Senin, 27 April 2015

Sudahkah kita ikhlas?

Jika Anda ingin tahu apa yang membuat orang terbangun ketika yang lain tertidur? apa yang membuat orang tetap melangkah ketika orang berhenti? apa yang membuat orang tetap memiliki harapan ketika orang berputus asa? apa beda pemenang dan pecundang? apa yang membuat orang bisa bertahan lebih lama? Apa yang membuat orang terus tumbuh dan berkembang walaupun tidak tampak?

Salah satu jawabannya adalah Ikhlas. Sebuah kata sederhana, mudah dicuapkan, tapi butuh latihan dan kesabaran untuk memilikinya. bahkan hanya satu kelompok yang tidak bisa diganggu oleh setan. yaitu orang yang Ikhlas. kenapa? karena motivasinya bergerak adalah Alloh swt. 

Beberapa waktu yang lalu seorang teman mengirimkan pesan yang sangat menarik tentang ikhlas.

Kata kata Ikhlas sering kita dengar, namun tidak mudah menyelaraskan ucapan & hati. Sudahkah kita ikhlas dan selaras antara ucapan & hati dlm kiprah hidup kita sampai hari ini ..?

Sulit … ?!! dan tidak pernah akan ditemukan kata Ikhlas dalam ayat Surat Al Ikhlas … !

Ikhlas itu…. Ketika nasehat, kritik dan bahkan fitnah, tidak mengendorkan amalmu dan tidak membuat semangatmu punah;

Ikhlas itu…. Ketika hasil tak sebanding usaha dan harapan, tak membuatmu menyesali amal dan tenggelam dalam kesedihan;

Ikhlas itu…. Ketika amal tidak bersambut apresiasi, tak membuatmu urung bertanding;

Ikhlas itu…. Ketika niat baik disambut berbagai prasangka, kamu tetap berjalan tanpa berpaling muka;

Ikhlas itu…. Ketika sepi dan ramai, sedikit atau banyak, menang atau kalah, kau tetap pada jalan lurus dan terus melangkah;

Ikhlas itu…. ketika kau lebih mempertanyakan:

Apa amalmu dibanding apa posisimu. Apa peranmu dibanding apa kedudukanmu. Apa tugasmu dibanding apa jabatanmu;


Ikhlas itu…. ketika ketersinggungan pribadi tak membuatmu keluar dari barisan dan merusak tatanan;

Ikhlas itu…. ketika posisimu di atas, tak membuatmu jumawa, ketika posisimu di bawah tak membuatmu enggan bekerja;

Ikhlas itu…. tidak dipengaruhi keadaan, dicaci tidak tumbang, dipuji tidak terbang;

Ikhlas itu…. ketika khilaf mendorongmu minta maaf, ketika salah mendorongmu berbenah;

Ikhlas itu…. ketika kebodohan orang lain terhadapmu, tidak kau balas dengan kebodohanmu, ketika kedzalimannya terhadapmu, tidak kau balas dengan kedzalimanmu; janganlah perselisihan kecil merusak persahabatan yang besar.

Ikhlas itu…. ketika kau bisa menghadapi wajah marah dengan senyum ramah, kau hadapi kata kasar dengan jiwa besar, ketika kau hadapi dusta dengan menjelaskan fakta;

Ikhlas itu…. memberi tanpa berharap kembali;

Ikhlas itu…. Gampang diucapkan, sulit diterapkan….. namun tidak mustahil diusahakan…

Belajar ikhlas, Ahad kemarin, Alloh pertemukan saya dengan sosok The Secret Man. Seorang pengusaha, Peduli dengan dunia pendidikan, bahkan berhasil mendirikan beberapa sekolah di kota-kota besar seperti Jakarta, dan sekitarnya. Beliau tidak mau dijemput di Bandara, tidak mau dipublish ke Publik kedatangannya. Tapi memiliki energi yang luar biasa untuk berbagi. Semoga Alloh membalas semua kebaikanmu.

Sahabat, Teruslah tumbuh walaupun tidak tampak.karena saya yakin, semakin banyak kita berserah kepada Alloh swt, semakin banyak yang Alloh serahkan kepada kita.

Luruskanlah niat dan buatlah sejarah dalam hidupmu.

 Menjelang Fajar, 8 Rajab 1436 H

Jumat, 24 April 2015

Obat Alternatif ketika Lelah

Aktivitas yang padat tentu terkadang mendatangkan kelelahan. Apakah sahabat merasakan hal sama? Sebagai orang yang sangat suka traveling atau melakukan perjalanan ngisi acara ke luar kota. Terkadang saya memiliki waktu istirahat yang sedikit di rumah. Tidak jarang ketika sampai di rumah, sudah ada anak-anak yang menunggu untuk diajarkan mengaji, lalu malamnya setelah isya Mahasiswa yang datang untuk belajar dan minta bimbingan dalam hidup.

Sebagian orang mungkin akan membatalkan bertemu dengan orang lain ketika sampai di rumah setelah letih bekerja, apalagi dari luar kota. Yang tidak sedikit menguras pikiran, tenaga dan waktu. Tapi saya memiliki obat mujarab bagi sahabat yang pernah atau juga merasakan hal yang demikian.

Bagaimana cara saya mengkiati agar saya tidak terlalu merasakan lelah. Ada dua hal yang saya lakukan selama menikmati  perjalanan yang cukup panjang ke rumah. 

Pertama, berzikir kepada Allah. Nikmat Alloh mengucur deras kepada kita setiap hari. Maaf  Salah, setiap detik. Saya mengingat semua nikmat yang telah Allah berikan dengan cuma-cuma: Oksigen, panca indera, kesehatan, air hujan, keindahan alam yang menyejukkan mata dan mendamaikan hati, orang yang mau belajar dan bertanya, dirindukan orang kehadirannya, dinantikan sampai-sampai dalam perjalanan selalu di sms oleh panitia, dan sebagainya. Sungguh tidak pantas mengeluh karena apa yang kita lakukan tidak sebanding dengan nikmat yang telah Allah berikan kepada kita.

Ternyata pekerjaan beratnya bukan pekerjaan fisik, tapi pekerjaan hati. Karena saya harus selalu memonitor niat saya beramal. Dua pertanyaan yang saya ajukan sebelum memulai aktivitas : Karena siapa saya beramal (bekerja)? dan apakah yang saya lakukan ini sudah benar (sesuai aturan).

Kamis, 23 April 2015

Kepribadian seorang Muslim



Hari ini kita selalu diperlihatkan bagaimana kemunduran moral manusia. Berbagai kasus asusila, korupsi, tawuran, narkoba, dan berbagai pristiwa melanda negeri ini. sebagai pribadi muslim, maka Sudah lama saya selalu mengamati dan memperhatikan bagaimana seharusnya kepribadian seorang muslim sebagaimana dikehendaki oleh islam. Bukankah Rosululloh diutus untuk menyempurnakan akhlak manusia?

Saya melihat tidak sedikit umat islam yang berlebihan dalam satu sisi dan mengabaikan sisi yang lain, atau memperhatikan suatu hal dan mengabaikan hal-hal lain, sebagai contoh Anda mendapatkan mereka rajin sholat dan selalu berada di shaf pertama, akan tetapi terkadang tidak peduli terhadap bau busuk yang keluar dari mulutnya, atau keluar dari bawah ketiaknya, atau Anda mendapatkan seseorang yang taat kepada Alloh swt, patuh, dan khusyuk, akan tetapi ia kurang dalam silaturahmi.

Senin, 20 April 2015

Kebaikan Dibalik tertundanya pengabulan Doa


Siapakah yang tidak ingin doanya terkabulkan? Hal yang paling ajaib adalah keinginan jiwa Anda yang kuat untuk memperoleh apa yang diinginkan. Semakin dicegah keinginan Anda, semakin kuat pula dorongan ke sana. Tapi pernahkah kita bertanya kenapa doa kita belum juga dikabulkan? Anda mungkin lupa bahwa tertundanya jawaban doa bisa jadi disebabkan dua hal: pertama, bisa jadi penundaan itu lebih baik bagi Anda dan menyelamatkan Anda dari musibah, atau kedua, karena menumpuknya dosa-dosa Anda, sebab dosa-dosa itu akan menghambat terkabulnya doa.

Lalu apa yang harus saya lakukan agar doa saya terkabul? Bersihkanlah jalan-jalan terkabulnya doa dengan menjauhi segala maksiat. Periksalah dan Lihatlah apa yang Anda minta dan tuntut, apakah itu baik bagi agama Anda atau hanya sekedar untuk menuruti hawa nafsu (ingin dianggap hebat, populer, dsb).

Jika semua yang Anda lakukan hanya demi hawa nafsu atau memenuhi selera Anda, maka ketahuilah bahwa tidak dikabulkannya apa yang Anda minta adalah bukti kasih sayang Alloh kepada Anda. Dalam kehidupan pribadi, saya pun merasakan hal yang demikian, tidak semua yang saya minta dikabulkan, akan tetapi jumlahnya lebih sedikit daripada yang Alloh kabulkan dan boleh jadi Alloh ganti dengan perkara yang lebih baik.

Minggu, 19 April 2015

Nafsu yang Tersembunyi

Bagaimana kabarmu hari ini sahabat? Semoga Keselamatan, Rahmat dan Barokah dari Alloh swt selalu menyertaimu. Kali ini saya ingin berbagi sebuah kisah yang sangat menarik untuk kita renungi yang dikirimi oleh salah seorang sahabat saya melalu WA. Beberapa pakar sejarah Islam meriwayatkan sebuah kisah menarik. Kisah Ahmad bin Miskin, seorang ulama abad ke-3 Hijriah dari kota Basrah, Irak.

••••••••••••••••••••••••

Menuturkan lembaran episode hidupnya, Ahmad bin Miskin bercerita:

Aku pernah diuji dengan kemiskinan pada tahun 219 Hijriyah. Saat itu, aku sama sekali tidak memiliki apapun, sementara aku harus menafkahi seorang istri dan seorang anak. Lilitan hebat rasa lapar terbiasa mengiringi hari-hari kami.

Maka aku berazam untuk menjual rumah dan pindah ke tempat lain. Akupun berjalan jalan mencari orang yang bersedia membeli rumahku.

Bertemulah aku dengan sahabatku Abu Nashr dan kuceritakan kondisiku. Lantas, dia malah memberiku 2 lembar roti isi manisan dan berkata: “berikan makanan ini kepada keluargamu.”

Di tengah perjalanan pulang, aku berpapasan dengan seorang wanita fakir bersama anaknya. Tatapannya jatuh di kedua lembar rotiku. Dengan memelas dia memohon:

“Tuanku, anak yatim ini belum makan, tak kuasa terlalu lama menahan siksa lapar. Tolong beri dia sesuatu yang bisa dia makan. Semoga Allah merahmati Tuan.”

Sementara itu, si anak menatapku polos dengan tatapan yang takkan kulupakan sepanjang hayat. Tatapan matanya menghanyutkan akalku dalam khayalan ukhrowi, seolah-olah surga turun ke bumi, menawarkan dirinya kepada siapapun yang ingin meminangnya, dengan mahar mengenyangkan anak yatim miskin dan ibunya ini.

Tanpa ragu sedetikpun, kuserahkan semua yang ada ditanganku. “Ambillah, beri dia makan”, kataku pada si ibu.

Demi Allah, padahal waktu itu tak sepeserpun dinar atau dirham kumiliki. Sementara di rumah, keluargaku sangat membutuhkan makanan itu.

Spontan, si ibu tak kuasa membendung air mata dan si kecilpun tersenyum indah bak purnama.

Kutinggalkan mereka berdua dan kulanjutkan langkah gontaiku, sementara beban hidup terus bergelayutan dipikiranku.

Sejenak, kusandarkan tubuh ini di sebuah dinding, sambil terus memikirkan rencanaku menjual rumah.

Dalam posisi seperti itu, tiba tiba Abu Nashr terbang kegirangan mendatangiku.

“Hei, Abu Muhammad! Kenapa kau duduk duduk di sini sementara limpahan harta sedang memenuhi rumahmu?”, tanyanya.

“Subhanallah….!”, jawabku kaget. “Dari mana datangnya?”

“Tadi ada pria datang dari Khurasan. Dia bertanya tanya tentang ayahmu atau siapapun yang punya hubungan kerabat dengannya. Dia membawa berduyun-duyun angkutan barang penuh berisi harta”, ujarnya.

“Terus?”, tanyaku keheranan.

“Dia itu dahulu saudagar kaya di Bashroh ini. Kawan ayahmu. Dulu ayahmu pernah menitipkan kepadanya harta yang telah ia kumpulkan selama 30 tahun. Lantas dia rugi besar dan bangkrut. Semua hartanya musnah, termasuk harta ayahmu.

Lalu dia lari meninggalkan kota ini menuju Khurasan. Di sana, kondisi ekonominya berangsur-angsur membaik. Bisnisnya melajit sukses. Kesulitan hidupnya perlahan lahan pergi, berganti dengan limpahan kekayaan.

Jumat, 17 April 2015

Apakah Alloh mencintai Anda?

Beberapa minggu ini saya mengalami hari-hari yang sangat luar biasa, Alhamdulillh atas nikmat Alloh yang tidak terhitung jumlahnya. Bersama-sama sahabat DMM mengunjungi masyarakat bengkulu selatan untuk berbagi pencerahan kepada umat, memberikan pelatihan dan seminar kepada pelajar dan mahasiswa, penandatangan buku, bertemu, bercengrama dengan anak-anak mutiara cendikia, bertemu orang tua.

Di tengah padatnya jadwal saya, selalu menyempatkan untuk memperbaharui keimanan dan pemahaman keislaman. Walaupun tubuh terasa letih seharian beraktifitas, pencerahan agama adalah oase yang mendamaikan hati untuk mempersiapkan energi dalam melanjutkan perjuangan. tapi ada kiriman pesan  WA dari seorang sahabat yang cukup menarik hati tenang cinta Alloh.

Sahabat, hari ini kita berbicara tentang cinta. Mencintai Alloh adalah sebuah kenikmatan tak terhingga bagi seorang hamba. Tapi pertanyaannya apakah Alloh mencintai kita? bisakah kita mengetahui kecintaan Alloh terhadap kita? apa saja ciri-ciri atau tanda-tandanya? 

Cinta Alloh kepada hamba-Nya, tidak selalu bersifat abstrak, tapi memiliki indikator yang bisa kita lihat dan rasakan dalam hati dan berwujud melalui tindakan. Oleh karena itu, saya selalu bertanya apakah saya atau Anda dicintai Alloh?

ciri-ciri seorang hamba yang sangat dicintai Allah SWT. Ada tiga ciri utamanya.

Ciri pertama, ia dipersulit untuk berbuat maksiat. Saat hamba yang dicintai-Nya ini punya niat dan keinginan untuk berbuat maksiat, rencananya itu selalu digagalkan oleh Allah SWT. Boleh jadi ia tiba-tiba sakit, tertidur, lupa, terjebak macet, tidak punya uang dan lain sebagainya.

Ciri yang kedua, ia dimudahkan untuk taat. Ia sangat mudah bangun malam untuk bermunajat kepada Allah, bahkan tanpa alarm. Dipermudah urusan jodohnya, diberi banyak kesempatan berbakti kepada orang tuanya, karirnya tidak menghalanginya untuk beribadah, bisnisnya semakin banyak menebar manfaat.

Ciri yang ketiga, ia selalu dibuat tergantung dengan Allah. Boleh jadi dan ini tidak sedikit saya temukan, habisnya tabungan seseorang adalah cara Allah SWT mengingatkan seseorang agar ia tergantung dengan Allah SWT bukan tergantung dengan saldo di buku tabungan. Mungkin, selama ini orang tersebut merasa aman karena tabungannya berlimpah, sampai ia lupa memohon dan berdoa kepada Sang Pemberi Rezeki. Sehingga dia mulai dari awal dengan keyakinan dan semangat yang baru.

Apakah Anda punya ketiga ciri tersebut di atas? Atau jangan-jangan Anda termasuk orang yang mudah maksiat, sulit untuk taat dan sering merasa aman dengan selain Allah swt? Hanya Anda dan Dia yang tahu jawabannya.

Semoga engkau menjadi kekasih Alloh sahabat.

Semoga Keselamatan, rahmat, dan barokah Alloh swt selalu menyertaimu

Bengkulu, 27 Jumadil Akhir 1436 H
Hamba Alloh yang selalu mengharapkan Rahmat, Ridho dan Ampunan-Nya

Kamis, 16 April 2015

Mengakses Kondisi Mental

Saya ingin memulainya dengan bertanya kepada Anda, Pernahkah Anda melakukan sesuatu dan berpikir setelah itu, “Kenapa aku melakukan hal yang sangat buruk dan memalukan itu? Bodoh sekali. Atau sebaliknya, pernahkah Anda melakukan sesuatu kemudian mengatakan pada diri Anda sendiri, “ternyata saya bisa, Luar Biasa, Mengagumkan! Bahkan Anda sampai heran bagaimana mungkin aku melakukan itu?

Sebagai orang yang biasa berkecimpung dalam dunia pendidikan, pelatihan, dan sering berinteraksi dengan pejabat, karyawan, pedagang, pengusaha, mahasiswa, pelajar, dan  anak-anak di rumah serta masyarakat. Saya selalu bertanya Apa yang menentukan perbedaan antara seseorang yang bertindak buruk atau brilian? Apakah ini karena tingkat kecerdasaannya? Saya yakin amat jarang ia hanya merupakan hasil dari kemampuan Anda. Lalu apa?

Pernahkah Anda melihat, mendengar, atau merasakan pada diri Anda sendiri bahwa Tidak sedikit orang yang memiliki cacat fisik tetapi memiliki prestasi yang luar biasa di bidang menghafal Al-Qur'an, olahraga, sendi, menulis dll. Tapi ada juga orang yang sempurna, tubuhnya, tetapi tidak memiliki daya untuk mengubah kehidupannya sendiri. 

Rabu, 15 April 2015

Alasan yang kuat

Ponpes Al Hasanah
Sebagian orang terkadang memiliki semangat berapi-api dalam melakukan sesuatu, setelah itu seiring berjalannya waktu semangatnya memudar dan loyo? Apa yang menyebabkan seseorang memiliki semangat yang begitu dahsyat?

Jawabannya adalah karena sesorang yang bersemangat memiliki alasan yang kuat. Orang yang tidak memiliki alasan (baca : niat) yang kuat sehingga melahirkan tekad, tidak akan bertahan lama dalam melakukan aktivitasnya. Oleh karena itu, jika Anda sedang mengalami kelesuhan, tanyakan pada diri Anda, Apakah saya memiliki alasan yang cukup kuat untuk melakukan pekerjaan ini?

Saya pribadi memiliki alasan yang kuat untuk selalu berbagi inspirasi dan motivasi kepada banyak orang. Di usia yang masih muda, saya harus mempersiapkan bekal yang sebanyak-banyaknya menuju kampung halaman saya ke negeri keabadiaan.

Ilmu adalah salah satu makanan harian bagi jiwa saya. berbagi ilmu adalah investasi yang pahalanya mengalir hingga hari kiamat. Bukankah Kebanyakan kita sudah tahu bahwa ketika anak Adam meninggal putus seluruh amalnya kecuali tiga hal, salah satunya adalah ilmu yang diajarkan dan diamalkan. Berbagi ilmu melalui tulisan dan ucapan serta tindakan adalah kegiatan harian yang tidak akan pernah saya tinggalkan Hingga akhir hayat.

Belakangan ini saya merenungi diri dan perbekalan yang saya miliki. Ternyata Saya sadar diri bahwa amal saya sangat sedikit maka saya tetap ingin mendapat kiriman pahala walau saya sudah terkubur di dalam bumi. Bagi saya, berbagi ilmu adalah investasi cerdas yang tak boleh saya tinggalkan.

Saya masih ingat pesan guru saya “jika kita mengajarkan ilmu yang kita miliki kepada orang lain, maka Alloh akan menambahkan ilmu yang belum kita miliki” ternyata hingga hari ini saya merasakan semakin sering kita berbagi ilmu ternyata semakin banyak ilmu yang kita peroleh. Selain itu, semakin sadar bahwa diri ini amatlah lemah dan bodoh sehingga tak ada alasan untuk sombong.

Ayo temukan alasan yang bisa membuat Anda terus bergairah dan bersemangat dalam hidup.

Bengkulu,  25 jumadil Akhir 1436 H

Kisah Seorang Istri Sholehah (Patut di Baca dan Direnungkan)


Seorang istri menceritakan kisah suaminya pada tahun 1415 H, ia berkata :

Suamiku adalah seorang pemuda yang gagah, semangat, rajin, tampan, berakhlak mulia, taat beragama, dan berbakti kepada kedua orang tuanya. Ia menikahiku pada tahun 1390 H. Aku tinggal bersamanya (di kota Riyadh) di rumah ayahnya sebagaimana tradisi keluarga-keluarga Arab Saudi. Aku takjub dan kagum dengan baktinya kepada kedua orang tuanya. Aku bersyukur dan memuji Allah yang telah menganugerahkan kepadaku suamiku ini. Kamipun dikaruniai seorang putri setelah setahun pernikahan kami.

Lalu suamiku pindah kerjaan di daerah timur Arab Saudi. Sehingga ia berangkat kerja selama seminggu (di tempat kerjanya) dan pulang tinggal bersama kami seminggu. Hingga akhirnya setelah 3 tahun, dan putriku telah berusia 4 tahun… Pada suatu hari yaitu tanggal 9 Ramadhan tahun 1395 H tatkala ia dalam perjalanan dari kota kerjanya menuju rumah kami di Riyadh ia mengalami kecelakaan, mobilnya terbalik. Akibatnya ia dimasukkan ke Rumah Sakit, ia dalam keadaan koma. Setelah itu para dokter spesialis mengabarkan kepada kami bahwasanya ia mengalami kelumpuhan otak. 95 persen organ otaknya telah rusak. Kejadian ini sangatlah menyedihkan kami, terlebih lagi kedua orang tuanya lanjut usia. Dan semakin menambah kesedihanku adalah pertanyaan putri kami (Asmaa’) tentang ayahnya yang sangat ia rindukan kedatangannya. Ayahnya telah berjanji membelikan mainan yang disenanginya…

Kami senantiasa bergantian menjenguknya di Rumah Sakit, dan ia tetap dalam kondisinya, tidak ada perubahan sama sekali. Setelah lima tahun berlalu, sebagian orang menyarankan kepadaku agar aku cerai darinya melalui pengadilan, karena suamiku telah mati otaknya, dan tidak bisa diharapkan lagi kesembuhannya. Yang berfatwa demikian sebagian syaikh -aku tidak ingat lagi nama mereka- yaitu bolehnya aku cerai dari suamiku jika memang benar otaknya telah mati. Akan tetapi aku menolaknya, benar-benar aku menolak anjuran tersebut.

Aku tidak akan cerai darinya selama ia masih ada di atas muka bumi ini. Ia dikuburkan sebagaimana mayat-mayat yang lain atau mereka membiarkannya tetap menjadi suamiku hingga Allah melakukan apa yang Allah kehendaki.

Selasa, 14 April 2015

Hari Yang Terus Berputar

Berbagi Motivasi di Al-Hasanah
Sahabat sadarilah bahwa apapun yang menimpa Anda saat ini, itu hanyalah sementara. Karena  zaman tidak akan berada pada kondisi yang sama terus menerus, sebagaimana firman Alloh, “Hari-hari itu Kami pergilirkan di antara manusia (Q.S. Ali-Imron:140). Suatu saat seseorang ditimpa kefakiran, namun pada saat yang lain bisa kaya; suatu saat mulia, dilain waktu tiba-tiba menjadi sangat hina.

Kalau begitu, siapakah orang  paling kuat? Orang yang kuat adalah yang selalu berada dalam satu jalur, yaitu takwa kepada Alloh. Pesan yang selalu dikumandangkan oleh Khotib setiap jum’at di masjid-masjid di seluruh penjuru dunia dan sudut bumi Alloh yang begitu luas. Dengan bekal itu, jika ia kaya, maka kekayaannya akan menghiasi dirinya dan jika ditimpa kefakiran, pintu kesabarannya telah lama terbuka seluas-luasnya; jika ia sehat, maka itulah puncak kenikmatan baginya dan jika diterpa cobaan, justru akan semakin bening jiwanya. Tidak ada yang bisa mempengaruhi hidupnya selain Alloh. Tidak berpengaruh baginya, apakah zaman sedang naik menanjak ataupun sedang turun ke jurang. Semuanya akan selalu berubah.

Ketakwaan adalah akar dari keselamatan dan penjaga yang tidak pernah tidur melindungi kita dari imbas perubahan zaman. Takwalah yang akan membuat manusia bangkit ketika tergelincir dan menuntunnya ke jalan yang benar. Kemungkaran pun sebenarnya adalah kenikmatan, namun tidak sejalan dengan takwa, hingga menjadikan pelakunya sangat merugi.

Oleh karena itu, hendaklah kita senantiasa bertakwa dalam segala gerak-gerik kita. dengan demikian, Anda akan menemukan bahwa dalam ruang yang sempit sekalipun, sebenarnya ada jalan keluar dan setelah sakit pun akan datang masa sehat. Ini ganjaran yang langsung Anda terima di dunia, sedangkan di akhirat tentu akan jauh lebih nikmat dan berbeda lagi ceritanya.

Bengkulu,  24 Jumadil Akhir 1436 H
Hamba Alloh yang selalu mengharap Ridho dan Ampunan-Nya

Sabtu, 11 April 2015

Mantan Preman jadi Ulama (Kisah Nyata Ulama Besar di Baghdad)

Ada Kisah yang sangat menarik yang masih terus terbayang ketika di Bogor Beberapa waktu yang lalu, di tengah suasana embun pagi dan dinginya suasana megamendung, puncak bogor, salah seorang Ustadz Memberikan Tausiah tentang kisah Malik Bin Dinar. Seorang Preman Besar pada zamannya dan berubah menjadi Ulama Besar di Baghdad. 

Sejak dini, aku hidup sebagai pemabuk, tersesat dan ahli maksiat. Menzalimi manusia, merampas harta orang lain, makan riba dan bahkan menggebuki orang adalah pekerjaan harianku. Tak ada hari dalam hidupku tanpa berbuat zalim terhadap manusia. Nyaris semua bentuk maksiat pernah aku lakukan.. Bahkan terkadang orang-orang yang tinggal di sekitarku ngeri mendegar namaku…

Aku ingin menikah

Pada suatu hari, aku sangat ingin menikah karena merindukan punya anak yang akan menghibur kehidupanku yang amat keras itu. Lalu, aku menikahi seorang gadis di kotaku (Baghdad)dan setelah hampir setahun istrikupun melahirkan seorang bayi wanita yang amat mungil lagi cantik. Bayi itu ku beri nama“Fatimah”.

Entah bagaimana, aku amat mencintai Fatimah, bahkan melebihi orang lain di sekitarku. Semakin Fatimah tumbuh dengan sehat, imanku semakin tumbuh pula dalam hatiku dan maksiat semakin berkurang dalam kehidupanku. Suatu hari, saat aku memegang gelas yang isinya khamar (minuman yang memabukkan), Fatimah melihatnya. Ia mencoba mendekatiku dan menghalangi akau meminum khamar tersebut. Aku tidak tahu kenapa Fatimah bisa melakukan hal itu. Pasti, Allah lah yang membuat Fatimah bisa berbuat seperti itu…

Fatimah semakin besar. Imankupun semakin bertambah dalam hatiku… Setiap aku mendekatkan diri pada Allah satu langkah, maka seperti itu pula aku menjauh dari maksiat. Kondisi seperti itu terus berlanjut sampai Fatimah berusia tiga tahun. Saat memasuki usia tiga tahun, tanpa sebab sakit sedikitpun, Fatimah meninggal dunia….

Kembali menjadi ahli maksiat

Sungguh tak masuk akal… peristiwa “kematian Fatimah” membuatku putus asa dan aku berbalik menjadi preman, lebih sadis dan kejam dari sebelum aku menikah…Aku kehilangan kesabaran yang seharusnya dimiliki oleh orang beriman saat menghadapi ujian. Aku gagal total dalam menghadapi ujian itu…

Kali ini, hidupku kembali sebagai ahli maksiat dan kezaliman. Bahkan lebih dahsyat dari sewaktu aku masih muda. Akhirnya, setan benar-benar berhasil mempermainkan kehidupanku. Sampai pada suatu saat, setan berkata padaku : "Hari ini, hari yang paling bahagia bagi kamu. Kamu silahkan mabuk semabuk-mabukknya yang belum pernah terjadi sepanjang hidupmu…"

Mimpi hari kiamat

Akupun bertekad untuk mabuk dan minum khamar sebanyak-banyaknya. Sepanjang malam itu kerjaku hanya minum dan minum khamar… Saat aku teler dan kemudian ketiduran, tiba-tiba aku bermimpi. Dalam mimpiku, aku sedang menghadapi sebuah peristiwa besar, yakni kiamat. Matahari tidak lagi memberikan cahayanya ke bumi. Laut berubah menjadi api raksasa.. Di bumi terjadi gempa yang amat dahsyat.. Semua manusia berkumpul di padang mahsyar..Manusia sangat banyak dan hilir mudik bergelombang-gelombang. Aku adalah salah satu di antara mereka.

Tiba-tiba, aku mendengar suara orang yang memanggil Fulan bin Fulan.. "Ayo segera menghadap yang Maha Perkasa"…Saat itu aku melihat ada orang yang hitam pekat wajahnya karena sangat ketakutan.. Tak lama kemudian, aku mendengar suara memanggil namaku sambil berkata :" Ayo, segera kamu menghadap kepada yang Maha Perkasa"… Tiba-tiba saja semua manusia sangat banyak itu menghilang dari sekelilingku… Tinggal aku sendiri di tengah padang mahsyar yang amat luas itu.

Saat aku melihat ke suatu arah, tiba-tiba aku melihat ULAR yang sangat besar dan garang sedang menuju ke arah tempat aku berdiri sambil membuka mulutnya lebar-lebar..Aku lari dan berlari menjauh dari kejaran ular tersebut karena sangat takut, sampailah aku meihat seorang KAKEK yang sudah sangat lemah.. Lalu aku berkata : "Bapak! Tolonglah aku dan selamatkan aku dari ular itu!" Sang kakek berkata : "Wahai anakku, aku sendiri sangat lemah dan tidak berdaya sama sekali.. Cobalah anda lari ke suatu tempat di sana semoga ada yang bisa membantumu".. Akupun berlari ke arah yang ditunjukkan kakek tersebut dan ular tersebut di belakangku, sedang di hadapanku ada nyala api yang sangat panas..

Bertumbuh adalah sebuah Pilihan

Tinggal menunggu beberapa bulan lagi kita akan memasuki Masyarakat Ekonomi Asean (MEA). Sebagian orang menanggapi positif dan sebagian lagi negatif. Bayangkan ketika terjadi persaingan semakin ketat, karena orang bisa berlalu lintas dan keluar masuk antar negara untuk mencari pekerjaan dan berbisnis. Saya tidak tahu apakah pemuda kita menyadarinya atau tidak. Jika diperkotaan dengan akses informasi yang cepat mungkin ini sudah diantisipasi jauh-jauh hari. Tapi bagaimana dengan generasi muda kita di pelosok?

Rabu, 08 April 2015

Menerima Nasihat

Kremalogi, Tahura
Sebagai orang yang sering bergelut di majelis ilmu, training dan pelatihan. Saya mengamati bahwa ketika seseorang diperdengarkan tentang nasehat-nasehat dan motivasi pengembangan diri seringkali tiba-tiba muncul suatu kesadaran spontan dalam dirinya, namun ketika ia keluar dari kelas, ruangan, atau majelis ilmu hatinya kembali mengeras dan membatu.

Saya selalu bertanya apa yang membuat perbedaan seseorang mudah menerima nasehat dan orang lain sulit sekali menerima. Bagaiamana dengan kemampuan mereka menindaklanjuti ilmu yang telah didapat? Sebagai orang yang konsen di bidang pengembangan sumber daya manusia, tentu saya selalu berusaha mencari tahu, membaca, dan merenungi sebabnya, saya akhirnya berkesimpulan, bahwa manusia sangat berbeda-beda kondisinya dalam menerima nasehat. Umumnya manusia tidak berada dalam kondisi yang sama, saat menyimak nasehat maupun setelah mendengarkannya.

Renungan dan refleksi saya sampai kepada dua kesimpulan walaupun dalam teori menyimak kita akan mendapati banyak sekali penyebabnya. Pertama, nasehat-nasehat itu ternyata laksana cemeti, ketika seseorang habis dipukuli dengan cemeti itu, ia seringkali tidak merasa sakit. Kedua, ketika mendengar nasehat, ia sedang berada dalam kondisi jiwa dan pikiran yang prima. Dia terlepas dari segala ikatan duniawi. Ia diam dan menghadirkan hatinya. Akan tetapi, ketika disibukkan dengan urusan dunia, penyakit lamanya kambuh kembali. Bagaimana mungkin ia bisa kembali seperti saat mendengarkan nasehat-nasehat itu?

Kondisi demikian dapat menimpa siapa setiap orang. Lalu bagaimana caranya agar kita bisa menerima nasehat dengan baik? Hanya mereka yang memiliki kesadaran tinggilah yang bisa mengatasi pengaruh-pengaruh duniawi tersebut. Ada yang bertekad kuat dan kokoh berpegang pada prinsip yang sudah diyakininya, lalu ia berjalan tanpa menoleh-noleh lagi. Ia memiliki standar baru bagi kehidupannya, ia akan memberontak jika perilakunya tidak lagi sesuai dengan tabiar dirinya. Salah satu contoh digenerasi sahabat adalah Hanzalah ra yang pernah mengecam dirinya sendiri, “Hanzalah telah munafik!”

Ada pula orang yang terkadang masih terbawa-bawa oleh kelalaian akibat pengaruh tabiat dirinya atau hawa nafsunya, namun pada saat yang sama nasehat itu masih mempengaruhi dirinya untuk beramal. Mereka laksana cabang-cabang pohon yang gampang goyah diterpa hembusan angin. Ada pula golongan manusia yang tidak terpengaruh apa-apa, hanya sekedar mendengar, mereka laksana batu-batu yang diam.

Di beberapa sudut kota ini saya masih melihat, ceramah hanya dijadikan rutinitas. Pesertanya sudah tua, terkadang hanya beberapa orang, yang bersender di sudut masjid sambil berselonjor. Ada dua kemungkinan, bisa jadi kita yang tidak bijak dalam menyampaikan nasehat karena  lebih banyak humornya atau hati kita yang mendengar sudah keras membatu?

Semoga Alloh selalu melapangkan dada kita untuk menerima nasehat.


Bengkulu, 18 Jumadil Akhir 1436 H

Selasa, 07 April 2015

Bersabar dan Sholat

Sahabat adakah dari kita yang tidak pernah memiliki masalah? Alloh swt sungguh Maha Mengetahui segala isi gejolak hatimu, apapun yang terlintas dalam pikiran dan jiwamu. Dengan Kasih dan sayangnya Dia memanggil orang-orang yang beriman dengan panggilan mesra. 

Tapi sayang, banyak orang yang tidak menyadari kecintaan dan perhatian Robbnya kepada dirinya yang penuh hina ini. tidak kita merasakan kebahagiaan, bahwa kita hamba dengan segala keterbatasan diajak dialog dengan Robb yang menciptakan seluruh alam semesta.

Jika kita merasa punya masalah dan problem tidak perlu khawati jika kita tidak memiliki uang yang banyak untuk pelesir ke berbagai belahan dunia. Karena kebahagiaan dan jalan keluar itu sangat dekat.


"Hai orang-orang yang beriman, mintalah pertolongan (kepada Alloh) dengan sabar dan (mengerjakan) shalat, Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar." (Q.S. Al-Baqoroh: 153)

Mari kita menarik pelajaran sejenak dari ayat di atas :

Alloh swt memanggil kita orang-orang yang beriman. Pertama, Agar kita tidak pernah putus asa (harapan) dalam menghadapi kehidupan ini. kehidupan kadang memang terasa berat, kadang ringan. Ada susah ada gembira. Ada nikmat, ada musibah. Ada sakit dan ada sehat. Ada yang lahir dan ada yang mati. Maka jika kita mendapatkan kegembiraan jangan sampai lalai, dan yang bersedih jangan sampai putus asa. Jika kita kehilangan sesuatu yakinlah, bahwa Zat yang pernah memberi kita nikmat masih hidup dan akan terus hidup dan bisa memberi kita jauh lebih banyak dan baik.

Apakah Saya Benar-Benar Dapat Diajar?

Semangat Mencari Kebenaran
Banyak orang yang sibuk bertanya dan mencari cara bagaimana cara belajar yang baik, bagaimana meningkatkan motivasi belajar anak, siswa, pelajar, mahasiswa, karyawan, dan manusia, tapi pernahkah kita mencoba bertanya apakah saya benar-benar dapat diajar?

Hari ini saya belajar hal yang berharga bahwa semua nasihat baik yang ada di dunia ini tidak akan dapat membantu Anda jika Anda tidak memiliki semangat untuk dapat diajar.

Tidak sedikit orang yang semangat dalam belajar, tapi sulit diberikan pengajaran orang lain. Menutupi diri dari nasehat, petunjuk, arahan, walaupun mereka yang mengajar terkadang lebih muda umurnya.

Untuk mengetahui apakah Anda benar-benar bersikap terbuka terhadap ide-ide baru dan cara-cara baru dalam mengerjakan sesuatu, jawablah beberapa pertanyaan berikut ini:

Sabtu, 04 April 2015

Bertemu Orang itu Kesempatan Mengambil dan berbagi Energi

Mengapa banyak orang yang terlihat selalu semangat dan bergairah dalam hidup? Salah satu jawabanya, karena bertemu banyak orang dengan latar belakang yang berbeda. Bila kita bertemu dengan banyak orang manfaatkanlah untuk ngobrol dan jangan malu untuk bertanya. Dengan cara ini, Anda akan dapat banyak informasi dan ilmu.

Beberapa waktu belakangan ini saya banyak bertemu dengan orang-orang hebat, mulai dari perintis sekolah islam di indonesia, bertemu dengan Haji Alai (yang sering disebut Dokter Mall dan salah satu pendiri Komunitas Tangan Di atas), kamis kemarin saya bertemu dengan tamu spesial di bandara fatmawati, Mas Yadi namanya (Founder Metode Yadain Litahfizhil Qur’an) dan Ustadz Ma’mun Al-Qurtuby, Al-Hafizh (Pimpinan Yayasan Karantina Tahfizh Nasional). Di yayasan mereka, orang bisa hafal Qur’an hanya satu bulan. Nggak percaya? Ini beneran.

Pagi Jum’at saya ada rapat dengan sebuah lembaga dan yayasan pendidikan di Kota Bengkulu, lalu Jum’at setelah mengisi Khutbah di Masjid Babussalam Paga Dewa, setelah sholat saya disalami oleh seorang bapak tua yang menyambut tangan saya dengan hangat dan mengajak ngobrol sebentar. Saya baru tahu dari takmir masjid ternyata dia adalah wakil ketua Kejaksaan. Siangnya pertemuan dengan Tim DMM. Setiap pertemuan unik dan memberikan saya sudut pandang baru.

Bertemu bukan hanya sekedar hubungan kerja (bisnis). Tapi bertemulah untuk mengasah ketrampilan sosial kita, bertukar ilmu dan informasi serta memetik banyak pelajaran dari orang yang kita temui. Pastikan pula Anda juga berbagi sesuatu, walau mungkin hanya sekedar senyum dan menyebut nama orang yang kita temui.

Jumat, 03 April 2015

Nikmat yang Membawa Penyesalan

Sahabat salah satu nikmat yang Alloh swt berikan kepada kita dan membedakan kita dengan makhluk yang lain adalah Akal. Akal diciptakan Alloh dengan kelebihan untuk mampu melihat akibat-akibat di masa depan. Adapun orang-orang berakal pendek, mereka tidak melihat kecuali apa yang hadir sekarang dan tidak pernah melihat dampaknya di masa yang akan datang. Barangkali salah satu penyebabnya cara kita menggunakan waktu yang berantakan (baca di sini: Pentingnya Waktu dalam Islam)

Sahabat saya dimana pun engkau berada, semoga lelahmu hari ini menjadi penggugur dosamu. Bersemangatlah untuk mendapatkan hal-hal yang mendatangkan manfaat bagimu.

Para  koruptor hanya memandang kenikmatan harta, namun mereka melupakan bahwa mereka bisa dipenjara, hartanya bisa disita, istri dan anaknya menanggung malu. Para pengganggur melihat nikmatnya berleha-leha dan melupakan akibat perbuatannya, hilangnya harta dan ilmu. Ketika dewasa ia ditanya tentang suatu ilmu, namun tidak mengetahui jawabannya. Ketika membutuhkan sesuatu, ia meminta-minta dan menjadi orang yang hina. Kini ia menikmati penyesalannya atas kemalasan yang dilakukannya. Lebih dari itu semua, ia tidak akan menikmati pahala di akhirat karena tidak pernah melakukan apa-apa di dunia.

Demikian juga pemabuk. Setiap kali saya melakukan perjalanan memberikan pelatihan di kota Curup, saya melihat ada rumah khusus tempat orang berkumpul untuk minum tuak. Mereka menikmati minuman-minuman itu sesaat dan melupakan akibat yang akan menimpanya di dunia dan di akhirat.

Begitu juga zina. Pezina melupakan aib yang diterima di dunia. Mungkin seorang wanita pezina yang bersuami hamil akibat hasil perzinahannya, sehingga tidak jelas garis keturunan anaknya.

Hendaknya semua hal di atas bisa kita kiaskan dengan hal-hal lain dan berhati-hati terhadap akibat yang akan diterima. Selain itu, janganlah menuruti kenikmatan sementara yang akan menghilangkan banyak kebaikan. Bersabarlah menghadapi semua kesulitan, Anda akan mendapatkan keuntungan yang tidak terkira.

Terakhir saya ingin berwasiat untuk kita semua

Didalam sebuah hadits shahih Rasulullah Shalallahu alaihi wa sallam bersabda :

"Berupayalah terhadap apa-apa yang membawa manfaat kepadamu, meminta tolonglah kepada Allah, janganlah lemah. Dan jika kamu ditimpa sesuatu maka janganlah mengatakan seandainya aku melakukan (ini) mungkin akan begini dan begitu, akan tetapi katakanlah,'(semua itu) adalah takdir Allah dan apa yang Dia kehendaki maka Dia lakukan. Sesungguhnya 'seandainya' membuka perbuatan setan." (HR. Muslim)

Di hadits ini, Rasulullah Shalallahu alaihi wa Sallam memberikan kunci-kunci meraih kesuksesan dan bagaimana sikap kita terhadap suatu yang tidak kita harapkan menimpa kita, yaitu :

Kamis, 02 April 2015

Tips Mengatasi Generasi “Home Service”

Membangun peradaban yang besar tentu kita membutuhkan Sumber daya manusia yang besar dan berkualitas. salah satu basis pendidikan SDM yang berkualitas adalah di keluarga. Dalam sejarah peradaban manusia, saya mengamati bahwa banyak orang-orang besar lahir dari bimbingan orang tua mereka yang sabar menumbuh kembangkan potensi anaknya, mengasuh raga dan jiwa mereka menjadi pahlawan di masa mendatang.

Beberapa waktu yang lalu, ketika saya sedang mengajar mengaji anak-anak, tanpa sepengetahuan saya, ada salah satu Anak yang berkelahi. Lalu kami segera melerainya. Dan saya memintanya untuk saling bermaafan lalu segera pulang. Beberapa menit kemudian orang tuanya datang dan memarahi anak yang berkelahi dengan anak. Walaupun saksi mata, para orang tua yang menunggu anaknya di teras rumah menyaksikan bahwa anaknya yang sebenarnya salah karena mengganggu kakak tingkatnya. Dari sinilah saya tertarik untuk mengangkat Topik ini yang saya kolaborasikan materinya dengan kiriman WA dari seorang teman, tulisan dari Deassy Marlia Destiani (Preschool on Line). semoga bisa menjadi bahan renungan untuk orang tua dan calon orang tua.

Itu adalah sekelumit gambaran, bagaimana generasi Home service ini didik, sehingga bisa bertingkah seenaknya di luar rumah, karena terbiasa serba boleh oleh Ibu atau Bapaknya. Sejak kecil, saya sangat senang sekali dengan anak-anak, bahkan ketika SD beberapa orang tuanya menitipkan anaknya kepada saya untuk bermain, dan menemani mereka makan. Jadi saya, pengalaman 15 tahun berinteraksi dengan anak-anak membuat saya memiliki daya tahan untuk menghadapi berbagai macam pola dan tingkah laku mereka.

Saya bersyukur, ternyata Alloh mendidik saya untuk belajar bagaimana bisa bersabar dan bersahabat dengan pola pikir mereka yang beragam. Kesabaran memang tidak bisa dibangun hanya satu malam, oleh karena itu, para orang tua yang tidak terbiasa menghadapi anak, pasti akan kewalahan mengikuti ritme gerak dan imajinasi mereka. Saya mengamati di masyarakat ada yang terlalu ekstrim kanan dengan memanjakan dan ada juga yang terlalu ekstrim kiri dengan melarang segala sesuatu yang dilakukan anak. Lalu apa dan bagaimana generasi Home service itu?

Apa itu generasi “Home Service”?

Generasi “Home Service” adalah generasi yang selalu minta dilayani. Ini terjadi pada anak-anak yang hidupnya selalu dilayani oleh orang tuanya atau orang yang membantunya.

Rabu, 01 April 2015

Sejarah dan Realitas Kebangkitan

Sejarah manusia merupakan terminal kedua bagi para peneliti tentang kebangkitan, baik dimasa sekarang maupun di masa yang lalu. Sebab sejarah manusia merupakan gudang pengalaman manusia, baik yang berhasil maupun yang gagal. Karena itu, orang yang bergerak untuk mengadakan perubaan sosial di masyarakat dan umatnya harus memahami sejarah kemanusiaan agar terhindar dari kesalahan yang fatal.

Orang yang berhasil dalam hidup mempunyai kemampuan untuk mengarahkan dan memimpin dirinya sendiri, begitu juga sebuah bangsa. ia tidak ditentukan oleh situasi lingkungannya. Diantara manusia yang suka mengeluh, ia tidak mengucapkan kalimat-kalimat  keluhan walaupun banyak hal yang bisa dikeluhkan.

Hanya ada satu sudut di alam semesta ini yang pasti bisa Anda perbaiki, dan itulah diri Anda sendiri.
Semoga Alloh swt mengkaruniakan kekuatan kepada kita untuk mengubah sesuatu yang bisa kita ubah, dan memberikan kedamaian untuk menerima sesuatu yang tidak bisa kita rubah.

Teruslah Berdoa, Teruslah Berusaha, Kesudahan yang baik hanyalah bagi orang-orang yang bertakwa.

"Sesungguhnya kebangkitan semua bangsa di dunia selalu bermula dari kelemahan yang menjadikan pengamatnya beranggapan bahwa mencapai apa yang dicita-citakan umat adalah kemustahilan. akan tetapi, dibalik anggapan kemustahilan tersebut, sejarah sesungguhnya telah mengajarkan kita bahwa kesabaran, keteguhan, kearifan, dan kehati-hatian dalam bertindak telah mengantarkan bangsa-bangsa lemah itu merangkak dari ketidakberdayaan menuju puncak keberhasilan dan kejayaan yang dicita-citakan oleh perancang kebangkitan tersebut.

siapakah yang bisa percaya bahwa gurun pasir Jazirah Arab yang gersang dan kering kerontang itu akan menjadi mercusuar kegemilangan dan pengetahuan. dimana pengaruh spritual dan politik putra-putranya dapat menguasai negara-negara adidaya saat itu!


Semoga Masyarakat dan Pemimpin kita bisa bersinergi membangun negeri ini. Jangan saling menyalahkan, dan saling lembar tanggung jawab. harapan itu selalu ada. Dan secara global Umat islam dapat bersatu menggalang persatuan.

Untukmu Putra Putri Terbaik Bangsa ini dan  Generasi muda Umat Islam di seluruh dunia.

Bengkulu, 11 Jumadil Akhir 1436 H
Rio Saputra