Minggu, 15 Juli 2012

Menemukan Potensi Diri

Hidup Bahagia, Kaya Raya, Punya Karya, Keluarga yang Sejahtera, dan Bermanfaat bagi orang Banyak adalah sebuah dambaan setiap manusia.

Tetapi pertanyaannya adalah bagaimana caranya menemukan potensi di dalam diri kita? Begitulah pertanyaan yang sering datang dalam beberapa kali ketika saya memberikan pelatihan dan seminar. Pertanyaan itu bukan hanya ditanyakan oleh para remaja dan pemuda yang masih sekolah atau kuliah. Tetapi, pertanyaan itu terlontar dari seorang Ibu yang diwajahnya sudah tampak garis-garis halus yang menandakan bahwa perjuangan yang dijalani sudah teramat panjang.

Saya terdiam sejenak, dan memandangi wajah ibu itu yang kira-kira sudah berumur 40 tahun.

Lalu, saya bertanya kepada sang ibu, “jadi selama ini apa yang ibu kerjakan selama ini?”

“ya, saya hanya menjalani perkejaan saya seperti biasa, tidak ada yang special, saya belum menemukan bakat yang cocok sampai sekarang. Ditempat saya kerja persaingannya ketat, mana sibuk ngurus anak, suami, dan perkejaan lainnya, jadi sulit bagi saya untuk melakukan pengembangan diri” jawabnya dengan lembut.

Tidak sedikit anak muda malah yang sebaya dengan saya bercerita sambil meminta saran untuk menemukan potensi dalam dirinya.

"Saya orang miskin, tidak punya motor, tidak punya uang, dll..."

Mengeluh adalah sifat yang manusiawi, tetapi apa jadinya jika hari-hari kita diwarnai dengan keluhan.

Ketika mengeluh telah menjadi kebiasaan, sesungguhnya kita hanya berfokus kepada masalah dan kekurangan diri.

Jika kita selama ini kita masih saja bertanya, tentang potensi diri? Kenapa sulit menemukan potensi diri?
Jawabannya “Mungkin dalam hidup, kita lebih sering mengeluh daripada Bersyukur”
Apa yang patut disyukuri?

Mulailah dari memanfaatkan seluruh yang ada di dalam diri kita, seperi Pikiran dan Hati kita. Karena jika berbicara fisik, tidak semua orang memiliki fisik yang sempurna. Tetapi, kenapa ada orang yang tidak mempunya tangan tetapi, lukisannya dihargai puluhan juta rupiah? Kenapa ada orang yang tidak memiliki kaki, bisa menjadi pengusaha sukses?

Walaupun mereka terlahir cacat, tetapi mereka masih memiliki hal yang terpenting yaitu hati (Qolbu) dan pikiran (Akal). dengan keduanya, mereka mencoba memfokuskan hidupnya untuk memberikan manfaat dalam keterbatasan, mereka tidak memfokuskan kepada kelemahan diri dan kemudian mengasihani diri sendiri. Mereka fokus untuk memaksimalkan potensinya alias bersyukur, sehingga mereka menemukan kekuatan dan megembangkannya untuk menjadi pribadi yang bermanfaat bagi orang banyak.

Lalu bagaimana dengan kita yang sempurna secara fisik, tetapi terkadang cacat secara mental. Kecacatan mental biasanya jauh lebih berbahaya daripada kecacatan fisik.

Oleh karna itu, belajarlah untuk selalu bersyukur setiap hari. Belajarlah hal-hal baru dalam hidup, jangan lupa berdoa kepada Allah sebagai Robb yang Maha Tahu dan sebaik-baiknya Pendidik dan Penjaga. 

Bertemanlah dengan orang-orang baik karena akan memberikan efek yang positif bagi pengembangan diri kita. Belajarlah dari para pembesar, melalui buku. Dan jaga hubungan baik dengan orang tua. dengan mensyukuri nikmat yang ada sekarang, berarti kita memancing nikmat-nikmat lain yang akan Allah anugrahkan kepada hambaNya.

Bagaimana pendapat sahabat? Apa yang menyebabkan kita gagal dalam menemukan potensi diri? 

Bagaimana Cara Menemukan Potensi diri?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima Kasih telah singgah! Semoga kita segera berjumpa lagi. Saya memberi hormat atas dedikasi dan komitmen Anda untuk terus tumbuh menjadi pribadi yang lebih baik. Saya menantikan suatu waktu untuk dapat berjumpa dengan Anda suatu hari.