Sahabat salah satu sifat dasar yang dapat menjamin
keberhasilan Anda dalam hidup adalah gairah. Semua orang yang telah menemukan
sebuah alasan dan tujuan yang besar, kuat serta hampir terobsesi yang mendorong
mereka untuk melakukan sesuatu, berkembang dan menjadi lebih baik.
Saya menyadari betul, memiliki gairah memberikan kita bahan
bakar yang dapat mengeluarkan potensi sejati yang kita miliki. Gairah memberikan
kita kekuatan, warna, dan makna pada kehidupan. saya belajar sejak kecil hal itu
dari orang tua yang berjuang membesarkan kami.
Akan tetapi, saya masih ingat beberapa pesan yang saya
gantungkan di dekat meja kerja saya, sebuah catatan yang menginspirasi saya
setiap malam dan pagi hari. Catatan yang menyatu dengan agenda bulanan tentang
rencana, aktivitas, seminar, training, kunjungan, jadwal mengajar, jadiwal
belajar, dsb. Sebuah catatan yang berjudul “Berjuang Sejak Muda”
Dalam sebuah hadis shahih, Rosululloh SAW pernah ditanya
oleh seorang sahabat, “Kapankah sedekah yang paling utama itu?” beliau
menjawab, “Engkau bersedekah pada waktu muda, sehat, berkeinginan untuk kaya,
dan takut miskin.”
Ada semacam kecenderungan di kalangan sebagian masyarakat
untuk menangguhkan kegiatan perjuangan hanya menjelang masa pensiun dari
berbagai macam aktivitas atau menjelang usia lanjut. Seolah-olah keberagamaan
itu teraktualisasi pada saat energi untuk menguasai kehidupan telah hampir
terkuras habis. Keterlibatan dalam perjuangan mensyiarkan islam hanyalah
diletakkan pada usia dan tenaga yang tersisa.
Banyak contoh dalam realitas kehidupan, seseorang ketika
memiliki jabatan, harta, maupun kedudukan, sangat jauh dari nilai-nilai agama.
Bahkan cenderung menentang kegiatan-kegiatan keagamaan. Namun, ketika usia
menjelang senja, orang tersebut mulai kelihatan aktif terlibat dalam kegiatan keislaman.
Tentu saja hal ini tidaklah salah, apalagi jika dibandingkan dengan sama sekali
tidak sadar.
Akan tetapi, jika memperhatikan hadis di atas, ibadah dan
berjuang yang paling utama itu justru dilakukan pada saat usia muda yang
enerjik dan penuh vitalitas, ketika keinginan untuk mendapatkan yang terbaik
dan terbanyak begitu mendominasi. Sedekah, sebagai contoh, dikeluarkan pada
saat memiliki angan-angan dan cita-cita mnejadi orang kaya, serta takut miskin,
sehingga segala sesuatunya diperhitungkan dengan teliti. Demikian pula dengan
taubat, yang terbaik adalah dilakukan oleh anak muda yang relatif sedikit dosa
dan kesalahannya, atau jika melakukan kesalahan dianggap wajar oleh masyarakat.