Setiap manusia akan melewati masa-masa sulit dan masa-masa lapang dalam hidupnya. Namun, tidak semua orang mampu menjaga kesadaran spiritual dalam kedua keadaan itu. Sering kali, kesulitan justru mendekatkan hati kepada Allah, sementara kemakmuran membuat kita lupa kepada-Nya.
Tulisan ini mengajak kita untuk merenungi pesan mendalam dari Surah Al-A'raf ayat 94–95. Lewat kisah reflektif seorang pria bernama Amir, kita diajak melihat bagaimana perubahan hidup dari kesempitan menuju kelapangan bisa melunturkan hubungan spiritual, bila tidak disertai dengan kesadaran dan rasa syukur yang terus-menerus.
Semoga renungan ini menjadi pengingat, bahwa baik ujian dalam bentuk penderitaan maupun kenikmatan, semuanya adalah sarana untuk mendekat kepada Allah. Dan yang paling perlu dijaga bukan hanya kondisi lahiriah kita, melainkan kelembutan hati dan kepekaan jiwa terhadap tujuan hidup yang hakiki.