Selasa, 08 Agustus 2017

Kekuatan Niat dan Cita-cita

Biasakanlah berniat dan bercita-cita yang baik, dengan begitu kamu akan meraih kesuksesan dalam setiap usahamu.

Ada sebuah ungkapan yang menyatakan niatnya seorang mukmin itu terkadang lebih baik dari amalnya. Karena dengan niat yang kuat walaupun seseorang belum jadi/ terhalang beramal bisa jadi ia mendapatkan pahala atas niatnya. Tetapi orang yang beramal tanpa niat yang baik/ benar maka sia-sialah amalnya.

Membaca, menghafal, dan mendengar setoran hadist pertama di kitab Arbain Imam Nawawi selalu memberikan perspektif baru tentang kehidupan yang kita jalani. Jika kita sedang lemah dan lesu menjalani aktifitas coba tanya apa niat kita melakukannya? Jika kebaikan kita tidak dianggap orang, coba tanyakan kepada diri sendiri, apa niat saya?

Sahabat, tahukah kita. Bisa jadi penolakan, tidak dianggapnya kebaikan yang kita lakukan di mata orang lain adalah salah satu sarana latihan untuk menjadikan kita beramal/ bekerja semata-mata untuk Allah ta’ala.

عَنْ عُمَرَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهم عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِنَّمَا الْأَعْمَالُ بِالنِّيَّةِ وَلِكُلِّ امْرِئٍ مَا نَوَى فَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ إِلَى اللَّهِ وَرَسُولِهِ فَهِجْرَتُهُ إِلَى اللَّهِ وَرَسُولِهِ وَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ لدُنْيَا يُصِيبُهَا أَوِ امْرَأَةٍ يَتَزَوَّجُهَا فَهِجْرَتُهُ إِلَى مَا هَاجَرَ إِلَيْهِ

Dari Umar radhiyallahu ‘anhu, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Amal itu tergantung niatnya, dan seseorang hanya mendapatkan sesuai niatnya. Barang siapa yang hijrahnya kepada Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya kepada Allah dan Rasul-Nya, dan barang siapa yang hijrahnya karena dunia atau karena wanita yang hendak dinikahinya, maka hijrahnya itu sesuai ke mana ia hijrah.” (HR. Bukhari & Muslim)

Beruntunglah karena Allah sudah menjanjikan kepada kita, bahwa setiap niat baik, baru niatnya saja, sudah akan diberi ganjaran kebaikan.

Tapi untuk setiap niat jahat, tidak akan ditulis sebagai kejahatan sebelum benar-benar dilakukan. Inilah salah satu kasih sayang Allah kepada hambaNya.

Sahabat, aktifitas meluruskan niat adalah pekerjaan seumur hidup yang tidak akan kunjung usai. Sekuat apapun kita, sehebat apapun kita, akan ada titik dimana hati kita akan menjadi kotor dan berkarat karena rusaknya niat, walaupun kelihatannya perbuatan kita benar.

Amalan sebaik apapun, sekelas sholat, puasa, zakat, bahkan haji sekalipun bisa menjadi rusak, karena salah niatnya.

Mungkin tidak salah niatnya, niat awalnya sudah benar. Tapi di tengah jalan, akan ada godaan dari setan maupun manusia yang bisa melencengkan niat kita. Maka amalan-amalan tadi itu, walaupun itu semua luar biasa, menjadi tidak bernilai. Karena terkikis oleh niat-niat jahat di sepanjang pengerjaannya.

Beruntung kalau kita sempat menyadari dan sempat meluruskan kembali niat kita.

Dialah yang mengetahui apa yang lalu dan apa yang ada di depan. Dia juga mengetahui apa yang tersembunyi dan apa yang nyata.

Maka niatkanlah segala sesuatu yang kita lakukan hanya karena Allah.

Yuk perbanyak niat dan cita-cita baik kita untuk menyenangkan Allah.

Mudah-mudahan Allah menjaga niat baik kita hanya untukNya, dan memberikan petunjuk kepada kita untuk tetap teguh dijalanNya. Aaamin

Gambar: diambil di Kantor LPDP

Jakarta, 15 Dzulqoidah 1438 H

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima Kasih telah singgah! Semoga kita segera berjumpa lagi. Saya memberi hormat atas dedikasi dan komitmen Anda untuk terus tumbuh menjadi pribadi yang lebih baik. Saya menantikan suatu waktu untuk dapat berjumpa dengan Anda suatu hari.