Kamis, 17 November 2011

Obat Untuk Semua Penyakit Abad 21

Untukmu yang jiwanya sedang resah saat ini
Untukmu yang jiwanya sedang terombang ambing dalam menatap masa depan yang tak pasti
Untukmu yang sedang merancang masa depan yang cemberlang
Untukmu yang kehilangan arah dalam melangkah
Untukmu yang bingung dalam membuat putusan dalam melangkah


Pernahkah kita mendengar suatu jalan yang lurus
Tidak ada kebengkokan di dalamnya
Membawa kedamaian dan rahmat bagi semesta alam
Bahkan mereka telah menggoreskan sejarah yang gembilang

Dengan berpegang teguh pada obat sepanjang zaman
Yang dapat digunakan oleh kulit putih dan kulit hitam
Dapat digunakan oleh bangsa timur dan bangsa barat
Obat yang dari dulu sampai Saat ini
Dan masa yang akan datang dapat menyelamatkan manusia


Akan tetapi aku melihat jutaan orang
Lebih suka menelan sirup yang beracun daripada obat yang menyembuhkan
Apakah sirup lebih menggiurkan daripada obat yang menyehatkan
Panjangnya angan-angan telah mematahkan semangat banyak manusia
Dan membuat mereka berbuat kerusakan di atas bumi

Tapi, waktu telah berbicara banyak
Tentang arti penyimpangan
Penyimpangan manusia dari tujuan semula untuk apa mereka diciptakan
Penyimpangan dengan menetapkan hukum buatan yang mengandalkan kepintaran semata

Tanpa merenungkan sejarah kejayaan dan kejahiliaan
Jika engkau bertanya dan meminta obatnya

Al-Qur’an dan As-sunnah adalah obatnya.

Tidak perlu mencari jauh-jauh panduan hidup yang semakin membuatmu bingung
Karena Allah telah menurunkan satu kitap yang sempurna dan benar

Akankah kita ragu Atau menentang
Maka berjalanlah engkau di muka bumi ini
Dan perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang dan Bangsa-bangsa  yang menantang aturan-aturan yang telah ditetapkanNya.

Semakin canggih zaman, semakin banyak kutemukan orang yang kehilangan kebahagiaan. Bukan karena mereka yang tidak memiliki harta dan jabatan. Akan tetapi, karena kita pelan-pelan telah kehilangan arah tentang tujuan hidup yang sesungguhnya. Sebuah pemandangan yang cukup unik, ketika banyak orang kaya yang tidak bahagia, tidak sedikit orang yang miskin berharap mencari kekayaan dengan harapan dapat menemukan kebahagiaan di balik kata kemakmuran.

Kebahagiaan dan kesuksesan yang sejati bukan terletak pada materi yang kita miliki. Akan tetapi, kesuksesan sejati adalah sejauh mana kita telah menyadari tujuan hidup yang hakiki sebagai Hamba Allah. Sehingga ketika kita berada di bawah kita belajar untuk bersabar dan ketika kita berada di atas kita belajar untuk bersyukur.

“Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku.”
(Q.S. Adz-Dzariyat : 56)

Sahabat, sadarkah kita bahwa kita memiliki Allah yang Maha Mengabulkan Doa bagi siapa saja yang memohon segala hajat dan pengharapan atas tantangan yang sedang kita hadapi saat ini. Bahkan Allah tidak segan-segan senantiasa memberi yang kita butuhkan sebelum kita meminta.

Oleh karena itu, mari kita menjadi Hamba Allah yang pandai Bersyukur dan Bersabar dalam menanti pertemuan dengan-Nya yang barangkali sebentar lagi. Oleh karena itu, bagimu yang bergelimang harta jangan bangga dan bagimu yang sedang sembelit jangan bersedih karana penentuan kesuksesan yang sesungguhnya ada di akhir bukan di awal dan di tengah.


Foto : Republika
 
Saudaramu,

Rio Saputra

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima Kasih telah singgah! Semoga kita segera berjumpa lagi. Saya memberi hormat atas dedikasi dan komitmen Anda untuk terus tumbuh menjadi pribadi yang lebih baik. Saya menantikan suatu waktu untuk dapat berjumpa dengan Anda suatu hari.