Jumat, 24 April 2015

Obat Alternatif ketika Lelah

Aktivitas yang padat tentu terkadang mendatangkan kelelahan. Apakah sahabat merasakan hal sama? Sebagai orang yang sangat suka traveling atau melakukan perjalanan ngisi acara ke luar kota. Terkadang saya memiliki waktu istirahat yang sedikit di rumah. Tidak jarang ketika sampai di rumah, sudah ada anak-anak yang menunggu untuk diajarkan mengaji, lalu malamnya setelah isya Mahasiswa yang datang untuk belajar dan minta bimbingan dalam hidup.

Sebagian orang mungkin akan membatalkan bertemu dengan orang lain ketika sampai di rumah setelah letih bekerja, apalagi dari luar kota. Yang tidak sedikit menguras pikiran, tenaga dan waktu. Tapi saya memiliki obat mujarab bagi sahabat yang pernah atau juga merasakan hal yang demikian.

Bagaimana cara saya mengkiati agar saya tidak terlalu merasakan lelah. Ada dua hal yang saya lakukan selama menikmati  perjalanan yang cukup panjang ke rumah. 

Pertama, berzikir kepada Allah. Nikmat Alloh mengucur deras kepada kita setiap hari. Maaf  Salah, setiap detik. Saya mengingat semua nikmat yang telah Allah berikan dengan cuma-cuma: Oksigen, panca indera, kesehatan, air hujan, keindahan alam yang menyejukkan mata dan mendamaikan hati, orang yang mau belajar dan bertanya, dirindukan orang kehadirannya, dinantikan sampai-sampai dalam perjalanan selalu di sms oleh panitia, dan sebagainya. Sungguh tidak pantas mengeluh karena apa yang kita lakukan tidak sebanding dengan nikmat yang telah Allah berikan kepada kita.

Ternyata pekerjaan beratnya bukan pekerjaan fisik, tapi pekerjaan hati. Karena saya harus selalu memonitor niat saya beramal. Dua pertanyaan yang saya ajukan sebelum memulai aktivitas : Karena siapa saya beramal (bekerja)? dan apakah yang saya lakukan ini sudah benar (sesuai aturan).

Tidak lupa sayapun memohon ampun kepada Allah. Mohon ampun atas dosa-dosa yang pernah ada. Mohon ampun atas berbagai penyakit hati yang masih sulit pergi. Memohon ampun karena sering tidak bersegera saat mendengar panggilan dan seruan-Nya. Mungkin karena lalai karena keasyikan berinteraksi dengan makhlukNya daripada Sang Pencipta.  Memohon ampun karena betapa masih amat sedikit amal sholeh yang saya persembahkan kepada-Nya.

Setiap perjalanan saya selalu memanfaatkan waktu tersebut untuk banyak-banyak beristighfar, memohon ampun kepada Alloh atas dosa-dosa yang pernah atau sedang saya lakukan. Karena saya kita tidak pernah tahu kapan Ampunan Alloh itu turun. Dan saya yakin, orang yang sedang musafir (dalam perjalanan) in Shaa Alloh doanya mudah dikabulkan. Makanya jika sahabat juga sering melakukan perjanalan, manfaatkanlah untuk meminta (berdoa) kepada Alloh.

Selesai melakukan itu, saya membayangkan satu per satu wajah orang tua, khususnya ibunda, anak-anak binaan saya, sahabat.  Secara bergantian saya bayangkan memeluk mereka, mengingat semua kebaikan yang telah mereka lakukan kepada saya (Ini khusus Orang tua ya). Pengorbanan dan perhatian orang tua begitu banyak kepada saya. Walau hanya dalam imajinasi, saya peluk mereka dengan erat sambil berkata, “Terima kasih, Saya mencintaimu ma.” 

Satu per satu anak binaan saya juga saya peluk. Saya membayangkan saat bermain bersama, ketika kami berjalan bersama ke masjid, bermain bola, kejar-kejaran bersama mereka. Saya membayangkan juga bagaimana mereka sering menggoda saya dan sayapun menggoda mereka, semua terbayang jelas di pikiran saya. Satu per satu kelucuan, keluguan dan keunikan mereka seolah nyata hadir di dalam imajinasi saya. Semua saya peluk erat dan merekapun memeluk erat saya. Saya berbisik kepada mereka, “Semoga engkau semua menjadi kekasih Allah.”

Terkadang saya tiba di rumah pukul 23.00. Wib. Tapi kalau, tiba di rumah sore karena jadwal pelatihannya dekat. Rasa lelah saya seolah-olah roboh dan terbang di bawah angin. Karena saya di sambut oleh bidadari-bidadari kecil yang selalu menyambut saya dengan ceria, minta salam, memanggil saya dari kejauhan dengan sangat antusias, lalu saya dengan senang hati duduk sejenak mendengarkan cerita mereka sebelum masuk rumah.

Adakah obat yang lebih baik dari itu? Oleh karena itu sahabat, ternyata obat lelah itu tidak selalu istirahat. Berkenankah Anda mencobanya?

Bengkulu, 5 Rajab 1436 H

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima Kasih telah singgah! Semoga kita segera berjumpa lagi. Saya memberi hormat atas dedikasi dan komitmen Anda untuk terus tumbuh menjadi pribadi yang lebih baik. Saya menantikan suatu waktu untuk dapat berjumpa dengan Anda suatu hari.