Tahukah Anda salah satu faktor
yang menyebabkan banyak manusia yang gagal dalam hidup adalah suka mencari
alasan. Bila Anda mencari alasan untuk sebuah kegagalan, Anda bisa menemukan
banyak sebab dengan mudahnya. Namun, alasan tetaplah alasan. Ia takkan mengubah
kegagalan menjadi keberhasilan.
Kerapkali, alasan serupa dengan
pengingkaran. Semakin banyak menumpuk alasan, semakin besar pengingkaran pada
diri sendiri.
“Dan apa
musibah yang menimpa kamu maka adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu
sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besar (dari kesalahan-kesalahanmu).” (Q.S.
Asy-Syuura: 30).
Jika kita menemui hambatan/
musibah dalam hidup. lebih baik melihat kedalam diri terlebih dahulu daripada
sibuk saling tuding, saling menyalahkan orang lain. Itu semua tidak akan
menyelesaikan masalah. Ini menjauhkan kekuatan diri sendiri. Berhentilah mencari
sesuatu untuk menutupi kegagalan. Mulailah bertindak untuk meraih keberhasilan.
Tiga tahun yang lalu ada
pelajaran yang menarik ketika kami melakukan perjalanan ke sebuah kabupaten
lebong, kami bertemu dengan beberapa para penambang emas. Belajarlah dari
penampang yang tekun mencari emas. Tak jemu ia laukan hingga tampaklah butiran
emas berkilauan. Begitulah semestinya anda memperlakukan kegagalan.
Jika kita buat sebuah ilustrasi,
Kegagalan itu seperti pasir keruh yang menyembunyikan emas. Bila Anda terus
berusaha, tekun mencari perbaikan di sela-sela kerumitan, serta berani
menyingkirkan alasan-alasan, maka Anda akan menemukan cahaya kesempatan. Hanya mencari
alasan, sama saja dengan membuang pasir dan semua emas yang ada di dalamnya.
Sahabat, jika kita membaca dan
mempelajari kisah-kisah orang besar dalam kita akan menemuakan bahwa setiap
pribadi yang sukses dan bahagia hidupnya, selalu melalui setidaknya beberapa
cerita derita. Kesabaranlah yang membuat mereka sampai ke kondisi yang banyak
diidam-idamkan orang lain. Sabarlah, insyaAllah Anda akan sampai.
Jakarta, 6 Safarn 1439 H