Senin, 11 Februari 2019

Kelapangan Dada


Lapang dada bukanlah hal yang mudah dipraktekkan dalam kehidupan sehari-hari. Berlapang dada ketika berinteraksi kepada orang yang berbeda pemikiran dengan kita, lapang dada dalam menerima sesuatu yang tidak kita senangi singgah dalam lentera hidup. Puncaknya, berlapang dada dalam memeluk agama islam.

Apa tanda-tanda orang yang dikehendaki Allah untuk menerima petunjuk?

Barangsiapa yang Allah menghendaki akan memberikan kepadanya petunjuk, niscaya Dia melapangkan dadanya untuk (memeluk agama) Islam.
Dan barangsiapa yang dikehendaki Allah kesesatannya, niscaya Allah menjadikan dadanya sesak lagi sempit, seolah-olah ia sedang mendaki langit.
Begitulah Allah menimpakan siksa kepada orang-orang yang tidak beriman.
(Q.S. Al-An’am: 25)

Barang siapa yang terbuka hatinya untuk menerima kebenaran agama Islam, sebenarnya yang demikian itu adalah disebabkan karena Allah hendak memberikan petunjuk kepadanya, sehingga menjadi lapanglah dadanya untuk menerima semua ajaran-ajaran Islam.

Diriwayatkan bahwa Rasulullah pernah ditanya tentang “kelapangan dada” yang dimaksud dalam ayat ini, lalu beliau menjawab.

“itulah gambaran cahaya Ilahi yang menyinari hati orang mukmin, sehingga menjadi lapanglah dadanya”.

Para sahabat bertanya lagi: “Apakah yang demikian itu ada tanda-tandanya?”

Nabi menjawab: “Ada tanda-tandanya, yaitu jiwanya selalu condong kepada akhirat, selalu menjauhkan diri dari tipu daya keduniawian dan selalu bersiap-siap untuk menghadapi kematian”.

Jika demikian halnya sifat-sifat orang-orang mukmin yang berlapang dada karena kemasukan cahaya iman ke dalam hatinya, maka sebaliknya orang yang dikehendaki Allah untuk hidup dalam kesesatan, dadanya dijadikan sesak dan sempit seolah-olah ia sedang mendaki langit Apabila ia diajak untuk berpikir tentang kebenaran dan tafakur tentang tanda-tanda keesaan Allah, maka disebabkan adanya kesombongan dalam hatinya, ia tidak menyukai perbuatan perbuatan yang tidak sesuai dengan hawa nafsunya.

Maka menjadi lemahlah kemauannya untuk mengikuti kebenaran dan setiap anjuran kepada agama yang dirasakannya sebagai suatu beban yang-berat yang tidak dapat dipikulnya, Maka, gambarannya adalah seperti seseorang yang disuruh mendaki ke langit, Semakin tinggi ia naik ke langit, semakin sesak nafasnya, sehingga ia terpaksa turun kembali untuk menghindarkan diri dari kebinasaan.

Sederhananya begini untuk memonitor bagaimana kondisi hati kita terhadap petunjuk yang Allah berikan.

Bagaimana perasaanmu ketika mendapatkan nasehat?

Ketika Anda memiliki suatu pilihan dan ternyata Allah dan Rasul-Nya sudah menetapkan panduan yang seharusnya Anda jalani, keputusan apa yang akan Anda ambil?

Apakah Anda suka mendatangi majelis ilmu? bagaimana perasaan Anda? Apakah ada perubahan dalam cara Anda berpikir, berucap, dan bersikap setelah mendengarkan wahyu Allah dan sabda Nabi Muhammad shalaullohhu ‘alaihi wassalam?

Islam itu agama yang sempurna, mampu menata nurani, akal, dan perilaku manusia agar memiliki kedudukan terhormat dan selamat di dunia dan akhirat. Maukah kita menundukkan ego kita untuk tunduk dan patuh terhadap aturan-aturan tersebut? ataukah kita lebih nyaman hidup sesuai dengan selera kita sendiri?

Dalam ayat ini Allah memberikan sebuah perumpamaan, supaya diresapkan benar-benar dengan perasaan yang murni.

Demikianlah Allah menjadikan kesempitan di dalam hati orang-orang yang tidak beriman dan jadilah kekafiran itu seperti kotoran yang menutup hati mereka, sehingga ia tidak menerima kebenaran.

Keadaan ini dapat disaksikan pada tingkah laku mereka dalam perbuatan sehari-hari, yang selalu menjurus kepada kejahatan.

Semoga Allah melapangkan dada kita untuk menerima kebenaran ini. rasakan perubahan yang akan terjadi dalam hidup Anda.

Photo credit:khazanahalquran

Bengkulu, 5 Jumadil Akhir 1440 H

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima Kasih telah singgah! Semoga kita segera berjumpa lagi. Saya memberi hormat atas dedikasi dan komitmen Anda untuk terus tumbuh menjadi pribadi yang lebih baik. Saya menantikan suatu waktu untuk dapat berjumpa dengan Anda suatu hari.