"Orang-orang yang berinfak baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarah serta memaafkan kesalahan orang lain. Allah mencintai orang-orang yang berbuat kebaikan." (Ali 'Imran: 134)
Fatimah menarik napas dalam-dalam. Ia menahan amarahnya, meskipun hatinya masih bergolak. Dengan senyuman, ia berkata kepada pedagang itu, "Tidak apa-apa, Nak. Lain kali lebih hati-hati, ya."
Pedagang itu tertegun. "Maafkan saya, Bu. Terima kasih sudah tidak marah," katanya dengan mata berkaca-kaca.
Sore itu, Fatimah belajar tiga pelajaran besar:
1️⃣ Infak: Ia mengingatkan dirinya untuk tetap berbagi, baik saat uangnya banyak maupun sedikit.
2️⃣ Menahan Amarah: Ia sadar bahwa menahan marah bukan tanda kelemahan, tetapi kekuatan.
3️⃣ Memaafkan: Memaafkan orang lain membawa ketenangan hati dan hubungan yang lebih baik.
🌟 Kawan, bagaimana dengan kita?
Pernahkah kita merasa sulit menahan amarah atau memaafkan orang lain? Ayat ini mengajarkan kita bahwa Allah mencintai mereka yang mampu menahan diri, berinfak, dan memaafkan.
🔑 Tips Praktis Hari Ini:
1️⃣ Berinfak, meskipun kecil, kepada orang yang membutuhkan.
2️⃣ Saat marah, tarik napas, istighfar, dan tunda respons.
3️⃣ Maafkan seseorang yang pernah berbuat salah, meskipun tanpa permintaan maaf darinya.
💬 "Menahan marah bukan kelemahan, tapi kekuatan. Memaafkan adalah pintu menuju rahmat Allah."
#MotivasiHidup #Infak #MenahanMarah #Memaafkan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima Kasih telah singgah! Semoga kita segera berjumpa lagi. Saya memberi hormat atas dedikasi dan komitmen Anda untuk terus tumbuh menjadi pribadi yang lebih baik. Saya menantikan suatu waktu untuk dapat berjumpa dengan Anda suatu hari.