Sahabat, tahukah Anda berdasarkan pada ratusan
studi, menyimpulkan bahwa para remaja yang paling termotivasi secara akademis
dan paling bertanggung jawab secara moral dan yang paling tidak mungkin
terlibat dalam perilaku berisiko adalah mereka semua menikmati hubungan yang
hangat dan terlibat dengan orang tua
mereka dan yang orang tuanya menetapkan ekspektasi yang jelas dan memonitor
aktivitas mereka setiap hari dengan cara yang sesuai dengan umur anaknya.
Tentu semua
dari kita sepakat, apabila kita ingin memperbaharui masyarakat, kita
harus membesarkan generasi anak-anak yang memiliki kultur karakter yang kuat. Dan
apabila kita ingin melakukannya, kita memiliki dua buah tanggung jawab:
pertama, memodelkan karakter yang baik dalam kehidupan kita sendiri, dan kedua,
dengan memajukan pengembangan karakter dalam diri para pemuda kita.
Faktanya, dilapangan banyak orang tua yang belum
mengenal siapa sesungguhnya anaknya. Sebagai orang yang bergelut dalam dunia
pendidikan, saya mengamati banyak orang awam yang kurang peka terhadap bahasa isyarat yang
ditunjukkan anak ketika berinteraksi dengan orang dewasa. Akibatnya , sebagian
anak merasa tidak diinginkan, dengan cara berpikir mereka yang belum dewasa
terkadang mereka sampai pada kesimpulan orang tua saya tidak sayang kepada
saya. Mereka hanya sibuk dengan pekerjaan, teman, dan gawainya.
Sahabat, secara umum kita akan bertemu dua tipe
anak. Satu yang sangat terbuka, ia akan bercerita banyak hal kepada kita
tentang apa yang ia alami di sekolah, apa harapannya, keinginannya, kesedihan,
hal-hal yang ia takutkan. Tetapi, yang kedua, ada anak yang terkadang
menutupi dirinya pada beberapa hal. Biasanya
mata berbicara banyak hal, dari sorot mata sang anak kita bisa mengetahui
tingkat emosinya. Uniknya, tahukah kita ada banyak hal yang tidak bisa mereka
ungkapkan secara lugas dan jelas kepada orang dewasa.
Mari kita, cermati 14 permintaan anak yang
mungkin belum sempat terucap:
1. Cintailah aku sepenuh hatimu.
2. Jangan marahi aku di depan orang banyak.
3. Jangan bandingkan aku dengan kakak atau adikku
atau orang lain.
4. Ayah Bunda jangan lupa, aku adalah
fotocopy-mu.
5. Kian hari umurku kian bertambah, maka jangan
selalu anggap aku anak kecil.
6. Biarkan
aku mencoba, lalu beritahu aku bila salah.
7. Jangan ungkit-ungkit kesalahanku.
8. Aku adalah Ladang Pahala bagimu.
9. Jangan memarahiku dengan mengatakan hal-hal
buruk, bukankah apa yang keluar dari mulutmu sebagai orang tua adalah doa
bagiku?
10. Jangan melarangku hanya dengan mengatakan
"JANGAN" tapi berilah penjelasan kenapa aku tidak boleh melakukan
sesuatu.
11. Tolong ayah ibu, jangan rusak mentalku dan
pemikiranku dengan selalu kau bentak-bentak aku setiap hari.
12. Jangan ikutkan aku dalam masalahmu yang tidak
ada kaitannya denganku. Kau marah sama yang lain, aku imbasnya.
13. Aku ingin kau sayangi cintai karena engkaulah
yang ada di kehidupanku dan masa depanku.
14. Berilah aku pendidikan agama, agar lepas
tanggung jawabmu kelak, dan sebagai anak shaleh kita akan saling tarik menarik
ke Surga.
Demikianlah 14 permintaan anak yang selama ini
belum kita dengar, semoga menjadi bahan renungan bersama untuk membersamai
mereka menjadi generasi yang tangguh, cerdas dan berkarakter.
Saya berharap, semoga Allah mengkaruniakan kepada
kita keturunan/anak yang sholeh dan sholeha. Aaamin.
Baca juga : Kisah Teladan: Pelajaran Tauhid dari Ayah
Baca juga : Kisah Teladan: Pelajaran Tauhid dari Ayah
Silahkan jika ada yang mau menambahkan atau
menemukan permintaan tersembunyi anak/ keponakannya.
Jakarta, 3 Safar 1439 H. | @riosaputranew
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima Kasih telah singgah! Semoga kita segera berjumpa lagi. Saya memberi hormat atas dedikasi dan komitmen Anda untuk terus tumbuh menjadi pribadi yang lebih baik. Saya menantikan suatu waktu untuk dapat berjumpa dengan Anda suatu hari.