan untuk membantu orang yang perlu bantuan.

Masih ingat hukum kekekalan energi? Baca disini .

Lakukan saja perbuatan baik secara spontan, dengan hati yang tulus dan ikhlas karena Allah semata, semua akan ada balasannya walaupun seberah zarah

Allah SWT berfirman:

اِنَّ اللّٰهَ لَا يَظْلِمُ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ  ۚ  وَاِنْ تَكُ حَسَنَةً يُّضٰعِفْهَا وَيُؤْتِ مِنْ لَّدُنْهُ اَجْرًا عَظِيْمًا
"Sungguh, Allah tidak akan menzalimi seseorang walaupun sebesar zarrah, dan jika ada kebajikan (sekecil zarrah), niscaya Allah akan melipatgandakannya dan memberikan pahala yang besar dari sisi-Nya."
(QS. An-Nisa' 4: Ayat 40)

Kebaikan akan kembali ke dirimu, begitu juga dengan keburukan. Itu hukum pasti.

Allah SWT berfirman:

مَنْ عَمِلَ صَالِحًـا  فَلِنَفْسِهٖ ۚ  وَمَنْ اَسَآءَ فَعَلَيْهَا ثُمَّ اِلٰى رَبِّكُمْ تُرْجَعُوْنَ
"Barang siapa mengerjakan kebajikan, maka itu untuk dirinya sendiri, dan barang siapa mengerjakan kejahatan, maka itu akan menimpa dirinya sendiri; kemudian kepada Tuhanmu kamu dikembalikan."
(QS. Al-Jasiyah 45: Ayat 15)

 Apa yang kita tabur, itu juga yang akan kita tuai.

Apakah Anda pernah mengalami kejadian serupa? Maukah Anda mencobanya? Semoga Allah berikan kemudahan kepada kita untuk menjelaninya.

Gambar: Candy
Jakarta, 15 Muharram 1439 H

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima Kasih telah singgah! Semoga kita segera berjumpa lagi. Saya memberi hormat atas dedikasi dan komitmen Anda untuk terus tumbuh menjadi pribadi yang lebih baik. Saya menantikan suatu waktu untuk dapat berjumpa dengan Anda suatu hari.