Adakah
diantara kita yang merasa mencapai sukses hidup karena telah berhasil meraih
segalanya : harta, gelar, pangkat, jabatan, dan kedudukan yang telah
menggenggam seluruh isi dunia ini? Marilah kita kaji ulang, seberapa besar
sebenarnya nilai dari apa-apa yang telah kita raih selama ini.
Di sebuah
harian pernah diberitakan tentang penemuan baru berupa teropong yang diberi
nama telescope Hubble. Dengan teropong ini berhasil ditemukan sebanyak lima
milyar gugusan galaksi. Padahal yang telah kita ketahui selama ini adalah suatu
gugusan bernama galaksi bimasakti, yang di dalamnya terdapat planet-planet yang
membuat takjub siapa pun yang mencoba bersungguh-sungguh mempelajarinya.
Matahari saja merupakan salah satu planet yang sangat kecil, yang berada dalam
gugusan galaksi di dalam tata surya kita. Nah, apalagi planet bumi ini sendiri
yang besarnya hanya satu noktah. Sungguh tidak ada apa-apanya dibandingkan
dengan lima milyar gugusan galaksi tersebut. Sungguh alangkah dahsyatnya.
Sayangnya,
seringkali orang yang merasa telah berhasil meraih segala apapun yang
dirindukannya di bumi ini – dan dengan demikian merasa telah sukses – suka
tergelincir hanya mempergauli dunianya saja. Akibatnya, keberadaannya membuat
ia bangga dan pongah, tetapi ketiadaannya serta merta membuat lahir batinnya
sengsara dan tersiksa. Manakala berhasil mencapai apa yang diinginkannya, ia
merasa semua itu hasil usaha dan kerja kerasnya semata, sedangkan ketika gagal
mendapatkannya, ia pun serta merta merasa diri sial. Bahkan tidak jarang
kesialannya itu ditimpakan atau dicarikan kambing hitamnya pada orang lain.