Senin, 30 Juli 2012

Cara Pandang Hidup Muslim

Tujuan hidup seorang Muslim.
Jarang orang merumuskan tujuan hidupnya. Merumuskan apa yang dicari dalam hidupnya, apakah hidup­nya untuk makan atau makan untuk hidup. Banyak orang sekedar menjalani hidupnya, mengikuti arus ke­hidup­an, terkadang berani melawan arus, dan menyesuaikan diri, tetapi apa yang dicari dalam melawan arus, menyesuaikan diri dengan arus atau dalam pasrah total kepada arus, tidak pernah dirumuskan se­ca­ra serius. 

Ada orang yang sepanjang hidupnya bekerja keras mengumpulkan uang, tetapi untuk apa uang itu baru dipikirkan setelah uang terkumpul, bukan dirumuskan ketika memutuskan untuk mengumpulkannya.

Ada yang ketika mengeluarkan uang tidak sempat merumuskan tujuannya, sehingga harta­nya terhambur-ham­bur tanpa arti. Ini adalah model orang yang hidup tidak punya konsep hidup. Sesungguhnya secara fithri, terutama ketika melakukan sesuatu untuk kebutuhan dasarnya selalu ingat tuju­an. 

Ketika seseorang ingin menjadi insinyur dia masuk Fakultas Tehnik, bila ingin menjadi Dokter maka ia ma­suk Fakultas kedokteran, bila ingin jadi ahli ekonomi maka masuk Fakultas Ekonomi, dan bila ingin menjadi pe­mim­pin maka ia harus mengadakan manuver politik mencari legitimasi dari kaum muslimin atau masyarakat.

Minggu, 29 Juli 2012

PESANTREN KARAKTER

Pesantren Karakter
Dalam Rangka membentuk karakter dan nilai-nilai luhur dalam diri para remaja dan pemuda di kota Bengkulu.   Lembaga Pendidikan Islam bekerjasama dengan  Mahad Rabbani Bengkulu, Lembaga Manajemen Terapan Trustco, Smart Centre, menggelar Pesantren Karakter di Masjid Al Iman, Sabtu (28/7). Acara ini dihadiri oleh Kakanwil Kemenag Prov. Bengkulu, H. Suardi Abbas, SH., MH, Pembina Yayasan Mahad Robbani Bengkulu, HM. Syamlan, Lc.

Kamis, 19 Juli 2012

Apapun Yang Terjadi Patut Disyukuri


Seorang pemuda tengah duduk termenung meratapi nasibnya, sejak dilahirkan hingga dewasa, ia hidup dengan satu kekurangan, yakni tak dapat melihat. Seringkali pemuda itu memaki nasib, marah pada keadaan dan menyangka Tuhan tidak adil terhadap dirinya. Ia merasa sebagai orang paling malang di muka bumi. Baginya, buat apa Tuhan menciptakan semua keindahan di langit dan bumi, bintang-bintang yang bertebaran, dan rembulan nan elok. Matahari pagi hanya bisa dirasainya lewat sentuhan hangat sinarnya, ia bisa mendengar suara kicau burung namun tak pernah tahu rupanya. Ia sering menikmati gemerisik dedaunan berdesakan diterpa angin yang sejuk, namun, wujudnya hanya bisa disentuh, tak pernah ia tahu hijau warna daun itu.

Pantai di dekat rumahnya, tempat anak-anak dan orang dewasa menikmati sore, hanya bisa dibayangkan keindahannya. Ia tahu pantai itu air, itupun dari ombak yang keras menghantam karang dan sesekali menciprati wajahnya atau malu-malu menghampiri dan menyentuh kakinya di pinggir pantai. Apalagi ketika muda-muda di desanya bercerita tentang senja, ya senja, betapa tak terlukiskan merah sang senja yang selalu hadir melengkapi warna kehidupan setiap insan. Tapi dirinya? Sekali lagi ia mengutuk penderitaannya, menangisi takdirnya yang tak pernah tahu warna merah senja, hijau dedaunan, putih melati, dan birunya laut.

Minggu, 15 Juli 2012

Menemukan Potensi Diri

Hidup Bahagia, Kaya Raya, Punya Karya, Keluarga yang Sejahtera, dan Bermanfaat bagi orang Banyak adalah sebuah dambaan setiap manusia.

Tetapi pertanyaannya adalah bagaimana caranya menemukan potensi di dalam diri kita? Begitulah pertanyaan yang sering datang dalam beberapa kali ketika saya memberikan pelatihan dan seminar. Pertanyaan itu bukan hanya ditanyakan oleh para remaja dan pemuda yang masih sekolah atau kuliah. Tetapi, pertanyaan itu terlontar dari seorang Ibu yang diwajahnya sudah tampak garis-garis halus yang menandakan bahwa perjuangan yang dijalani sudah teramat panjang.

Saya terdiam sejenak, dan memandangi wajah ibu itu yang kira-kira sudah berumur 40 tahun.

Lalu, saya bertanya kepada sang ibu, “jadi selama ini apa yang ibu kerjakan selama ini?”

“ya, saya hanya menjalani perkejaan saya seperti biasa, tidak ada yang special, saya belum menemukan bakat yang cocok sampai sekarang. Ditempat saya kerja persaingannya ketat, mana sibuk ngurus anak, suami, dan perkejaan lainnya, jadi sulit bagi saya untuk melakukan pengembangan diri” jawabnya dengan lembut.

Tidak sedikit anak muda malah yang sebaya dengan saya bercerita sambil meminta saran untuk menemukan potensi dalam dirinya.

"Saya orang miskin, tidak punya motor, tidak punya uang, dll..."

Mengeluh adalah sifat yang manusiawi, tetapi apa jadinya jika hari-hari kita diwarnai dengan keluhan.

Ketika mengeluh telah menjadi kebiasaan, sesungguhnya kita hanya berfokus kepada masalah dan kekurangan diri.

Jika kita selama ini kita masih saja bertanya, tentang potensi diri? Kenapa sulit menemukan potensi diri?
Jawabannya “Mungkin dalam hidup, kita lebih sering mengeluh daripada Bersyukur”
Apa yang patut disyukuri?

Mulailah dari memanfaatkan seluruh yang ada di dalam diri kita, seperi Pikiran dan Hati kita. Karena jika berbicara fisik, tidak semua orang memiliki fisik yang sempurna. Tetapi, kenapa ada orang yang tidak mempunya tangan tetapi, lukisannya dihargai puluhan juta rupiah? Kenapa ada orang yang tidak memiliki kaki, bisa menjadi pengusaha sukses?

Walaupun mereka terlahir cacat, tetapi mereka masih memiliki hal yang terpenting yaitu hati (Qolbu) dan pikiran (Akal). dengan keduanya, mereka mencoba memfokuskan hidupnya untuk memberikan manfaat dalam keterbatasan, mereka tidak memfokuskan kepada kelemahan diri dan kemudian mengasihani diri sendiri. Mereka fokus untuk memaksimalkan potensinya alias bersyukur, sehingga mereka menemukan kekuatan dan megembangkannya untuk menjadi pribadi yang bermanfaat bagi orang banyak.

Lalu bagaimana dengan kita yang sempurna secara fisik, tetapi terkadang cacat secara mental. Kecacatan mental biasanya jauh lebih berbahaya daripada kecacatan fisik.

Oleh karna itu, belajarlah untuk selalu bersyukur setiap hari. Belajarlah hal-hal baru dalam hidup, jangan lupa berdoa kepada Allah sebagai Robb yang Maha Tahu dan sebaik-baiknya Pendidik dan Penjaga. 

Bertemanlah dengan orang-orang baik karena akan memberikan efek yang positif bagi pengembangan diri kita. Belajarlah dari para pembesar, melalui buku. Dan jaga hubungan baik dengan orang tua. dengan mensyukuri nikmat yang ada sekarang, berarti kita memancing nikmat-nikmat lain yang akan Allah anugrahkan kepada hambaNya.

Bagaimana pendapat sahabat? Apa yang menyebabkan kita gagal dalam menemukan potensi diri? 

Bagaimana Cara Menemukan Potensi diri?

Senin, 09 Juli 2012

KELILING DUNIA, DENGAN SELEMBAR KERTAS

Workshop Meulis "Be Travel Writter"
Lagit Masih Gelap, terdengar suara jangkrik, angin, dan murotal Al-Qur'an yang bergema di angkasa. saya sudah tidak sabar lagi untuk segera mengikuti Workhsop Menulis yang diselenggarakan oleh FLP Bengkulu. Temanya sangat sesuai denga hobiku yaitu berkeliling dunia sambil menulis. dahsyat,  tentu sahabat juga ingin berjalan-jalan keliling dunia, tetapi kita dibayar atas perjalanan yang kita lakukan.siapakah backpacker sekaligus Writter itu? Yup, Benar sekali ia adalah Gol A Gong.

Acara ini diselenggarakan di Gedung Batik Univ. Bengkulu, Tanggal 8 Juli 2012, Pkl. 09.00 - 12.00 wib. Pesertanya mulai dari anak SD sampai Ibu hamil. sebagai generasi muda yang berada di pertengahan, maka hal itu semakin membakar semangatku untuk segera mengorek rahasia Gol A Gong dalam menulis. 

Suasana selama Workshop semakin ramai dan tidak membosankan karena selalu diselingi dengan pembagian doreprice oleh panitia dan Mas Gong tentunya. 

Diawal pembahasannya, karena buku yang menjadi rujukannya adalah TE-WE alias Traveler - Writer. maka Mas Gong membahas terlebih dahulu pengalamannya selama keliling dunia kecuali Eropa. karena baginya, dalam melakukan perjalanan sebaiknya kita mulai dari yang terdekat. misalnya, karena Mas Gong Berasal dari Banten, maka yang perlu dia taklukkan adalah menjelajahi Pulau Jawa, kemudia baru keluar pulau jawa, merapat ke Asia.

Senin, 02 Juli 2012

Tips Dahsyat Menjaga Motivasi Berprestasi

Publikasi Buku SOBS di Gramedia
Setiap manusia tentu akan mengalami masa turun dan naiknya semangat dalam mengarungi kehidupan, baik dalam pekerjaan dan belajar. Ketika mengalami masa jenuh itu seringkali kita bertanya,ada apa dengan diriku, bukankah dahulu aku seorang bintang kelas, tetapi kenapa ketika masuk kuliah semangatku menurun? Hingga akhirnya nilai kita selalu jatuh dan bekerja tanpa semangat karena telah sibuk dengan rutinitas. 

Itulah sekelumit permasalahan yang banyak dirasakan oleh saudara-saudaraku Pembaca Buku “Setiap Orang Berhak Sukses” yang ada di seluruh Idonesia. Terimakasih atas partisipasinya, dan pertanyaan ini menjadi inspirasi bagi kita untuk mencari solusinya.