Kamis, 14 September 2017

Kemana Lagi Aku Harus Mengadu?


“Orang-orang yang sibuk berdoa di atas sajadahnya, di dua pertiga akhir malam, menangis bersimpuh mengadu langsung kepada Tuhannya, dia tidak akan lagi menuliskan doa-doa di media sosial. Termasuk menuliskan keluh kesah, aib di facebook, twitter, dan sebagainya. Dia tidak memerlukan itu lagi. Pikirkanlah ” Tere Liye

Ketika situasi sudah semakin rumit. Menemui jalan buntu dan tak terlihat titik terang. Jalan terjal terus menghampiri. Di sanalah manusia cenderung akan mengeluh. Bahkan untuk hal-hal yang sepele seringkali keluhan mengalir melalui ucapan.

Fenomenya ini bisa kita temukan di status facebook, twitter, dan aneka media sosial lainnya. Bahkan ada yang bernada protes karena menganggap Allah tidak adil.

Apa yang pertama kali Anda ingat ketika memiliki kendala/ tantangan dalam hidup? Mungkin saya harus temui si fulan, atau temui si anu, curhat ke .... kita tiba-tiba teringat kepada seorang teman/ orang bijak. Itu wajar-wajar saja. Tetapi, seringkali kita masih menemukan jalan buntu bukan? Permasalahan itu tidak kunjung selesai. Saat itulah kita bisa membiasakan menjadikan Allah sebagai pilihan pertama ketika tantangan datang.

Baca juga: Inilah sebabnya banyak orang yang tidak mengenal jati dirinya.

Sorang salaf tatkala melihat ada seseorang yang mengeluhkan kondisinya kepada orang lain maka ia berkata:

“Jika engkau mengeluhkan (kondisimu) kepada anak Adam maka sesungguhnya. Engkau sedang mengeluhkan Allah Yang Maha Penyayang kepada anak Adam yang bukan penyayang.”

Salah satu sunnah para nabi adalah berkeluh kesah kepada Allah. “Yakub menjawab: "Sesungguhnya hanyalah kepada Allah aku mengadukan kesusahan dan kesedihanku, dan aku mengetahui dari Allah apa yang kamu tiada mengetahuinya." (Q.S. Yusuf: 86)

Sahabat, yakinlah ketika semua pintu manusia tertutup rapat, selalu ada pintu langit yang terbuka bagi hamba-Nya yang berserah.

Ajaibnya, jalan keluar itu tiba-tiba muncul ketika kita sudah mengerahkan usaha terbaik tetapi belum melihat titik cerah. Tetapi, tiba-tiba di kegelapan itu muncul secercah cahaya dan itu mengubah segalanya.

Apakah Anda punya pengalaman, keajaiban datang ketika Anda sudah berserah diri secara totol kepada-Nya?



Photo Credit: waqafdaaruttauhid.com

Jakarta, 22 Dzulhijjah 1438 H

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima Kasih telah singgah! Semoga kita segera berjumpa lagi. Saya memberi hormat atas dedikasi dan komitmen Anda untuk terus tumbuh menjadi pribadi yang lebih baik. Saya menantikan suatu waktu untuk dapat berjumpa dengan Anda suatu hari.