Senin lalu ada kisah yang sangat
inspiratif bagi saya. Kisah mengenai orang yang lebih kaya dari Bill Gates. Seperti
yang kita ketahui bersama Bill Gates adalah orang yang terkaya saat ini. dari
penuturan salah satu siaran radio di Jakarta saya mendapatkan kisah dari
penuturan Bill Gates bahwa ada orang yang lebih kaya darinya. Siapakah orang
itu?
Ceritanya bermula ketika Bill
Gates hendak membeli koran di bandara tetapi uangnya tidak cukup. Lalu ia berniat
mengurungkan niatnya. Tiba-tiba ada seorang pemuda berkulit hitam datang
menghampirinya.
Apa yang Anda pikirkan? Apakah anak
itu memberikan korannya secara gratis? Ya, anak berkulit hitam itu memberikan
koran yang diinginkan Bill Gates secara gratis. Kejadian yang serupa terjadi
pada Bill Gates setelah tiga bulan kemudian ketika Bill kembali ke Bandara.
Hari berlalu semakin cepat. Tidak
terasa 19 tahun berlalu, tetapi ia masih memikirkan pemuda berkulit hitam yang
memberikan koran secara gratis kepadanya. Akhirnya, Bill Gates mencoba untuk
mencari anak itu sebagai cara untuk membayar kebaikannya yang telah memberikan
koran gratis.
Tidak mudah memang menemukan
pemuda itu, tetapi ketika berhasil bertemu Bill Gates tampak gembira tetapi
jawaban anak itu sangat mengejutkan dan membuat Bill Terhenyak.
Berikut kisah Lengkapnya:
" seseorang bertanya pada
bill gates, adakah orang yang lebih kaya dari dirimu ?....”
bill gates menjawab hanya satu
orang. bertahun-tahun yang lalu, aku pergi ke bandara new york, aku membaca
surat kabar yang digelar disana. aku tertarik pada salah satu surat kabar
tersebut aku ingin membelinya ternyata koinku tidak cukup.
tiba-tiba seorang pria kulit
hitam memanggil saya dan mengatakan koran ini untuk anda.
aku berkata, tapi koinku tidak
cukup. dia berkata tidak masalah aku memberikan anda gratis
setelah 3 bulan, aku pergi lagi
ke Bandara Newyork. secara kebetulan cerita itu terjadi lagi, anak yang sama
memberikan koran gratis. aku bilang aku tidak bisa menerimanya
lalu ia berkata, 'aku akan
memberimu keuntungan dari apa yang telah aku lakukan.'
setelah lewat 19 tahun, aku
sudah kaya dan aku memutuskan untuk menemukan anak itu.
aku menemukannya setelah satu
setengah bulan mencarinya.
aku bertanya padanya, kau kenal
aku ? dia bilang ya, kau terkenal bill gates.
aku bilang, beberapa tahun yang
lalu kau memberiku surat kabar gratis 2 kali. sekarang, aku ingin
mengimbangimu. aku akan memberikan semua yang kau inginkan. pemuda kulit hitam
itu menjawab, "anda tidak dapat mengimbangiku!"
“kenapa?” Tutur Bill Gates
dia berkata : "karena aku
memberimu ketika aku miskin, sedangkan anda ingin memberi saya ketika anda
kaya? jadi bagaimana kamu bisa mengimbangiku?”
bill gates bilang, kurasa pria
kulit hitam itu lebih kaya dari aku.
kita tidak harus menunggu kaya
untuk memberi karena adalah lebih berbahagia memberi dari pada menerima.
Sahabat apa pelajaran berharga
yang kita dapatkan dari kisah ini?
Memberi dalam keadaan lapang itu
biasa, tetapi mencoba berbagi dalam keadaan sulit dan sempit itu luar biasa. Orang-orang
yang bermental kaya dan berkelimpahan selalu bisa memberi dalam berbagai
kondisi kehidupan yang sedang dihadapinya.
Baca juga : Mental Kaya
Manusia tipe inilah yang
digambarkan Allah sebagai orang yang bertakwa. Sesuai dengan Firman-Nya dalam
Al-Qur’an Suroh Ali-Imran ayat 133-134:
"Dan bersegeralah kamu kepada
ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang
disediakan untuk orang-orang yang bertakwa,
(yaitu) orang-orang yang
menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang
yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang. Allah menyukai
orang-orang yang berbuat kebajikan."
Saya memahami kondisi ekonomi
sebagian besar kita kurang membaik, bahkan negara sekalipun masih mencari
solusi untuk memperbaiki kondisi ekonominya. Tetapi, itu bukan halangan bagi
kita untuk membantu saudara-saudara kita di mana pun mereka berada. Termasuk di
Rohingya.
Bukankah pertolongan Allah akan
datang selama kita menolong orang lain?
Paling tidak, ada kedamaian bagi
orang yang selalu memberi kepada orang lain. Baik dalam kondisi lapang maupun
sempitnya. karena karakter seseorang itu justru teruji ketika ia sedang dalam keadaan sulit. apakah ia masih bisa berbuat kebaikan atau berhenti berbuat baik?
Semoga kita bisa meneladaninya.
Photo Credit: Helloworld
Jakarta, 16 Dzulhijjah 1438 H
Rio Saputra
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima Kasih telah singgah! Semoga kita segera berjumpa lagi. Saya memberi hormat atas dedikasi dan komitmen Anda untuk terus tumbuh menjadi pribadi yang lebih baik. Saya menantikan suatu waktu untuk dapat berjumpa dengan Anda suatu hari.