Dadangsah |
Kisruh pencemaran air sungai Bengkahulu yang menjadi sumber baku air PDAM yang di alirkan ke 40 persen pelanggan di kota Bengkulu sudah bergulir cukup lama karena memang tingkat kekeruhan air tersebut sangat tinggi, Yakni mencapai 5000 MPU. riset tahun 2008-2009 di Sungai Bangkahulu menunjukkan kandungan besi air Sungai Bangkahulu 1,12 miligram per liter. Pada tahun 2009, air dari hulu sungai mengandung besi 0,70 miligram per liter, sementara di hilir 0,76 miligram per liter. Padahal, standar kualitas dari menteri kesehatan hanya 0,3 miligram per liter. Selain mengandung partikel terlarut dalam jumlah tinggi yang menyebabkan air menjadi keruh, air sungai juga mengandung kadar besi yang tinggi.
Berdasarkan hasil pengukuran parameter fisika pada semua sampel seperti warna dan kekeruhan, ditemukan DAS Bengkulu tertinggi tingkat warna dan kekeruhannya yaitu 586 Pt-co dan sebesar 332 NTU (skala tingkat kekeruhan air) pada intake PDAM. Selanjutnya dari parameter kimia ditemukan untuk parameter Chormium (Cr), Copper (Co) dan Besi (Fe2+) sudah melewati ambang bahan mutu yang "Efek dari keracunan kromium dapat mengganggu fungsi hati, ginjal, pernapasan, dan juga dapat menyebabkan kerusakan kulit.
Tercemarannya air sungai Bangkahulu yang tela berlangsung cukup lama diduga karena aktivitas pertambangan batu bara, pabrik CPO dan karet di hulu Sungai Bangkahulu tidak memerhatikan aspek lingkungan. Diantaranya ada empat perusahaan tambang yang memiliki lokasi pertambangan batu bara di hulu Sungai Bangkahulu, yakni PT Danau Mas Hitam, PT Inti Bara Perdana, PT Bukit Sunur, dan PT Kesuma Raya. Sisa pencucian batu bara di lokasi pertambangan terbawa sampai ke hilir dan mencemari sepanjang aliran Sungai Bangkahulu. Padahal, sungai ini merupakan sumber air baku Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Bengkulu yang dikonsumsi sepertiga warga kota. selain itu, pabrik karet yang ada di hulu sungai "Ketika bak pencucian karet penuh dan tidak mampu menampung saat hujan turun limbahnya akan mengalir ke sungai," hal itu akan membahayakan karena untuk mencuci karet biasanya menggunakan air raksa, dan ini sangat berbahaya bagi kesehatan masyarakat Kota Bengkulu karena air tersebut gigunakan untuk memenuhi kebuthan warga kota.
Disisi lain Terkadang masyarakat mengeluhkan karena air mati. Sebenarnya suatu waktu memang sengaja pendistribusian air dimatikan karena air sangat keruh dan sulit untuk dijernihkan, dengan tingkat kekeruhan yang sangat tinggi tersebut, tentu butuh zat kimia yang cukup banyak untuk menjernihkan air yang sudah terkontaminasi oleh limbah. upaya peningkatan kualitas air PDAM secara terus menerus dengan zat kimia yang tinggi maka dapat merusak kesehatan konsumen PDAM serta masyarakat di sekitar sungai air Bengkulu. misalnya Untuk menetralisir air, PDAM menggunakan tawas yang berfungsi mengendapkan material, kaporit untuk menjernihkan air dan soda A untuk menormalkan PH air. Dikarenakan air sudah tercemar, penggunaan tiap bahan tersebut berjumlah banyak. Sehingga, air yang didistribusi kepada pelangganpun sangat rentan menimbulkan gangguan kesehatan. Salah satunya, penyakit ginjal. “ tentu nya tidak aman untuk kesehatan pelanggan PDAM” dan untuk meningkatkan kualitas air dengan tingkat kekeruhan yang sangat tinggi tentu membutuhkan biaya yang sangat besar, dengan demikian sangat memungkinkan tarip pengunaan air PDAM dinaikkan dan ini tentunya menjadi tambahan beban bagi masyarakat
Ditengah keresahan dan kebingungan masyarakat kota bengkulu, teriakan-teriakannya tak dihiraukan. Masyarakat seakan berkedip kepada orang buta dan berbisik kepada orang tuli. pihak berwenang seakan hilang kewenangannya, pihak berkuasa yang kekuasaan diberikan oleh rakyat seakan hilang kuasannya dan tidak melakukan apa-apa, yang ada iyalah pengusaha lebih berkuasa daripada peguasa ini menjadi tanda tanya besar ditengah masyarakat seakan ada oknum pejabat dan pengusaha telah melakukan persengkokolan untuk meraup keuntungan sebesar-besarnya baik secara pribadi maupun kelompok walaupun harus mengorbankan masyarakat. selain itu, laporan-laporan yang masuk ke Kapolda Provinsi Bengkulu terkait aktivitas pencemaran di daerah hulu sungai yang telah meresahkan masyarakat entah apa beritannya, apakan terus dalam proses pengusutan atau berheti ditumpukan atas meja.
Untuk itu, perlu dilakukan upaya penanganan yang konkret dan berani dari pemerintah untuk memberi perlindungan kepada masyarakatnya, Khususnya bagi masyarakat di 3 kecamatan (Kecamatan Muara Bangkahulu, Sungai Serut, dan Teluk Segara) yang mengkonsumsi air yang bersumber dari Sungai Air Bengkulu. Dengan tingkat kekeruhan Sungai air Bengkulu yang sangat tingg Tidak mungkin kita mengorbankan PDAM untuk berhenti beroperasi Untuk itu salah satu pemecahan masalah yakni dengan menghentikan aktivitas pencemaran di Hulu Sungai Air Bengkulu.Bila perlu melakukan penutupan pertambangan batu bara, pabrik CPO dan karet yang membuat resah masyarakat karena Kepentingan masyarakat jauh lebih penting ketimbangan kepentingan pengusaha.
Penulis : Dadangsah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima Kasih telah singgah! Semoga kita segera berjumpa lagi. Saya memberi hormat atas dedikasi dan komitmen Anda untuk terus tumbuh menjadi pribadi yang lebih baik. Saya menantikan suatu waktu untuk dapat berjumpa dengan Anda suatu hari.