Kemana Fokus Kita Tertuju, Di Sana Energi Kita Akan Mengalir
Ketika seseorang memusatkan perhatian pada Tuhannya, Rabb Semesta Alam, seluruh energi dan usaha akan diarahkan ke sana. Inilah yang Allah gambarkan dalam firman-Nya:
"Dan di antara manusia ada orang yang menyembah tuhan selain Allah sebagai tandingan yang mereka cintai seperti mencintai Allah. Adapun orang-orang yang beriman sangat besar cintanya kepada Allah. Sekiranya orang-orang yang berbuat zalim itu melihat, ketika mereka melihat azab (pada hari Kiamat), bahwa kekuatan itu semuanya milik Allah dan bahwa Allah sangat berat azab-Nya (niscaya mereka menyesal)."
(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 165)
Cinta kepada Allah adalah kekuatan utama yang membimbing langkah seseorang untuk terus mendekatkan diri kepada-Nya. Namun, bagaimana cara mencapainya? Berikut langkah-langkah yang dapat membantu kita untuk memusatkan cinta dan fokus kepada Allah.
1. Membaca Al-Qur’an dengan Tadabbur
Membaca Al-Qur’an bukan hanya sekadar melafalkan, tetapi juga memahami, meresapi, dan mengamalkan isi kandungannya. Allah berfirman:
"Maka tidakkah mereka menghayati Al-Qur’an, ataukah hati mereka sudah terkunci?"
(QS. Muhammad 47: Ayat 24)
Bayangkan, hati yang bersih seperti cermin yang mampu memantulkan cahaya petunjuk dari Al-Qur’an. Sebaliknya, hati yang dipenuhi penyakit akan sulit memahami dan mendalami makna-makna dalam Al-Qur’an. Rasulullah ﷺ menegaskan bahwa takwa, sebagai kunci kebersihan hati, terletak di dalam dada. Beliau bersabda:
"Takwa itu ada di sini," sambil menunjuk ke dadanya.
(Shahih Muslim 4650)
2. Menjaga Amalan Sunnah Setelah Kewajiban
Setelah melaksanakan kewajiban, memperbanyak amalan sunnah dapat mendekatkan kita kepada Allah. Dalam sebuah hadis qudsi, Allah berfirman:
"Hamba-Ku tidak bisa mendekatkan diri kepada-Ku dengan sesuatu yang lebih Aku cintai daripada yang telah Aku wajibkan. Jika hamba-Ku terus mendekatkan diri kepada-Ku dengan amalan sunnah, maka Aku mencintainya."
(Shahih Bukhari 6021)
Coba bayangkan seorang pelukis yang terus menyempurnakan karyanya dengan detail tambahan. Begitu pula dengan ibadah sunnah, ia adalah detail yang membuat hubungan kita dengan Allah semakin indah.
3. Banyak Berzikir
Zikir adalah amalan yang paling dicintai Allah. Nabi ﷺ bersabda:
"Maukah aku beritahukan kepada kalian amalan terbaik kalian yang paling suci di sisi Allah, dan lebih baik dari sedekah emas atau bertempur di jalan Allah? Itu adalah zikir kepada Allah."
(Sunan At-Tirmidzi 3299)
Berzikir layaknya menyiram tanaman hati agar tetap segar dan hidup. Dengan berzikir, hati menjadi tenang dan jiwa terasa lebih dekat kepada Sang Pencipta.
4. Mendahulukan Apa yang Dicintai Allah
Orang-orang yang berhijrah demi Allah menjadi teladan dalam mendahulukan cinta kepada-Nya. Allah berfirman:
"Dan mereka mengutamakan (orang lain) atas diri mereka sendiri meskipun mereka juga memerlukan. Dan siapa yang dijaga dirinya dari kekikiran, maka mereka itulah orang-orang yang beruntung."
(QS. Al-Hasyr 59: Ayat 9)
Kisah para sahabat yang berbagi meskipun dalam kondisi sulit adalah bukti nyata bagaimana mendahulukan apa yang dicintai Allah dapat membawa keberkahan.
Kaum Anshar di Madinah yang dengan penuh keikhlasan berbagi harta dan tempat tinggal kepada kaum Muhajirin yang hijrah dari Mekah. Meskipun mereka sendiri hidup dalam keterbatasan, kaum Anshar mendahulukan kecintaan kepada Allah dengan mengutamakan kebutuhan saudara seiman mereka. Sikap ini menjadi teladan ukhuwah Islamiyah sejati dan menunjukkan bahwa berbagi karena Allah akan mendatangkan keberkahan dan kebahagiaan.
5. Selalu Dekat dengan Nama-nama Allah
Berdoa dengan menyebut nama-nama Allah yang indah (Asmaul Husna) adalah cara lain untuk mendekatkan diri. Dalam sebuah doa, Nabi ﷺ mendengar seseorang memohon kepada Allah dengan mengatakan:
"Ya Allah, aku memohon kepada-Mu dengan bersaksi bahwa Engkau adalah Allah, tidak ada Tuhan yang berhak disembah kecuali Engkau, Yang Maha Esa, Tempat bergantung."
(Sunan At-Tirmidzi 3397)
Allah mencintai hamba-Nya yang berdoa dengan penuh keyakinan, sebab Dia-lah satu-satunya tempat bergantung.
6. Mengingat Nikmat dan Karunia Allah
Hati yang selalu bersyukur akan senantiasa dekat dengan Allah. Allah mengingatkan kita:
"Maka ingatlah akan nikmat-nikmat Allah agar kamu beruntung."
(QS. Al-A’raf 7: Ayat 69)
Coba renungkan nikmat-nikmat sederhana seperti udara yang kita hirup atau detak jantung yang terus berdetak tanpa kita minta. Mengingat nikmat ini akan membuat hati kita lebih bersyukur dan rendah hati.
7. Merasa Hina dan Selalu Membutuhkan Allah
Allah berfirman:
"Wahai manusia! Kamulah yang memerlukan Allah; dan Allah Dialah Yang Maha Kaya, Maha Terpuji."
(QS. Fatir 35: Ayat 15)
Kesadaran bahwa kita tidak memiliki apa-apa tanpa Allah akan membawa kita pada keikhlasan yang mendalam. Nabi ﷺ juga mengajarkan doa singkat namun penuh makna:
"Laa haula wa laa quwwata illa billah (tidak ada daya dan upaya melainkan dengan Allah)."
(Sunan At-Tirmidzi 3525)
8. Banyak Istighfar, Terutama di Sepertiga Malam
Istighfar adalah kunci pengampunan dan keberuntungan. Nabi ﷺ bersabda:
"Beruntunglah bagi orang yang banyak istighfar dalam catatan amalnya."
(Sunan Ibnu Majah 3808)
Sepertiga malam adalah waktu terbaik untuk bermunajat kepada Allah. Saat dunia terlelap, langit terbuka untuk menerima doa-doa kita.
9. Duduk Bersama Orang-orang Saleh
Lingkungan yang baik akan memengaruhi jiwa dan perilaku kita. Nabi ﷺ bersabda:
"Seorang itu bergantung pada agama teman dekatnya, maka perhatikan siapa yang menjadi temanmu."
(Sunan Abu Daud 4193)
Bergabung dengan orang-orang yang mencintai Allah akan menguatkan cinta kita kepada-Nya.
10. Menjauhi Segala Sebab yang Menjauhkan dari Allah
Allah memperingatkan kita untuk menjauhi dosa-dosa besar dan lingkungan yang merusak. Firman-Nya:
"Jika kamu menjauhi dosa-dosa besar, niscaya Kami hapus kesalahan-kesalahanmu dan akan Kami masukkan kamu ke tempat yang mulia (surga)."
(QS. An-Nisa’ 4: Ayat 31)
Jauhi lingkungan yang melemahkan iman, karena iman itu ibarat api yang butuh dijaga agar tetap menyala.
Dengan langkah-langkah ini, cinta kepada Allah akan tumbuh semakin kuat. Fokuslah pada Allah, dan alirkan energi terbaik kita kepada-Nya. Hanya dengan cara inilah hati akan mencapai kebahagiaan sejati dan keberkahan yang abadi.
Malang, 6 Rajab 1446 H/ 6 Februari 2025 M
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima Kasih telah singgah! Semoga kita segera berjumpa lagi. Saya memberi hormat atas dedikasi dan komitmen Anda untuk terus tumbuh menjadi pribadi yang lebih baik. Saya menantikan suatu waktu untuk dapat berjumpa dengan Anda suatu hari.