Untukmu yang
jiwanya sedang resah saat ini
Untukmu yang
jiwanya sedang terombang ambing dalam menatap masa depan yang tak pasti
Untukmu yang
sedang merancang masa depan yang cemberlang
Untukmu yang
kehilangan arah dalam melangkah
Untukmu yang
bingung dalam membuat putusan dalam melangkah
Pernahkah
kita mendengar suatu jalan yang lurus
Tidak ada
kebengkokan di dalamnya
Membawa
kedamaian dan rahmat bagi semesta alam
Bahkan
mereka telah menggoreskan sejarah yang gembilang
Dengan berpegang
teguh pada obat sepanjang zaman
Yang dapat
digunakan oleh kulit putih dan kulit hitam
Dapat
digunakan oleh bangsa timur dan bangsa barat
Obat yang
dari dulu sampai Saat ini
Dan masa
yang akan datang dapat menyelamatkan manusia
Akan tetapi
aku melihat jutaan orang
Lebih suka
menelan sirup yang beracun daripada obat yang menyembuhkan
Apakah sirup
lebih menggiurkan daripada obat yang menyehatkan
Panjangnya
angan-angan telah mematahkan semangat banyak manusia
Dan membuat
mereka berbuat kerusakan di atas bumi
Tapi, waktu
telah berbicara banyak
Tentang arti
penyimpangan
Penyimpangan
manusia dari tujuan semula untuk apa mereka diciptakan
Penyimpangan
dengan menetapkan hukum buatan yang mengandalkan kepintaran semata
Tanpa
merenungkan sejarah kejayaan dan kejahiliaan
Jika engkau
bertanya dan meminta obatnya
Al-Qur’an
dan As-sunnah adalah obatnya.
Tidak perlu
mencari jauh-jauh panduan hidup yang semakin membuatmu bingung
Karena Allah
telah menurunkan satu kitap yang sempurna dan benar
Akankah kita
ragu Atau menentang
Maka
berjalanlah engkau di muka bumi ini
Dan
perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang dan Bangsa-bangsa yang menantang aturan-aturan yang telah
ditetapkanNya.
Semakin
canggih zaman, semakin banyak kutemukan orang yang kehilangan kebahagiaan.
Bukan karena mereka yang tidak memiliki harta dan jabatan. Akan tetapi, karena
kita pelan-pelan telah kehilangan arah tentang tujuan hidup yang sesungguhnya.
Sebuah pemandangan yang cukup unik, ketika banyak orang kaya yang tidak
bahagia, tidak sedikit orang yang miskin berharap mencari kekayaan dengan
harapan dapat menemukan kebahagiaan di balik kata kemakmuran.
Kebahagiaan
dan kesuksesan yang sejati bukan terletak pada materi yang kita miliki. Akan tetapi,
kesuksesan sejati adalah sejauh mana kita telah menyadari tujuan hidup yang
hakiki sebagai Hamba Allah. Sehingga ketika kita berada di bawah kita belajar
untuk bersabar dan ketika kita berada di atas kita belajar untuk bersyukur.
“Dan Aku
tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku.”
(Q.S.
Adz-Dzariyat : 56)
Sahabat,
sadarkah kita bahwa kita memiliki Allah yang Maha Mengabulkan Doa bagi siapa
saja yang memohon segala hajat dan pengharapan atas tantangan yang sedang kita
hadapi saat ini. Bahkan Allah tidak segan-segan senantiasa memberi yang kita
butuhkan sebelum kita meminta.
Oleh karena
itu, mari kita menjadi Hamba Allah yang pandai Bersyukur dan Bersabar dalam
menanti pertemuan dengan-Nya yang barangkali sebentar lagi. Oleh karena itu,
bagimu yang bergelimang harta jangan bangga dan bagimu yang sedang sembelit
jangan bersedih karana penentuan kesuksesan yang sesungguhnya ada di akhir
bukan di awal dan di tengah.
Foto : Republika
Saudaramu,
Rio Saputra
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima Kasih telah singgah! Semoga kita segera berjumpa lagi. Saya memberi hormat atas dedikasi dan komitmen Anda untuk terus tumbuh menjadi pribadi yang lebih baik. Saya menantikan suatu waktu untuk dapat berjumpa dengan Anda suatu hari.