Dengan Nama
Alloh yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang
Saudaraku yang
di rahmati Alloh, nikmat yang Alloh berikan mengalir laksana air, tiada henti
dan terus menerus kita rasakan hingga kita mati. Tapi sudahkah kita belajar
untuk merasakan dan mensyukurinya? Terkadang jiwa ini belum merasa puas dengan
apa yang telah diberikan Alloh.
Saya
merenungkan bagaimana Alloh mengatur rezeki manusia. Hal itu dilakukan-Nya
antara lain dengan cara menundukkan awan dan menurunkan hujan yang lembut dan
damai. Dengan hujan itu, Dia menumbuhkan biji-bijian dari dalam tanah yang
semula laksana ahli kubur yang menunggu untuk dibangkitkan. Air hujan yang
jatuh laksana roh yang masuk ke dalam raga mereka. Biji-bijian pun hidup hingga
tumbuh menghijau, sedap dipandang mata.
Alhamdulillah
di beberapa tempat di Indonesia, hujan telah turun menghibur manusia yang
hampir putus asa menghadapi asap yang belum padam. Sadarkah kita akan
tanda-tanda kebesaran Alloh yang turun dari langit? Sudahkah kita semakin
khusyuk mengingat dan menyembah-Nya? Semoga Alloh swt memberikan rahmat bersama
dengan turunnya hujan ini. membasahi bumi dan hati kita akan kebesaran Alloh
swt. bahwa hanya Dialah yang berhak disembah dan tiada sekutu bagi-Nya.
Ketika hujan
tidak lagi turun, tangan-tangan manusia menengadah dan kepala mereka dengan
khusuknya berdoa. Mereka, seperti halnya saya, membutuhkan kehangatan matahari,
sejuknya air, hembusan angin yang sepoi-sepoi, dan indahnya bumi.
Mahasuci Zat
yang telah membuka mata saya untuk memandang kenyataan hidup ini dan merasakan
bagaimana Dia memelihara dan mendidik saya sejak pertama kali saya hadir di
dunia ini. sangat halus dan bijaksana.
Terkadang Dia mendidik saya dengan kehilangan, keterbatasan sarana, kesulitan yang menantang, orang-orang lemah yang perlu dibantu, anak-anak yang membutuhkan keceriaan dan ilmu, orang tua yang harus dibahagiakan, saudara yang perlu perhatian. Semua itu membentuk pribadi saya untuk selalu bersyukur dan bersabar akan menanti Janji-Nya di akhirat nanti.
Terkadang Dia mendidik saya dengan kehilangan, keterbatasan sarana, kesulitan yang menantang, orang-orang lemah yang perlu dibantu, anak-anak yang membutuhkan keceriaan dan ilmu, orang tua yang harus dibahagiakan, saudara yang perlu perhatian. Semua itu membentuk pribadi saya untuk selalu bersyukur dan bersabar akan menanti Janji-Nya di akhirat nanti.
Wahai jiwa
yang telah menyaksikan hikmah-Nya, tidaklah pantas bagi Anda menghadap selain
kepada-Nya. Akan sangat aneh jika Anda mengadukan kefakiran kepada makhluk yang
sederajat dengan Anda, yang bibirnya pun bergerak seperti bibir Anda. Oleh
karena itu, kembalilah kepada fitrah Anda. Mohonlah kepada Sang Pemilik segala
sebab. Alangkah berbahagianya Anda jika bisa mengenal-Nya. Jika Anda mengenal
Diri-Nya, ibaratnya, dunia dan akhirat sudah dalam genggaman Anda.
Sepanjang
perjalanan hidup saya hingga hari ini, saya menyadari banyak hikmah yang
terkadang baru kita ketahui rahasianya setelah beberapa tahun. Alloh yang Maha Bijaksana sangat mengetahui
yang terbaik untuk hamba-hamba-Nya. Dia akan selalu memberikan yang terbaik,
selama kita senantiasa berusaha dan berdoa kepadanya. Inilah yang membuat saya
tidak bisa berpaling selalu mengharapkan Ridho, Petunjuk, pertolongan, dan
Ampunan-Nya.
Sudut Dunia,
14 Muharram 1437 H
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima Kasih telah singgah! Semoga kita segera berjumpa lagi. Saya memberi hormat atas dedikasi dan komitmen Anda untuk terus tumbuh menjadi pribadi yang lebih baik. Saya menantikan suatu waktu untuk dapat berjumpa dengan Anda suatu hari.