Agama
adalah nasehat. Demikian sabda nabi. Kita semua membutuhkan nasehat dalam
hidup. kebutuhan kita terhadap nasehat dan ilmu bisa melampaui kebutuhan kita
terhadap makan dan minum. Tahukah kamu, siapa saja yang bisa menerima nasehat? Hanya
orang-orang yang hatinya hiduplah yang bisa menerima nasehat.
Abul
Hasan Asysyadzili pernah berkata, perjalanan kami terdiri di atas lima:
1. Takwa
pada Allah lahir dan batin dalam pribadi sendiri atau di muka umum.
2. Mengikuti sunnaturrasul dalam semua kata dan
perbuatan
3.
Mengabaikan semua makhluk dalam kesukaan atau kebencian mereka (Yakni: tidak
menghiraukan apakah mereka suka atau benci)
4. Rela
(Ridha) menurut hukum Allah ringan atau berat.
5.
Kembali kepada Allah dalam suka dan duka.
Maka
untuk melaksanakan taqwa harus berlaku
wara’ (menjauh dari semua yang makruh, subhat, dan haram) dan tetap istiqomah
dalam menaati semua perintah, yaitu tetap tabah tidak berubah.
Untuk
melaksanakan sunnaturrasul harus selalu waspada dan melakukan budi pekerti yang
baik (luhur).
Untuk
melaksanakan tidak menghiraukan pada makhluk dengan sabar dan tawakal (berserah
diri kepada Allah ta’ala)
Untuk
melaksanakan rela (ridha) pada Allah dengan terima (qanaah/ tidak rakus) dan
menyerah.
Untuk
melaksanakan kembali kepada Allah dalam suka maupun duka dengan bersyukur dalam
suka dan berlindung kepada-Nya dalam duka.
Semua
ini berpokok pada lima hal:
1.
Semangat yang tinggi
2.
Berhati-hati dari yang
haram atau menjaga kehormatan
3.
Baik dalam berkhidmat
sebagai hamba
4.
Melaksanakan kewajiban
5.
Menghargai (menunjung
tinggi) nikmat.
Maka
siapa yang tinggi semangatnya, pasti naik tingkat derajatnya. Dan siapa yang
meninggalkan larangan yang diharamkan Allah, maka Allah akan menjaga
kehormatannya.
Siapa
yang benar dalam taatnya, pasti mencapai tujuan kebesaran-Nya dan kemuliaan-Nya.
Siapa
yang melaksanakan kewajibannya dengan baik, maka bahagia hidupnya.
Siapa
yang menjunjung nikmat, berarti mensyukuri dan selalu akan menerima tambahan
nikmat yang lebih besar.
Abul
Hasan Asysyadzily berkata “aku di pesan oleh guruku : jangan anda melangkahkan
kaki kecuali untuk sesuatu yang dapat mencapai keridhaan Allah, dan jangan
duduk di majelis kecuali yang aman dari murka Allah (yakni yang bukan maksiat).
Dan jangan bersahabat kecuali kepada orang yang dapat membantu berbuat taat kepada
Allah. dan jangan memilih sahabat karib kecuali kepada orang-orang yang
menambah keyakinanmu terhadap Allah. sedang yang demikian ini kini sangat
jarang didapat.
Semoga bisa
menambah keimanan kita kepada Allah dan Rasul-Nya.
Tidak ada
motif lain, kecuali semua yang ditulis ini bisa menjadi pemberat timbangan di
hari Akhir nanti.
Semoga
Allah memberkahi, menjaga imanmu, dan memasukkan kita semua ke dalam golongan
hamba-hamba pilihan-Nya. Aaamin.
Photo Credit: jadiberita.com
@riosaputranew
Jakarta,
28 Muharram 1440
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima Kasih telah singgah! Semoga kita segera berjumpa lagi. Saya memberi hormat atas dedikasi dan komitmen Anda untuk terus tumbuh menjadi pribadi yang lebih baik. Saya menantikan suatu waktu untuk dapat berjumpa dengan Anda suatu hari.