Rabu, 28 Desember 2016

Jangan Mudah Tertipu

Menjadi pusat sorotan banyak orang tentu menjadi  kebahagian manusia. Mendapatkan sanjungan, kata-katanya selalu dirindu, status di media sosialnya banyak mendapatkan jempol dan like. Itu manusiawi.

Di tengah banjir  pujian yang kita dapatkan, sebenarnya kitalah yang mengetahui siapa diri kita sebenarnya? Apakah kita termasuk orang yang baik atau tidak? Bukankah Allah Maha Mengetahui segala isi hati manusia?

“Jangan tertipu banyaknya mata yang rindu akan melihat sosokmu, atau banyaknya telinga yang rindu akan kata-kata yang keluar dari mulutmu, sementara hakikat dirimu tak lebih baik dari mereka, yang mungkin ilmunya tak seberapa, tapi yang sedikit itu menyerap dalam dirinya yang akhirnya membuahkan amal shalih.”

Itu semua bukan berarti kita berhenti melakukan kebaikan untuk menghindari pujian. Akan tetapi, sebagai pengingat untuk selalu meluruskan dan memperbaharui niat. Bukankah Bagi orang-orang yang ikhlas pujian dan cacian tidak mempengaruhi dalam melakukan yang terbaik selama hidupnya?

Gambar: Google

Jakarta, 28 Rabiul Awal 1438 H

Jumat, 16 Desember 2016

Al-Qur'an Membawa Kebenaran dan Keadilan

Ada pendapat yang mengatakan salah satu intisari dari ajaran islam adalah keadilan. Siapa pun yang masuk ke dalam agama ini (Islam) akan diperlakukan adil. Hal itu banyak dicontohkan pada zaman Nabi  dan para sahabat, walupun ia adalah orang-orang terdekat Rosululloh Sholaullohhu “alaihiwassalam.

Pagi ini ada ayat yang saya baca berkaitan dengan perintah berlaku adil dalam Al-Qur’an “Sungguh, Kami telah menurunkan Kitab (Al-Qur’an) kepadamu (Muhammad) membawa kebenaran, agar engkau mengadili antara manusia dengan apa yang telah diajarkan Allah kepadamu, dan janganlah engkau menjadi penentang (orang yang tidak bersalah), karena (membela) orang yang berkhianat, (Q.S. An-Nisa’(4): 105)

Kamis, 15 Desember 2016

Semua akan Menjadi Saksi

Banyak orang yang terlihat hebat dalam keramaian, tetapi mereka tak berdaya tatkala sendirian. Pada hakikatnya, yang mengetahui hakikat seorang insan adalah diri kita sendiri.

Saudaraku, Janganlah engkau memusuhi syaitan tatkala di hadapan manusia, namun engkau menjadi sahabatnya tatkala bersendirian. Tatkala engkau menutup pintu kamar, lalu menengok ke kanan dan ke kiri untuk memastikan tidak ada orang yang melihatmu, tatkala itu ingatlah:

1) Allah Maha Melihat dan Mendengar. Dimana pun engkau, Dia selalu mengawasimu, Maha Melihat dan Maha Mendengar apa yang engkau lakukan dan ucapkan.

2) Jangankan gerakan tubuhmu, lirikan dan jelalatan matamu diketahui oleh Allah bahkan telah dicatat oleh Allah sebelum engkau mengedip matamu, bahkan isi hatimu diketahui oleh Allah Subhanahuwata’ala.

3) Allah mengadakan pengawasan yang ketat dengan menugaskan para malaikat untuk mencatat segala gerak-gerikmu. Bahkan malaikat Raqib dan ‘Atid senantiasa menyertaimu.

Rabu, 14 Desember 2016

Great Safety

Harus kita akui, kehidupan modern telah mengerus hubungan anak dengan orang tua. Kesibukan mencari nafkah atau aktivitasnya sebagai pejabat publik terkadang membuat waktu bersama seorang anak menjadi terabaikan. Institusi keluarga yang merupakan penopang terkuat kemajuan sebuah bangsa akhir-akhir ini mengalami erosi, kehilangan pondasi, dan keteladanan dalam membangun jati diri anak sebagai manusia yang seutuhnya.

Ada juga orang tua yang tangguh mampu membagi waktunya dengan bijak untuk terus mendidik anaknya sesuai dengan tantangan zaman. Apalagi di kota kota besar dengan ritme kehidupan yang penuh memerlukan tantangan sendiri untuk membersamai sang buah hati. Walaupun terkadang hati terasa lelah dalam mendidik anak, jiwa menderita karena mereka menentang. Hal itu menyebabakan kegelisahan di benak orang tua. Baca juga: Bagaimana Mewujudkan Keluarga yang Harmonis?

Selasa, 13 Desember 2016

Where Focus Goes, Energy Flows

Sambutan Ketua Penitia Seminar Nasional Literasi ICT
Satu pelajaran penting dalam hidup jika kita menginginkan pertumbuhan pribadi adalah bagaimana kita menentukan dan mengarahkan fokus dalam hidup. Jika kita ingin mencapai hasil yang luar biasa dan pemenuhan dalam pekerjaan , karir , atau misi kita, kita perlu untuk mendapatkan laser yang difokuskan pada apa yang kita inginkan, dan menciptakan visi yang jelas kristal di mana kita ingin pergi . 

Memiliki konsistensi dalam berfokus pada perubahan perilaku, memberikan Anda momentum Anda perlu mengambil tindakan kecil sehari-hari yang akan menyebabkan hasil yang konsisten. Mulailah dari tujuan akhir, bangunlah tindakan konsisten setiap hari. 

Kemana Fokus kita menuju dalam hidup, disanalah energi kita akan mengalir. Bukan pristiwa atau kejadiannya yang terpenting, tetapi bagaimana cara kita mengarahkan fokus untuk melihatnya dari sisi yang berbeda.

Kemajuan Orang Lain bukan Berarti Kamu Gagal

Dok. Pribadi "Kebun Raya Bogor"
Pernahkah Anda merasa bahwa orang-orang di sekeliling Anda jauh lebih unggul dan maju dari diri Anda? Biasanya seseorang akan memamerkan kemajuan hidupnya dengan menampilkannya di media sosial yang mereka miliki. Memiliki ini dan itu, pergi keliling dunia, mendapatkan beasiswa, bekerja di sebuah perusahaan yang bergengsi dan beraneka ragam beserta pernak-perniknya.

Dulu saya juga pernah merasakan hal yang demikian, terutama ketika SD. Maklum belum memiliki sudut pandang yang pas tentang kemajuan. Tetapi, sekarang saya menyadari “The progress of other people does not mean that you are failing.”

Selasa, 06 Desember 2016

Seminar Internasional : Pendidikan Dalam Tantangan Global: Pengalaman Eropa dan Indonesia

Mejelang tahun 2045 Indonesia akan mengalami ledakan penduduk usia produktif, usia 15-64 tahun. Ini keberuntungan yang luar biasa karena para pemuda yang produktif inilah yang bisa menjadi penggerak dinamika kemajuan suatu bangsa. Tak heran, McKinsey Global Institute memprediksi Indonesia akan mampu meroket menjadi salah satu dari 7 raksasa ekonomi pada tahun 2030, menyalip negara-negara barat.

Saat itu Indonesia memiliki 135 juta kelas menengah dan membutuhkan 113 juta tenaga terampil. Indonesia juga menjadi salah satu pasar terbesar dunia dengan nilai 1,8 triliun USD yang meliputi bidang jasa konsumen, perikanan dan pendidikan.