Dalam kehidupan setiap manusia memiliki banyak sekali kebutuhan dan keinginan yang harus dipenuhi. Kebutuhan untuk sandang, pangan, papan. Belum lagi kebutuhan-kebutuhan yang bersifat psikis seperti penghargaan, jabatan, ingin dimengerti de el el.
Dan semuanya itu diperoleh karena kerja keras dan hubungan yang harmonis dengan saling bekerja sama dengan sesama manusia. (kata mereka yang telah berusaha dan berhasil mengumpulkan harta yang banyak). Benarkah demikian?
Benarkah kekayaan, rezeki yang kita peroleh kita dapatkan karena hasil dari ilmu yang ada pada kita. Benarkah tujuan kita belajar dari SD, SMP, SMA, hingga Kuliah di Perguruan Tinggi, atau kesuksesan kita dalam Berbisnis karena kepintaran kita semata? Pernahkah kita mengganggap bahwa itu semua hasil usaha kita?
Mari kita belajar dari Qorun
Tentu kita sering mendengar tentang harta qorun. Ketika masih kecil mungkin dahulu orang sering menyebut-nyebut harta qorun atau berlomba-lomba mencarai harta Qorun.
Dalam Q.S Al-Qasas ayat 76 – 82 Allah menceritakan kisah perjalanan Qorun.
“76. Sesungguhnya Qarun adalah termasuk kaum Musa[1138], Maka ia berlaku aniaya terhadap mereka, dan kami Telah menganugerahkan kepadanya perbendaharaan harta yang kunci-kuncinya sungguh berat dipikul oleh sejumlah orang yang kuat-kuat. (Ingatlah) ketika kaumnya Berkata kepadanya: "Janganlah kamu terlalu bangga; Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang terlalu membanggakan diri".
77. Dan carilah pada apa yang Telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah Telah berbuat baik, kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan.
78. Qarun berkata: "Sesungguhnya aku Hanya diberi harta itu, Karena ilmu yang ada padaku". dan apakah ia tidak mengetahui, bahwasanya Allah sungguh Telah membinasakan umat-umat sebelumnya yang lebih Kuat daripadanya, dan lebih banyak mengumpulkan harta? dan tidaklah perlu ditanya kepada orang-orang yang berdosa itu, tentang dosa-dosa mereka.
79. Maka keluarlah Qarun kepada kaumnya dalam kemegahannya[1139]. berkatalah orang-orang yang menghendaki kehidupan dunia: "Moga-moga kiranya kita mempunyai seperti apa yang Telah diberikan kepada Qarun; Sesungguhnya ia benar-benar mempunyai keberuntungan yang besar".
80. Berkatalah orang-orang yang dianugerahi ilmu: "Kecelakaan yang besarlah bagimu, pahala Allah adalah lebih baik bagi orang-orang yang beriman dan beramal saleh, dan tidak diperoleh pahala itu, kecuali oleh orang- orang yang sabar".
81. Maka kami benamkanlah Qarun beserta rumahnya ke dalam bumi. Maka tidak ada baginya suatu golonganpun yang menolongnya terhadap azab Allah. dan tiadalah ia termasuk orang-orang (yang dapat) membela (dirinya).
82. Dan jadilah orang-orang yang kemarin mencita-citakan kedudukan Qarun itu, berkata: "Aduhai, benarlah Allah melapangkan rezki bagi siapa yang dia kehendaki dari hamba-hambanya dan menyempitkannya; kalau Allah tidak melimpahkan Qarunia-Nya atas kita benar-benar dia Telah membenamkan kita (pula). Aduhai benarlah, tidak beruntung orang- orang yang mengingkari (nikmat Allah)".
Semoga Kisah Qarun mampu memberikan pelajaran kepada kita tentang siapa yang sebenarnya memberikan rezeki kepada kita. Ilmu yang kita peroleh hendaklah meyakini bahwa hanya Allahlah sebagai Yang Maha Pemberi Rezeki.
Ada begitu banyak pelajaran dari beberapa yang dipaparkan di atas. bahwa kesuksesan seseorang, kemajuan suatu bangsa bukan hanya diukur dengan seberapa jauh harta kekayaan yang dikumpulkan dan kekuatan yang dimiliki. Tetapi, kesuksesaan sesusungguhnya adalah ketika kita sedang mempersiapkan bekal menuju kampung akhirat dengan jalan Berkarya dan Senantiasa Membuat Sejarah Dalam Hidup yang dilandasi dengan iman sehingga melahirkan amal sholeh.
Profesionalitas tanpa diiringi dengan iman maka akan menghasilkan malapetaka. contoh kecil saja, jika kita buka Surat Kabar ataupun televisi, maka kita akan menemukan uang negara diselewengkan dengan sangat profesional.
Umat manusia saat ini sedang krisis iman. Sehingga pembangunan menjadi terhambat, korupsi dimana-mana, kezaliman, pembuunuhan, perzinahan, kejahatan, kemalasan, keapatisan. meningkat karena tidak meyakini adanya hari pembalasan.
Kepadamu para pemangku kekuasaan,
Kepadamu yang sedang kebingungan,
Kepadamu yang sedang dilanda kegundahan yang kian memuncak,
Karena kehiilangan tujuan dan arah dalam kehidupan.
Kepadamu yang sedang kebingungan mencari rezeki.
Jangan sampai kata-kata ini keluar menjelang akhir kehidupan kita atau di masa tua.
“Aduhai, benarlah Allah melapangkan rezki bagi siapa yang dia kehendaki dari hamba-hambanya dan menyempitkannya; kalau Allah tidak melimpahkan Qarunia-Nya atas kita benar-benar dia Telah membenamkan kita (pula). Aduhai benarlah, tidak beruntung orang- orang yang mengingkari (nikmat Allah)".(Q.S. Al-Qasas : 82)
Teruslah bergerak wahai jiwa-jiwa pembaharu yang karya-karyanya sedang dinanti-nantikan oleh Bangsa dan Umat ini. Adakah Janji yang Haq(Benar) selain Janji Allah Swt? Teruslah Bergerak dan Berkarya Karena Tuhanmu. Karena kita diciptakan bukan untuk menjadi budak manusia, bukan pula menjadi budak harta, tetapi kita diciptakan untuk menjadi Hamba Allah sekaligus Khalifah di muka bumi. Sebagai pengatur, mengolah bumi ini.
Allah, Malaikat, Rosul, Orang-Orang Beriman, Para Pejuang, menanti Karya Besarmu
Salam Cinta
[1138] Qarun adalah salah seorang anak paman nabi Musa a.s.
[1139] menurut mufassir: Qarun ke luar dalam satu iring-iringan yang lengkap dengan pengawal, hamba sahaya dan inang pengasuh untuk memperlihatkan kemegahannya kepada kaumnya.
semoga apa yang dilakukan Qorun kita nggak tiru, karena terkadang ketika harta bicara maka banyak yang menutup matanya.
BalasHapushasilnya : azab Allah lah yang akan bicara